ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
✒┃ Materi : Syarah Fadhlul Islam - Kesempurnaan dan Keagungan Islam Serta Perintah Berpegang Teguh dan Menjaga Kemurniannya
▪ Syarah Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan Hafidzahullah.
🎙┃ Narasumber : Ustadz Abu Ubaid Rizqi, Lc., hafidzahullah ta'ala
▪ Alumnus LIPIA Jakarta
▪ Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhari
📆┃Setiap SELASA ba'da Maghrib - Isya'
🕌┃ Tempat : Masjid Ummul Mukminin 'Aisyah Radhiallāhu'anhā Blimbing Gatak Sukoharjo.
Pertemuan #6: Bab Masuk Islam
10. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:
باب الدخول في الإسلام
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ ٱلْإِسْلَٰمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS Ali Imran ayat 85).
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَٰمُ ۗ
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.
(10). Penulis Rahimahullah berkata,
باب الدخول في الإسلام
( Bab Masuk Islam ).
Setelah beliau menyebutkan keutamaan Islam, beliau mengajak manusia untuk masuk ke dalam Islam. Islam inilah yang keistimewaan-keistimewaannya dan keutamaan-keutamaannya tidak layak bagi orang yang berakal menolaknya dan tidak masuk ke dalamnya bila dia menginginkan keselamatan bagi dirinya.
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ ٱلْإِسْلَٰمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ
"Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya." Karena itu, orang-orang yang mengaku bahwa mereka berpegang teguh pada agama, bahwa mereka mengetahui Allah, dan menyembah Allah, dari kalangan orang-orang Yahudi dan Nasrani, namun mereka menolak untuk masuk ke dalam Islam, mereka bukan berpegang teguh pada agama, karena mereka berpegang teguh pada agama yang telah dihapus, habis masa berlakunya. Maka sedikit pun tidak berguna bagi mereka; tidak ada manfaat bagi mereka kecuali dengan masuk Islam. Nabi ﷺ bersabda,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم أنه قال:
«وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ، ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ».
[صحيح] - [رواه مسلم] - [صحيح مسلم: 153]
Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Demi (Tuhan) yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya! Tidak ada seorang pun dari umat manusia, baik Yahudi maupun Nasrani, yang mendengar tentang diriku lalu ia meninggal dalam keadaan tidak beriman kepada risalah yang aku bawa, melainkan ia adalah penghuni neraka.” [Sahih Muslim - 153]
Dan Nabi 磐 bersabda,
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى ؟ قَالَ : مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Semua umatku akan masuk surga kecuali yang enggan, para Sahabat bertanya, “Wahai Rasûlullâh! Siapakah yang enggan?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Barangsiapa yang mentaatiku niscaya ia akan masuk surga, dan siapa yang bermaksiat kepadaku maka dia enggan (untuk masuk surga).”
(HR. al-Bukhari, no. 7280).
Dan Firman Allah ﷻ:
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَٰمُ ۗ
"Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Àllah hanyalah Islam."
Adapun selain Islam maka ia bukan agama di sisi Allah, karena setelah kedatangan Islam, tidak ada agama yang Allah terima dari hamba-hambaNya (selain Islam), karena manusia adalah hamba, dan hamba harus menaati Tuhannya dalam apa yang Dia perintahkan. Allah ﷻ memerintahkanmu agar masuk ke dalam Islam, maka kamu wajib masuk ke dalam Islam demi menaati perintah Allah ﷻ, karena yang wajib adalah mengikuti perintah Allah, bukan mengikuti hawa nafsu.
Ketika Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu’anhu mencium Hajar Aswad maka dia berkata, "Demi Allah, sungguh aku benar-benar mengetahui bahwa kamu adalah batu yang tidak mendatangkan mudarat dan manfaat, dan kalau bukan karena aku melihat Rasulullah ﷺ menciummu, niscaya aku tidak menciummu." Diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar al-Bukhari, no. 1597; dan Muslim, no. 1270, dari hadits Abdullah Ibnu Umar Radhiyallahu’anhuma.
Mencium Hajar Aswad itu bukan menyembahnya, akan tetapi ia merupakan bentuk ibadah kepada Allah , thawaf di Ka'bah itu bukan menyembahnya, akan tetapi menjalankan perintah Allah ﷻ dan beribadah kepadaNya. Jadi perkaranya berkutat pada perintah dan syariat Allah, tidak ada sanggahan dalam hal itu.
Sungguh Iblis telah menyanggah perintah Allah, maka akibatnya adalah dia diusir dan dijauhkan (dari rahmat Allah), dilaknat dan dimurkai Allah. Kita berlindung kepada Allah.
*****
11. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:
وَأَنَّ هَٰذَا صِرَٰطِى مُسْتَقِيمًا فَٱتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا۟ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِۦ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. (Al-An'am: 153).
قال مجاهد : ٱلشبل البدغ والشبهات
Mujahid berkata, "Jalan-jalan itu adalah bid'ah-bid ah dan syubhat-syubhat."
📖 HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718 dan lafadz yang kedua adalah lafadz Muslim.
- Makna: هَٰذَا صِرَٰطِى مُسْتَقِيمًا - "Dan bahwasanya inilah jalanku, lurus."
adalah jalan, dan yang dimaksud di sini adalah Islam, ia adalah jalan Allah ﷻ, ia adalah jalan yang lurus, tidak ada kebengkokan padanya dan tidak pula penyımpangan, akan tetapi ia seimbang, tidak berlebih-lebihan dan tidak meremehkan.
- Makna: فَٱتَّبِعُوهُ - "Maka ikutilah ia!" :
Dan janganlah mengikuti agama selain agama Islam ini, dan jangan pula mengikuti sunnah selain Sunnah Rasulullah ﷺ karena ini adalah jalanku.
- Makna فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ - "Dan jangan kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu menceraiberaikan kalian dari jalannya" :
Perhatikanlah, jalan Allah itu satu. Adapun selain jalan Allah, maka ia adalah jalan-jalan yang banyak, cinta hawa nafsu dan cinta syahwat, masing-masing memiliki jalan masing-masing memiliki madzhab, dan akhir darinya adalah kerugian dari jalanNya." Adapun siapa yang berjalan di atas jalan yang satu ini maka dia selamat di sisi Allah ﷻ. Ini mengandung perintah agar meniti jalan Alah dan meninggalkan selainnya berupa aliran, bid'ah, madzhab, dan sekte, karena semuanya membawa kepada kebinasaan.
Imam Mujahid rahimahullah berkata, "Jalan-jalan itu adalah berbagai macam bid'ah dan syubhat". Berbagai macam bid'ah dan syubhat termasuk jalan-jalan yang menceraiberaikan pelakunya. Allah ﷻ berfirman:
كُلُّ حِزْبٍۭ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing). (Al-Mu`minun: 53).
Ini termasuk kesempurnaan hukuman dan azab bahwa manusia berbahagia dengan kebatilan, lalu bila seseorang berbahagia dengan kebatilan, maka dia tidak akan meninggalkannya.
Adapun orang yang berjalan di atas kebatilan namun tidak senang, maka mungkin dia sedang mencari kebenaran dan untuk meraih petunjuk kepadanya, akan tetapi bila seseorang berjalan di kebatilan dengan kerelaan dan senang dengannya, maka selamanya dia tidak akan meraih petunjuk.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم