As-Shahihah Daftar Isi >
ISTERI YANG MENYAKITKAN SUAMI DAN DOA BIDADARI (173)
PreviousNext

ISTERI YANG MENYAKITKAN SUAMI

DAN DOA BIDADARI

 

 

١٧٣ -  áÇó ÊõÄúÐöí ÇãúÑóÃóÉõ ÒóæúÌóåóÇ Ýöí ÇáÏøõäúíóÇ ÅöáÇøó ÞóÇáóÊú ÒóæúÌóÊõåõ ãöäú ÇáúÍõæúÑö ÇáúÚöíúäö áÇó ÊõÄúÐöíúåö ÞóÇÊóáóßó Çááåõ ÝóÅöäøóãóÇ åõæó ÚöäúÏóßó ÏóÎöíúáñ íõæúÔößõ Ãóäú íõÝóÇÑöÞóßó ÅöáóíúäóÇ .

          Jika seorang isteri menyakiti suaminya di dunia, niscaya isterinya yang bidadari berkata: “Janganlah kamu menyakitinya, semoga Allah memerangimu. Sesungguhnya dia di sisimu hanyalah orang yang mampir. Sebentar lagi dia akan menceraikan kamu untuk berpulang kepadaku.”

 

          Hadits ini ditakhrij oleh At-Tarmidzi (2/208 dalam Sayarah At-Tuhfah). Ibnu Majah (6/146), Ahmad (5/242), Abu Abdullah Al-Qaththani dalam Hadithi An Al-Hasan bin ‘Urfah (Q. 145/I), Al-Haitsam bin Kulaib dalam Musnad-nya (167/I), Abu Al-Abbas Al-Asham dalam Majlisani Minal Amali (Q. 3/I) dan Abu Nu’aim dalam Sifatul Jannah (14/2) dari beberapa jalur yang berasal dari Ismail bin Iyasy, dari Bahir bin Sa’ad, dari Mu’az bin Jabal yang memperoleh dari Nabi sallallahu alaihi wasallam. Selanjutnya At-Tirmidzi berkomentar: “Hadits ini gharib. Kami tidak menemukannya kecuali dari jalur ini. Dan periwayatan Ismail bin Iyasy dari orang-orang Syam adalah lebih tepat. Dia mempunyai beberapa hadits mugnkar dari orang-orang Hijaz dan Iraq.”

 

          Saya mengetahui dia dinilai tsiqah oleh Ahmad, Ibnu Ma’in, Al-Bukhari dan lain-lain dalam riwayat yang diperolehnya dari orang-orang Syam, termasuk riwayat ini. Sesungguhnya Bahir Bin Sa’ad adalah orang Syam dan tsiqah. Demikian pula perawi-perawi yang lain. Jadi sanad hadits ini adalah shahih. Dan saya tidak tahu mengapa At-Tirmdizi menilai hadits ini gharib dan tidak menganggapnya minimal hasan.

 

          Kemudian saya melihat Al-Mundziri dalam At-Targhib (3/78) menukil dari At-Tirmidzi, bahwa dia berkomentar: “Hadits ini hasan.”

 

          Saya katakan: Demikian pula dalam Nuskhah Bulaq dari At-Tirmdizi (I/220), mungkin inilah minimal yang dikatakan.

 

          Kata (  ÏÎíá )  yakni tamu. Jadi dia (suami) itu adalah tamu bagi kamu. Pada hakikatnya kamu tidak memilikinya. Justru akulah yang memilikinya. Sebentar lagi dia akan meninggalkan kamu dan menemui aku.

 

          Kata (  íæÔß ) berarti hamper saja atau sebentar lagi.

 

          Hadits ini, sebagaimana yang telah kita lihat, adalah merupakan peringatan bagi para isteri yang menyakiti suaminya.

 

 

****

  

 


As-Shahihah Online melalui www.alquran-sunnah.com