Niatilah untuk Menuntut Ilmu Syar'i

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.”
(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 2436)
Kajian Aqidah

ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ

📚┃Materi : “Keluarga Bahagia Terhindar dari Konflik, KDRT Verbal & Fisik, dan Perselingkuhan”
🎙┃Pemateri : Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK. Hafidzahullah
🗓┃Hari & Tanggal : Sabtu, 01 Jumadil Akhir 1447 H | 22 November 2025 M
🕌┃Tempat : Masjid Ibaadurrahmaan Goro Assalaam Kartasura, Sukoharjo.



Daftar Isi

 

 


Setelah memuji Allâh dan bershalawat atas Nabi-Nya Ustadz mengawali kajian dengan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah Ta’ala berikan hingga masih dipertemukan dalam majelis ilmu di waktu dhuha ini.

Kajian kali ini diambil dari buku saku karangan Ustadz berjudul Keluarga Bahagia Terjaga Dari Perselingkuhan & KDRT dimana Zaman sekarang wasilah ke dalam perselingkuhan sangatlah mudah bukan hanya karena niat, tapi mudahnya kesempatan, bahkan bagi yang sudah ngaji pun masih banyak terjadi kasus perselingkuhan.

Demikian juga KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) yang semakin marak terjadi.

Keluarga Bahagia

Setiap kita pasti menghendaki keluarga bahagia. Dua kata yang kita akan singgung pada pertemuan ini:

1. Bahagia

Dan tujuan kita di muka bumi pun mencari kebahagiaan. Tetapi bahagia yang dijelaskan adalah kebahagian yang hakiki, yaitu dengan Tauhid!

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

وأن يجعلكم ممن إذا أنعم عليه شكر وإذا ابتلي صبر وإذا أذنب استغفر فإن هذه الأمور الثلاثة عنوان سعادة العبد وعلامة فلاحه في دنياه وأخراه ولا ينفك عبد عنها أبدا فإن العبد دائم التقلب بين هذه الأطباق الثلاث

Semoga Allah senantiasa menjadikan kalian menjadi orang-orang yang bersyukur tatkala diberi nikmat, bersabar ketika ditimpa musibah dan segera memohon ampunan kepada Allah ketika terjerumus dalam dosa. Inilah tiga tanda kebahagiaan (kunci kebahagiaan) dan tanda keberuntungan seorang hamba di dunia dan akhiratnya. Seorang hamba senantiasa akan berputar pada tiga kondisi ini. (Al Wabilush Shoyib, hal.11, Asy Syamilah)

Kebahagian bisa ada beberapa kemungkinan:

  1. Kebahagiaan sejati: yaitu kebahagiaan yang disebut Ibnul Qayyim rahimahullah di atas.
  2. Kebahagiaan semu: perasaan senang yang bersifat sementara, instan, dan tidak nyata, yaitu yang jauh dari rahmat Allah ﷻ. Seperti keadaan orang-orang kafir.
  3. Kebahagian istidraj : kenikmatan dan kebahagiaan dunia yang diberikan Allah kepada orang yang sering bermaksiat atau jauh dari-Nya. Kenikmatan ini bukanlah tanda kasih sayang, melainkan ujian berupa tipuan atau hukuman yang ditangguhkan, membuat seseorang semakin lalai dan lupa diri. Tanda-tandanya adalah tidak adanya rasa syukur, merasa cukup dengan dunia, serta semakin menjauh dari Allah karena kenikmatan yang didapat.

2. Keluarga

Keluarga inilah unsur pertama yang harus diupayakan. Karena seseorang yang tidak bahagia di rumah maka pasti tidak akan mendapatkan kebahagian di luar rumah.

Maka, betapa banyak diantara kita yang sibuk berbisnis dan berkoordinasi di luar, tetapi dalam keluarga biasa-biasa saja seperti air mengalir.

Perselingkuhan

1. Definisi

  • Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), selingkuh berarti suka menyembunyikan sesuatu; tidak berterus terang; tidak jujur.
  • Khianat /khi·a·nat/n perbuatan tidak setia; tipu daya; perbuatan yg bertentangan dengan janji: jangan sekali-kali berbuat

2. Bentuk perselingkuhan

Ketidaksetiaan (infidelity Atau affair) terhadap pasangan resmi yang halal, ada dua macam:

  • Physical Infidelity/Physical Affair: Ketidaksetiaan yang melibatkan kontak dan kedekatan secara fisik (menjamah, memegang, meraba, berciuman), bahkan hingga menghantarkan pelakunya ke jenjang hubungan biologis (berzina/adultery).
  • Emotional Infidelity/Emotional Affair: Ketidaksetiaan yang hanya melibatkan keintiman secara emosional, yang bisa dilakukan dengan verbal maupun non verbal.

Contohnya :

  1. Mengungkapkan kata-kata mesra/sayang/cinta kepada lawan jenis yang bukan pasangan halal.
  2. Sexting (mengirimkan pesan yang berisi pembicaraan tidak senonoh yang menjurus kepada hubungan biologis, atau mengirimkan gambar vulgar yang bermuatan sexual) lewat media apapun bentuknya.
  3. Komunikasi intensif yang melibatkan perasaan. Seperti berbagi perasaan dengan lawan jenis tentang ketakutan; harapan; mimpi. Hanya untuk sekadar berbagi dan itu dilandasi karena perasaan dekat dengan si dia (Jadi jika curhatnya itu bertujuan untuk meminta solusi kepada ustadz dan dilakukan seperlunya, maka itu tidak dikatakan selingkuh emosional insya Allah).
  4. Termasuk bentuk pengkhianatan gaya ini adalah menyalurkan emosional berupa perhatian khusus, kasih sayang, cinta, dalam bingkai romantisme pada lawan jenis yang bukan menjadi pasangan resminya. Emotional infidelity/emotional affair ini dapat memicu potensi perselingkuhan fisik

Maka, cara paling efektif dalam hal ini adalah takut kepada Allah ﷻ.

3. Penyebab-penyebab Perselingkuhan

1. Penyebab Ditinjau dari Psikologi:

1. Tidak Terpuaskan Secara Seksual

Bagi laki laki ini adalah kebutuhan pokok, seperti halnya kebutuhan makan dan minum.

Perselingkuhan karena tidak terpuaskan secara seksual adalah salah satu pemicu umum, karena seseorang mencari kepuasan yang tidak didapatkan dari pasangannya. Ketidakpuasan ini bisa timbul dari berbagai faktor seperti pasangan yang terlalu lelah atau sibuk, kurangnya komunikasi mengenai kebutuhan masing-masing, atau gaya berhubungan intim yang tidak memuaskan bagi salah satu pihak.

2. Tidak Terpuaskan Secara Emosional

Hal ini dominan dialami oleh seorang wanita. Perselingkuhan karena tidak terpuaskan secara emosional terjadi ketika seseorang mencari kedekatan, validasi, dan perhatian dari orang lain di luar hubungannya karena merasa kurang mendapatkannya dari pasangan.

Ini bisa terjadi akibat kurangnya komunikasi, rasa kesepian, atau merasa hubungan telah membosankan dan tidak ada chemistry lagi. Perselingkuhan jenis ini sering kali dimulai dari hubungan pertemanan dan dapat merusak kepercayaan pasangan.

Ketahuilah bahwa al ‘isyq adalah penyakit hati yang berbahaya. Jagalah dirimu dari penyakit ini!

Isyq adalah kekaguman seorang pecinta pada orang yang dicintainya, atau terlalu berlebihan dalam mencinta, terkadang (kekaguman itu) pada kehormatan atau pada kemolekan, atau menjadi buta terhadap aib-aibnya, atau timbulnya kegelisahan yang timbul dalam jiwanya yang memenuhi pikirannya dengan gambaran-gambaran indah (tentang yang dicintainya).

Singkat kata, al ‘isyq adalah mabuk asmara; kasmaran; kesengsem (dalam bahasa Jawa). al ‘isyq adalah penyakit, bahkan penyakit yang berbahaya.

Dan tidak ada kisahnya bahwa perselingkuhan akan bermuara happy ending, Semuanya pasti sad ending! Apapun agamanya!

3. Adanya pihak ketiga

Jika suatu hubungan memiliki fondasi yang kuat melalui komunikasi yang baik, kesamaan visi, dan pemenuhan kebutuhan, maka godaan dari pihak ketiga kemungkinan besar akan bisa ditangkal. Pihak ketiga justru masuk ketika ada masalah yang tidak terselesaikan, dan menyalahkan mereka seperti melimpahkan kesalahan tanpa melakukan introspeksi pada hubungan itu sendiri.

