بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Masjid Al-Qomar
Purwosari, 4 Dzulhijjah 1446 / 31 Mei 2025
Bersama Ustadz Muhammad Rizqy Abu Ubaid, Lc 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Kita masih di suasana 10 hari di awal Dzulhijjah, dimana Abu Utsman an-Nahdi Rahimahullah menjelaskan diantara kebiasaan para salaf, mereka mengistimewakan 10 hari yang tiga:
- 10 akhir Ramadhan
- 10 awal Dzulhijjah
- 10 Awal Muharram
Karena mereka paham akan pelipatgandaan amal di 10 Awal bulan-bulan mulia tersebut.
Apa yang harus dilakukan pada hari-hari utama ini?
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat At-Tahrim Ayat 8:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).
Dengan taubat Allah ﷻ akan membersihkan hati dan mencintai kita. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 222:
إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
Dan kalau dicintai Allah ﷻ maka, maka Allah ﷻ akan bimbing, pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman:
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ
"Siapa yang memusuhi wali-Ku maka sesungguhnya Aku telah menyatakan perang terhadapnya. Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan senantiasa seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan Sunah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan sebagai tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Dan jika ia meminta (sesuatu) kepada-Ku pasti Aku akan memberinya, dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Al-Bukhari)
Maka, kita akan mendapat taufik untuk dimudahkan dalam beribadah.
2. Bertekad kuat untuk melakukan amalan
Seharusnya kita lebih giat memasang target untuk beribadah seperti halnya pada 10 akhir Ramadhan, karena keutamaannya sama.
Tetapi, kebanyakan manusia masih lalai di awal 10 Dzulhijjah ini,kecuali orang-orang yang mendapat taufikNYA.
Beberapa Alasan Keistimewaan 10 Awal Dzulhijjah
1. Allah bersumpah dengan 10 hari ini.
Allah berfirman:
وَلَيَالٍ عَشْرٍ
“Demi sepuluh hari” (QS. Al-fajr : 2)
Yang dimaksud dengan sepuluh hari pada ayat tersebut adalah adalah sepuluh hari pertama pada bulan dzulhijjah sebagaimana dikatakan oleh mayoritas ahli tafsir.
Karena ulama ada yang menafsirkan 10 Akhir Ramadhan atau 10 awal Muharram. Tetapi para mufassir Seperti Ibnu Katsir rahimahullah mensahihkan 10 Awal Dzulhijjah.
2. Rasulullah ﷺ bersaksi bahwa 10 hari di awal Dzulhijjah adalah sebaik-baiknya hari di dunia
Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah hari-hari terbaik dan paling agung di sisi Allah Ta’ala. Ini ditegaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bazzar dengan sanad hasan dan Abu Ya’la dengan sanad sahih, sebagaimana dikutip oleh Imam Al-Mundziri dalam At-Targhib wat-Tarhib. Dalam hadits tersebut, Jabir radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“أَفْضَلُ أَيَّامِ الدُّنْيَا الْعَشْرُ” – يَعْنِي: عَشْرَ ذِي الْحِجَّةِ –
“Hari-hari terbaik di dunia adalah sepuluh hari itu”, yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
قِيلَ: وَلَا مِثْلَهُنَّ فِي سَبِيلِ اللهِ؟ قَالَ: “وَلَا مِثْلَهُنَّ فِي سَبِيلِ اللهِ، إِلَّا رَجُلٌ عَفَّرَ وَجْهَهُ فِي التُّرَابِ.”
Para sahabat bertanya, “Apakah tidak ada yang bisa menandingi keutamaannya, meski seseorang berjuang di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak ada yang bisa menandingi keutamaannya, kecuali seseorang yang keluar berjihad, lalu ia tidak kembali lagi, karena mati syahid.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمْ الْمَلَائِكَةَ
“Tidak ada satu hari pun yang di hari itu Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka daripada hari ‘Arafah, dan pada hari itu Dia turun kemudian membangga-banggakan mereka di depan para malaikat.” (Muslim : 1348).
Seandainya awal Dzulhijjah tidak ada keistimewaan yang lain selain keberadaan hari Arafah, maka sudah cukup menjadikan 10 awal Dzulhijjah sebagai keistimewaan.
Meskipun tidak ikut berhaji. Kita masih mendapatkan keutamaannya. Puasa Arafah adalah amalan yang disunnahkan bagi orang yang tidak berhaji. Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
Hari yang paling agung adalah hari nahr. Dari Abdullah bin Qurath radhiyallâhu ‘anhu, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَعْظَمُ الأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ
“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari An-Nahr kemudian hari Al-Qarr.”
HR. Ahmad 4/350, Abu Dâwud no. 1765, An-Nasâiy dalam As-Sunan Al-Kubrâ no. 4098, Ibnu Abi ‘Ashim dalam Al-Ahâd wal Matsâny no. 2407-2408, Ibnu Khuzaimah no. 2866, 2917, 2966, Al-Hâkim 4/246, dan Al-Baihaqy 5/241, 7/288, serta dishahihkan oleh Al-Albâny dalam lrwâ’ul Ghalîl no. 1958.
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-An’am Ayat 162:
قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
Dalam Surat Al-Kautsar Ayat 2:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
Dan kurban dilakukan setelah shalat Eid atau hari tasyriq. Jika menyembelih sebelum Eid, maka itu sedekah bukan kurban.
5. Terkumpulnya seluruh inti ibadah di 10 awal Dzulhijjah
Banyak ibadah yang secara khusus disyariatkan dalam 10 hari pertama bulan dzulhijjah, dan ibadah – ibadah tersebut adalah ibadah – ibadah agung di dalam islam, seperti sholat, puasa, sedekah dan haji.
Berkata al-hafidz Ibnu Hajar:
وَالَّذِي يَظْهَرُ أَنَّ السَّبَبَ فِي امْتِيَازِ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ لِمَكَانِ اجْتِمَاعِ أُمَّهَاتِ الْعِبَادَةِ فِيهِ وَهِيَ الصَّلَاةُ وَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ وَالْحَجُّ وَلَا يَتَأَتَّى ذَلِكَ فِي غَيْرِهِ
“Alasan mengapa 10 hari dzulhijjah dilebihkan dari hari lainnya adalah karena pada hari tersebut berkumpul ibadah – ibadah inti, yaitu sholat, puasa, sedekah, dan haji, yang tidak ditemukan pada hari – hari lainnya.” (Fathul Baari: 2/460).
Ibnu Utsaimin Rahimahullah berkata sodaqoh di awal Dzulhijjah lebih baik dari pada pada 10 Akhir Ramadhan
6. 10 Awal Dzulhijjah merupakan hari terbaik untuk beribadah kepada Allah ﷻ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلًا خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
“Tidak ada satu haripun yang amalan shalih di dalamnya lebih disukai Allah Azza Wa Jalla daripada hari-hari ini.” yaitu sepuluh hari pertama dari bulan Dzul Hijjah. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, begitu juga dengan Jihad fi sabilillah?” Beliau menjawab: “Termasuk jihad fi Sabilillah, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya, kemudian ia tidak kembali lagi setelah itu.” ( Ahmad : 1867; Abu Dawud : 2082).
Amalan-amalan di Bulan Dzulhijjah
1. Lakukan yang wajib (perkara Faraidh).
Shalat Berjama'ah 5 waktu sehari. Terutama sholat subuh dan isya. Karena shalat yang paling berat bagi munafik adalah shubuh dan isya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً
“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 657).
- Diperlukan kemampuan finansial dan fisik, dan mahram bagi wanita.
- Jika tidak memungkinkan, jangan putus asa, berusahalah dan berdo'a terutama niat!.
Allah Ta’ala berfirman:
قال الله تعالى: وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا [النساء/100]
“Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [An Nisaa/4: 100].
Terutama puasa Arafah. Salah satu keutamaan utama puasa Arafah adalah pengampunan dosa selama dua tahun. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah, dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Muslim)
Hadits ini menunjukkan betapa besar pahala yang bisa didapatkan dengan berpuasa di hari Arafah. Dosa yang dihapuskan adalah dosa-dosa kecil yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang.
Selain berpuasa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah lainnya, seperti membaca Al-Qur’an, berdoa, dan berdzikir. Seperti yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak ada hari yang lebih banyak Allah membebaskan hamba dari api neraka daripada hari Arafah." (HR. Tirmidzi)
- Disunnahkan bagi seseorang untuk memperbanyak takbir sejak memasuki hari pertama di bulan zulhijjah (takbir muthlaq),
Allah berfriman:
…وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ
Hendaklah mereka menyebut nama- nama Allah pada hari – hari yang telah diketahui… (QS. Alhajj: 22).
Ibnu Abbas menafsirkan bahwa hari–hari yang dimaksud Allah adalah sepuluh hari pertama dzulhijjah. (Tafsir Ibnu katsir: 5/145)
Dan dahulu Ibnu Umar dan abu hurairah berjalan ke pasar sembari bertakbir pada 10 hari dzulhijjah, kemudian orang – orang pun ikut bertakbir. (riwayat Bukhari dengan shigah jazm pada bab keutamaan hari tasyriq).
- Takbir di hari Tasyriq - yaitu takbir muqoyyad.
Pada hari qurban atau tashriq jika tidak sempat. Dan qurban lebih baik dari pada sedekah.
Yang sampai bukan daging atau darahnya, tetapi ketakwaannya. Allah Ta’ala berfirman,
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. Al Hajj: 37)
Rasulullah bersabda:
مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا
“Siapa memiliki keluasaan (untuk berkorban) namun tidak berkorban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami” (Ibnu Majah: 3114)
Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita untuk istiqomah dalam beribadah dan mengerjakan sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam di awal 10 Dzulhijjah ini. Aamiin.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم