As-Shahihah Daftar Isi >
PENUTURAN NABI SALLALLAHU ALAIHI WASSALAM TENTANG KENDARAAN (93 - 94)
PreviousNext

PENUTURAN NABI r TENTANG KENDARAAN

 

 

 

۹٣ – Êóßõæúäõ ÇöÈöáñ ááöÔøóíóÇØöíúäö æóÈõíõæúÊñ ááöÔøóíóÇØöíúäö ¡ Ýó ÇóãøóÇ ÇöÈöáõ ÇáÔøóíóÇØöíúäö ÝóÞóÏúÑóÇóíúÊõåóÇ íóÎúÑõÌõ ÇóÍóÏõßõãú ÈöÌóäöíúÈóÇÊò ãóÚóåõ ÞóÏú ÇóÓúãóäóåóÇ ÝóáÇó íóÚúáõ ÈóÚöíúÑðÇ ãöäúåóÇ ¡ æóíóãõÑøõ ÈöÇóÎöíúåö ÝóÏöÇ äúÞóØóÚó ÝóáÇó íóÍúãöáõåõ ¡ æóÇóãøóÇ ÈõíõæúÊõ ÇáÔøóíóÇØöíúäö Ýóáóãú ÇóÑóåóÇ .

 

            Ada onta milik syaitan dan ada rumah milik syaitan pula. Adapun onta milik syaitan telah pernah saya lihat. Salah seorang di antara kalian keluar sambil menuntun onta-ontanya yang telah dipeliharanya sehingga gemuk, ia tidak mau menaiki onta-ontanya itu. Lalu ia melewati kawannya yang tampak lelah, tetapi ia tidak mau menaikkannya. Adapun rumah-rumah syaitan saya belum pernah melihatnya.”

 

          Hadits itu diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam Al-Jihad (hadits no. 2528) melalui Ibnu Abi Fudaik, ia berkata: “Abdullah bin Abu Yahya meriwayatkan kepadaku dari Sa’id bin Abi Hind, ia berkata: “Abu Hurairah berkata: (Kemudian perawi menyebutkan hadits Nabi r di atas) secara marfu’ dan memberikan tambahan: (Sa’id berkata: “Saya berpendapat bahwa yang dimaksud Nabi r dengan rumah syaitan itu adalah sangkar-sangkar burung yang dilapisi dengan kain sutera).

 

          Saya berpendapat: Sanad ini hasan dan semua pewarinya tsiqah disamping perawi-perawi yang dipakai oleh Bukhari-Muslim, kecuali Abdullah bin Abu Yahya, yang nama sebenarnya adalah Abdullah bin Muhammad bin Abu Yahya Al-Aslami yang laqah-nya (gelarnya) alah Suhbul. Ia tsiqah. Sedangkan Abu Fudaik, yang nama aslinya Muhammad bin Ismail ada sedikit kritik untuknya.

 

          Yang jelas, yang dimaksudkan oleh Nabi r dengan onta syaitan adalah kendaraan-kendaraan mewah yang dipakai hanya untuk membanggakan diri. JIka mereka melewati orang lain yang membutuhkan, mereka tidak mau menaikkannya, sebab khawatir namanya akan tercoreng, seperti yang banyak kita lihat sekarang ini.

 

          Hadits itu termasuk salah satu bukti ke-mu’jizat-an Nabi r sebagai penguat kenabiannya.

 

۹٤ ãóäú ÍóáóÝó ÈöÇúáÇóãóÇäóÉö ÝóáóíúÓó ãóäøóÇ

            Orang yang bersumpah dengan amanah tidak termasuk dalam golonganku.”

 

          Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud (3235), ia berkata: “Ahmad bin Yunus memberi hadits kepada kami, dan berkata. “Zubair memberi hadits kepada kami, ia berkata, “Al-Walid bin Tsa’labah Ath-Tha’i memberi hadits kepada kami dari Ibnu Buraidah, dari ayahnya yang menuturkan, “Rasulullah r bersabda: (Kemudian ia menyebutkan sabda Nabi r di atas).

 

          Saya berpendapat: Sanad hadits ini shahih, sebab semua perawinya tsiqah, yang juga dibuat hujjah oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.

 

          Status yang sama juga dimiliki oleh Ahmad bin Yunus yang nama ayahnya adalah Abdullah bin Yunus.

 

          Sedang Al-Walid bin Tsa’labah dinilai tsiqah oleh Ibnu Ma’in dan Ibnu Hibban telah mentakhrij haditsnya ini di dalam kitab shahihnya (1318).

 

          Al-Khathabidi dalam Mu’alimus-Sunan (4/358) mengomentari hadits tersebut:

 

          Hadits ini mengandung kemungkinan bahwa kebencian Nabi r terhadap perbuatan itu karena beliau menyuruh bersumpah dengan nama Allah I atau sifat-sifat-Nya. Sedang amanah bukan merupakan sifat-Nya akan tetapi merupakan salah satu perintah dan kewajiban dari Allah. Di samping itu dengan kebencian itu beliau bermaksud memerintahkan agar seseorang tidak menyamakan amanah dengan salah satu sifat Allah I.

 

 

 

****

 

______________

Ralat untuk Hadits no. 93 Syaikh Albani mengoreksi hadits ini, kemudian beliau tempatkan di dalam Silsilah Hadits Dha’if, karena adanya keterputusan sanad antara Said bin Abu Hindun dengan Abu Hurairah. (lihat koreksi ulang no. 15)

 

 

 

 

 

 


As-Shahihah Online melalui www.alquran-sunnah.com