4. Balas Dendam

Perselingkuhan karena balas dendam adalah tindakan perselingkuhan (fisik atau emosional) yang dilakukan sebagai bentuk pembalasan terhadap pasangan yang telah berselingkuh terlebih dahulu. Tujuannya adalah membuat pasangan merasakan sakit hati yang sama, namun tindakan ini justru dapat memperburuk luka dan bahkan merusak hubungan secara permanen.

4. Sudah tidak cinta (hilang rasa)

Perselingkuhan karena hilangnya cinta bisa terjadi karena hubungan yang tidak lagi dirawat, sehingga merasa hambar. Alih-alih mencari pelarian dengan selingkuh, pasangan bisa mengatasi masalah ini dengan memperbaiki komunikasi, meluangkan waktu berkualitas, dan mengubah rutinitas yang membosankan. Jika masalah tidak teratasi, konseling pasangan juga bisa menjadi pilihan untuk menyelesaikan akar permasalahan.

5. Konflik yang terus menerus

Pertengkaran, himpitan beban kehidupan, konflik rumah tangga, tuntutan pekerjaan, dan seabrek stressor (penyebab stres) kerapkali membuat seseorang mencari pelarian sekejap dari masalahnya. Alih-alih mendinginkan pikiran, merenung, dan mencari jalan keluar, orang-orang seperti ini malah mencari kesenangan semu di balik topeng sandiwara perselingkuhan. Pilihan bertindak semacam ini adalah dampak sampingan dari tipe pribadi yang kurang komitmen terhadap syariat, kurang matang, dan kurang memiliki komitmen tinggi dalam menjalin hubungan rumah tangga.

6. Kelainan Mental

Gangguan mental ini dapat mendorong perilaku selingkuh berulang karena dorongan obsesif, ketidakstabilan emosi, atau kebutuhan untuk terus merasa diinginkan.

2. Penyebab Secara Syariat

Melakukan perselingkuhan sama artinya dengan melakukan pengkhianatan. Kendati perselingkuhan yang dilakukan hanya sebatas ketidaksetiaan emosional, berhati-hatilah terhadap salah satu bentuk zina karena dengan perbuatan tersebut pelakunya bisa juga melakukan zina hati. Padahal, mendekati zina saja sudah tidak boleh, apalagi melakukannya. Terlebih lagi jika perselingkuhannya menghantarkan kepada sebenar-benarnya zina (zina kemaluan).

Allah Jalla wa ‘Ala berfirman,

وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَـٰحِشَةًۭ ۛ وَسَآءَ سَبِيلًۭا

“Dan janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)

Penyebab ditinjau dari segi syari'at, antara lain:

1. Minimnya pemahaman beragama dan muraaqabatullaah (merasa diawasi oleh Allah).

Seseorang yang memiliki ilmu agama dan mengamalkan ilmunya, orang yang bertakwa, lagi sadar dan waspada, tentunya mengetahui bahwa ada malaikat pencatat amal yang senantiasa menuliskan segala tindakan yang dia perbuat dalam catatan mereka, dan ada Allah yang senantiasa terjaga, tidak pernah tidur, dan tidak pernah lalai dalam mengawasi segala gerak-geriknya dari atas ‘Arsy sana.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَـٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا

“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isra’: 36)

Orang yang selingkuh akan sering berbohong, berbohong sedang di mana, berbohong sedang sama siapa, yang semua itu akan memgantarkan pada kegelisahan dan ketidaktenangan yang ditukar hanya dengan nikmat sesaat

Setiap bertemu pasangan halalnya, akan muncul rasa tidak syukur karena membanding-bandingkan, lalu tidak ridha, lalu menghiasai dengan kebencian terhadap pasangan sampai tahap melakukan KDRT baik itu secara fisik maupun teror psikis

2. Tabarruj dan Pergaulan Bebas

Memperlihatkan aurat yang seharusnya ditutup dan perhiasan yang seharusnya tidak boleh tampak. Termasuk di dalamnya mengenakan parfum yang baunya tajam hingga bisa tercium kemana-mana, terlebih dengan gayanya yang seronok.

Adanya ikhtilath (campur baur antara lelaki dan wanita) di manapun terlebih di kantor, semakin membuka ruang gerak perselingkuhan. Betapa banyak percikan perselingkuhan tercipta dari obrolan ringan antara rekan sejawat, dilanjutkan saling curhat tentang masalah rumah tangga, lalu timbul perasaan iba/kasihan/simpatik, hingga tumbuh benih-benih cinta berdasarkan nafsu di dalam jiwa. Belum lagi dibarengi pergi atau makan bersama, tugas ke luar kantor bersama, lalu klimaksnya adalah bergumul di ranjang bersama. Wal’iyadzubillah.

3. Ada “dayyuts” di rumah Anda.

Dayyuts: pria yang tidak memiliki rasa cemburu, terlebih cemburu yang syar’i (cemburu jika keluarganya melakukan perbuatan kemungkaran).

Di dalam sebuah hadits disebutkan:

عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ثَلَاثَةٌ لَا يَنْظُرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ، وَالْمَرْأَةُ الْمُتَرَجِّلَةُ، وَالدَّيُّوثُ.

Dari Sâlim bin Abdullah (bin Umar), dari bapaknya, dia (Abdullah) berkata, “Rasûlullâh bersabda, ‘Tiga orang yang Allâh Subhanahu wa Ta’ala tidak akan melihat mereka pada hari kiamat: anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai laki-laki, dan dayûts. (HR. An-Nasai, no. 2562; Ahmad, no. 6180; dan lainnya).

4. Tidak menundukkan pandangan.

Dari mana datangnya lintah… dari sawah turun ke kali. Dari mana datangnya cinta… dari mata turun ke hati. Mata ibarat duta, sedangkan hati sebagai rajanya. Betapa banyak cinta itu bermula, hanya karena pandangan mata yang sungguh menggoda. Hingga lambat laun bergerak, menjalar, dan mengakar di dalam dada.

4. Akibat Perselingkuhan

Perzinaan

Allah Jalla wa ‘Ala berfirman,

وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَـٰحِشَةًۭ ۛ وَسَآءَ سَبِيلًۭا

“Dan janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنَ الزِّنَا، أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ، فَزِنَا الْعَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا اللِّسَانِ الْمَنْطِقُ، وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي، وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ

“Sesungguhnya Allah menetapkan bagian zina untuk setiap manusia. Dia akan mendapatkannya dan tidak bisa dihindari. Zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina hati dengan membayangkan dan gejolak syahwat, sedangkan kemaluanlah yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dan didalamnya terkumpul banyak dosa antara lain:
1. Berkhianat kepada Pasangan yang Halal dan Sah

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Yusuf ayat 52:

وَأَنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى كَيْدَ ٱلْخَآئِنِينَ

Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat.

2. Berbuat curang dan tidak adil

مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا

Barangsiapa yang berbuat curang/menipu kepada kami (kaum Muslimin), maka ia bukan termasuk golongan kami. (HR. Muslim)

3. Suka berbohong akan melahirkan kebohongan lainya

Satu kebohongan akan ditutupi dengan kebohongan lainnya, dan di ujung rantai kebohongan ini semua orang pasti akan bertemu dengan "Keadilan".

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ghafir ayat 28:

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ

Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta.

4. Termasuk zina dengan berbagai tingkatan

“Dan janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)

5. Berkhalwat dengan non Mahram

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam telah melarang tindakan khalwat dengan wanita asing ini dalam hadits shahih dengan bersabda,

لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّوَمَعَهاَذُو مَحْرَمٍ

“Janganlah seorang laki-laki itu berkhalwat (menyendiri) dengan seorang wanita kecuali ada mahram yang menyertai wanita tersebut.” (HR. Bukhari & Muslim)

6. Menghancurkan Keluarga

Biasanya jika sudah terjebak dalam perselingkuhan, keluarganya akan terbengkalai. Hingga anak-anak dan pasangannya diabaikan.

Dari Abdullah bin ‘Amr, ia berkata; Rasulullah shallAllahu wa’alaihi wa sallam bersabda:

كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَقُوتُ

“Cukuplah dosa bagi seseorang dengan ia menyia-nyiakan (menelantarkan) orang yang ia tanggung.” (HR. Abu Dawud: 1692)

Perceraian

Perselingkuhan seringkali menjadi penyebab perceraian karena dapat mengakibatkan perselisihan yang tidak dapat didamaikan dan merusak fondasi pernikahan.

Dari Jabir رضي الله عنه berkata bahwa Nabi ﷺ bersabda,

إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ

“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu.” Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun.” Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (orang yang ia goda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblispun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat engkau.” (HR Muslim)

Perpisahan tidak hanya atas kemauan suami yang kemudian menceraikan istrinya, istri pun bisa menggugat cerai suaminya. Tetapi dalam Islam, menggugat cerai suami adalah hal yang sangat berat, tidak mudah, dan hukumnya haram jika tak disertai alasan yang kuat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أيُّما امرأةٍ سألت زوجَها طلاقاً فِي غَير مَا بَأْسٍ؛ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الجَنَّةِ

“Wanita mana saja yang meminta kepada suaminya untuk dicerai tanpa kondisi mendesak maka haram baginya bau surga.” (HR Abu Dawud, no. 2226, dinilai shahih oleh Al-Albani)

Solusi Menghadapi Perselingkuhan

1) Ikhlas melakukan segala sesuatu hanya untuk mencari ridha Allah. Dengan adanya niat ikhlas ini, seorang hamba akan berusaha sebaik mungkin menjalankan syariat demi mencapai ridha Illahi.

2) Menikahlah dengan seseorang yang bertakwa, bagus pemahaman agamanya dan gigih dalam mengamalkan apa yang sudah diketahuinya. Jadi bukan hanya sosok yang dikatakan berilmu saja, tapi kurang dalam segi pengamalannya. Dia memiliki akidah dan pemahaman agama yang lurus, akhlak yang baik, menjaga ‘iffah-nya dengan tidak bemudah-mudahan berhubungan dengan lawan jenis, dengan media apapun bentuknya.

3) Tuntutlah ilmu syariat dan beramallah dengannya. Ilmu tanpa amal, itu sama saja tidak ada artinya, karena buah dari ilmu adalah amal. Perteballah ketakwaan dan muraaqabatullaah (perasaan senantiasa diawasi oleh Allah)

4) Bergaulah dengan teman-teman yang shalih.

5) Camkan satu aturan paten: Jangan sekali-kali (garis bawahi dan cetak tebal) membuka kesempatan curhat lawan jenis dalam sesi privat. Kalau mau curhat, maka lakukanlah sesama jenis saja. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا يَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِٱمْرَأَةٍ، فَإِنَّ ٱلشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا

“Janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat (berdua-duaan dan tersembunyi dari pandangan khalayak –pen) dengan seorang wanita karena sesungguhnya syaitan menjadi orang ketiga di antara mereka berdua.” (HR. Ahmad 1: 119 dan An-Nasa’i)

6) Hindari ikhtilath (campur baur antara lelaki dan perempuan).

7) Tundukkan pandangan. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا۟ مِنْ أَبْصَـٰرِهِمْ وَيَحْفَظُوا۟ فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ وَقُل لِّلْمُؤْمِنَـٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَـٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’ Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya‘.” (QS. An-Nur: 30-31)

Dengan menundukkan pandangan, maka kita hanya mencukupkan diri pada pasangan halal kita, dan menganggap bahwa dia yang paling baik, cantik/tampan.

8) Rajin membaca dzikir pagi petang, dan dzikir yang terkait dengan waktu/tempat/kondisi yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

9) Perbaiki shalat Anda. Jika Anda shalat dengan sempurna dan khusyuk, niscaya atas sebab shalat tersebut dapat mencegah Anda dari perbuatan keji dan munkar.

10) Menjalin komunikasi efektif yang dilandasi niat ikhlas karena Allah, disertai dengan kedewasaan berpikir, kemauan untuk memahami pasangan termasuk perbedaan karakteristik mendasar antara pria dan wanita, dan kebijaksanaan masing-masing pasangan dalam mengambil tindakan ataupun keputusan di kehidupan rumah tangga.

11) Bersikap terbuka dan jujur kepada pasangan.

12) Perbaharui nikah Anda dengan romantisme pasutri yang telah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terapkan beserta ummahatul mu’minin radhiyallahu ‘anhunna.

13) Bagi wanita: tutuplah aurat dengan sempurna dan jangan bertabarruj di hadapan lelaki bukan mahram. Berkatalah tegas dan lugas di hadapan lawan jenis, dan bukan dengan nada manja, dibuat-buat, yang diiringi dengan canda tawa.

14) Ingat bahwa balasan yang didapatkan oleh seseorang itu tergantung amal perbuatannya.

  • Bagi pihak yang diselingkuhi: pengkhianatan atau lunturnya cinta pasangan Anda terhadap Anda, bisa jadi akibat perbuatan dosa yang Anda lakukan. Maka introspeksi dirilah…
  • Bagi pihak yang berselingkuh: ketika Anda berselingkuh, bisa jadi pada akhirnya Anda lebih mengedepankan selingkuhan Anda daripada pasangan Anda. Tatkala perasaan Anda sudah sedemikian dalam dan kuatnya, bisa jadi selingkuhan Anda itu malah menyelingkuhi Anda sembari menyalahgunakan kepercayaan, cinta, bahkan materi yang Anda berikan baginya. Inilah bentuk hukuman Allah bagi Anda semasa di dunia, karena perbuatan yang Anda lakukan terhadap pasangan halal Anda.

Bagaimana jika hubungan gelap itu sudah terjadi?

  • Pertama: Apabila pasangan Anda sudah benar-benar bertaubat dengan taubat nashuha (taubat yang sebenar-benarnya), bukan hanya “taubat sambal”, untuk berjanji kembali ke jalan yang benar dan tidak akan pernah mengulanginya, maka tidak mengapa jika Anda memaafkannya dan tetap mempertahankan rumah tangga yang telah Anda bina. Pun juga tidak apa jika Anda menceraikannya meski dia telah bertaubat. Pertimbangannya adalah manakah yang lebih bermashlahat bagi Anda, menceraikan atau mempertahankannya.
  • Kedua: Jika pasangan yang selingkuh adalah seorang suami, yang belum cukup tertundukkan hasratnya dengan satu orang istri saja, kemudian dia seorang lelaki yang memiliki kemampuan untuk berpoligami dan bertindak adil, maka poligami merupakan suatu jalan keluar yang bisa diambil.
  • Ketiga: Ketika pasangan Anda ternyata masih terjatuh pada beberapa kesalahan yang sama, dia belum bertaubat: Ceraikanlah dia, kemudian bersabarlah, bersikaplah ridha atas segala yang Allah tetapkan bagi diri Anda, dan carilah pasangan yang baik agama dan akhlaknya. Mudah-mudahan Allah menggantikan pasangan yang jauh lebih baik dari pasangan Anda sebelumnya.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga)

KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) / domestic violence adalah kekerasan berbasis gender yang terjadi di ranah personal atau terjadi pada orang terdekat serta pelaku dan korbannya mempunyai korelasi yang dekat. Contoh : suami dan istri, orangtua dan anak, paman dan keponakan, kakek dan cucu, atau sebaliknya, juga bisa terjadi pada ART (Asisten Rumah Tangga)..

Kekerasan itu ada 4 hal : fisik, psikologis (ucapan, sindiran, bully-an, bentakan, teror, dll), seksual, dan ekonomi (membatasi untuk tidak bekerja, eksploitasi anak/istri untuk bekerja, tidak memperdulikan ekonomi keluarga atau menanggung biaya hidup anak dan istri sama sekali)..

Sebab-sebab KDRT terbanyak :

  • Kekecewaan
  • Ketidakcocokan
  • Pernikahan Yang Tidak Diharapkan
  • Perselingkuhan

Jadi definisi KDRT itu luas! Jika sudah terjadi kekerasan fisik, biasanya berbarengan dengan kekerasan psikologis (diteror, dibentak, dll)..

KDRT Fisik

KDRT antara suami istri biasanya dengan memukul, meninju dll, tetapi yang paling sering terjadi adalah menampar wajah. Memukul pada wajah hukumnya adalah haram, tidak boleh kepada semua orang bukan hanya pada keluarga saja! Ini adalah larangan mutlak! Rasulullah ﷺ bersabda,

إذَا قاتَلَ أحَدُكُمْ فلْيَجْتَنِبِ الوَجْهَ.

“Jika salah seorang dari kalian berperang (memukul), maka hendaklah ia menghindari bagian wajah.” (HR Bukhari no. 2372)

  • Sumber: Kajian Ustadz Raehanul Bahraen ditambah ringkasan dari buku beliau Keluarga Bahagia Terjaga dari Perselingkuhan & KDRT (Tinjauan Syariat & Psikologi)
  • Tambahan keterangan selangkapnya:
    - https://muslimafiyah.com
    - https://muslimah.or.id/

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم