Niatilah untuk Menuntut Ilmu Syar'i

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.”
(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 2436)
Kajian Islam

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian 'Adawatusy Syaithan Lil Insan Kama Ja'at Fil Qur'an
Karya: Dr. Abdul Aziz bin Shalih Al-Ubaid
🎙️ Bersama Ustadz Abu Haidar As-Sundawy 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
📌 Masjid An-Naafi Dago Pakar Bandung
🗓️ Bandung, 1 Dzulqa’dah 1446 / 29 April 2025


Cara Setan Menggoda Manusia: Janji Palsu Setan dan Angan-angan

Telah berlalu pembahasan cara setan menggoda manusia yaitu:

  1. Was-was
  2. Lupa

Cara ketiga: Janji Palsu Setan dan Angan-angan.

Jiwa kita selalu mengekor kepada janji manis dan palsu. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 120:

يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ ۖ وَمَا يَعِدُهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ إِلَّا غُرُورًا

Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.

Berkata Imam Ibnul-Qayyim Rahimahullah dalam Ighotsatul Lahfan, setan membisikan dalam jiwa manusia, umur kamu akan panjang dan menikmati kelezatan dunia, bisa dominan dan menaklukkan musuh-musuhmu, menjadi pemimpin seperti orang-orang terdahulu. Setan membisikan janji dan angan-angan palsu.

Perbedaan janji dan angan-angan: janji yang batil meskipun mungkin dan angan-angan adalah sesuatu yang mustahil diraih tapi seolah-olah bisa didapatkan. Seperti setan berbisik bahwa surga dan neraka tidak ada, atau jika informasi surga dan neraka begitu banyak, yakin ada akhirat, tapi direndahkan surga dan neraka di hati mereka, sehingga tidak berarti di hati mereka. Sehingga tidak mempersiapkan lagi untuk kehidupan akhirat. Hingga ada yang nantang: "enak di neraka, banyak artis"... Laa hawla wa laa quwwata illa billah...

Beberapa ayat yang menggambarkan tipu daya setan:

1. Pada hari kiamat setan akan menjelaskan bahwa janjinya dulu adalah palsu.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 22:

وَقَالَ ٱلشَّيْطَٰنُ لَمَّا قُضِىَ ٱلْأَمْرُ إِنَّ ٱللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ ٱلْحَقِّ وَوَعَدتُّكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِىَ عَلَيْكُم مِّن سُلْطَٰنٍ إِلَّآ أَن دَعَوْتُكُمْ فَٱسْتَجَبْتُمْ لِى ۖ فَلَا تَلُومُونِى وَلُومُوٓا۟ أَنفُسَكُم

Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri...

2. Tipu Daya Setan pada Adam dan Hawa

Dalam surat Thaha ayat 120 Allah ﷻ berfirman:

فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ ٱلشَّيْطَٰنُ قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَىٰ شَجَرَةِ ٱلْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَىٰ

Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?"

Ketika setan melihat penghormatan yang didapatkan Adam, maka dia mulai menggodanya, memberikan was-was : “Maukah aku tunjukkan sebuah pohon, jika seseorang memakan buahnya maka dia akan hidup kekal dan mendapat kerajaan yang tidak akan hancur?” Setan terus mengatakan hal ini dan bersumpah bahwa dia adalah pemberi nasehat yang dapat dipercaya, sehingga dia berhasil menipu mereka berdua.

Adam dan Hawa memakan buah dari pohon yang dilarang Allah untuk memakannya, padahal mendekat saja tidak boleh, sehingga aurat mereka berdua tersingkap; hal ini membuat mereka malu, sehingga mereka mengambil beberapa daun dari pohon yang ada di surga untuk menutupi aurat mereka.

Beberapa ayat di atas adalah contoh godaan setan kepada manusia. Baik orang-orang mukmin maupun kafir.

3. Janji palsu setan pada kaum Musyrikin pada Perang Badar

Setan datang kepada orang-orang kafir pada perang Badar hingga mereka membentuk 1000 pasukan, padahal tadinya setengah hati. Hingga mereka semangat untuk berperang dan melihat pasukan setan yang membantunya.

Pada tahap selanjutnya, setan melihat pasukan malaikat yang mendukung kaum muslimin. Peristiwa ini dijelaskan dalam Al-Anfal ayat 48, di mana setan merasa takut dan mundur ketika melihat pasukan malaikat, dijelaskan di Learn Quran Tafsir. Setan yang sebelumnya menjanjikan kemenangan kepada kaum musyrikin, kini merasa kalah dan tidak mampu menolong mereka.

وَإِذْ زَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ أَعْمَٰلَهُمْ وَقَالَ لَا غَالِبَ لَكُمُ ٱلْيَوْمَ مِنَ ٱلنَّاسِ وَإِنِّى جَارٌ لَّكُمْ ۖ فَلَمَّا تَرَآءَتِ ٱلْفِئَتَانِ نَكَصَ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ وَقَالَ إِنِّى بَرِىٓءٌ مِّنكُمْ إِنِّىٓ أَرَىٰ مَا لَا تَرَوْنَ إِنِّىٓ أَخَافُ ٱللَّهَ ۚ وَٱللَّهُ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: "Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu". Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah". Dan Allah sangat keras siksa-Nya.

Hingga, pada akhirnya kaum muslimin memenangkan peperangan Badr, karena tipu daya setan meskipun kepada orang-orang kafir.

4. Angan-angan agar Murtad dan Penyesalan Setelahnya.

Demikian juga setan memberi angan-angan kepada munafik dan ahlil kitab berupa panjang umur dan mereka kufur kepada Tuhan mereka.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Muhammad Ayat 25:

إِنَّ ٱلَّذِينَ ٱرْتَدُّوا۟ عَلَىٰٓ أَدْبَٰرِهِم مِّنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ ٱلْهُدَى ۙ ٱلشَّيْطَٰنُ سَوَّلَ لَهُمْ وَأَمْلَىٰ لَهُمْ

Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka.

Sesungguhnya orang-orang yang murtad dari hidayah dan iman, kembali kepada kekafiran sesudah kebenaran itu jelas bagi mereka, setanlah yang menghiasi kesalahan-kesalahan mereka dan memanjangkan angan-angan mereka.

Bahkan setelah umrah ada yang murtad, karena bisikan setan hingga ibadah dilakukannya dengan riya. Maka, tidak heran banyak yang haji atau umrah dengan sia-sia karena tidak menggunakan amalan hati, hanya raga saja. Demikian juga orang-orang yang shalat yang seharusnya mencegah perbuatan keji dan mungkar.

Cara keempat : Wa'id dan takhwif (Ancaman dan memberikan rasa takut).

Salah satu cara setan menggoda manusia adalah selalu menakut-nakuti dengan kemiskinan. Setan membuat manusia merasa selalu kekurangan padahal karunia Allah itu sangat banyak. Allah berfirman,

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) ; sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripadaNya dan karunia. Dan Allah Mahaluas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui” [Al-Baqarah/2: 268]

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa manusia ditakut-takuti kemiskinan sehinga menjadi pelit terhadap hartanya. Beliau berkata,

يخوفكم الفقر ، لتمسكوا ما بأيديكم فلا تنفقوه في مرضاة الله

“Setan menakut-nakuti kalian akan kemiskinan, agar kalian menahan harta ditangan kalian dan tidak kalian infakkan untuk mencari ridha Allah.” [Tafsir Ibnu Katsir]

Setan menjanjikan sebagai kebalikan Allah ﷻ yang menjanjikan pelipatgandaan pahala.

Ibnul-Qayyim Rahimahullah berkata, perkara ini pintu sangat berbahaya:

  • Dibunuhnya bayi, dibatasi kelahiran, karena takut miskin. Firman Allah,

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka.” (QS. Al-An’am: 151).

  • Takut zakat dan sedekah karena takut miskin. Hingga , harta yang terburuk yang didapat dan mempengaruhi keberkahan hartanya.
  • Bermain dengan riba dan mengkonsumsi perkara-perkara yang haram.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran Ayat 175:

إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَآءَهُۥ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.

Seluruh mufasirin menjelaskan bahwa setan menakut-nakuti kalian agar takut kepada orang-orang kafir. Janganlah kalian takut kepada kaum Musyrikin yang merupakan wali-wali setan, karena sesungguhnya nasib-nasib mereka ada di tangan Allah, dimana mereka tidak mampu untuk bertindak kecuali dengan takdirNya, akan tetapi takutlah kepada Allah yang akan membela wali-waliNya yang takut kepadaNya dan memenuhi panggilanNya.

Maka, setiap iman melemah, maka akan takut kepada orang kafir. Takut kepada setan, karena dosa-dosa yang dilakukan. Kepercayaan diri menjadi kurang dan ketergantungan kepada Allah ﷻ menjadi melemah.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم