Kategori Akhlak

Cara bergaul seorang hamba terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala dan para manusia lainnya.
Kajian Islam

ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ

Kajian Mukhtashar fii Khuluqil Muslim#8 | Oleh: Sulthan Bin Abdullah Al-‘Umary Hafidzahullah
Download Kitab: s-alamri.com

🎙| Bersama: Al Ustadz Abu Adib Hafidzahullah
🗓 | Hari/Tanggal: Rabu, 9 Rabi’ul Akhir 1447 / 1 Oktober 2025
🕰 | Waktu: ba'da maghrib - isya
🕌 | Tempat: Jajar Islamic Center Surakarta


 


#5 Akhlak Seorang Muslim terhadap Rasul ﷺ

Daftar Isi:

Telah berlalu pembahasan mengenai 16 poin akhlak seorang muslim kepada Rasulullah ﷺ : https://shorturl.at/EYwHr

Selanjutnya:

Selanjutnya 2 poin terakhir akhlak kepada Rasul ﷺ adalah sebagai berikut:

١٧ . محبةُ المتمسكين بسنَتِه وموالاتُهُم.

17. Mencintai dan bersahabat dengan orang-orang yang berpegang teguh pada sunnah beliau.

📃 Penjelasan: 

Mencintai dan bersahabat dengan orang yang berpegang teguh pada sunnah berarti mengikuti dan mempraktikkan ajaran Nabi Muhammad ﷺ , serta memiliki kriteria tertentu dalam memilih teman, yaitu orang yang dekat dengan Al-Qur'an dan sunnah. 

Hal ini dilakukan karena keimanan yang sejati dibuktikan dengan perbuatan, dan mengikuti sunnah merupakan bentuk cinta kepada Allah dan Rasulullah, yang mana akan menghasilkan cinta Allah serta ampunan-Nya. 

Banyak orang yang terjerumus ke dalam lubang kemakisatan dan kesesatan karena pengaruh teman bergaul yang jelek. Namun juga tidak sedikit orang yang mendapatkan hidayah dan banyak kebaikan disebabkan bergaul dengan teman-teman yang shalih.

Kebaikan Seseorang Bisa Dilihat Dari Temannya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan teman sebagai patokan terhadapa baik dan buruknya agama seseorang. Oleh sebab itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kita agar memilih teman dalam bergaul. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)

Engkau Bersama Orang yang Kau Cintai

Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bagaimana keadaan manusia dikumpulkan di akhirat kelak.

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حماد بن زيد عن ثابت عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ السَّاعَةِ فَقَالَ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ وَمَاذَا أَعْدَدْتَ لَهَا قَالَ لَا شَيْءَ إِلَّا أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ قَالَ أَنَسٌ فَمَا فَرِحْنَا بِشَيْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ قَالَ أَنَسٌ فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّي إِيَّاهُمْ وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ

Sulaiman bin Harb telah menyampaikan kepada kami, dia mengatakan, ‘Kami diberitahu oleh Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas radhiyallahu ‘anhu, dia mengatakan bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang hari kiamat. Orang itu mengatakan, ‘Kapankah hari kiamat itu?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam balik bertanya, ’Apa yang telah engkau persiapkan untuk hari itu?’ Orang itu menjawab, ‘Tidak ada, hanya saja sesungguhnya saya mencintai Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.’

Anas radhiyallahu ‘anhu (Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang meriwayatkan hadits ini) mengatakan, “Kami tidak pernah merasakan kebahagiaan sebagaimana kebahagiaan kami ketika mendengar sabda Rasulullah , ‘Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.’

Anas radhiyallahu ‘anhu mengatakan, ‘Saya mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam , Abu Bakr dan Umar. Saya berharap bisa bersama mereka dengan sebab kecintaanku kepada mereka meskipun saya tidak mampu melakukan amalan yang mereka lakukan

Hadits ini dibawakan oleh imam al-Bukhari dan Muslim dalam kitab Shahihnya dan juga Imam at-Turmudzi. 

١٨. بغضُ المبتدعةِ والمخالفين لهديهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ.

18. Membenci para ahli bid'ah dan orang-orang yang menentang petunjuk beliau (shallallahu 'alaihi wa sallam).

📃 Penjelasan: 

Allah Ta'ala melaknat orang yang melindungi, membela, atau mendukung kebid'ahan. Laknat berarti jauh dari rahmat Allah, dan tindakan melindungi kebid'ahan berarti membiarkan atau menyebarkan hal-hal yang menyimpang dari ajaran agama. 

Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu, Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda :

لَعَنَ اللهُ مَنْ لَعَنَ وَالِدَهُ ، وَلَعَنَ اللهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ ، وَلَعَنَ اللهُ مَنْ آوَى مُحْدِثًا ، وَلَعَنَ اللهُ مَنْ غَيَّرَ مَنَارَ الْأَرْضِ

"Allah Ta'ala melaknat orang yang melaknat orang tuanya, Allah Ta'ala melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah, 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵 𝗧𝗮'𝗮𝗹𝗮 𝗺𝗲𝗹𝗮𝗸𝗻𝗮𝘁 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗲𝗹𝗮 𝗸𝗲𝗯𝗶𝗱'𝗮𝗵𝗮𝗻, Allah Ta'ala melaknat orang yang menggeser patok tanah" (𝗛𝗥. 𝗠𝘂𝘀𝗹𝗶𝗺 𝗡𝗼.𝟭𝟵𝟳𝟴)

Bid'ah lebih disukai iblis daripada maksiat

Seorang tabiin bernama Sufyan ats Tsauri Rahimahullah berkata:

قال وسمعت يحيى بن يمان يقول سمعت سفيان يقول : البدعة أحب إلى إبليس من المعصية المعصية يتاب منها والبدعة لا يتاب منها

Ali bin Ja’d mengatakan bahwa dia mendengar Yahya bin Yaman berkata bahwa dia mendengar Sufyan (ats Tsauri) berkata, “Bid’ah itu lebih disukai Iblis dibandingkan dengan maksiat biasa. Karena pelaku maksiat itu lebih mudah bertaubat. Sedangkan pelaku bid’ah itu sulit bertaubat” (Diriwayatkan oleh Ibnu Ja’d dalam Musnadnya no 1809 dan Ibnul Jauzi dalam Talbis Iblis hal 22).

Mengapa Pelaku Bid’ah Sulit Bertaubat?

Faktor terpenting yang mendorong seseorang untuk bertaubat adalah merasa berbuat salah dan merasa berdosa. Perasaan ini banyak dimiliki oleh pelaku kemaksiatan tapi tidak ada dalam hati orang yang gemar dengan bid’ah. Oleh karena itu, bagaimana mungkin seorang pelaku bid’ah bertaubat ketika dia tidak merasa salah bahkan dia merasa mendapat pahala dan mendekatkan diri kepada Allah dengan bid’ah yang dia lakukan.

Allah ﷻ menghalangi tobat dari setiap pelaku bid’ah 

Al-Mundziri dalam At-Targhib wat-Tarhib, menyebutkan Hadits,

وَعَن أنس بن مَالك رَضِي الله عَنهُ قَالَ قَالَ رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم إِن الله حجب التَّوْبَة عَن كل صَاحب بِدعَة حَتَّى يدع بدعته

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sungguh Allah menghalangi tobat dari setiap pelaku bid’ah sampai ia meninggalkan bid’ahnya.”

Kemudian Al-Mundziri mengatakan, “Hadis ini diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dan sanadnya hasan. Dan juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ibnu Abi Ashim dalam kitab As-Sunnah dari hadisnya Ibnu Abbas.” (At-Targhib wat-Tarhib, 1/45 – 46). 

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Kahfi Ayat 103-104:

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُم بِٱلْأَخْسَرِينَ أَعْمَٰلًا. ٱلَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا

Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?". Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.

Ayat ini mencakup semua orang yang menyembah Allah melalui jalan yang tidak diridhai. Orang itu menduga bahwa dia benar dan amalnya diterima, padahal dia keliru dan amalnya ditolak (Tafsir Ibnu Katsir rahimahullah). 

Bid'ah adalah semua keyakinan-keyakinan, atau amalan-amalan atau lafadz-lafadz yang diada-adakan yang muncul setelah Nabi ﷺ wafat dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah ﷻ. 

Keyakinan Ahli bid'ah seperti orang Syiah mengakui dan sangat percaya pada keberadaan Imam Mahdi (Al-Mahdi al-Muntadhar), yang merupakan salah satu dari akidah pokok mazhab Syiah Itsna Asyariah. Mereka meyakini bahwa Imam Mahdi adalah Muhammad bin Hasan al-Askari, Imam Keduabelas, yang masih hidup dalam kegaiban (ghaib) dan akan muncul di akhir zaman untuk menegakkan keadilan di dunia.  

١٩. اعتقاد أنه مامات ﷺ حتى بلّغ البلاغ المبين، قالَ تعالى اليوم اكملت لكم دينكم (الماءدة :٣).

19. Meyakini bahwa Nabi ﷺ tidak akan wafat hingga ia menyampaikan seluruh risalah yang jelas. Allah ﷻ berfirman, "Pada hari ini Aku telah menyempurnakan agamamu untukmu" (Al-Maidah: 3). 

📃 Penjelasan: 

Nabi Muhammad ﷺ adalah rasul terakhir (khatamun nabiyyin) yang membawa risalah Islam untuk seluruh alam semesta, dan tidak ada nabi lagi setelah beliau. 

Syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ menyempurnakan ajaran-ajaran nabi-nabi terdahulu, dengan inti ajaran semua nabi adalah tauhid (pengesaan Allah). 

Agama Islam sudah sempurna, tidak boleh ditambah dan dikurangi. Kewajiban umat Islam adalah ittiba’.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” [Al-Maa-idah/5: 3]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

تَرَكْتُكُمْ عَلَى الْبَيْضَاءِ لَيْلُهَا كَنَهَارِ

“Aku telah meninggalkan kalian dalam kondisi putih bersih, yang malamnya seperti siangnya“. [Hadits Riwayat Ibnu Majah, Al-Muqaddimah 43, Ahmad Jilid IV. No. 1374]

٢٠. محبة اهل البيت وموالاتهم ولكن لانرفعهم فوق منزلتهم، فلا نغلو فى على ولا فاطمة ولا غيرهم رضي الله عن الجميع. 

20. Mencintai dan setia kepada Ahlul bait, tetapi kita tidak meninggikan mereka di atas status mereka yang semestinya. Kita tidak melebih-lebihkan pujian untuk Ali, Fatima, atau siapa pun. Semoga Allah ﷻ meridhoi mereka semua. 

📃 Penjelasan: 

Yaitu menjunjung tinggi kecintaan dan penghormatan kepada keluarga Rasulullah ﷺ sebagai perintah agama, tetapi tidak melampaui batas dengan melakukan kesyirikan (menganggap mereka memiliki sifat ketuhanan atau menyekutukan Allah) atau mengikuti keyakinan yang menyimpang dari ajaran Islam. Seperti Syiah Rafidhah yang telah menyanjung Ali secara berlebihan. 

Ini berarti mencintai mereka karena mereka adalah keturunan Nabi dan memuliakan mereka karena memiliki hubungan darah dan garis keturunan yang mulia, namun tetap berpegang teguh pada ajaran Tauhid dan Al-Qur'an sebagai sumber utama kebenaran.  

Maka, Cinta dan kesetiaan kepada Ahlul bait adalah perintah yang agung, namun harus diiringi dengan pemahaman yang benar mengenai Tauhid dan batasan-batasan syariat. Hal ini memastikan bahwa kecintaan tersebut menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan menjadi pintu masuk untuk kesyirikan atau penyimpangan akidah. 

خُلق المسلم مع الصحابة

Akhlak Seorang Muslim terhadap Sahabat

Yang dimaksud dengan Shahabat adalah orang-orang Muslim yang semasa hidupnya bertemu dan mengenal langsung Nabi Muhammad ﷺ , beriman kepada ajarannya, dan meninggal dunia dalam keadaan Islam.

Seperti Uwais Al Qarni, Ia hidup sezaman dengan Nabi, namun ia tidak bisa bertemu karena harus menjaga ibunya yang sakit dan tua. Karena kondisi ini, ia termasuk golongan tabi'in. 

١. محبتهم في الله لأنهم صحبوالرسول ونصروا الدين ودافعوا من أجله.

1. Kita mencintai mereka kecintaan karena Allah ﷻ, karena mereka mendampingi Rasulullah, membela agama-Nya, dan membelanya.

📃 Penjelasan: 

Mencintai sahabat Nabi adalah kewajiban seorang Muslim sebagai wujud cinta kepada Rasulullah dan bagian dari ajaran Islam, karena merekalah generasi terbaik setelah para nabi yang membela dan menyebarkan Islam dengan pengorbanan harta dan jiwa. Umat Islam harus menghormati, mendoakan, dan menyebut kebaikan sahabat, serta tidak boleh mencela mereka. Sikap ini adalah ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah yang memuliakan sahabat sebagai teladan dan jaminan kebaikan umat.  

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 115:

وَمَن يُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ ٱلْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ ٱلْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِۦ جَهَنَّمَ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا

Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.

Yaitu kebenaran rasul dan sahabatnya, dengan dalil-dalil al-Quran dan penjelasan As-Sunnah. 

٢. الترضي عَنْهُم والدعاء لَهُمْ بخبر.

2. Merdihai mereka dan mendo'akan dengan Kebaikan

📃 Penjelasan: 

Dan Merekalah yang diridhai Allah ﷻ yaitu golongan Muhajirin dan Anshar. Dalam Surat At-Taubah Ayat 100:

وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلْأَوَّلُونَ مِنَ ٱلْمُهَٰجِرِينَ وَٱلْأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحْسَٰنٍ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى تَحْتَهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.

Ibnu Katsir berkata: “Allah Yang Maha Agung mengabarkan bahwa Dia telah meridhai orang-orang terdahulu lagi pertama-tama masuk Islam dari kalangan Muhajirin dan Anshar, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Sungguh celaka orang yang membenci mereka, mencaci atau membenci dan mencaci sebagian dari mereka. Terutama penghulu para sahabat sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang paling baik dan paling utama di antara mereka, yakni Ash Shiddiq Al Akbar, Khalifah A’zham Abu Bakar bin Abi Quhafah Radhiyallahu ‘anhu. Kelompok celaka dari kalangan Rafidhah telah memusuhi sahabat paling utama, membenci serta mencaci para sahabat. Kita berlindung kepada Allah dari hal itu. 

٣. اعتقادفضلهم وأنهم خير الناس بعد الأنبياء، كمافي الحديث: (خير الناس قرني ) أخرجه البخاري. 

3. Meyakini keutamaan mereka dan meyakini bahwa mereka adalah umat terbaik setelah para nabi, sebagaimana hadits: “Sebaik-baik umat adalah generasiku.” (HR. Al-Bukhari). 

📃 Penjelasan: 

Dalam hadits Imran bin Hushain Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خَيْرُ أُمَّتِي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3651, dan Muslim, no. 2533)

Para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah Ta’ala. Mereka telah diberikan anugerah yang begitu besar yakni kesempatan bertemu dan menemani Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah Ta’ala telah memilih mereka untuk mendampingi dan membantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam menegakkan agama-Nya. Orang-orang pilihan Allah ini, tentunya memiliki kedudukan istimewa di bandingkan manusia yang lain. Karena Allah Ta’ala tidak mungkin keliru memilih mereka.

Para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang-orang yang paling tinggi ilmunya. Merekalah yang paling paham perkataan dan perilaku Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Merekalah manusia yang paling paham tentang Al-Qur’an, karena mereka telah mendampingi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala wahyu diturunkan, sehingga para sahabat benar-benar mengetahui apa yang diinginkan oleh Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.

٤. التثبت ممايُنسب إليهم من أقوال وأعمال.

4. Verifikasi (Tabayyun mencari kebenaran) perkataan dan tindakan yang dikaitkan dengannya.

Verifikasi (Tabayyun) adalah tindakan memeriksa dan meneliti suatu informasi atau perkataan sebelum menerimanya, dengan tujuan untuk mengetahui kebenarannya dan menghindari penyebaran kebohongan atau fitnah, seperti dianjurkan dalam ajaran Islam melalui Surah Al-Hujurat ayat 6.

Persoalan ‘Adalatus Shahabah (Keadilan Shahabat) sudah diyakini oleh umat Islam dari masa Shahabat sampai hari ini, bahwa merekalah orang-orang yang adil dan benar. Tetapi dalam rangkaian sejarah yang panjang ada saja kelompok yang selalu merongrong eksitensi perjuangan mereka bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Antara lain Syiah. Agama Syi’ah yang dianut sekarang ini adalah Agama Syi’ah Immamiyah Itsna ‘Asy’ariyah.

٥. محبة مَنْ يحبهم، ومعاداة من بعاديهم .

5. Mencintai orang yang mencintai mereka dan memusuhi dengan orang yang memusuhi mereka.

Ini berarti kita harus mencintai dan menyayangi orang-orang yang dicintai oleh Rasulullah dan para sahabat, dan sebaliknya, membenci siapa saja yang memusuhi dan mencela para sahabat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. 

Hal ini didasarkan pada hadis Nabi yang menyatakan bahwa orang mukmin akan mencintai sahabat, sementara orang munafik akan membenci mereka. 

Hadits ini diperkuat oleh hadits Al Bara` bin ‘Azib radhiyallaahu ‘anhu, bahwa ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

الْأَنْصَارُ لَا يُحِبُّهُمْ إِلَّا مُؤْمِنٌ وَلَا يُبْغِضُهُمْ إِلَّا مُنَافِقٌ فَمَنْ أَحَبَّهُمْ أَحَبَّهُ اللهُ وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَهُ اللهُ

Tidaklah mencintai kaum Anshar, kecuali seorang mukmin. Dan tidaklah membenci mereka, kecuali seorang munafik. Barangsiapa mencintai mereka, niscaya Allah mencintainya. Barangsiapa membenci mereka, niscaya Allah membencinya.

(HR. Al Bukhari (3783) dan Muslim (75). 

Perkataan yang sangat indah dari Imam Malik rahimahullah tentang ayat yang mulia ini bahwa, sesungguhnya Rofidhoh (Syi’ah) yang sering mencela sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, orang semacam mereka tidak akan mendapatkan jatah fa’i sedikitpun karena mereka tidak mensifati para sahabat sebagaimana yang dipuji Allah dalam ayat ini.

٦. القراءةفي أخبارهم لأخذالفوائد والمواعظ قَالَ تعالى: وَلَقَدْكَانَ في قصصهم عبرة (السورة يوسف: آية ١١١).

6. Membaca kisah-kisah mereka untuk mendapatkan manfaat dan pelajaran. Allah ﷻ berfirman: "Dan sungguh, dalam kisah-kisah mereka terdapat pelajaran." (QS. Yusuf: Ayat 111)

📃 Penjelasan:

Membaca shirah perjuangan mereka akan menumbuhkan keimanan dan kecintaan kepada Islam, menjadikan sahabat sebagai teladan untuk akhlak dan sikap sehari-hari, serta menguatkan karakter dan identitas Muslim bagi pembacanya, baik anak-anak maupun orang dewasa.  

Kisah para sahabat sangat penting untuk diketahui karena merekalah generasi pertama yang berjuang keras menyebarkan agama Islam ke seluruh dunia, bahkan Al-Qur'an pun sering turun karena peristiwa yang melibatkan mereka.

Jangan sampai anak-anak kita lebih mengenal para idola sepak bola daripada sahabat yang berjuang menegakkan agama Islam.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

  • Media
    Sarana belajar Agama Islam melalui video dan audio kajian dari Asatidz Indonesia yang bermanhaj salaf...
    Ebook
    Bahan bacaan penambah wawasan berupa artikel online maupun e-book yang bisa diunduh. Ebook Islami sebagai bahan referensi dalam beberapa topik yang insyaAllah bermanfaat.
  • image
    Abu Hazim Salamah bin Dînâr Al-A’raj berkata, “Setiap nikmat yang tidak mendekatkan kepada Allah, maka hal tersebut adalah ujian/petaka.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abid Dunyâ dalam Asy-Syukr Lillâh]
    image
    ‘Ammâr bin Yâsir radhiyallâhu ‘anhumâ berkata,“Ada tiga perkara, siapa yang mengumpulkannya, sungguh dia telah mengumpulkan keimanan: inshaf dari jiwamu, menebarkan salam kepada alam, dan berinfak bersama kefakiran.” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry secara Mu’allaq dan Al-Baihaqy]

Share Some Ideas

Punya artikel menarik untuk dipublikasikan? atau ada ide yang perlu diungkapkan?
Kirim di Sini