بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم
📚┃Materi : Meraih Hidup Berkah
🎙┃ Pemateri : Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A Hafizhahullah
🗓┃ Hari, Tanggal : Sabtu, 19 Juli 2025 M / 23 Muharram 1447
🕌┃Tempat : Masjid Pusdai Bandung
الـحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدَ أَنَّ مُـحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إِلَى رِضْوَانِهِ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَإِخْوَانِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ
Berkah secara bahasa dari kata al-buruk [البروك] yang artinya menetap. Sumur bahasa arabnya birkah [بِركَة], karena ada air menetap di dalamnya. Kemudian kata ini digunakan untuk menyebut sesuatu yang memiliki banyak kebaikan dan menetap.
Keberkahan mengisyaratkan kebaikan baik dunia maupun akhirat. Dulu orang mengucapkan selamat dengan kata بِالرِّفْقِ وَالْبَنِينَ (berilah keharmonisan dan anak), Kemudian mengganti dengan do'a yang diberkahi. “Bârakallâhu laka wa bâraka 'alaika wa jama'a bainakumâ fî khairin.” "Semoga Allah memberkahi kalian, baik dalam suka maupun duka, dan semoga Dia mempersatukan kalian dalam kebaikan". Yang berarti menggabungkan kebaikan dunia dan akhirat.
Beberapa keberkahan para Nabi dan para Sahabat
Keberkahan Nabi Nuh Alaihisalam
Keberkahan Nabi Nuh alaihisalam tercermin dalam beberapa hal, termasuk kemampuannya membuat bahtera sebagai perlindungan dari banjir bandang, kisah kesabarannya dalam berdakwah, dan doa-doanya yang dikabulkan oleh Allah ﷻ. Ia juga dikenal sebagai nabi yang memiliki umur panjang dan menjadi rasul pertama di muka bumi. Doa Nabi Nuh yang diajarkan Al-Quran ketika memohon tempat yang berkah adalah:
رَبِّ أَنْزِلْنِي مُنْزَلًا مُبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ.
Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat. Doa ini terdapat dalam Surat Al-Mu'minun ayat 29.
Keberkahan Nabi Ibrahim Alaihisalam
Keberkahan Nabi Ibrahim terletak pada ketakwaannya, keikhlasannya dalam beribadah, dan kesabarannya dalam menghadapi ujian. Ia menjadi teladan bagi umat Islam dalam hal keimanan, ketaatan, dan pengorbanan.
Keberkahannya juga terlihat dari keturunannya yang menjadi nabi-nabi, serta tempat-tempat yang berkaitan dengan hidupnya, seperti Mekah dan Ka'bah, yang menjadi pusat ibadah dan keberkahan bagi umat manusia.
Allah ﷻ berfirman dalam Surat Al-Baqarah Ayat 126:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَٰهِۦمُ رَبِّ ٱجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا ءَامِنًا وَٱرْزُقْ أَهْلَهُۥ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ مَنْ ءَامَنَ مِنْهُم بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۖ قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُۥ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُۥٓ إِلَىٰ عَذَابِ ٱلنَّارِ ۖ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali".
Allah ﷻ memberkahi keturunan Ibrâhîm sehingga setiap muslim membaca shalawat. Dalam Hadis Bukhari No. 3118 melalui jalur Ka’ab Ibn Ujrah Radhiyallahu Anhu:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيد
Keberkahan Nabi Isa Alaihisalam
Nabi Isa alaihi salam selalu mengajarkan kebaikan, sehingga diberi keberkahan dan suka memenuhi kebutuhan manusia. Inilah kehidupan yang penuh berkah.
Dalam Surat Maryam Ayat 31:
وَجَعَلَنِى مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَٰنِى بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
Dalam tafsir As-Sa’di disebutkan, Allah mencurahkan keberkahan kepadaku, berupa mengajarkan kebaikan dan mendakawahkannya, melarang dari perbuatan jahat, dan berdakwah kepada Allah dengan perkataan dan perbuatan. Jadi, semua orang yang bergaul, atau berkumpul dengannya, niscaya memperoleh keberkahan ini, dan orang yang berinteraksi dengan beliau akan berbahagia.
Rasulullah mengajarkan agar diberi keberkahan dalam do'a qunut:
وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ
berikanlah keberkahan kepadaku pada apa-apa yang Engkau berikan kepadaku.
Keberkahan Urwah al-Bariqi Radhiyallahu’anhu
Kisah keberkahan Urwah al-Bariqi dengan kambingnya berawal ketika Nabi Muhammad ﷺ memberinya satu dinar untuk membeli seekor kambing. Urwah, dengan kecakapannya dalam berdagang, justru membeli dua ekor kambing dengan uang tersebut. Ia kemudian menjual salah satunya dan mengembalikan satu dinar serta seekor kambing kepada Nabi. Nabi, terkejut dengan kecerdasan Urwah, mendoakannya agar selalu diberikan keberkahan dalam setiap jual belinya.
Nabi ﷺ memanjatkan doa seperti dalam Musnad Ahmad 18558:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُ فِي صَفْقَةِ يَمِينِهِ
"alloohumma baarik lahu fi shofqoti yamiinihi" (ya Allah, berilah barakah dalam ikrar atau akad jual belinya), hingga di kemudian hari aku melihatku berdiri di tempat pembuangan sampah di Kufah dan aku dapatkan laba sebanyak empat puluh ribu sebelum aku sampai ke kelurgaku. Dengan uang itu ia membeli hamba sahaya dan berbisnis.
Keberkahan Ummu Sulaim Radhiyallahu’anha
Keberkahan Ummu Sulaim, seorang sahabat wanita mulia, terlihat dari kesabarannya yang luar biasa, ketaatannya pada Allah dan Rasulullah, serta peran pentingnya dalam pendidikan anak-anaknya. Ummu Sulaim juga dikenal sebagai wanita yang cerdas, pemberani, dan memiliki kepekaan spiritual yang tinggi.
Ummu Sulaim menunjukkan kesabaran yang luar biasa ketika anaknya meninggal dunia. Alih-alih meratapi kepergian anaknya secara berlebihan, ia justru bersikap tenang dan tegar. Ia bahkan menutupi kabar duka tersebut dari suaminya, Abu Thalhah, hingga ia kembali dari masjid dan dalam kondisi yang lebih tenang. Ummu Sulaim kemudian berhubungan badan pada malam itu. Sikapnya ini mendapat pujian dari Nabi Muhammad.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mendo’akan,
بَارَكَ اللَّهُ لَكُمَا فِى غَابِرِ لَيْلَتِكُمَا
“Semoga Allah memberkahi kalian berdua dalam malam kalian itu.” Akhirnya, Ummu Sulaim pun hamil lagi. (HR. Muslim no. 2144).
Hingga Allah ﷻ menjadikan hubungan malam itu berkah menjadi anak, diberi nama Abdullah yang akhirnya memiliki 9 anak dan semuanya hafidz Qur'an.
Keberkahan Anas bin Malik radhiyallahu'anhu
Anas bin Malik mendapatkan keberkahan hidup dari Allah ﷻ, termasuk umur panjang, anak yang banyak, dan harta yang melimpah, karena doa dari Rasulullah ﷺ dan pengabdiannya yang tulus kepada Islam. Beliau juga dikenal sebagai sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis setelah Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar.
Beliau didoakan langsung oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama. Sebagaimana dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh ibunda beliau (Ummu Sulaim radhiyallahu ‘anha), bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama mendoakan beliau dengan,
اللهم! أكثر ماله وولده. وبارك له فيما أعطيته
“Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya. Serta berkahi apapun yang Engkau berikan kepadanya.” (HR. Muslim no. 2480).
Allah ﷻ mengabulkan doa tersebut, sehingga Anas memiliki umur panjang hingga 103 tahun, serta anak dan cucu yang melebihi 100 orang.
Anas juga mendapatkan keberkahan harta, bahkan kebunnya terkenal subur dan menghasilkan buah-buahan dua kali setahun.
Keberkahan Zubair bin Awwam Radhiyallahu’anhu
Zubair bin Awwam, salah seorang sahabat utama Nabi Muhammad ﷺ , dikenal karena keberaniannya, kedermawanannya, dan kesetiaannya pada Islam. Keberkahannya terlihat dari kekayaan yang dimilikinya, namun ia tetap dermawan dan gemar bersedekah, serta keberaniannya dalam membela Islam di berbagai medan perang.
Beliau memiliki hutang 2 juta dirham (sekitar 900 kg emas), hingga sebelum jihad berpesan kepada anaknya Abdullah Ibnu Zubair. Imam Bukhari meriwayatkan tentang kisah utang sahabat Zubair bin Awwam. Sebelum meninggal dunia, sahabat ini berwasiat kepada putranya, Abdullah bin Zubair. Zubair menjelaskan kepada Abdullah bahwa ia mempunyai utang sebesar 2 juta 2 ratus ribu, atau 2,2 juta.
Orang-orang pun dibuat bingung, bagaimana mungkin seorang sahabat saleh seperti Zubair bin Awwam bisa mempunyai utang sebesar itu.
Selidik punya selidik, ternyata utang-utang tersebut merupakan uang titipan dari umat kepada beliau. Uang-uang itu pun dikelola Zubair untuk dibelikan aset berupa tanah dan rumah di beberapa tempat. Ada yang di beberapa tempat di Madinah, Mesir, dan beberapa tempat lain.
Setelah menjelaskan tentang jumlah utang tersebut berikut aset yang ia miliki, Zubair bin Awwam pun mewasiatkan sepertiga aset setelah dibayar utang dihadiahkan untuk putra-putri Abdullah bin Zubair, atau cucu beliau dari Abdullah. Dan Zubair bin Awwam memiliki empat istri dan beberapa anak, selain Abdullah.
Setelah ayahnya meninggal dunia, Abdullah pun bekerja keras untuk menjual aset-aset properti tersebut untuk membayar utang. Ia mengumumkan bahwa dirinya sebagai penjamin semua utang ayahnya. Walaupun, ayahnya sudah memberikan catatan siapa saja yang telah memberikannya utang.
Jadi, ada tiga hal yang dilakukan putra Zubair yang saleh ini secara sekaligus: mengumumkan diri sebagai penjamin, menjual aset, dan tentu saja menenangkan para ahli waris lain bahwa hak mereka akan dibayar setelah urusan selesai.
Di luar dugaan, semua aset yang terjual ternyata mencapai 50 juta lebih, atau hampir 25 kali lipat dari utang yang dimiliki sang ayah. Dalam waktu singkat, semua utang-utang itu pun terbayarkan dengan baik.
Keberkahan Abdurrahman bin Auf Radhiyallahu’anhu
Keberkahan Abdurrahman bin Auf terletak pada kedermawanannya dan keberhasilannya dalam berbisnis. Ia dikenal sebagai salah satu sahabat Nabi yang kaya raya, namun juga sangat dermawan. Keberkahannya terlihat dari kemampuannya untuk meraih kesuksesan dalam bisnis sambil tetap berbagi dengan sesama dan membantu umat Islam yang membutuhkan.
Abdurrahman bin Auf memulai usahanya dari nol, tetapi dengan kerja keras dan kejujuran, ia berhasil meraih kesuksesan dalam berdagang. Keberkahan dalam bisnisnya juga terlihat dari cara ia menjaga prinsip-prinsip moral dan berbagi rezeki dengan orang lain.
Abdurrahman bin Auf sering menyumbangkan hartanya untuk kepentingan umat Islam, baik untuk perang maupun membantu kaum dhuafa.
Ja`far bin Burqan mengatakan, “ Telah sampai kabar kepadaku bahwa `Abdurrahmân bin Auf Radhiyallahu anhu telah memerdekakan 3000 orang.
Imam Bukhâri menyebutkan dalam kitab tarikhnya bahwa `Abdurrahmân pernah memberikan wasiat kepada semua Sahabat yang mengikuti perang badar dengan 400 dinar. Dan jumlah mereka ketika itu 100 orang.
Dan beliau masih berdo'a saat umrah, Ya Allah ﷻ jauhkanlah aku dari sifat pelit. Subhanallah!
Maka, harta yang berkah adalah harta yang dipergunakan untuk kepentingan akhirat.
Demikian juga keberkahan waktu, hingga Imam Syafi'i bisa khatam Qur’an 60 kali.
Imam Ahmad beliau pernah mengerjakan shalat 300 rakaat dalam sehari semalam, dan setelah sakit, beliau tetap mengerjakan 150 rakaat.
Abdullah bin Ahmad berkata, “Bapakku mengerjakan shalat dalam sehari-semalam tiga ratus raka’at, setelah beliau sakit dan tidak mampu mengerjakan shalat seperti itu, beliau mengerjakan shalat seratus lima puluh raka’at".
Syaikhul Islam Imam Ibnu Taimiyyah rahimahullah memiliki keberkahan ilmu, Kitab Aqidah Wasithiyah ditulis oleh Ibnu Taimiyah dalam sekali duduk, setelah waktu Ashar hingga menjelang Maghrib. Ini menunjukkan kuatnya keilmuan beliau dan kemudahan beliau dalam menjelaskan pokok-pokok akidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
Kiat-kiat agar Hidup Berkah
Surat Al-A’raf Ayat 96:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Dalam Surat Nuh Ayat 11-12:
يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا. وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَٰلٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّٰتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَٰرًا
Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.
Dalam Surat At-Talaq ayat 2-3, Allah ﷻ berfirman :
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” (QS. At Thalaq: 2-3).
Selain itu, jika kita bersyukur, maka Allah ﷻ akan kasih tambahan keberkahan. Dalam Surat Ibrahim Ayat 7:
وَاِذۡ تَاَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَئِنۡ شَكَرۡتُمۡ لَاَزِيۡدَنَّكُمۡ وَلَٮِٕنۡ كَفَرۡتُمۡ اِنَّ عَذَابِىۡ لَشَدِيۡدٌ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim Ayat 7).
Suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyampaikan nasehat kepada Abu Dzar. Abu Dzar berkata,
أَمَرَنِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ أَمَرَنِي بِحُبِّ الْمَسَاكِينِ وَالدُّنُوِّ مِنْهُمْ وَأَمَرَنِي أَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ دُونِي وَلَا أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقِي
“Kekasihku yakni Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah tujuh perkara padaku, (di antaranya): [1] Beliau memerintahkanku agar mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka, [2] beliau memerintahkanku agar melihat orang yang berada di bawahku (dalam masalah harta dan dunia), juga supaya aku tidak memperhatikan orang yang berada di atasku. …” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dalam hadits yang lain Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الغِنَى عَنْ كَثْرَةِ العَرَضِ، وَلَكِنَّ الغِنَى غِنَى النَّفْسِ} صحيح البخاري (8/ 95)
“Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah kaya hati (qanaah).” (HR. Bukhari no. 6446)
Oleh karenanya orang yang qanaah adalah orang yang berbahagia. Imam Syafi’i rahimahullah berkata,
إِذَا مَا كُنْـتَ ذَا قَلْبٍ قَنُـوعٍ فَأَنْـتَ وَمَالِكُ الدُّنْيَا سَـوَاءُ
“Apabila engkau memikiki hati yang qanaah, maka sesungguhnya engkau dan raja dunia sama saja.”
Raja dunia senantiasa mengejar kekuasaan dan kepuasan. Maka meskipun seseorang dalam keadaan yang cukup, maka sesungguhnya dia telah mendapatkan kepuasan. Bahkan bisa jadi orang tersebut adalah orang yang lebih dahulu bahagia daripada sang raja.
2. Berusaha bermanfaat bagi Orang Lain
Seperti keberkahan nabi Isa alaihissalam. Dalam Surat Maryam Ayat 31:
وَجَعَلَنِى مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَٰنِى بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
Seorang Mukmin seperti pohon kurma.
Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma berkata,
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمًا لأَصْحَابِهِ « أَخْبِرُونِى عَنْ شَجَرَةٍ مَثَلُهَا مَثَلُ الْمُؤْمِنِ ». فَجَعَلَ الْقَوْمُ يَذْكُرُونَ شَجَرًا مِنْ شَجَرِ الْبَوَادِى. قَالَ ابْنُ عُمَرَ وَأُلْقِىَ فِى نَفْسِى أَوْ رُوعِىَ أَنَّهَا النَّخْلَةُ فَجَعَلْتُ أُرِيدُ أَنْ أَقُولَهَا فَإِذَا أَسْنَانُ الْقَوْمِ فَأَهَابُ أَنْ أَتَكَلَّمَ فَلَمَّا سَكَتُوا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « هِىَ النَّخْلَةُ ».
“Suatu hari, Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya, ‘Kabarkanlah kepadaku tentang sebuah pohon yang perumpamaannya seperti seorang mukmin?’ Maka para sahabat pun menyebutkan jenis-jenis pohon di lembah-lembah. Ibnu Umar berkata, ‘Terlintas dalam benakku untuk menjawab pohon kurma, tetapi aku segan menjawabnya karena banyak para sahabat yang lebih tua dariku’. Tatkala para sahabat diam, Rasulullah bersabda, ‘Pohon itu adalah pohon kurma’.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits lainnya diriwayatkan oleh ath-Thabari dan lainnya dalam al-Mu’jam, Rasulullah ﷺ bersabda,
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ مَثَلُ النَّخْلَةِ , مَا أَخَذْتَ مِنْهَا مِنْ شَيْءٍ نَفَعَكَ
“Permisalan seorang mukmin adalah bagaikan pohon kurma. Bagian manapun yang kau ambil, maka akan bermanfaat untukmu.”
3. Tidak Tamak terhadap Dunia, karena Menghilangkan Keberkahan
Dunia dicari bukan dengan sikap tamak, namun dengan sikap qona’ah, yaitu selalu merasa cukup terhadap apa yang Allah beri. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata kepada Hakim bin Hizam,
يَا حَكِيمُ إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ ، فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ ، وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ كَالَّذِى يَأْكُلُ وَلاَ يَشْبَعُ ، الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى
“Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau lagi manis. Barangsiapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya (tidak tamak dan tidak mengemis), maka harta itu akan memberkahinya. Namun barangsiapa yang mencarinya untuk keserakahan, maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti orang yang makan namun tidak kenyang. Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah” (HR. Bukhari no. 1472 dan Muslim no. 1035).
Waktu yang berkah adalah waktu yang penuh kebaikan. Waktu pagi telah dido’akan khusus oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai waktu yang berkah.
Dari sahabat Shokhr Al Ghomidiy, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”
Apabila Nabi shallallahu mengirim peleton pasukan, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirimnya pada pagi hari. Sahabat Shokhr sendiri (yang meriwayatkan hadits ini, pen) adalah seorang pedagang. Dia biasa membawa barang dagangannya ketika pagi hari. Karena hal itu dia menjadi kaya dan banyak harta. Abu Daud mengatakan bahwa dia adalah Shokhr bin Wada’ah. (HR. Abu Daud no. 2606. Hadits ini dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud).
Urusan dunia ada target, maka urusan akhirat harus ada target, seperti membaca Al-Qur’an, umrah, dan proyek akhirat lainya.
Seperti do'a disaat Qunut. Rasulullah mengajarkan do'a qunut agar diberi keberkahan.
وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ
berikanlah keberkahan kepadaku pada apa-apa yang Engkau berikan kepadaku.
Beberapa sebab keberkahan telah dibahas dalam pertemuan sebelumnya, silakan dipelajari di link berikut: Kunci Berkah di Zaman Fitnah
Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita dan keluarga kita hidup yang penuh berkah. Aamiin.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم