Niatilah untuk Menuntut Ilmu Syar'i

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.”
(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 2436)
Kajian Islam

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

🎙 Ustadz Dr. Ariful Bahri, MA 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
🗓 Senin, 2 Juni 2025 / 6 Dzulhijjah 1446
📍 Masjid Cahaya Sunnah Boyolali




Malam Pertama di Alam Barzakh

Ustadz mengawali kajian dengan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah ﷻ berikan kepada kita terutama nikmat kesehatan dan kesempatan berkumpul menuntut ilmu. Karena kita tidak selamanya di dunia ini...

Rasulullah ﷺ pernah mengabarkan usia kebanyakan umatnya berkisar antara 60-70 tahun.

أَعْمَارُ أُمَّتِـي مَا بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ

“Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yg bisa melampui umur tersebut” (HR. Ibnu Majah).

Kita tahu, amalan yang kita lakukan belum ditampakkan Allah ﷻ apakah diterima atau tidak, akan tetapi salah seorang ulama salaf mengatakan,

من ثواب الحسنة الحسنة بعدها ، ومن جزاء السيئة السيئة بعدها

Diantara ganjaran amal shalih adalah amal shalih setelahnya. Dan diantara ganjaran dosa adalah dosa setelahnya.

Saat seorang semakin giat melakukan amal ibadah, setelah melakukan suatu ibadah, itulah diantara tanda amal ibadah sebelumnya diterima.

Dan inilah tujuan ibadah kita, agar diterima sebagai pahala di sisi Allah ﷻ. Dan Allah ﷻ mewafatkan manusia sesuai dengan kebiasaannya. Imam Ibnu Katsir berkata Allah ﷻ akan mewafatkan seorang hamba sesuai dengan kebiasaannya, jika dia terbiasa dengan kebaikan maka ia akan diwafatkan dalam kebaikan, sebaliknya jika dia terbiasa melakukan dosa, maka Allah ﷻ akan mewafatkannya dalam keadaan berbuat dosa. Na'udzubillahmindalik.

Ada sebuah kitab yang berisi kisah-kisah kematian seseorang, seperti ada seseorang yang hobinya main catur, dan pada saat sakaratul maut, saat ditalkin dia tidak mau mengucapkan kalimat tauhid, tetapi dia mengakhiri hidupnya dengan kata 'skak'... Na'udzubillahmindalik...

Maka, Allah ﷻ memberikan motivasi dalam kebaikan agar kita bisa mengakhiri hidup dalam keadaan baik. Sakarat artinya tidak sadarkan diri, karena kalau malaikat sudah datang dia tidak tahu apa yang dilakukannya, ini tergantung kebiasaannya, inilah yang digambarkan ibunda Aisyah Radhiyallahu’anha, dari Syuraih bin Hani' dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

"Siapa senang berjumpa dengan Allah, maka Allah pun senang berjumpa dengannya; dan barangsiapa yang benci berjumpa dengan Allah, maka Allah pun benci berjumpa dengannya."

Syuraih berkata; Aku kemudian menemui Aisyah, lalu aku bertanya; "Wahai Ummul Mukminin! Aku mendengar Abu Hurairah menyebutkan suatu hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Jika demikian sungguh kita akan binasa!" Aisyah berkata; sesungguhnya orang yang binasa itu adalah orang yang dikatakan binasa oleh Rasulullah. Lalu Aisyah bertanya, "Apa yang dikatakanya itu?"

Syuraikh menjawab; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Siapa senang berjumpa dengan Allah, Allah pun senang berjumpa dengannya dan barangsiapa benci berjumpa dengan Allah, Allah pun benci berjumpa dengannya'. Tetapi tidak ada seorangpun di antara kita kecuali benci dengan kamatian!" Ia (Aisyah) berkata; "Sungguh hal itu telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan tidak seperti yang kamu pahami, tetapi -yang dimaksud adalah- tatkala pandangan terangkat, dada berdetak dan dada menggigil, saat itulah orang yang senang berjumpa dengan Allah, maka Allah pun senang berjumpa dengannya; dan barangsiapa benci berjumpa dengan Allah, maka Allah pun benci berjumpa dengannya?!"
(Hadits Shahih Muslim No. 4847)

Maka, ketika kita tidak ingat apa yang terjadi, amalan-amalan kita yang akan menemani dari kanan, kiri dan bawah, kita akan merasa senang berjumpa dengan Allah ﷻ, kita akan tersenyum, ruh akan keluar ke atas seperti air tertuang ke dalam gelas dan mata akan melihat ke atas saat ruh keluar.

Mereka memberinya kafan dan hanuth. Keluarlah ruh itu dengan sangat wangi seperti bau parfum paling wangi yang pernah ada di bumi. Para malaikat inipun naik membawa ruh itu. Setiap kali ketemu dengan malaikat yang lain, mereka akan bertanya: ‘Ruh siapakah yang baik ini?’ Mereka menjawab, ‘Fulan bin Fulan’ – dengan nama terbaik yang pernah dia gunakan di dunia –. Hingga sampai di langit dunia. Mereka minta agar pintu langit dibukakan, lalu dibukakan. Mereka naik menuju langit berikutnya, dan diikuti para malaikat langit dunia. Hingga sampai di langit ketujuh. Kemudian Allah berfirman, ‘Tulis catatan amal hamba-Ku di Illiyin.’

“Tahukah kamu Apakah ‘Illiyyin itu? (yaitu) kitab yang bertulis, Disaksikan oleh para malaikat”

“Kembalikan hamba-Ku ke bumi, karena dari bumi Aku ciptakan mereka, ke bumi Aku kembalikan mereka, dan dari bumi Aku bangkitkan mereka untuk kedua kalinya.” Maka dikembalikanlah ruhnya ke jasadnya. Kemudian mayit mendengar suara sandal orang yang mengantarkan jenazahnya sewaktu mereka pulang setelah pemakaman.

Maka, malam pertama di alam barzah seperti pengantin. Kemudian tidur dengan ketenangan karena ubudiyahnya kepada Allah ﷻ. Maka, Muslim yang cerdas adalah yang mengorbankan dunianya untuk akhirat.

Di Alam barzakh kita tidak tahu sampai hari kiamat, kemudian dibangkitkan di Padang Mahsyar selama 50 ribu tahun, kemudian manusia mencari nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Nabi Muhammad ﷺ, tapi tidak ada yang yang tahu keberadaan mereka selain Nabi ﷺ.

Anas bin Malik radhiyallahu'anhu menceritakan bahwa keberadaan Nabi ﷺ adalah di shirath dan jika tidak ditemukan di sana carilah di mizan, kemudian carilah di haudh. Di tiga tempat inilah Nabi ﷺ menunggu sambil berdo'a Ya Allah ﷻ, selamatkan... Selamatkan!

Umat pada saat itu berkeliling mencari Nabi dan Rasul, Adam (Rasul yang pertama di langit dan bumi), Nuh (Rasul yang pertama di bumi), Ibrahim, Musa dan Isa tetapi mereka saling melempar karena tidak mampu (karena pernah berbuat dosa dan kesalahan kecuali Isa yang tidak menyebut) yang pada akhirnya kembali kepada Rasulullah ﷺ.

Maka, Muslim yang cerdas adalah yang mengorbankan dunianya untuk akhirat. Dan manusia yang bodoh adalah manusia yang mengorbankan akhirat demi dunia.

Kemudian, keadaan orang kafir dan ahli maksiat, ruhnya berlari kesana kemari karena takut, maka ruhnya dikeluarkan dengan paksa yang menyakitkan. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Naazi'at ayat 1:

وَٱلنَّٰزِعَٰتِ غَرْقًا

Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras,

Malaikat dari langit, yang bengis dan keras, wajahnya hitam, mereka membawa Masuh (kain yang tidak nyaman digunakan) dari neraka. Mereka duduk di sekitar mayit sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut, dan duduk di samping kepalanya. Dia memanggil, ‘Wahai jiwa yang busuk, keluarlah menuju murka Allah.’

Ruh ini keluar dengan membawa bau yang sangat busuk, seperti busuknya bau bangkai yang pernah ada di muka bumi. Merekapun naik membawa ruh ini. Setiap kali mereka melewati malaikat, malaikat itupun bertanya, ‘Ruh siapah yang buruk ini?’ Mereka menjawab, ‘Fulan bin Fulan.’ – dengan nama yang paling buruk yang pernah dia gunakan ketika di dunia – hingga mereka sampai di langit dunia.

Kemudian Allah berfirman, ‘Tulis catatan amal hamba-Ku di Sijjin, di bumi yang paling dasar.’ Kemudian dikatakan, ‘Kembalikan hamba-Ku ke bumi, karena Aku telah menjanjikan bahwa dari bumi Aku ciptakan mereka, ke bumi Aku kembalikan mereka, dan dari bumi Aku bangkitkan mereka untuk kedua kalinya.’ Kemudian ruhnya dilempar hingga jatuh di jasadnya.

Lalu dimulailah alam barzakh, meskipun tidak dikuburkan di tanah. Barzakh maknanya pertengahan, seperti halnya waktu antara subuh sampai sebelum matahari terbit (Syuruq).

Semoga Allah Ta’ala memudahkan urusan kita dunia dan akhirat.

اللهم توَفَّنا مسلِمين، وأَحْيِنا مسلِمين، وألحِقْنا بالصالحين، غيرَ خزايا ولا مفتونين

ᴀʟʟᴏʜᴜᴍᴍᴀ ᴛᴀᴡᴀꜰꜰᴀɴᴀ ᴍᴜꜱʟɪᴍɪɴ, ᴡᴀ ᴀʜʏɪɴᴀ ᴍᴜꜱʟɪᴍɪɴ, ᴡᴀ ᴀʟʜɪQɴᴀ ʙɪꜱ ꜱʜᴏʟɪʜɪɴ, ɢʜᴏʏʀᴏ ᴋʜᴏᴢᴀʏᴀ ᴡᴀʟᴀ ᴍᴀꜰᴛᴜɴɪɴ

"Ya Allah, wafatkanlah aku dalam keadaan Muslim, hidupkanlah aku dalam keadaan Muslim, dan masukkanlah aku dalam golongan orang-orang yang salih, tanpa ditempa kehinaan atau fitnah" (HR Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrad no.541).

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم