Bab 1: Keutamaan Shalat
3. Keutamaan Adzan
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ وَلاَ شَىْءٌ إِلاَّ شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Tidaklah suara azan yang keras dari yang mengumandangkan azan didengar oleh jin, manusia, segala sesuatu yang mendegarnya melainkan itu semua akan menjadi saksi pada hari kiamat.” (HR. Bukhari, no. 609).
📄 Kosakata
Kata مَدَى صَوْتِ : Tempat terjauh yang dapat dijangkau oleh suara.
🏷️ Penjelasan Singkat
Hadits ini menerangkan mengenai keutamaan adzan serta mengeraskan suara ketika mengumandangkannya. Untuk menyeru orang lain melaksanakan shalat, salah satu ibadah yang diwajibkan oleh Allah ﷻ. Karena, segala sesuatu yang mendengar suaranya, yang dekat maupun yang jauh, kelak akan menjadi saksi pada hari Kiamat, sebagaimana yang dinukilkan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Fathhul Bari, ia berkata:
“Al-Baidhawi berkata: ‘Suara adzan dari tempat yang paling jauh jangkauannya akan terdengar lebih samar daripada yang dekat. Bila orang yang mendengarnya dari kejauhan dan dari tempat terjauh yang dijangkau oleh suara muadzin itu menjadj saksi untuk sang muadzin, maka apalagi orang yang berada dekat dengan suara muadzin dan mendengar dari jarak dekat, tentu lebih layak menjadi saksi untuknya.” (Fathul Bari I/88).