ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
✒┃ Materi :Syarah Fadhlul Islam - Kesempurnaan dan Keagungan Islam Serta Perintah Berpegang Teguh dan Menjaga Kemurniannya
▪ Syarah Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan Hafidzahullah.
🎙┃ Narasumber : Ustadz Abu Ubaid Rizqi, Lc., hafidzahullah ta'ala
▪ Alumnus LIPIA Jakarta
▪ Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhari
📆┃Setiap SELASA ba'da Maghrib - Isya'
🕌┃ Tempat : Masjid Ummul Mukminin 'Aisyah Radhiallāhu'anhā Blimbing Gatak Sukoharjo.
📖┃ Daftar Isi:
Pertemuan#12: Agama Selain Islam Tidak Diterima
وقوله تعالى : وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ ٱلْإِسْلَٰمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ
Firman Allah Ta’ala: Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya. (QS. Ali Imran ayat 85).
Bab ini menjelaskan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang diterima oleh Allah, yang mana Allah ﷻ tidak menerima dari seseorang agama selain Islam.
Islam adalah apa yang dibawa oleh para Rasul Alaihimussalam di setiap masa sesuai dengan tuntutannya, namun manakala Nabi Muhammad ﷺ telah diutus, maka Islam adalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ.
Ibnu Katsir Rahimahullah saat menafsirkan surat Ali Imran ayat 85 berkata, Allah ta’aala berfirman: (Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) yaitu bahwa siapa pun yang berjalan di jalan selain apa yang disyariatkan oleh Allah maka tidak akan diterima darinya, (dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi) sebagaimana Nabi SAW bersabda dalam hadits shahih,” Barang siapa melakukan suatu perbuatan yang bukan dari perintah kami (agama Islam), maka perbuatan tersebut akan ditolak”.
Selengkapnya: Syarah Fadhlul Islam#12: Agama Selain Islam Tidak Diterima
ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
✒┃ Materi :Syarah Fadhlul Islam - Kesempurnaan dan Keagungan Islam Serta Perintah Berpegang Teguh dan Menjaga Kemurniannya
▪ Syarah Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan Hafidzahullah.
🎙┃ Narasumber : Ustadz Abu Ubaid Rizqi, Lc., hafidzahullah ta'ala
▪ Alumnus LIPIA Jakarta
▪ Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhari
📆┃Setiap SELASA ba'da Maghrib - Isya'
🕌┃ Tempat : Masjid Ummul Mukminin 'Aisyah Radhiallāhu'anhā Blimbing Gatak Sukoharjo.
📖┃ Daftar Isi:
Pertemuan#11: Penjelasan tentang Kesempurnaan Iman dan Rukun-rukun Islam
وَفِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَرْفُوعًا
Dalam Ash-Shahih, dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu secara marfu':
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
Seorang Muslim (sejati) adalah orang yang kaum muslimin lainnya, selamat dari (gangguan) lisan dan tangannya.
Maksudnya, Islam tidak hanya terbatas pada rukun-rukun di atas, akan tetapi rukun-rukun ini merupakan asas-asas amal lainnya), karena Islam adalah semua ketaatan yang perintahkan atau Rasulullah ﷺ perintahkan.
Perintah-perintah Allah ﷻ dan Rasulullah ﷺ ada yang wajib dan ada yang mustahab (sunnah). Semuanya termasuk Islam, di antaranya ada yang bila ditinggalkan, maka itu menghancurkan keislamannya, diantaranya, juga ada yang bila ditinggalkan, maka itu tidak menghancurkan keislamannya akan tetapi mengurangi (kadar keislamannya) yakni di antaranya ada yang melengkapi keislamannya dengan kelengkapan yang wajib dan ada yang melengkapi keislamannya dengan kelengkapan yang mustahab (dianjurkan).
Kewajiban-kewajiban agama itu termasuk ketaatan. Ia melengkapi Islam dengan kelengkapan yang wajib, sedangkan hal-hal yang mustahab melengkapi Islam dengan kelengkapan yang dianjurkan. Oleh karena itu, Nabi ﷺ bersabda,
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
"Seorang Muslim (sejati) adalah orang yang kaum Muslimin lainnya selamat dari (gangguan) lisan dan tangannya."
Sehingga orang yang menahan gangguannya dari manusia adalah Muslim yang Islamnya sempurna. Adapun orang yang mengganggu manusia dengan lisannya atau tangannya, maka kami tidak berkata bahwa dia kafir, akan tetapi Muslim dengan iman yang kurang.
*****
وَعَنْ بَهْزِ بْنِ حَكِيمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ: (أَنَّهُ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ عَنْ الْإِسْلَامِ؟ فَقَالَ:
Dari Bahz bin Hakim dari bapaknya, dari kakeknya, bahwa dia bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang Islam, maka beliau bersabda:
أَنْ تُسْلِمَ قَلْبَكَ لِلَّهِ، وَأَنْ تُوَلِّيَ وَجْهَكَ إِلَى اللَّهِ، وَأَنْ تُصَلِّيَ الصَّلَاةَ الْمَكْتُوبَةَ، وَتُؤَدِّيَ الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ) رَوَاهُ أَحْمَدُ.
"Hendaknya hatimu berserah diri kepada Allah, hendaknya kamu menghadapkan wajahmu kepada Allah, kamu melaksanakan shalat wajib, dan membayar zakat yang wajib." - Diriwayatkan oleh Ahmad dalam al-Musnad, no. 20022.
Ini dipahami dari sabda Rasulullah ﷺ,
الإِسْلَامُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ
"Islam adalah hendaknya kamu bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah Rasulullah, serta mendirikan shalat."
Rasul ﷺ menyebutkan rukun Islam yang paling penting, yaitu: Dua kalimat syahadat dan mendirikan shalat.
Dan sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits Mu'adz bin Jabal Radhiyallahu’anhu manakala Nabi ﷺ mengutusnya ke Yaman, beliau bersabda kepadanya,
فَلْيَكُنَّ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إلَيْهِ شَهَادَةَ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَفِي رِوَايَةٍ: إلَى أَنْ يُوَحِّدُوا اللَّهَ فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوك لِذَلِكَ، فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوك لِذَلِكَ: فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ
"Hendaknya perkara pertama yang kamu dakwahkan kepada mereka adalah bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah ker Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah Rasul Allah. Bila mereka menerima seruanmu pada dakwah tersebut, maka beri tahu mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu sehari semalam. Bila mereka menerima dakwahmu, maka beri tahu mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka sedekah (wajib), yakni zakat yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan dibagikan kepada orang-orang fakir mereka."
Penulis menyebutkan rukun Islam yang berjumlah lima, dan yang paling penting adalah yang tiga ini.
*****
وَعَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الشَّامِ عَنْ أَبِيهِ: أَنَّهُ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ: مَا الْإِسْلَامُ؟ قَالَ:
Dari Abu Qilabah, dari Amr bin Abasah, dari seorang laki-laki dari penduduk Syam, dari bapaknya, bahwa dia bertanya kepada Rasulullah ﷺ "Apa itu Islam?" Beliau menjawab,
أَنْ تُسَلِّمَ قَلْبَكَ لِلَّهِ، وَيُسَلِّمُ اَلْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِكَ وَيَدِكَ
"Hendaknya kamu menyerahkan hatimu kepada Allah dan hendaknya kaum Muslimin selamat dari (gangguan) lisan dan tanganmu,"
قَالَ: أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: الْإِيمَانُ
Dia bertanya, "Islam apa yang paling utama?" Beliau menjawab, "iman."
قَالَ: وَمَا الْإِيمَانُ؟ قَالَ: أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ، وَمَلَائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْبَعْثِ بَعْدَ الْمَوْتِ.
Dia bertanya, "Apa itu iman?" Beliau menjawab, "Hendaknya kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya, dan kebangkitan sesudah kematian."
Sabda Nabi ﷺ (Hendaknya kamu menyerahkan hatimu kepada Allah) أَنْ تُسْلِمَ قَلْبَكَ لِلَّهِ, ini sebagaimana Firman Allah ﷻ,
فَقُلْ أَسْلَمْتُ وَجْهِىَ لِلَّهِ
"Katakanlah, 'Aku menyerahkan diriku kepada Allah." (Ali Imran: 20).
Dan sebagaimana Firman Allah ﷻ,
بَلَىٰ مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ
"Tidak demikian. Akan tetapi barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah." (Al-Baaarah: 112).
Ini menunjukkan keikhlasan beribadah kepada Allah, meninggalkan ibadah kepada selainNya. Ini adalah dasar Islam.
