Mengolok-olok agama hukumnya adalah murtad dan keluar dari agama secara keseluruhan. Allah Subhanahu waTa’ala berfirman,
Artinya:"Katakanlah, 'Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir sesudah beriman." (At-Taubah: 65-66).
Ayat ini menunjukkan bahwa mengolok-olok Allah Subhanahu waTa’ala adalah kekufuran, mengolok-olok Rasul adalah kekufuran, dan mengolok-olok ayat-ayat Allah Subhanahu waTa’ala adalah kekufuran. Karena itu, barangsiapa mengolok-olok salah satu dari perkara tersebut berarti ia telah mengolok-olok semuanya. Apa yang terjadi pada orang-orang munafik adalah mereka mengolok-olok Rasul dan para sahabatnya, lalu turunlah ayat ini.
Mengolok-olok ada dua macam: Secara terus terang dan secara tidak terus terang.
Pertama, mengolok-olok secara nyata (terus terang), seperti yang karenanya ayat di atas turun. Yakni ucapan mereka belum pernah kami melihat seperti para ahli baca al-Qur'an ini, orang yang lebih buncit perutnya, lebih dusta lisannya dan lebih pengecut dalam peperangan, atau ucapan-ucapan lain yang bersifat pengolok-olok. Seperti ucapan sebagian mereka, 'Agama kalian ini adalah agama kelima'. Atau ucapan mereka yang lain, 'Agama kalian adalah agama kuno’. Atau ucapan sebagian lain jika melihat orang-orang yang memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran,'Telah datang kepada kalian ahli agama' Semuanya dalam nada mengejek mereka atau ucapan-ucapan lain yang tidak terhitung kecuali dengan susah payah yang lebih besar dari ucapan yang karenanya ayat di atas turun kepada mereka.
Kedua, mengolok-olok secara tidak terus terang dan contohnya banyak tidak terhitung. Seperti dengan mengedipkan mata, menjulurkan lidah, memonyongkan bibir, meremehkan dengan isyarat tangan ketika membaca Kitabullah atau Sunnah RasulNya, atau ketika melakukan amar ma'ruf nahi mungkar. Termasuk di dalamnya adalah apa yang diucapkan oleh sebagian mereka bahwa Islam tidak sesuai untuk abad 20, tetapi hanya cocok dan sesuai untuk abad-abad pertengahan, Islam adalah terbelakang dan kuno, di dalamnya terdapat kekerasan dan kebengisan dalam memberikan hukuman Had dan sangsi, Islam menganiaya wanita dan hak-haknya karena membolehkan menceraikannya dan berpoligami. Juga termasuk ucapan mereka, memutuskan hukum dengan undang-undang buatan manusia lebih baik daripada berhukum dengan Islam. Mereka juga memberikan kepada orang yang menyeru kepada tauhid dan mengingkari ibadah kepada keburukan-keburukan dengan julukan ekstrimis, atau ingin memecah belah jama'ah umat Islam. Atau mengatakan, "Ini adalah wahabi atau madzhab kelima," serta ucapan-ucapan lain yang kesemuanya merupakan pelecehan terhadap agama dan pemeluknya, serta olok-olok terhadap akidah yang benar, la haula wala quwwata illa billah.Termasuk di antaranya adalah olok-olok mereka terhadap orang yang berpegang teguh dengan sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alahi wasallam seraya mengatakan, "Agama itu tidaklah di rambut," sebagai olok-olokan terhadap orang yang memanjangkan jenggotnya, serta ucapan-ucapan buruk lainnya.