Niatilah untuk Menuntut Ilmu Syar'i

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.”
(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 2436)
Kajian Aqidah

ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ

✒┃ Materi :Syarah Fadhlul Islam - Kesempurnaan dan Keagungan Islam Serta Perintah Berpegang Teguh dan Menjaga Kemurniannya
▪ Syarah Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan Hafidzahullah.
🎙┃ Narasumber : Ustadz Abu Ubaid Rizqi, Lc., hafidzahullah ta'ala
▪ Alumnus LIPIA Jakarta
▪ Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhari
📆┃Setiap SELASA ba'da Maghrib - Isya'
🕌┃ Tempat : Masjid Ummul Mukminin 'Aisyah Radhiallāhu'anhā Blimbing Gatak Sukoharjo.
📖┃ Daftar Isi:



Bab Tafsir Islam 

Pertemuan#12: Agama Selain Islam Tidak Diterima


22. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:

وقوله تعالى : وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ ٱلْإِسْلَٰمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ

Firman Allah Ta’ala: Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya. (QS. Ali Imran ayat 85).

 Penjelasan:

Bab ini menjelaskan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang diterima oleh Allah, yang mana Allah ﷻ tidak menerima dari seseorang agama selain Islam.

Islam adalah apa yang dibawa oleh para Rasul Alaihimussalam di setiap masa sesuai dengan tuntutannya, namun manakala Nabi Muhammad ﷺ telah diutus, maka Islam adalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ.

Ibnu Katsir Rahimahullah saat menafsirkan surat Ali Imran ayat 85 berkata, Allah ta’aala berfirman: (Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) yaitu bahwa siapa pun yang berjalan di jalan selain apa yang disyariatkan oleh Allah maka tidak akan diterima darinya, (dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi) sebagaimana Nabi SAW bersabda dalam hadits shahih,” Barang siapa melakukan suatu perbuatan yang bukan dari perintah kami (agama Islam), maka perbuatan tersebut akan ditolak”.

Syaikh As-Sa’di Rahimahullah dalam menafsirkan ayat yang sama berkata, Dan bahwa orang yang mencari selainnya dan beramal dengannya, maka perbuatannya itu tertolak hingga ia tidak memiliki ajaran yang ia kembali kepadanya. Barangsiapa yang tidak membutuhkan dan membencinya, maka kemanakah ia akan pergi? Kepada penyembahan pohon, batu atau api? Atau kepada penyembahan rahib, pendeta atau salib? Atau kepada peniadaan Rabb semesta alam? Atau kepada agama-agama yang batil yang merupakan wahyu dari setan? Mereka semua itu di akhirat nanti termasuk orang-orang yang merugi.

Makna Islam adalah ketundukan kepada Allah dengan menaatiNya, berlepas diri dari syirik, dan beribadah kepadaNya menurut apa yang Allah ﷻ syariatkan pada setiap zaman. Adapun sesudah kedatangan Nabi Muhammad ﷺ, maka Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ. Seseorang tidak leluasa dalam memilih untuk keluar dari ketaatan kepada Nabi Muhammad ﷺ, termasuk Nabi-nabi terdahulu. Seandainya seseorang dari para Nabi masih hidup sesudah Nabi Muhammad ﷺ diutus, maka dia tidak leluasa dalam memilih untuk keluar dari ketaatan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Karena itu Allah ﷻ berfirman,

وَإِذْ أَخَذَ ٱللَّهُ مِيثَٰقَ ٱلنَّبِيِّۦنَ لَمَآ ءَاتَيْتُكُم مِّن كِتَٰبٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَآءَكُمْ رَسُولٌ

Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: “Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul

Yakni Nabi Muhammad ﷺ,

مُّصَدِّقٌ لِّمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِۦ وَلَتَنصُرُنَّهُۥ ۚ قَالَ ءَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَىٰ ذَٰلِكُمْ إِصْرِى ۖ قَالُوٓا۟ أَقْرَرْنَا ۚ قَالَ فَٱشْهَدُوا۟ وَأَنَا۠ مَعَكُم مِّنَ ٱلشَّٰهِدِينَ. فَمَن تَوَلَّىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ

yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya”. Allah berfirman: “Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?” Mereka menjawab: “Kami mengakui”. Allah berfirman: “Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu”.Barang siapa yang berpaling sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. – QS. Ali ‘Imran ayat 81-82.

