alisro-9

Amanat

08 Nov 2010

4_58

Allah berfirman: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat" (An-Nisa': 58).

 

Keterangan dan kandungan ayat:

 

Amanat yaitu; segala sesuatu yang dipercayakan kepada manusia dan diperintahkan untuk dikerjakan. Dalam ayat ini Allah memerintahkan hambanya untuk menyampaikan amanat secara sempurna, utuh tanpa mengulur-ulur/menunda-nundanya kepada yang berhak. Amanat itu mencakup perwalian, harta benda, rahasia, dan perintah yang hanya diketahui oleh Allah.

 

2. Firman Allah: "Dan apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan hukum dengan adil", mencakup menetapkan hukum dalam masalah pertumpahan darah, harta, dan kehormatan. Baik sedikit atau banyak, terhadap karib kerabat atau orang lain (yang tidak memiliki hubungan kerabat), orang yang fasik atau orang yang saleh dan musuh sekalipun. Allah berfirman: "Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. (Al Maidah:8).

 

Maksud "Adil" di sini adalah, memberikan sanksi-sanksi dan hukuman sesuai dengan yang telah disyariatkan oleh Allah melalui rasul-Nya.

 

3. "Sesungguhnya Allah memberikan pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat", Yang demikian ini adalah pujian Allah atas perintah-perintah dan larangan-larangan-Nya, yang mencakup maslahat dunia dan akhirat menghindarkan mereka dari berbagai macam mudarat kepadanya. Karena (perintah dan larangan tersebut) berasal dari yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat, Yang Maha Mengetahui kemaslahatan hamba-hambanya yang tidak mereka ketahui.

 

Lihat, Tafsir Ibnu Sa'di, halaman 148 (cetakan Luwaihiq)

 

Selengkapnya: Amanat

Mengajak Kepada Kebaikan dan Mencegah Kemungkaran

07 Nov 2010

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Allah berfirman: "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".(At-Taubah:71)

 

Keterangan dan kandungan ayat:

 

Ayat ini mengandung beberapa sifat orang-orang mukmin baik pria maupun wanita, yaitu;

  1.  Bahwa mereka satu sama lain menjadi penolong dalam menegakkan agama, kasih sayang, memberikan loyalitas dan dukungan dan dalam meraih kemenangan.
  2. Mereka menyuruh mengerjakan yang ma'ruf, yaitu setiap kebaikan baik itu menyangkut masalah aqidah, amal saleh atau akhlak yang mulia. Dan mereka adalah orang yang pertama melaksanakan suruhan tersebut.
  3. Mencegah kemungkaran, yaitu setiap yang bertentangan dengan yang makruf, berupa akidah yang batil, perbuatan-perbuatan buruk dan akhlak yang tidak terpuji.
  4. Melakukan salat dengan khusyuk, sesuai dengan syarat-syarat, rukun-rukun, dan sunah-sunah serta etikanya.
  5. Mengeluarkan zakat harta dengan berbagai jenisnya, dengan senang hati.
  6. Komitmen taat kepada Allah dan rasul-Nya.

Lalu ayat di atas menjelaskan bahwa mereka itu dikaruniai rahmat oleh Allah, yaitu mereka dimasukkan dalam rahmat-Nya disertai dengan limpahan karuniaNya.

Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Bijaksana, Dia Kuat dan Perkasa. Dalam satu waktu Dia Maha Bijaksana yang meletakkan sesuatu pada posisinya.

Lihat: Ibnu Sa'di, halaman 303 (cetakan Luwaihiq)

Selengkapnya: Mengajak Kepada Kebaikan dan Mencegah Kemungkaran