Ringkasan Transkrip Audio:
Minhajul Anbiya fi Tazkiyaun Nufus
Oleh: Ustadz Mubarak Bamualim, Lc.
---------------------------------------------------
Pendahuluan
Ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan tazkiyatun nafsi atau tazkiyatun nufus. Ketahuilah bahwasanya tazkiyatun nafsi atau tazkiyatun nufus memberisihkan jiwa, hati dan batin seseorang, ini merupakan hal yang amat penting, merupakan hal yang menjadi misi para nabi dan misi para rasul ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus mereka ke muka bumi ini. Diantara misi mereka adalah untuk mengajak manusia membersihkan jiwa-jiwa mereka, hati-hati mereka, dari kesyirikan kepada tauhid, dari kemunafikan kepada keikhlasan. Dari kekufuran kepada iman, dari bid’ah kepada sunnah dan seterusnya. Maka dari itu banyak ayat-ayat al-Qur’an yang menerangkan tentang tazkiyatun nufus, bahwa misi para rasul alaihimus shalatu was salam, adalah untuk mensucikan jiwa manusia. Diantara ayat-ayat Al-Qur’an yang juga akan dibahas secara panjang lebar pada bab-bab, pada pembicaraan yang akan datang, adalah surah Al-Jumu’ah ayat 2.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,” (QS Al-Jumu’ah [62] : 2)
Nah, ayat ini adalah serbagai bukti terkabulnya doa nabiyullah Ibrahim as tatkala dia memohon kepada Allah azza wa jala dengan doanya
“Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur'an) dan Al-Hikmah (As-Sunah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS Al-Baqarah [2] : 129)
Kemudian ayat berikutnya yang disebutkan dalam Al-Qur’anul Karim tentang mensucikan jiwa yaitu firman Allah dalam surat Al-Imran ayat yang ke 164, dimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ
وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ
“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS Al-Imran [3] : 164)
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullahu ta’ala, tatkala menerangkan firman Allah وَيُزَكِّيهِمْ – mensucikan jiwa-jiwa mereka – beliau mengatakan: “Rasul itu memerintahkan mereka kepada yang ma’ruf dan mencegah mereka dari kemungkaran, agar menjadi suci jiwa-jiwa mereka, dan agar menjadi bersih dari noda-noda kotoran yang dahulunya mereka tercemar dengan kotoran-kotoran dan noda-noda itu, tatkala mereka dalam keadaan kesyirikan dan kejahilan mereka.”
Selengkapnya: Audio Kajian: Manhaj Para Nabi dalam Tazkiyatun Nufus
Ada banyak jalan dalam menggapai hidayah. Diantaranya adalah dengan mengambil pelajaran dari sejarah umat-umat terdahulu. Dan yang terbaik dari sejarah dan kisah orang-orang terdahulu, adalah orang-orang yang telah disucikan oleh Allah dan dibanggakan Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam, dari kalangan Sahahbat, Tabi’in dan Tabiut Tabi’in.
Allan ta'ala berfirman:
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah.” (QS At-Taubah [9] : 100).
Dan keridhaan Allah adalah mengikuti perjalanan mereka.
Dalam kajian ini, Ustadz Armen rahimahullah menekankan pentingnya mengambil pelajaran dari para Sahabat yang telah belajar langsung dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. Diantaranya beliau menukil kisah dua orang sahabat yang mendapatkan hidayah dengan jalan yang berbeda, yang darinya patut untuk diambil pelajran.
Yang pertama adalah kisah Umair bin Wahb al-Jumahi yang dengan segala persiapannya datang menemui Nabi shallalahu alaihi wasallam untuk membunuh beliau, lalu hidayah datang kepadanya sehingga ia pun mengucapkan dua kalimat syahdat di hadapan Nabi shallallahu alaihi wassalam.
Yang kedua adalah kisah Tufail bin Amr ad-Dausi, seorang penyair kawakan pemimpin suku Daus yang akhirnya masuk Islam karena keindahan bahasa Al-Qur’an dan kebenaran yang dikandungnya, yang dibacakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Bagaimana kedua kisah itu berlangsung serta hikmah dan pelajaran apa yang terkandung di dalamnya? Silahkan simak selengkapnya pada kajian berikut ini.
{audio}http://www.archive.org/download/Ustadz_Armen_Halim_Naro_Kajian_Lain2/Kumpulan_ibroh_dlm_menggapai_hidayah_ust_Armen_Halim.mp3{/audio}
|
“Dan kami turunkan dari al-Qur-an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang beriman.” (QS. Al-Israa1: 82).
Menurut sebagian ahli tafsir, selain dapat menyembuhkan penyakit rohani dan hati, al-Qur-an dapat pula menyembuhkan penyakit jasmani dan fisik karena kata syifa’ (penawar) di dalam ayat ini bersifat umum.
Pendapat ini benar setelah dibuktikan oleh para ahli ruqyah beserta pasien mereka yang kisah-kisah pengobatan mereka ditutur-kan dalam buku ini. Bahkan terbukti -dengan izin Allah- ruqyah dapat menyembuhkan penyakit-penyakit berat dan kronis yang tak dapat disembuhkan dengan pengobatan medis sekalipun.
Ibnul Qayyim pernah mengatakan: “Barang siapa yang tidak dapat disembuhkan oleh al-Qur-an, semoga Allah tidak menyembuhkan-nya.” Namun demikian untuk sampai kepada pengobatan yang efektif dan hasil yang optimal, diperlukan syarat-syarat dan tata cara ruqyah yang benar.
Berikut materi kajian seputar ruqyah syar’iyyah :
Makalah Rukyah : Download di sini. | |||
Ustadz Abu Zubair Lc : |
Kajian 1: | {audio}http://suaraquran.com/download/ruqyah_ustabuzubair1.mp3{/audio} | Download |
Kajian 2: | {audio}http://suaraquran.com/download/ruqyah_ustabuzubair2.mp3{/audio} | Download | |
Kajian 3: | {audio}http://suaraquran.com/download/ruqyah_ustabuzubair3.mp3{/audio} | Download | |
Kajian 4: | {audio}http://suaraquran.com/download/ruqyah_ustabuzubair4.mp3{/audio} | Download | |
Kajian 5: | {audio}http://suaraquran.com/download/ruqyah_ustabuzubair5.mp3{/audio} |
Download | |
Ustadz Heri Purnomo Lc : |
Kajian 1: | {audio}http://suaraquran.com/download/ruqyah_ustaheri1.mp3{/audio} |
Download |
Kajian 2: | {audio}http://suaraquran.com/download/ruqyah_ustaheri2.mp3{/audio} |
Download | |
Kajian 3: | {audio}http://suaraquran.com/download/ruqyah_ustaheri3.mp3{/audio} |
Download | |
Ustadz Wasithoh Lc : |
{audio}http://suaraquran.com/download/ruqyah_ustwasihoh.mp3{/audio} |
Download |
Sumber: Radio Suara Quran 94,4 FM