Syaikh As-Sa’di Rahimahullah dalam menafsirkan ayat ini berkata, Ini merupakan penegakkan hujjah dan keterangan yang kuat atas setiap orang yang tidak beriman kepada Nabi Muhammad sholallohu alaihi wasallam dari ahli kitab dan agama-agama lainnya, dan tidaklah mungkin mereka beriman kepada Rasul-rasul mereka dimana mereka mengakui sebagai pengikut-pengikut mereka hingga mereka beriman kepada pemimpin dari rasul-rasul tadi dan penutup mereka.

Karena itu, agama-agama terdahulu berakhir sesudah datangnya Nabi Muhammad ﷺ, pengamalannya sudah tidak berlaku, sebaliknya yang wajib adalah mengamalkan apa yang dibawa oleh nabi Muhammad ﷺ, karena kewenangan perkara ada di Tangan Allah ﷻ, bukan di tangan siapa pun, bukan untuk mengikuti hawa nafsu, syahwat, dan keinginan manusia. Allah ﷻ memerintahkan kita dan para Nabi seluruhnya agar mematuhi Nabi Muhammad ﷺ manakala beliau diutus, termasuk Nabi Isa alaihissalam manakala dia turun di akhir zaman, karena sesungguhnya dia akan mengikuti Nabi Muhammad ﷺ, berhukum kepada syariat Nabi Muhammad ﷺ. Dari sini, maka Nabi ﷺ bersabda,

لَوْ كَانَ أَخِيْ مُوْسَى حَيًّا مَا وَسَعَهُ إِلاَّ اتِّبَاعِي

“Seandainya saudaraku, Nabi Musa masih hidup di antara kalian, maka tidak ada pilihan baginya kecuali dia harus mengikutiku.” – Diriwayatkan oleh Ahmad dalam al-Musnad, no. 14631.

Orang-orang yang mengklaim di zaman ini bahwa Yahudi, Nasrani, dan Islam, semuanya adalah agama-agama yang shahih, dan mereka mengingkari kita yang mengkafirkan Yahudi dan Nasrani, karena dua agama ini menurut mereka adalah agama yang shahih dan mereka mengikuti para Nabi, maka kepada mereka kami berkata, “Kalian telah berdusta, saat ini mereka tidak mengikuti para nabi. Seandainya mereka benar mengikuti para nabi, tentulah mereka mengikuti Nabi Muhammad ﷺ, karena siapa yang kafir kepada Nabi Muhammad ﷺ, maka berarti dia kafir kepada semua Nabi, tidak ada agama baginya, dan dia bukan pengikut seorang Nabi pun.”

Orang-orang Yahudi saat ini bukan para pengikut Nabi Musa alaihissalam, dan orang-orang Nasrani bukan juga para pengikut Nabi Isa alaihi salam, karena masa para Nabi sudah berakhir dengan diutusnya Nabi Muhammad ﷺ. Maka siapa saja yang masih beragama Yahudi atau Nasrani, dia kafir, sebab dia mendurhakai Nabi Musa dan Nabi Isa serta Nabi Muhammad ﷺ, tidak mungkin dia berada di atas kebenaran, karena Nabi Musa dan Nabi Isa memerintahkannya agar mengikuti Nabi Muhammad ﷺ, namun dia tidak mau.

*****

23. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ الله:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,

تَجِيءُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَتَجِيءُ الصَّلَاةُ، فَتَقُولُ: يَا رَبِّ! أَنَا الصَّلَاةُ، فَيَقُولُ: إِنَّكَ عَلَى خَيْرٍ، ثُمَّ تَجِيءُ الصَّدَقَةُ، فَتَقُولُ: يَا رَبِّ! أَنَا الصَّدَقَةُ، فَيَقُولُ: إِنَّكَ عَلَى خَيْرٍ، ثُمَّ يَجِيءُ الصِّيَامُ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ! أَنَا الصِّيَامُ، فَيَقُولُ: إِنَّكَ عَلَى خَيْرٍ، ثُمَّ تَجِيءُ الْأَعْمَالُ عَلَى ذَلِكَ، فَيَقُولُ: إِنَّكَ عَلَى خَيْرٍ، ثُمَّ يَجِيءُ الْإِسْلَامُ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ! أَنْتَ السَّلَامُ، وَأَنَا الْإِسْلَامُ، فَيَقُولُ: إِنَّكَ عَلَى خَيْرٍ، بِكَ الْيَوْمَ آخُذُ وَبِكَ أُعْطِي، قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ:

“Amal-amal akan datang (untuk membela pemiliknya) pada Hari Kiamat. Shalat datang, seraya berkata, ‘Wahai Tuhanku, aku adalah shalat.’ Allah menjawab, ‘Sesungguhnya kamu di atas kebaikan.’ Lalu sedekah datang, seraya berkata, “Wahai Tuhanku, aku adalah sedekah.’ Allah menjawab, ‘Sesungguhnya kamu di atas kebaikan.’ Kemudian puasa datang, ia berkata, ‘Wahai Tuhanku, aku adalah puasa. Allah menjawab, ‘Sesungguhnya kamu di atas kebaikan.’ Kemudian amal-amal lainnya datang seperti hal tersebut, Allah menjawab, ‘Sesungguhnya kamu di atas kebaikan.” Kemudian Islam datang, seraya berkata, “Wahai Tuhanku, Engkau adalah as-Salam dan aku adalah Islam.’ Maka Allah menjawab, ‘Sesungguhnya kamu di atas kebaikan, denganmu Aku menimpakan (hukuman dan siksa) dan denganmu Aku memberi (pembalasan pahala amal).’ Allah ﷻ berfirman dalam KitabNya:

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنْ الْخَاسِرِينَ[آلِ عِمْرَانَ:85] رَوَاهُ أَحْمَدُ.

‘Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.’ (Ali Imran: 85).”

 Diriwayatkan oleh Ahmad dalam al-Musnad no. 8742.

وَفِي الصَّحِيحِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ:

Dalam ash-Shahih, dari Aisyah Radhiyallahu’anha, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

من عمل عملاً ليس عليه أمرنا فهو رد ورواه أحمد].

“Barangsiapa mengerjakan suatu amal yang tidak dilandasi agama kami, maka (amal) itu tertolak.”

– Dalam al-Musnad, no. 25472. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 2697: dan Muslim, no. 1718. Dan ia telah hadir pada bab ini sebelumnya.

 Penjelasan:

Hadits Abu Hurairah radhiyallahu’anhu sangat jelas, bahwa hanya Islam yang diperhitungkan oleh Allah pada Hari Kiamat, sedangkan agama-agama lainnya adalah batil dan tertolak, tidak berguna bagi pemeluknya. Firman Allah ﷻ,

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنْ الْخَاسِرِينَ

“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.” (Ali Imran: 85).

Orang-orang yang mati sebelum diutusnya Nabi Muhammad ﷺ dalam keadaan mengikuti Nabi-nabi mereka, maka mereka berada di atas Islam, akan tetapi sesudah diutusnya Nabi Muhammad ﷺ, tidak ada Islam kecuali apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ,

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ

“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya.”

Demikian juga hadits Aisyah radliyallahu anha,

من عمل عملاً ليس عليه أمرنا فهو رد

“Barangsiapa mengerjakan suatu perbuatan yang tidak dilandasi oleh agama kami, maka (perbuatan) itu tertolak.”

Ia menjelaskan bahwa tidak ada agama yang shahih kecuali apa yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ, dan bahwa siapa saja yang melakukan suatu amal yang menyelisihi petunjuk Rasulullah, atau syariat yang tidak dibawa oleh beliau ﷺ , maka ia tertolak. Orang yang beramal di atas dasar Yahudi atau Nasrani atau membuat hal-hal baru atau bid’ah-bid’ah dari (kreasi) dirinya dan mengamalkannya sebagai ketaatan yang mendekatkan kepada Allah, tanpa dalil dari Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah ﷺ maka ia tertolak atas pelakunya, siapa pun dia, Yahudi atau Nasrani atau Muslim pelaku bid’ah.

Maka Islam hanya syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ semata, Allah ﷻ berfirman,

ٱلَّذِينَ يَتَّبِعُونَ ٱلرَّسُولَ ٱلنَّبِىَّ ٱلْأُمِّىَّ ٱلَّذِى يَجِدُونَهُۥ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ وَٱلْإِنجِيلِ يَأْمُرُهُم بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَىٰهُمْ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ ٱلْخَبَٰٓئِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَٱلْأَغْلَٰلَ ٱلَّتِى كَانَتْ عَلَيْهِمْ ۚ فَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِهِۦ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَٱتَّبَعُوا۟ ٱلنُّورَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ مَعَهُۥٓ ۙ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung. – (Al-A’raf: 157)

Ini menunjukkan bahwa orang-orang yang tidak mengikuti Nabi ﷺ Muhammad ﷺ tidak akan pernah beruntung selamanya dan bahwa mereka adalah orang-orang yang merugi.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم