بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Kitab: Pokok-pokok Aqidah (Ushulus Sunnah) Imam Ahmad
Pemateri: Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawiy 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan 10: 9 Rabi’ul Akhir 1447 / 1 Oktober 2025
Tempat: Masjid Al-Aziz - Jl. Soekarno Hatta no. 662 Bandung.
POKOK-POKOK SUNNAH MENURUT IMAM AHMAD BIN HANBAL RAHIMAHULLAH
Ushulus Sunnah - Imam Ahmad #10 | Bab-8: Beriman Terhadap Telaga Nabi ﷺ
Imam Abu ‘Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal berkata:
وَالإِيمَانُ بِالحَوْضِ، وَأَنَّ لِرَسُولِ اللَّهِ ﷺ حَوْضًا يَوْمَ القِيَامَةِ تَرِدُ عَلَيْهِ أُمَّتُهُ، عَرْضُهُ مِثْلُ طُولِهِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ، آنِيَتُهُ كَعَدَدِ نُجُومِ السَّمَاءِ، عَلَى مَا صَحَّتْ بِهِ الأَخْبَارُ مِنْ غَيْرِ وَجْهٍ.
(20) Beriman terhadap Telaga (Haudh). Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memiliki Telaga para hari Kiamat yang dikunjungi umatnya, lebarnya seperti panjangnya yaitu perjalanan sebulan. Gayungnya sebanyak bintang di langit. Hadits-hadits tentangnya shahih dan memiliki beberapa jalur periwayatan.
Pembahasan ini adalah tentang telaga Haud Nabi ﷺ di akhirat kelak, dan pembahasan ini sering ada pada kitab-kitab para ulama yang membahas masalah aqidah karena termasuk pokok aqidah, bahkan sebagian ulama menulis kitab khusus tentang masalah ini seperti: Imam Baqi' Ibnu Makhlad Al-Qurthubi dan imam Ibnu Basykuwal, dan Imam Dhiya' al-Maqdisi.
Selengkapnya: Ushulus Sunnah - Imam Ahmad #10 | Bab ke-8: Beriman Terhadap Telaga Nabi ﷺ
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Kitab: Pokok-pokok Aqidah (Ushulus Sunnah) Imam Ahmad
Pemateri: Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawiy 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan 9: 18 Rabi'ul Awal 1447 / 10 September 2025
Tempat: Masjid Al-Aziz - Jl. Soekarno Hatta no. 662 Bandung.
POKOK-POKOK SUNNAH MENURUT IMAM AHMAD BIN HANBAL RAHIMAHULLAH
Ushulus Sunnah - Imam Ahmad #9 | Bab ke-6: Beriman Terhadap Mizan (Timbangan Amal)
Imam Abu ‘Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal berkata:
وَالإِيمَانُ بِالمِيزَانِ كَمَا جَاءَ: «يُوزَنُ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ فَلَا يُوزَنُ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ»، وَتُوزَنُ أَعْمَالُ العِبَادِ كَمَا جَاءَ فِي الأَثَرِ، وَالإِيمَانُ بِهِ وَالتَّصْدِيقُ بِهِ، وَالإِعْرَاضُ عَمَّنْ رَدَّ ذَلِكَ، وَتَرْكُ مُجَادَلَتِهِ.
(17) Beriman terhadap Mizan (timbangan amal) seperti dalam hadits: “Ada hamba yang ditimbang pada hari Kiamat dan beratnya lebih ringan dari sayap nyamuk.” Amal-amal hamba juga ditimbang seperti dalam beberapa hadits. (18) Wajib mengimaninya dan mempercayainya, serta meninggalkan siapa saja yang menentangnya dan tidak perlu mendiskusikannya.
Beriman terhadap Mizan (timbangan amal) termasuk pokok Aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah, karena alasan-alasan berikut ini:
Selengkapnya: Ushulus Sunnah - Imam Ahmad #9 | Bab ke-6: Beriman Terhadap Mizan (Timbangan Amal)
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Kitab: Pokok-pokok Aqidah (Ushulus Sunnah) Imam Ahmad
Pemateri: Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawiy 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan 8: 11 Rabi'ul Awal 1447 / 3 September 2025
Tempat: Masjid Al-Aziz - Jl. Soekarno Hatta no. 662 Bandung.
POKOK-POKOK SUNNAH MENURUT IMAM AHMAD BIN HANBAL RAHIMAHULLAH
Ushulus Sunnah - Imam Ahmad #8 | Bab ke-5: Beriman Melihat Allah ﷻ di Akhirat
Ustadz mengawali kajian dengan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas kemudahan dalam menghadiri majelis ilmu dalam keadaan aman, dan ini sesuatu yang harus dijaga.
Nabi ﷺ memberikan indikasi pentingnya nikmat aman. Dari ’Ubaidillah bin Mihshan Al Anshary dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِى سِرْبِهِ مُعَافًى فِى جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
“Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR. Tirmidzi no. 2346, Ibnu Majah no. 4141. Abu ’Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib).
Dengan aman kita bisa beribadah dan beraktivitas dengan tenang, sungguh menyedihkan hati adanya huru-hara beberapa hari ini yang sampai memakan korban, karena demikianlah fitnah jika terjadi maka akan menimpa siapa saja, bahkan orang yang pandai pun akan sulit untuk membendungnya. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Anfal Ayat 25:
وَٱتَّقُوا۟ فِتْنَةً لَّا تُصِيبَنَّ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ مِنكُمْ خَآصَّةً ۖ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ
Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.
Selengkapnya: Ushulus Sunnah - Imam Ahmad #8 | Bab ke-5: Beriman Melihat Allah ﷻ di Akhirat