SEHAT ITU LEBIH BAIK
DARIPADA KEKAYAAN
١٧٤ - áÇó ÈóÃúÓó ÈÇöáúÛöäìó áöãóäö ÇÊøóÞóì æóÇáÕøöÍøóÉõ áöãóäö ÇÊøóÞóì
ÎóíúÑó ãöäó ÇáúÛöäóì æóØöíúÈõ ÇáäøóÝúÓö ãöäó ÇáäøóÚöíúãö
“Tidak
mengapa dengan kekayaan bagi orang yang bertaqwa. Kesehatan bagi orang yang bertaqwa
adalah lebih baik daripada kekayaan. Hati yang tentram adalah adalah termasuk
dari kenikmatan.”
Hadits ini telah ditakhrij oleh Ibnu
Majah (1241), Al-Hakim (2/3), Ahmad (5/272 dan 381) dari jalur Abdullah bin
Sulaiman bin Abi Salamah bahwa dia mendengar Mu’adz bin Abdullah bin Khubaib
dari ayahnya dari pamannya yang mengisahkan:
ßõäøóÇ
Ýöì ãóÌúáöÓò ÝóÌóÇÁó ÇáäøóÈöíøõ Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó æóÚóáóì
ÑóÃúÓöåö ÇóËóÑõãóÇÁò ÝóÞóÇáó áóåõ ÈóÚúÖõäóÇ : äóÑóÇßó Çáúíóæúãó ØóíøóÈó
ÇáäøóÝúÓö ÝóÞóÇáó : ÃóÌóáú ¡ æó ÇáúÍóãúÏõ Çááåö Ëõãøó ÇóÝóÇÖó ÇáúÞóæúãõ Ýöì
ÇáÐøößúÑö ÇáúÛöäٰì
“Kami
berada dalam suatu majelis. Kemudian Nabi sallallahu alaihi wasallam datang
sedang di atas kepalanya ada bekas air. Maka sebagian kami berkata kepadanya:
“Kami melihat engkau hari ini bersenang hati.” Lalu beliau bersabda: “Ya.
Segala puji bagi Allah.” Kemudian suatu kaum telah membesar-besarkan dalam
menyebut tentang kekayaan.”
Al-Hakim
menilai: “Hadits ini sanadnya shahih.”
Sahabat yang tidak disebutkan namanya di situ adalah Yasar bin Abdullah
Al-Jahami. Hadits ini telah disepakati oleh Adz-Dzahabi.
Saya
berpendapat: Hadits ini adalah sebagaimana yang keduanya katakan. Sunggu
perawinya adalah tsiqah semua.
Al-Bushairi
dalam Az-Zawa’id menegaskan: “Hadits ini sanadnya shahih dan
perawi-perawinya adalah tsiqah.”
****
As-Shahihah Online melalui www.alquran-sunnah.com |