Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS. Ali Imran : 97)
Dalam kitabnya "at-Tahqiiq wal Idhah…" asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah bin Baaz Rahimahullaah menyampaikan beberapa nasihat dan wasiat kepada orang yang akan melaksa-nakan ibadah haji. Kami rangkum dalam be-berapa point penting sebagai berikut :
Wajib bagi seorang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah untuk benar-benar mengikhlaskan niatnya karena Allah semata, dan mengharapkan balasan yang baik di akhirat kelak.
Berupaya semaksimal mungkin untuk menghindar dari tujuan-tujuan yang ber-sifat duniawi atau riya' dan sum'ah serta kebanggaan dalam melaksanakan ibadah-nya, karena semua itu merupakan tujuan yang jelek dan penyebab gugurnya pahala amal ibadah.
Segera bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenarnya dari seluruh perbuatan dosa, berdasarkan firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
"…Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, agar kamu memperoleh kemenangan." (QS. An-Nuur : 31)
Mengembalikan hak-hak orang lain yang pernah diambil atau dirusak, dalam bentuk harta, kehormatan atau yang lainnya.
Menggunakan nafaqah (harta) yang halal dan baik dalam melaksanakan haji dan umrah. Berdasarkan sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam :
"Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla itu baik, Dia tidak menerima kecuali yang baik (pula)." (HR. Muslim)
Hendaknya ia belajar dengan benar tentang hal-hal yang disyari'atkan dalam haji dan umrah, memahaminya dan bertanya (ke-pada orang yang mengetahui) jika ada per-masalahan yang sulit baginya.
Mencari teman perjalanan yang baik, taat dan takwa, serta faham dalam agama dan menjauhi orang-orang yang jahil dan fasik.
Dalam perjalanan hendaklah memper-banyak dzikir, istighfar dan do'a, serta merendahkan diri dihadapan Allah I, membaca al-Qur-an, memelihara shalat berjama'ah, memelihara lisan dari ucapan-ucapan yang tidak bermanfaat, seperti bercanda, berdusta, ghibah, mengadu domba dan lain sebagainya.
Senantiasa berbuat baik terhadap teman-temannya, menahan diri dari menyakiti mereka, beramar ma'ruf dan nahi munkar dengan cara hikmah dan peringatan yang baik semampunya.