بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Telah berlalu pembahasan Sebab-sebab Syaitan Menguasai Manusia:
1. Kekufuran dan Syirik.
2. Melupakan Dzikir kepada Allah ﷻ.
3. Meminta Perlindungan kepada Setan dan Keturunannya
4. Menjadikannya Sebagai Wali (Penolong dan Pembantu)
5. Taat Kepadanya dan Mengikuti Langkah-langkahnya
Poin Selanjutnya:
Hati adalah inti manusia. Ia yang menguasai semua anggota tubuh dan mengontrolnya. Sementara anggota tubuh adalah pengikutnya. Jika hati itu baik, maka semua tubuh akan baik pula. Demikian pula sebaliknya, dengan rusaknya hati, rusak pula seluruh tubuh. Hati terbagi tiga: sehat, sakit dan mati.
Terdapat dua jenis penyakit dalam diri seorang manusia. Pertama adalah penyakit hati dan kedua adalah penyakit badan. Keduanya disebutkan dalam Al-Qur’an. Adapun penyakit hati, terbagi lagi dua jenis, yaitu (1) penyakit syubhat (pemahaman dan pemikiran yang menyimpang) dan keragu-raguan; serta (2) penyakit syahwat (keinginan-keinginan yang terlarang).
Adapun hati yang sehat, yaitu al-Qalbun Salim (hati yang sejahtera) yang selamat dari setiap keinginan yang bertentangan dengan perintah Allah ﷻ dan larangan-Nya, dan dari setiap syubhat yang bertentangan dengan berita-Nya. Karena itu ia selamat dari pengabdian kepada selain-Nya, selamat dari bertahkim (berhukum) kepada selain Rasulullah ﷺ, ikhlas hanya kepada Allah ﷻ dan mengikuti Sunnah Rasul-Nya.
Selengkapnya: Sebab-sebab Syaitan Menguasai Manusia #6: Keras dan Sakitnya Hati
بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم
Telah berlalu penjelasan Tazkiyatun nufus dengan:
1. Mentauhidkan Allah ﷻ
2. Berdo'a
3. Dengan Al-Qur’an: Lihat Pertemuan Sebelumnya...
Caranya:
1. Dengan membacanya rutin setiap hari.
2. Menghafal Al-Qur’an
3. Mentadaburi Al-Qur’an
4. Mengamalkan Kandungan Al-Qur’an.
Pentingnya Menjadi Sahabat Dekatnya Al-Qur’an: Yaitu orang-orang yang mengamalkan kandungan Al-Qur'an, meskipun tidak hafal. Selanjutnya:
Selengkapnya: Al-Qur'an Merupakan Sumber Pedoman Tazkiyatun Nufus
ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
Semua manusia akan kembali kepada Allah ﷻ, karena hidup ini sementara dan hanya kepada-Nya kita kembali. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an :
إِنَّ إِلَيْنَآ إِيَابَهُمْ. ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُم
Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali Mereka, Kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka. [Surat Al-Ghasyiyah ayat 25 dan 26 ]
Dan firman-Nya dalam Surat Al-Ma’idah Ayat 105:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ عَلَيْكُمْ أَنفُسَكُمْ ۖ لَا يَضُرُّكُم مَّن ضَلَّ إِذَا ٱهْتَدَيْتُمْ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.