Niatilah untuk Menuntut Ilmu Syar'i

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.”
(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 2436)
Kajian Aqidah

ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ

TABLIGH AKBAR ULAMA TIMUR TENGAH

🎙┃ Pemateri : Fadhilatusy Syaikh DR. Hilal Bin Syadad Al Muthairiy, Hafizhahullah
(Kepala Kantor Besar Dakwah Makkah Al Mukarromah, Saudi Arabia. Imam dan Khatib Masjid Jami' Madinah Syara'i)
📒 Diterjemahkan Oleh : Al Ustadz Muhammad Na'im, Lc. M.Pd
📚 | Tema : Keagungan Al-Qur’an
🗓┃ Hari: Ahad, 6 Rabiul Akhir 1447 H, 28 September 2025 M
Waktu : Ba'da Maghrib- selesai
🕌┃ Tempat :
Putra : Masjid Al Umar, Windan Baru Gumpang Kartasura Sukoharjo
Putri : AULA SDIP Almadinah
 


Setelah memuji Allâh dan bershalawat atas Nabi-Nya ﷺ yang telah menyampaikan risalah dan menasihati umat, berjihad di jalan Allah ﷻ dengan sebenar-benarnya.

Kemudian beliau mengingatkan keutamaan majelis dzikir yang dirahmati Allah ﷻ dan dikelilingi malaikat serta terima kasih atas terselenggaranya acara ini.

Penciptaan Jin dan Manusia untuk Merealisasikan Tauhid

Kemudian beliau menyampaikan bahwa kita diciptakan untuk merealisasikan tauhid kepada Allah ﷻ sebagaimana firman-Nya dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56-58:

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

مَآ أُرِيدُ مِنْهُم مِّن رِّزْقٍ وَمَآ أُرِيدُ أَن يُطْعِمُونِ

Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.

إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلرَّزَّاقُ ذُو ٱلْقُوَّةِ ٱلْمَتِينُ

Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.

Kemudian Allah ﷻ telah mengutus para Rasul-Nya untuk memberi kabar gembira sekaligus peringatan, agar tidak ada alasan bagi manusia dan Allah ﷻ menutup para RasulNya dengan ﷺ Muhammad yang juga memberi kabar gembira dan peringatan kepada kita sehingga meninggalkan kita dalam keadaan putih bersih.

Mukjizat Terbesar Adalah Al-Qur’an

Kemudian mukjizat yang paling besar adalah Al-Qur’an Al-Karim yang merupakan mukjizat pada ayat-ayatnya, hukum-hukumnya, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an Surat Fussilat Ayat 41:

وَإِنَّهُ لَكِتَابٌ عَزِيزٌ

dan sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia.

Yaitu sangat berharga yang tidak ada kebatilan yang turun dari Allah ﷻ yang Maha Mulia, maka siapa yang mengambil Al-Qur’an ini dengan membacanya, menghafalnya dan mengamalkannya, sungguh dia akan mendapatkan keutamaan dunia dan akhiratnya.

Dan Al-Qur’an menjadikan kitab Al-Qur'an sebagai kitab yang Majid (mulia). Firman-Nya dalam surat Qaf ayat 1:

قٓ ۚ وَٱلْقُرْءَانِ ٱلْمَجِيدِ

Qaaf Demi Al Quran yang sangat mulia.

Allah ﷻ menciptakan Al-Qur'an sebagai hidayah dan petunjuk

Sebagaimana firman-Nya:

اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ

Sesungguhnya Al-Qur`ân ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus ….[al-Isrâ`/17:9].

Lurus dalam aqidah, dalam, ibadah, perilaku, akhlak dan dalam segala hal yang lebih baik atau utama.

Barangsiapa berpegang teguh kepada Al-Qur'an, maka dia akan mendapatkan petunjuk jalan yang lurus, sebagaimana firman-Nya dalam Surat Thaha Ayat 124 :

فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّى هُدًى فَمَنِ ٱتَّبَعَ هُدَاىَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ. وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَىٰ

Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".

Namun, barangsiapa yang berpaling dari peringatanKu yang dengannya Aku memperingatkannya, maka sesungguhnya baginya di dunia ini kehidupan sempit lagi sengsara, (walaupun tampaknya dia termasuk orang bermartabat dan berkemudahan) dan Kami akan menghimpunnya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta dari hujjah

قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِىٓ أَعْمَىٰ وَقَدْ كُنتُ بَصِيرًا

Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?"

قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتْكَ ءَايَٰتُنَا فَنَسِيتَهَا ۖ وَكَذَٰلِكَ ٱلْيَوْمَ تُنسَىٰ

Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan".

Dan Al-Qur'an adalah petunjuk bagi orang-orang yang beriman sekaligus peringatan bagi orang-orang kafir. Firman-Nya dalam Surat Fussilat Ayat 44:

وَلَوْ جَعَلْنَٰهُ قُرْءَانًا أَعْجَمِيًّا لَّقَالُوا۟ لَوْلَا فُصِّلَتْ ءَايَٰتُهُۥٓ ۖ ءَا۬عْجَمِىٌّ وَعَرَبِىٌّ ۗ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ هُدًى وَشِفَآءٌ ۖ وَٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ يُنَادَوْنَ مِن مَّكَانٍۭ بَعِيدٍ

Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh".

Al-Qur'an adalah Nur (cahaya)

Dan diturunkan sebagai penerang, yang diturunkan oleh Allah ﷻ yang memiliki nama Nur, dan diturunkan kepada Nabi ﷺ sebagai shirajan muniira (lampu yang menerangi) dan Allah ﷻ adalah nur langit dan bumi, maka Al-Qur'an adalah petunjuk, penerang jalan yang lurus, maka barangsiapa berpegang teguh kepadanya akan Allah ﷻ jadikan nur dalam hatinya yang Allah ﷻ Maha Mengetahui.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat ahzab 45-46:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا (45) وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا (46)

Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi.

Wahai manusia, sesungguhnya Telah datang kepada kalian Al-Qur'an sebagai nur yang jelas.

Maka, barangsiapa berpegang teguh dengan Alqur'an, akan mendapatkan Nur sesuai dengan kadar konsistensinya terhadap Al-Qur'an di dunia maupun akhirat.

Allah ﷻ mengingatkan tatkala orang munafik menginginkan cahaya pada hari Dibutuhkannya di akhirat. Dalam Surat Al-Hadid Ayat 13:

يَوْمَ يَقُولُ ٱلْمُنَٰفِقُونَ وَٱلْمُنَٰفِقَٰتُ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱنظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِن نُّورِكُمْ فَٱلْتَمِسُوا۟ نُورًا فَضُرِبَ بَيْنَهُم بِسُورٍ لَّهُۥ بَابٌۢ بَاطِنُهُۥ فِيهِ ٱلرَّحْمَةُ وَظَٰهِرُهُۥ مِن قِبَلِهِ ٱلْعَذَابُ

Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu". Dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.

Al-Qur’an adalah Barakah

Al-Qur'an adalah berkah, berkah bagi semua yang berpegang teguh dengannya, keberkahan dalam waktunya, keberkahan dalam rezekinya, dan semua urusannya.

Salah satu jalan dalam meraih kehidupan yang berkah adalah dengan mengamalkan apa yang ada di dalam Al-Quran. Al-Quran sendiri diturunkan untuk membimbing manusia menuju kehidupan yang lurus dan penuh rahmat-Nya. Allah berfirman:

وَهٰذَا كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ مُبٰرَكٌ فَاتَّبِعُوْهُ وَاتَّقُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَۙ ۝١٥٥

“(Al-Qur’an) ini adalah Kitab yang Kami turunkan lagi diberkahi. Maka, ikutilah dan bertakwalah agar kamu dirahmati.” (QS. Al-An’am: 155)

Al-Qur’an adalah nasehat dan obat dalam hati.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Yunus Ayat 57:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Makna وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى الصُّدُورِ(dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada) Berupa keraguan-keraguan yang menimpa orang-orang yang bingung. Dan al-Qur’an yang mengandung bantahan terhadap akidah-akidah yang sesat.

Hakikat kebutaan adalah buta hati, bukan buta mata. Banyak ulama yang buta, kita lihat Mufti Besar Arab Saudi, Syekh Abdul Aziz bin Abdullah Al-Syekh rahimahullah yang baru meninggal, beliau buta sejak umur 18 tahun, tetapi hatinya penuh bashirah.

Macam-macam Hati

Hati bisa disifati dengan hidup dan mati, artinya ada hati yang hidup dan ada hati yang mati. Di antara tiga macam hati, ada hati yang sehat itulah hati yang bersih (selamat). Seseorang akan selamat di hari kiamat kelak jika menghadap Allah dengan hati yang bersih.

Allah Ta’ala berfirman,

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ (88) إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (89)

“(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih” (QS. Asy Syu’aro’: 88).

Allah ﷻ menyebutkan hati yang sakit, dimana ada yang sakit dan ada yang sehat, maka tatkala mengobatinya maka kepada sehat akan lebih dekat... Tetapi jika dibiarkan, maka akan menjadi hati yang sakit.

Allah ﷻ berfirman dalam Surat Al-Baqarah Ayat 10:

فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۢ بِمَا كَانُوا۟ يَكْذِبُونَ

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.

Obat Penyakit Hati adalah Al-Qur'an

Yaitu dengan mentauhidkanNya. Allah ﷻ berfirman dalam Surat Yunus Ayat 57-58:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ. قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan".

Hati yang Mati

Yaitu Hati orang-orang kafir, namun jika masuk Islam dan membaca Al-Qur’an, maka akan Allah ﷻ hidupkan hatinya. Allah ﷻ berfirman dalam QS. Al-An’am Ayat ke-122:

اَوَمَنۡ كَانَ مَيۡتًا فَاَحۡيَيۡنٰهُ وَجَعَلۡنَا لَهٗ نُوۡرًا يَّمۡشِىۡ بِهٖ فِى النَّاسِ كَمَنۡ مَّثَلُهٗ فِى الظُّلُمٰتِ لَـيۡسَ بِخَارِجٍ مِّنۡهَا‌ ؕ كَذٰلِكَ زُيِّنَ لِلۡكٰفِرِيۡنَ مَا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ

Dan apakah orang yang sudah mati lalu Kami hidupkan dan Kami beri dia cahaya yang membuatnya dapat berjalan di tengah-tengah orang banyak, sama dengan orang yang berada dalam kegelapan, sehingga dia tidak dapat keluar dari sana? Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang kafir terhadap apa yang mereka kerjakan.

Al-Quran adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan yang terbesar di antara semua mukjizat para nabi.

Allah ﷻ menurunkan tantangan agar mendatangkan semisal Al-Quran, Allah berfirman,

ﻗُﻞْ ﻟَﺌِﻦِ ﺍﺟْﺘَﻤَﻌَﺖِ ﺍﻟْﺈِﻧْﺲُ ﻭَﺍﻟْﺠِﻦُّ ﻋَﻠَﻰٰ ﺃَﻥْ ﻳَﺄْﺗُﻮﺍ ﺑِﻤِﺜْﻞِ ﻫَٰﺬَﺍ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻟَﺎ ﻳَﺄْﺗُﻮﻥَ ﺑِﻤِﺜْﻠِﻪِ ﻭَﻟَﻮْ ﻛَﺎﻥَ ﺑَﻌْﻀُﻬُﻢْ ﻟِﺒَﻌْﺾٍ ﻇَﻬِﻴﺮًﺍ

Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa al-Qur’ân ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain. (Al-Israa:88)

Di dalam Al-Qur’an terkandung akhlak, Muamalah, ibadah dan apapun, tidak ada yang ditinggalkan satu pun. Yang Telah dijelaskan oleh Rasulullah ﷺ.

Maka, barangsiapa berpegang teguh dengan Al-Qur’an, maka akan selamat dunia akhirat.

Dalam Surat Az-Zukhruf Ayat 43:

فَٱسْتَمْسِكْ بِٱلَّذِىٓ أُوحِىَ إِلَيْكَ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ

Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus.

Pada ayat ini Allah ﷻ menyebut فَٱسْتَمْسِكْ bukan dengan فَٱمْسِكْ ada tambahan, maka dikatakan bahwa tambahan huruf menunjukkan tambahan makna yaitu berpegang teguh, agar konsisten, ada tambahan dari sisi makna.

Seorang Mukmin hendaknya bangga dengan undang-undang ini yaitu Al-Qur'an yang mengkhabarkan berita sebelum dan sesudah kita, barangsiapa berpegang teguh maka akan selamat dunia dan akhirat, dan Allah ﷻ mengetahui apa yang lebih maslahat bagi manusia.

Al-Qur'an Memberikan Ketenangan dalam Hati

Al-Qur'an memberikan ketenangan dalam hati bagi orang-orang yang beriman dan dzikir bagimu dan kaummu.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d Ayat 28:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Jangan Memboikot Al-Qur’an

Hendaknya kita waspada dari memboikot Al-Qur'an. Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah Rahimahullah ta’ala menyebutkan sedikitnya ada 5 hal yang termasuk dalam kategori pemboikotan terhadap Al-Qur’an: tidak mendengar dan membaca, tidak mengamalkan kandungannya, tidak berhukum dengannya, tidak mentadaburinya dan tidak berobat dengannya. (Al-Fawaid 1/82).

Makna memboikot Al-Qur’an adalah bermacam-macam, diantara bentuknya adalah tidak mau membacanya. Inilah bentuk boikot terbesar.

Banyak orang-orang membaca artikel dan berita di internet, tetapi melupakan membaca Al-Qur’an kecuali di bulan Ramadhan saja.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Fatir Ayat 29:

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَٰرَةً لَّن تَبُورَ

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.

Padahal, perniagaan dengan Allah ﷻ adalah perniagaan yang tidak ada ruginya.

وَعَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا , لاَ أَقُوْلُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ”

رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقَالَ حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tetapi aliif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu huruf.” (HR. Tirmidzi, no. 2910. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih). [HR. Tirmidzi, no. 2910. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih].

وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ العَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ : اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ في الدُّنْيَا ، فَإنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آية تَقْرَؤُهَا )) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ )) .

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dikatakan kepada ahli Al-Qur’an, ‘Bacalah, naiklah, dan tartilkanlah (membaca dengan perlahan) sebagaimana engkau menartilkannya di dunia, karena kedudukanmu ada pada akhir ayat yang engkau baca.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih). [HR. Abu Daud, no. 1464 dan Tirmidzi, no. 2914. Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 2240 mengatakan bahwa hadits ini sahih].

Memboikot Al-Qur'an juga memboikot dengan tidak mentadaburi, karena Al-Qur'an diturunkan agar ditadaburi bagi orang yang berakal.

Allah ﷻ berfirman dalam Surat Shad Ayat 29:

كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.

Maka, hendaknya engkau menghafal Al-Qur'an, agar jiwamu bercahaya, karena Nabi ﷺ menggambarkan di dalam hati yang tidak ada Al-Qur'an seperti rumah yang berdebu dan rusak.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, memberikan kita perumpamaan yang sangat menyentuh:

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( إنَّ الَّذِي لَيْسَ في جَوْفِهِ شَيْءٌ مِنَ القُرْآنِ كَالبَيْتِ الخَرِبِ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya orang yang di hatinya tidak ada sedikit pun ayat Al-Qur’an, maka seperti rumah yang roboh.” (HR. Tirmidzi, ia berkata bahwa hadits ini hasan sahih) [HR. Tirmidzi, no. 2913 dan Al-Hakim, 1:554. Syaikh Salim bin ‘Id Al-Hilaly mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if karena ada Qabus bin Abi Zhabyan, ia adalah laynul hadits].

Apalagi mampu menghafal keseluruhan Al-Qur'an, dan ini seperti nubuwah yang lengkap hanya saja tidak diturunkan ke dia, dan ini hanya diperoleh bagi orang-orang pilihan.

Diantara memboikot Al-Qur'an adalah tidak berobat dengannya, seperti dengan membaca Al Fatihah, ayat kursi, muwadzatain dan lainya.

Sesungguhnya Al-Qur'an adalah petunjuk dan obat, bagi penyakit hissi maupun maknawi.

  • Sakit hissi seperti sakit kepala yang telah tampak oleh dokter.
  • Sakit secara maknawi ini adalah sakit di dalam hati seperti sombong, kikir, ujub, dengki dan lainya.

Allah ﷻ tidak melihat muka dan wajah kalian tetapi hati dan amal kalian.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim no. 2564).

Termasuk memboikot Al-Qur'an adalah tidak menghafalkannya dan tidak mengamalkan isi kandungan Al-Qur'an, seperti penggunaan hukum waris. Maka, jika Kalian berselisih terhadap sesuatu, kembalikan kepada Allah ﷻ dan Rasul-Nya.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.

Maka, jika seorang mukmin ingin jiwa dan hatinya tentram dan nyaman, maka bacalah, hafalkan, Tadabburi, dan amalkan.

Seperti halnya Nabi ﷺ saat ingin mendapatkan ketenangan, maka beliau shalat. Karena shalat adalah Al-Qur'an dengan membaca Al Fatihah dan surat lainya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah berkata kepada salah satu sahabatnya:

قُمْ يَا بِلاَلُ، فَـأَرِحْـنَا بِالصَّلاَةِ .

Bangunlah wahai Bilal, buatlah kami beristirahat dengan (melakukan) shalat. [HR Abu Dawud (4/296 no. 4986)]

Seorang Mukmin yang tidak ingin tersesat, maka jadikan Alqur'an sebagai petunjuk, Allah ﷻ berfirman dalam Surat Thaha Ayat 124:

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَىٰ

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".

Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita, keluarga kita dan kaum muslimin untuk istiqomah dalam mengamalkan isi dan kandungan Al-Qur’an dan menjadi Ahlul Qur'an. Aamiin.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم