Niatilah untuk Menuntut Ilmu Syar'i

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.”
(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 2436)
Kajian Islam

ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ

✒┃ Materi : Syarah Fadhlul Islam – Kesempurnaan dan Keagungan Islam Serta Perintah Berpegang Teguh dan Menjaga Kemurniannya
▪ Syarah Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan Hafidzahullah.
🎙┃ Narasumber : Ustadz Abu Ubaid Rizqi, Lc., hafidzahullah ta’ala
▪ Alumnus LIPIA Jakarta
▪ Pengajar Ilmu Syar’i Pondok Pesantren Imam Bukhari
📆┃Setiap SELASA ba’da Maghrib – Isya’
🕌┃ Tempat : Masjid Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiallāhu’anhā | Blimbing 01/04, Blimbing Gatak Sukoharjo



Allah ﷻ Memilih Hari Jum’at sebagai Hari Besar Umat Islam

6. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:

وَفِيهِ أَيْضًا: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَضَلَّ اللَّهُ عَنِ الجُمُعَةِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا، فَكَانَ لِلْيَهُودِ يَوْمُ السَّبْتِ، وَكَانَ لِلنَّصَارَى يَوْمُ الأَحَدِ، فَجَاءَ اللَّهُ بِنَا فَهَدَانَا اللَّهُ لِيَوْمِ الجُمُعَةِ، فَجَعَلَ الجُمُعَةَ، وَالسَّبْتَ، وَالأَحَدَ، وَكَذَلِكَ هُمْ تَبَعٌ لَنَا يَوْمَ القِيَامَةِ، نَحْنُ الآخِرُونَ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا، وَالأَوَّلُونَ يَوْمَ القِيَامَةِ»

Dalam Shahih Muslim: dari Hudzaifah, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Allah tidak menunjuki orang-orang yang sebelum kita dari hari Jumat. Bagi orang Yahudi jatuhnya pada hari Sabtu, dan bagi orang Nasrani jatuhnya pada hari Ahad. Lalu Allah menunjuki kita pada hari Jum’at. Karena itu, terjadilah berturut-turut tiga hari berkumpul (hari besar), yaitu Jum’at, Sabtu, dan Ahad. Hari Kiamat kelak, mereka pun mengikuti kita juga, kita yang terakhir di dunia, tetapi kitalah yang lebih dahulu diadili sebelum umat-umat yang lain.” (HR. Muslim no. 856)

 Penjelasan:

Hadits ini juga mengandung keutamaan Islam, dan bahwa pemeluk agama Islam adalah umat terbaik pada Hari Kiamat. Nabi ﷺ menjelaskan hal itu melalui Hari Jum’at. Allah ﷻ menetapkan bagi umat-umat tersebut satu hari dalam seminggu yang padanya mereka berkonsentrasi untuk beribadah, sementara orang-orang Yahudi memilih Hari Sabtu, mereka berkata, “Sesungguhnya ia merupakan hari di mana Allah beristirahat, -menurut anggapan mereka-, dari kelelahan sesudah menciptakan langit dan bumi, karena Allah telah menciptakannya dalam enam hari yang awalnya adalah Hari Ahad dan akhirnya adalah Hari Jum’at.” Mereka berkata, “Pada Hari Sabtu ini, Allah berlibur dan beristirahat.” Maka mereka menganggapnya sebagai hari untuk ibadah mereka. Sungguh mereka telah berdusta atas Nama Allah. Allah ﷻ berfirman:

وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ وَمَا مَسَّنَا مِن لُّغُوبٍ

Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan. (Qaf ayat 38)

Ini adalah bantahan terhadap anggapan mereka yang rusak bahwa Allah beristirahat pada Hari Sabtu.

________________________________
Sifat bagi Allah ﷻ ada dua jenis:

  1. Sifat Tsubutiyyah : sifat-sifat kesempurnaan yang ditetapkan bagi Allah dalam Al-Quran dan hadits, dan sifat ini wajib bagi Allah. Sifat-sifat ini menunjukkan keagungan dan kesempurnaan Allah, seperti sifat sifat al hayah (hidup), al qudrah (berkuasa), istiwa’ ‘alal ‘Arsy (tinggi dan menetap di atas ‘Arsy), nuzul (turun ke langit dunia), al wajh (mempunyai wajah), al yadain (mempunyai dua tangan), dan lain sebagainya.
  2. Sifat Salbiyah : sifat-sifat yang Allah nafikan dari diri-Nya baik dalam Al Qur’an maupun di dalam hadits. Sifat salbiyyah merupakan sifat kekurangan dan tercela yang tidak layak bagi Allah Ta’ala. Contohnya sifat al maut (mati), an naum (tidur), al jahlu (bodoh), an nisyan (lupa), dan at ta’ab (lemah).

_________________________________

Sedangkan orang-orang Nasrani, mereka memilih Hari Ahad. Mereka berkata, “Karena hari ini adalah hari yang Allah ﷻ memulai penciptaan padanya, ia adalah hari pertama dari enam hari, maka mereka memilihnya karena sebab ini.”

