بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم
📚┃ Materi : Kitab Bulughul Maram
📚┃ Syarah : Minhatul 'Allam fi Syarhi Bulughul Maram
🎙┃ Pemateri : Ustadz Deka Mujahidin, S.P.di Hafizhahullah (Pengajar Mabais Jajar Solo)
🗓┃ Hari/Tanggal : Kamis, 9 Oktober 2025 M / 17 Rabi’ul Akhir 1447 H
🕌┃Tempat : Masjid Al-Qomar Purwosari Solo
🕌┃Daftar Isi:
كِتَابُ اَلطَّهَارَةِ - بَابُ اَلْمِيَاهِ
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليهوسلم – – لَا يَغْتَسِلُ أَحَدُكُمْ فِي اَلْمَاءِ اَلدَّائِمِ وَهُوَ جُنُبٌ – أَخْرَجَهُمُسْلِمٌ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seseorang di antara kalian mandi dalam air yang tergenang (tidak mengalir) ketika dalam keadaan junub.” (Dikeluarkan oleh Muslim). [HR. Muslim, no. 283]
وَلِلْبُخَارِيِّ: – لَا يَبُولَنَّ أَحَدُكُمْ فِي اَلْمَاءِ اَلدَّائِمِ اَلَّذِي لَا يَجْرِي, ثُمَّ يَغْتَسِلُ فِيهِ –
Menurut riwayat Imam Bukhari, “Janganlah sekali-kali seseorang di antara kalian kencing dalam air yang tergenang yang tidak mengalir kemudian ia mandi di dalamnya.” [HR. Bukhari, no. 239]
Selengkapnya: Bulughul Maram#2 | Kitab Thaharah Bab-Air | Hadits ke-6 sampai 11
بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم
📚┃ Materi : Kitab Bulughul Maram
📚┃ Syarah : Minhatul 'Allam fi Syarhi Bulughul Maram
🎙┃ Pemateri : Ustadz Deka Mujahidin, S.P.di Hafizhahullah (Pengajar Mabais Jajar Solo)
🗓┃ Hari/Tanggal : Kamis, 25 September 2025 M / 3 Rabi’ul Akhir 1447 H
🕌┃Tempat : Masjid Al-Qomar Purwosari Solo
🕌┃Daftar Isi:
Pertemuan #1: Kitab Thaharah - Bab Air
كِتَابُ اَلطَّهَارَةِ - بَابُ اَلْمِيَاهِ
Secara etimologi thaharah berarti bersih dari kotoran-kotoran yang bersifat hissi (inderawi) atau maknawi (dipahami dengan akal).
Secara terminologi thaharah adalah terangkatnya hadats dengan air atau debu suci yang diperbolehkan dan hilangnya najis'. Yaitu hilangnya sifat (kotor) yang ada di badan.
Hadats adalah sifat atau status yang melekat pada diri seseorang, jelasnya, sifat yang menyebabkan seseorang itu tidak sah jika melakukan shalat selama status itu ada pada badannya.
Hadats ada 2 macam:
Hukum sifat ini adalah mencegah seseorang unfuk melaksanakan shalat dan sebagainya. Ungkapan yang digunakan dalam hadats adalah lrtifa' (terangkat) karena ia bersifat maknawi sedangkan untuk najis digunakan kata Izalah (merghilangkan) karena ia bersifat inderawi. Sementara istilah izalah tidak digunakan kecuali pada sesuatu yang bersifat inderawi.
*****
١- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم- فِي اَلْبَحْرِ: – هُوَ اَلطَّهُورُ مَاؤُهُ, اَلْحِلُّ مَيْتَتُهُ – أَخْرَجَهُ اَلْأَرْبَعَةُ,وَابْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَاللَّفْظُ لَهُ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ وَاَلتِّرْمِذِيُّ
1. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang (air) laut, “Air laut itu suci dan menyucikan, bangkainya pun halal.”
(Dikeluarkan oleh Imam Empat dan Ibnu Abi Syaibah. Lafaz hadits menurut riwayat Ibnu Abi Syaibah dan dianggap sahih oleh Ibnu Khuzaimah dan Tirmidzi. Malik, Syafi’i, dan Ahmad juga meriwayatkannya). [HR. Abu Daud, no. 83; Tirmidzi, no. 69; An-Nasai, 1:50; Ibnu Majah, no. 386. Hadits ini sahih, perawinya terpercaya. Lihat Minhah Al-‘Allam fii Syarh Bulugh Al-Maram, 1:26-27].
Orang yang meriwayatkan hadis ini ialah Abu Hurairah (Radhiyallahu’anhu), nama ini sesuai dengan kebiasaan orang-orang Arab, menggunakan nama-nama binatang agar sesuai sifatnya. Nama aslinya adalah 'Abdurrahman ibn Shakhr al-Yamani al-Dausi.
Beliau masuk Islam pada saat perang Khaibar tahun ke-7 Hijriah dan meriwayatkan dari lebih 800 orang sebanyak 5,374 hadis dan termasuk sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadist dan ahli dalam berfatwa. Beliau sangat mulia dan tawadhu'. Dan termasuk Ahlu Suffah.
Beliau meninggal dunia pada tahun 59 Hijriah dengan usia 78 tahun dan dikebumikan di Madinah.
Selengkapnya: Bulughul Maram#1 | Kitab Thaharah Bab-Air | Hadits ke-1 sampai 5