Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba‘du,
Kita akan memberikan beberapa catatan mengenai fiqh sedekap ketika shalat.
1. Hukum Bersedekap ketika Shalat
Diantara dalil mengenai bersedekap adalah hadis dari Wail bin Hujr radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengimami kami shalat... beliau meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya. (HR. Ahmad 18854 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Berdasarkan hadis ini, jumhur ulama mengatakan bahwa bersedekap hukumnya anjuran. Ibnu Qudamah mengatakan, Bersedekap dengan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ketika shalat, termasuk sunah shalat, menurut pendapat jumhur ulama. Pendapat ini diriwayatkan dari Ali, Abu Hurairah, Ibrahim an-Nakhai, Abu Mijlaz, Said bin Jubair, at-Tsauri, as-Syafii, para ulama Kufah, dan Ibnul Mundzir menyebutkan bahwa ini pendapat Imam Malik. (al-Mughni, 1/549).
2. Posisi Tangan Ketika Sedekap
Ulama berbeda pendapat mengenai posisi tangan ketika sedekap. An-Nawawi menyebutkan secara ringkas perbedaan pendapat ini dalam Syarh Sahih Muslim (4/114),
- Pertama, posisi sedekap di bawah dada di atas pusar.
Ini merupakan pendapat jumhur ulama, termasuk syafiiyah menurut pendapat yang masyhur.
- Kedua, posisi sedekap di bawah pusar
Ini merupakan pendapat Abu Hanifah, Sufyan at-Tsauri, Ishaq bin Rahuyah, dan Abu Ishaq al-Maruzi (ulama Syafiiyah).
- Ketiga, posisi sedekap bisa memilih, boleh di atas atau di bawah pusar
Ini merupakan pendapat Imam Ahmad dalam salah satu riwayat, pendapat al-Auzai, dan Ibnul Mundzir.
- Keempat, posisi sedekap di dada, di atas perut.
Ini merupakan pendapat Imam as-Sindi, dan dinilai lebih kuat oleh al-Albani (Ashlu Shifat Shalat, 1/209).
Imam as-Sindi bahkan menyimpulkan bahwa hadis yang shahih mengenai posisi tangan ketika sedekap, hanya yang menyebutkan di dada. Sementara hadis lain yang menyebutkan di bawah dada, statusnya lemah.
Beliau mengatakan, Kesimpulannya, sebagaimana riwayat yang sahih menyebutkan bahwa bersedekap, itu yang sesuai sunah dan bukan irsal (dilepas), juga terdapat riwayat yang sahih bahwa tempat bersedekap adalah di dada dan bukan yang lainnya. Sementara hadis yang menyebutkan bahwa sedekap ketika shalat itu di bawah pusar, ulama sepakat statusnya dhaif. Demikian yang disampaikan Ibnul Hammam, yang dinukil dari an-Nawawi, dan beliau mendiamkannya. (Hasyiyah as-Sindi ala Sunan Ibn Majah, 1/271).
Dan pendapat ini yang lebih mendekati sunah. Sebagaimana ang disebutkan dalam hadis dari Wail bin Hujr Radhiyallahu’anhu,
Saya shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersedekap di dadanya. (HR. Ibnu Khuzaimah 479).
3. Tata Cara Bersedekap
Cara bersedekap ada dua:
Pertama, tangan kanan diletakkan di atas tangan kiri tanpa digenggam
Telapak tangan kanan bisa diletakkan di atas punggung telapak tangan kiri, atau di pergelangan, atau di hasta,
Sebagaimana keterangan Wail bin Hujr radhiyallahu ‘anhu, Saya akan perhatikan bagaimana cara shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, saya perhatikan beliau berdiri, lalu bertakbir dan mengangkat tangannya setinggi telinga. Kemudia beliau letakkan telapak tangan kanan di atas telapak tangan kiri, di pergelangan, dan hasta. (HR. Nasai 897, Ibn Hibban 1860 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Seperti ditunjukkan pada gambar 1 di bawah.
Kedua, telapak tangan kanan menggenggam tangan kiri
Telapak tangan kanan menggenggam tangan kiri. Ini berdasarkan hadis dari Wail bin Hujr radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,
Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berdiri shalat, beliau mengganggam tangan kiri dengan tangan kanannya. (HR. Nasai 895 dan dishahihkan al-Albani)
Seperti ditunjukkan pada gambar 2 di bawah.
Hikmah Bersedekap
Bersedekap ketika posisi berdiri akan membuat shalat seseorang semakin tenang, karena kedua tangan tidak banyak bergerak.
Imam an-Nawawi mengatakan, Para ulama mengatakan, hikmah bersedekap - ketika shalat - agar lebih mudah untuk khusyu’, karena sedekap menghalangi orang untuk main-main. (Syarh Sahih Muslim, 4/115).
Disamping itu, bersedekap termasuk bentuk al-Khudhu’ (ketundukan) ketika kita menghadap Allah.
Imam Ahmad pernah ditanya apa maksud kita melakukan sedekap ketika shalat. Jawaban beliau, Itu adalah bentuk ketundukan di hadapan Dzat Yang Maha Perkasa. (al-Khusyu’ Lil Aziz al-Jabbar, him. 14)
Demikian. Allahu a’lam.
Video Tata Cara Bersedekap yang Benar:
Kitab: Tafsir Shalat - Memahami Makna Gerakan & Bacaan dalam Shalat
Penulis: Ustadz Ammi Nur Baits, ST, BA Hafidzahullah
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم