Niatilah untuk Menuntut Ilmu Syar'i

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.”
(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 2436)
Kajian Aqidah

ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ

✒┃ Materi :Syarah Fadhlul Islam - Kesempurnaan dan Keagungan Islam Serta Perintah Berpegang Teguh dan Menjaga Kemurniannya
▪ Syarah Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan Hafidzahullah.
🎙┃ Narasumber : Ustadz Abu Ubaid Rizqi, Lc., hafidzahullah ta'ala
▪ Alumnus LIPIA Jakarta
▪ Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhari
📆┃Setiap SELASA ba'da Maghrib - Isya'
🕌┃ Tempat : Masjid Ummul Mukminin 'Aisyah Radhiallāhu'anhā Blimbing Gatak Sukoharjo.



Bab Tafsir Islam 

Pertemuan#10: Perintah Berserah Diri Kepada Allah ﷻ dan Rukun-rukun Islam

17. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:

 فَإِنْ حَآجُّوكَ فَقُلْ أَسْلَمْتُ وَجْهِىَ لِلَّهِ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِ ۗ

Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku".

📃 Penjelasan:

"Bab Tafsir Islam." Sesudah penulis membawakan pembahasan bab-bab sebelumnya tentang ajakan dan dorongan kepada Islam, masuk ke dalamnya dan berpegang teguh padanya, maka beliau hendak menjelaskan apa itu Islam, karena bila Anda memuji sesuatu namun tidak menjelaskannya, maka tujuannya tidak terwujud. Maka penulis menjelaskan apa itu Islam, agar seseorang tidak mengaku bahwa apa yang dianutnya adalah Islam padahal ia menyelisihinya.

Setiap aliran mengklaim bahwa diri mereka berada di atas Islam dan bahwa selainnya bukan di atas Islam. Seandainya kita menyerahkan urusan ini kepada mereka, niscaya umat akan binasa, akan tetapi di antara karunia Allah ﷻ adalah bahwa Dia menjadikan Islam itu jelas dan nyata. Islam bukan hanya dengan pengakuan, (bukan dengan) penisbatan diri dan penyandaran belaka, akan tetapi seorang Muslim adalah orang yang berpegang Islam yang haq, maka Anda harus mengetahui Islam dari apa yang hadir di dalam Kitab Allah dan Sunnah Nabi Nya, bukan selain keduanya.

Firman Allah ta’ala, فَإِنْ حَآجُّوكَ "Maka jika mereka mendebatmu", yakni orang-orang Nasrani. Ini mengandung penjelasan tentang makna Islam, yaitu menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah ﷻ, mengikhlaskan niat hanya untukNya dan dan berlepas diri dari syirik.

Adapun siapa yang masih berpegang pada syirik, Seperti berdoa kepada orang-orang mati atau kuburan, lalu dia berkata "Aku Muslim", maka dia bukanlah Muslim, karena dia tidak menyerahkan dirinya kepada Allah, akan tetapi dia menyerhkan dirinya kepada selain Allah, berdoa kepada selain All menyembelih untuk selain Allah, dan bernadzar kepada selain Allah. Allah ﷻ berfirman,

بَلَىٰ مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ

(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, (Al-Baqarah Ayat 112).

FirmanNya, أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ "Barangsiapa menyerahkan diri penuhnya kepada Allah", ini adalah Tauhid. Dan Firmannya, وَهُوَ مُحْسِنٌ "dan dia berbuat baik", yakni mengikuti Rasulullah ﷺ dengan mengikuti Rasulullah ﷺ terwujud Islam, karena Islam adalah keikhlasan kepada Allah dan mengikuti Rasulullah ﷺ.

*****

18. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:

Dalam ash-Shahih, dari Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

اَلإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَإِ لَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ, وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ, وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ, وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً

Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya.

📖 Diriwayatkan oleh Muslim, no. 8, dan ini tercakup dalam hadits Malaikat Jibril (yang bertanya kepada Nabi ﷺ ) tentang Islam, Iman, dan Ihsan.

