"Kami telah berihram untuk melaksanakan haji bersama Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam , tatkala tiba di Makkah beliau memerintahkan kami untuk bertahallul dan kami jadikan (haji) itu sebagai umrah. Maka hal itu terasa berat oleh kami dan menjadi sempit dada-dada kami. Maka berita (tentang perihal kami) itu sampai kepada Nabi Shalallaahu alaihi wasalam , lalu kami tidak mengetahui (dengan pasti,-Pent) apakah telah sampai sesuatu (wahyu) dari langit kepada beliau, ataukah sesuatu yang diberitakan oleh manusia, lalu beliaupun bersabda: 'Wahai sekalian manusia, bertahalullah kamu, seandainya bukan karena binatang hadyu yang ada bersamaku, niscaya aku akan melakukan seperti apa yang kalian lakukan.' Jabir berkata (melanjutkan ceritanya): 'Maka kamipun bertahallul hingga kami mengumpuli isteri-isteri (kami), dan kami lakukan apa saja yang dilakukan oleh orang yang tidak dalam keadaan ihram hingga (datangnya) hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzulhijjah,-Pent), dan ketika kami akan meninggalkan kota Makkah (menuju Mina,-Pent), kami pun ber-ihram untuk haji.'