Adapun umat Islam ini, maka Allah yang memilihkan untuk mereka Hari Jum’at, karena ia adalah hari yang paling utama pada hari itu penciptaan sempurna, pada hari itu Nabi Adam alaihi salam diciptakan, pada hari itu beliau dikeluarkan dari surga, dan pada hari itu Kiamat terjadi, maka ia adalah hari yang agung, karena itu Allah memilihnya bagi umat Islam ini.

Orang-orang Yahudi dan Nasrani merasa dengki kepada kaum Muslimin atas hal ini, mereka tidak hasad kepada kaum Muslimin atas sesuatu sebagaimana mereka hasad kepada kaum Muslimin karena Hari Jum’at yang Allah khususkan bagi kaum Muslimin, dan Allah memalingkan mereka: orang-orang Yahudi dan Nasrani dari memilihnya.

Hadits ini juga menetapkan keutamaan umat ini keutamaan Hari Jum’at, dan bahwa Allah ﷻ memilih Hari Jum’at untuk umat ini karena Dia mengetahui bahwa ia adalah hari terbaik.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

Agama yang Paling Dicintai Allah adalah yang Hanif dan Mudah

7. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:

وَفِيهَ تَعْلِيقًا: عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: «أَحَبُّ الدِّينِ إِلَى اللَّهِ الحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ»

Dalam Shahih Al-Bukhari secara mu’allaq: dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Agama yang paling dicintai Allah adalah yang hanif (bersih dari kesyirikan dan keburukan) dan mudah.”  HR. Al-Bukhari sebelum no. 39.

 Penjelasan:

Allah ﷻ menyukai orang-orang yang mudah dalam bermuamalah. Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رَحِمَ اللَّهُ رَجُلاً سَمْحًا إِذَا بَاعَ ، وَإِذَا اشْتَرَى ، وَإِذَا اقْتَضَى

“Semoga Allah merahmati seseorang yang bersikap mudah ketika menjual, ketika membeli dan ketika menagih haknya (utangnya).” (HR. Bukhari no. 2076)

Perkataan penulis, (dalam ash-Shahih), yakni Shahih al-Bukhari (secara mu’allaq), yakni, riwayat yang disebutkan oleh al-Bukhari itu tanpa sanad. Ia terbagi menjadi dua: mu’allaq dengan kalimat pasti yaitu dengan jalan pemastian dan mu’allaq dengan kalimat tidak pasti. Imam Ibnu Hajar rahimahullah telah mengumpulkan riwayat-riwayat mu’allaq dalam Shahih al-Bukhari dan menyebutkan sanad-sanadnya dalam sebuah Kitab bernama Taghliq at-Ta’liq, yaitu menyebutkan sanad-sanad yang dimu’allaqkan oleh al-Bukhari dan tidak dia sebutkan.

Perkataan penulis, ( Dari Nabi ﷺ bahwa beliau bersabda ). Ini termasuk mu’allaq dengan kalimat pasti.

Sabda Nabi, (Hanifiyah lagi mudah). Al-Hanifiyah adalah agama Nabi Ibrahim alaihi salam dan mudah. Allah ﷻ berfirman,

إِنَّ إِبْرَٰهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِّلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), (An-Nahl ayat 120)

ثُمَّ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ أَنِ ٱتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَٰهِيمَ حَنِيفًا ۖ

Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif” (An-Nahl ayat 123)

وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِّمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَٱتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَٰهِيمَ حَنِيفًا

Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus (An-Nisa Ayat 125).

Hanif adalah orang yang menghadap kepada Allah ﷻ dan berpaling dari selainNya. Nabi Ibrahim alaihissalam adalah orang yang menghadap kepada Allah dan berpaling dari selainNya dari kalangan makhluk. Hanifiyah adalah agama Nabi Ibrahim alaihissalam juga agama Nabi Muhammad ﷺ.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:

مَا كَانَ إِبْرَٰهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَٰكِن كَانَ حَنِيفًا مُّسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ

Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik. (All Imran: 67).

Orang-orang Yahudi mengklaim bahwa Nabi Ibrahim adalah seorang Yahudi, padahal Taurat tidak diturunkan kecuali sesudah beliau, ia diturunkan kepada Nabi Musa alaihissalam yang jarak beliau dengan Nabi Ibrahim adalah masa yang panjang.

Demikian juga kaum Nasrani, mereka berkata bahwa nabi Ibrahim adalah seorang Nasrani, padahal dua agama ini, Yahudi dan Nasrani tidak hadir kecuali sesudah beliau. Maka Allah membantah mereka,

مَا كَانَ إِبْرَٰهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَٰكِن كَانَ حَنِيفًا مُّسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ

Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik. (All Imran: 67).

Hanifiyah adalah agama Nabi Ibrahim alaihissalam, agama yang paling Allah cintai. Ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang paling Allah ﷻ cintai.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم