بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Majelis Ilmu - Masjid At-Taqwa
🎙 Bersama Ustadz Abu Haidar As-Sundawy 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
🗓 Rawamangun, 24 Dzulqa’dah 1446 / 22 Mei 2025
Mengembara ke Alam Akhirat
Alam akhirat dimulai dari tiupan pertama sangkakala yang mematikan seluruh makhluk hidup kecuali yang Allâh kehendaki. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Az-Zumar ayat 68:
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).
Makhluk langit maksudnya malaikat dan bumi adalah manusia, jin dan makhluk lainnya.
Dalam ayat lain Surat An-Naml Ayat 87:
وَيَوْمَ يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ فَفَزِعَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۚ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَٰخِرِينَ
Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.
Tahukah anda apa nikmat paling indah yang akan didapat oleh penghuni surga? Melihat wajah Allah Azza wa Jalla adalah nikmat terbesar dan terindah yang didapat oleh para penghuni surga kelak.
Selengkapnya: Puncak Kenikmatan: Melihat Wajah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى di Surga
Setiap manusia pasti akan mengalami kematian, cepat atau lambat. Dari sekian orang yang telah meninggal dunia, yang paling berbahagia adalah orang yang tidak tertipu dengan perhiasan dunia, yang disempurnakan pahalanya pada hari kiamat, dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga.
Allah ta’ala berfirman:
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imran: 185)
Jika seorang mukmin selalu mengingat nash-nash tentang orang-orang munafik dan apa yang disiapkan Allah bagi mereka berupa penyingkapan skandal di dunia, kesengsaraan di alam barzakh serta azab di akhirat, dijauhkan dari rahmat Allah, dan kekal di neraka, maka semua itu akan menggiringnya pada kebencian terhadap jalannya orang munafik, sehingga Allah menjaganya dari keburukan mereka dan menyelamatkannya.
Jika manusia mengetahui bahwa nifak kecil –yaitu nifak amal- walaupun nifak kecil ini tidak mengeluarkannya dari Islam, namun hal itu menjadi tanda dan bukti akan lemahnya iman empunya. Bahkan boleh jadi hal itu akan menggiringnya terjerumus dalam nifak besar, yaitu keyakinan. Semoga Allah melindungi kita darinya.
Tidak mendengarkan lagu-lagu
Sebagian orang mengira bahwa mendengarkan lagu adalah sumber kebahagiaan, dan kesenangannya. Dengan lagu-lagu itu mereka berusaha untuk melupakan penatnya hidup, dan mereka tidak dapat merasakan dampak buruknya serta tidak mengetahui bahwa itu dapat merusak hatinya, bagaimana tidak? Sungguh lagu-lagu itu adalah perkara yang diharamkan Allah dan dikategorikan dalam perkara sia-sia dan batil.
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُواً أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ
“dan di antara manusia ada yang membeli perkataan sia-sia demi untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa ada ilmu, dan menjadikannya bahan ejekan, sungguh bagi mereka azab yang hina.” (Luqman: 6)