📃 Penjelasan:

Syaikh Rahimahullah menyebutkan hadits ini dari Rasulullah ﷺ karena ia menafsirkan Islam, yaitu bahwa Islam adalah melaksanakan lima rukun di dalamnya.

Makna اَلإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَإِ لَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ (Islam adalah hendaknya kamu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah) dari hal tersebut bukan sebatas mengucapkan dengan lisan saja, akan tetapi harus ada pengucapan dengan lafazh, niat dengan hati, dan amal perbuatan.

Harus ada pengucapan kalimat syahadat, mengetahui maknanya dan mengamalkan tuntutannya agar syahadat menjadi shahih. Syahadat bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah itu menuntut keikhlasan kepada Allah dan meninggalkan syirik. Sedangkan syahadat bahwa Muhammad Rasulullah itu menuntut mengikuti beliau dan meninggalkan bid'ah-bid'ah dan hal-hal baru yang diada-adakan.

Rasulullah ﷺ adalah teladan, maka selain beliau tidak boleh diikuti. Allah ﷻ berfirman,

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

"Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian." (Al-Ahzab: 21).

Adapun orang-orang munafik bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah dengan lisan mereka, namun mereka kafir dalam hati dan perbuatan mereka.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:

إِذَا جَآءَكَ ٱلْمُنَٰفِقُونَ قَالُوا۟ نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُۥ وَٱللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ لَكَٰذِبُونَ. ٱتَّخَذُوٓا۟ أَيْمَٰنَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا۟ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّهُمْ سَآءَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ. ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ ءَامَنُوا۟ ثُمَّ كَفَرُوا۟ فَطُبِعَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ.

1. Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah”. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. 2. Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan. 3. Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.

Makna أَيْمَٰنَهُمْ "Sumpah mereka" yaitu kesaksian mereka, lalu Allah ﷻ menamakannya sumpah. جُنَّةً "Sebagai perisai" yakni tameng yang mereka bersembunyi di belakangnya, sementara mereka tidak beriman bahwa Muhammad adalah Rasulullah di dalam hati mereka, sekalipun lisan mereka mengucapkannya, ini menunjukkan bahwa yang dituntut bukan sebatas mengucapkan, akan tetapi mengucapkan, meyakini, dan mengamalkan.

Makna وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ (Mendirikan shalat). Shalat adalah rukun kedua dan rukun-rukun Islam, sehingga orang yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, akan tetapi tidak mendirikan shalat bahkan sebaliknya dia meninggalkannya dengan sengaja, maki dia bukan Muslim.

Makna وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ (Menunaikan zakat). Demikian juga -di samping shalat- harus diikuti dengan membayar zakat, karena zakat adalah rekan shalat, sehingga barangsiapa memisahkan shalat dengan zakat, maksudnya dia shalat namun tidak membayar zakat, maka dia bukan Muslim. Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu’anhu telah memerangi orang-orang yang menolak membayar zakat. Dia berkata,

وَٱللَّهِ لَأُقَاتِلَنَّ مَن فَرَّقَ بَيْنَ ٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ،

"Demi Allah, aku benar-benar akan memerangi siapa saja yang membedakan antara shalat dengan zakat.” (HR. Bukhari no. 1399 dan Muslim no. 20)

Makna وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ (Berpuasa di Bulan Ramadhan). Ini adalah rukun keempat, yaitu berpuasa Bulan Ramadhan, sehingga barangsiapa meninggalkannya dan berkata, "Ia tidak wajib", maka dia bukan Muslim.

Dan وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً (Melaksanakan haji ke Baitullah bila kamu mampu menempuh perjalanan ke sana). Barangsiapa mempunyai kesanggupan untuk menunaikan ibadah haji, namun dia tidak berhaji lalu dia berkata, "Ia tidak wajib", maka orang ini kafir. Oleh karena itu, Allah ﷻ berfirman,

وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ

"Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam." (Ali Imran: 97).

Namun bila seseorang mengakui kewajiban haji, namun dia tidak menunaikannya karena malas, maka Ulil Amri (pemerintah) harus memaksanya untuk menunaikannya.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم