As-Shahihah Daftar Isi >
SIKSA ORANG YANG TIDAK BERIMAN KEPADA NABI SAW (157)
PreviousNext

SIKSA ORANG YANG TIDAK BERIMAN

KEPADA NABI r

 

 

١٥٧ - æóÇáøóÐöí äóÝúÓöí ÈöíóÏöåö áÇó íóÓúãóÚõ Èöí ÑóÌõáñ ãöäú åٰÐöåö ÇúáÃõãøóÉö æóáÇó íóåõæúÏöíøñ æóáÇó äóÕúÑóÇäöíøñ Ëõãøó áóãú íõÄúãöäú Èöí ÅöáÇøó ßóÇäó ãöäú Ãóåúáö ÇáäøóÇÑö .

 

          “Demi Dzat yang jiwa-Ku di tangan-Nya jika mendengar kepadaku seorang lelaki dari umat ini, tidak pula dari kalangan Yahudi maupun Nasrani kemudian dia tidak beriman kepadaku, niscaya dia termasuk ahli (penghuni) neraka.”

 

          Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Mandah dalam At-Tauhid  (44/1) dari jalur Abdurrazq dari Mu’amar dari Hammad bin Munabbih yang memberitahukan: Ini adalah yang telah diceritakan kepadaku oleh Abu Hurairah (kemudian ia menyebutkan haditsnya itu secara marfu’).

 

          Kemudian Abu Mundah juga meriwayatkannya dari jalur Abi Yunus yang diperoleh langsung dari Abu Hurairah.

 

          Saya menilai, kedua hadits ini sanadnya shahih. Yang pertama menurut Asy-Syaikhain, dan yang kedua menurut syarat Muslim. Bahkan Imam Muslim sendiri mengeluarkan hadits ini dalam kitab Shahih-nya (1/93).

 

          Hadits ini menjelaskan bahwa orang yang telah mendengar seruan Nabi r kemudian dia tidak beriman, maka tempatnya adalah di neraka. Baik dia orang Yahudi, Nasrani, Majusi atau orang yang tidak mempunyai agama.

 

          Menurut keyakinan saya bahwa sebenarnya banyak dari kalangan  kaum kafir, seandainya telah didakwahkan kepada mereka tentang aqidah dan ibadah menurut Islam, sudah tentu mereka akan berbondong-bondong masuk Islam, sebagaimana hal itu pernah terjadi pada masa permulaan Islam. Seharusnya, negeri-negeri Islam mau mengirimkan para da’inya ke negeri-negeri kafir, yang akan mengajak mereka kepada Islam. Tentu saja da’i itu orang yang mengetahui hakikat Islam sekaligus mengetahui segala yang berbentuk khurafat, bid’ah dan tradisi, supaya dapat mengambil langkah yang tepat. Disamping itu ia mengetahui benar tentang Al-Kitab dan As-Sunnah serta menguasai bahasa asing. Sungguh ini sesuatu yang sangat mulia, namun sayang kini telah dilupakan. Karena itu sudah saatnya kita segera mengambil perhatian besar terhadap masalah ini.

 

 

****

 

 


As-Shahihah Online melalui www.alquran-sunnah.com