(Dan hendaknya kaum Muslimin selamat dari (gangguan) lisan dan tanganmu) وَيُسَلِّمُ اَلْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِكَ وَيَدِكَ. Sebagaimana dalam hadits,
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
Seorang Muslim (sejati) adalah orang yang kaum muslimin lainnya, selamat dari (gangguan) lisan dan tangannya.
قَالَ: أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: الْإِيمَانُ
Dia bertanya, "Islam apa yang paling utama?" Beliau menjawab, "iman." Karena Rasulullah ﷺ dalam hadits Jibril menjadikan iman lebih tinggi dan lebih khusus daripada Islam.
قَالَ: وَمَا الْإِيمَانُ؟ قَالَ: أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ،
(Dia bertanya, 'Apa itu iman?" Belia, menjawab, 'Hendaknya kamu beriman kepada Allah...'"). Ini -sebagai mana dalam hadits Jibril di atas dan dinamakan rukun iman. Maka sebagaimana Islam memiliki rukun, iman juga memiliki rukun. Iman lebih luas daripada Islam. Iman memiliki pelengkap-pelengkap, kewajiban dan anjuran. Oleh karena itu, Nabi ﷺ bersabda,
عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعاً: «الإيمانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أو بِضْعٌ وسِتُّونَ شُعْبَةً: فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ: لا إله إلا الله، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ»
"Iman itu ada tujuh puluh -atau enam puluh cabang lebih, yang tertinggi adalah ucapan, "tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah' dan yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, dan malu adalah salah satu cabang iman."
📖 Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 9 secara ringkas, dan Muslim, no. 35, secara lengkap dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu’anhu.
Semua ketaatan termasuk keimanan, baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan. Iman bukan sebatas membenarkan dalam hati, -sebagaimana yang Murji'ah katakan-, akan tetapi iman adalah perkataan dengan lisan, pembenaran dengan hati dan pengamalan dengan anggota badan.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
✒┃ Materi :Syarah Fadhlul Islam - Kesempurnaan dan Keagungan Islam Serta Perintah Berpegang Teguh dan Menjaga Kemurniannya
▪ Syarah Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan Hafidzahullah.
🎙┃ Narasumber : Ustadz Abu Ubaid Rizqi, Lc., hafidzahullah ta'ala
▪ Alumnus LIPIA Jakarta
▪ Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhari
📆┃Setiap SELASA ba'da Maghrib - Isya'
🕌┃ Tempat : Masjid Ummul Mukminin 'Aisyah Radhiallāhu'anhā Blimbing Gatak Sukoharjo.
Pertemuan#10: Perintah Berserah Diri Kepada Allah ﷻ dan Rukun-rukun Islam
17. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:
فَإِنْ حَآجُّوكَ فَقُلْ أَسْلَمْتُ وَجْهِىَ لِلَّهِ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِ ۗ
Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku".
"Bab Tafsir Islam." Sesudah penulis membawakan pembahasan bab-bab sebelumnya tentang ajakan dan dorongan kepada Islam, masuk ke dalamnya dan berpegang teguh padanya, maka beliau hendak menjelaskan apa itu Islam, karena bila Anda memuji sesuatu namun tidak menjelaskannya, maka tujuannya tidak terwujud. Maka penulis menjelaskan apa itu Islam, agar seseorang tidak mengaku bahwa apa yang dianutnya adalah Islam padahal ia menyelisihinya.
Setiap aliran mengklaim bahwa diri mereka berada di atas Islam dan bahwa selainnya bukan di atas Islam. Seandainya kita menyerahkan urusan ini kepada mereka, niscaya umat akan binasa, akan tetapi di antara karunia Allah ﷻ adalah bahwa Dia menjadikan Islam itu jelas dan nyata. Islam bukan hanya dengan pengakuan, (bukan dengan) penisbatan diri dan penyandaran belaka, akan tetapi seorang Muslim adalah orang yang berpegang Islam yang haq, maka Anda harus mengetahui Islam dari apa yang hadir di dalam Kitab Allah dan Sunnah Nabi Nya, bukan selain keduanya.
Selengkapnya: Syarah Fadhlul Islam#10: Perintah Berserah Diri Kepada Allah ﷻ dan Rukun-rukun Islam