Bismillah, alhamdulillah wa shalaatu wassalaam ‘ala rasuulillah wa ‘ala aalihi wa man tabi’ahu bi ihsan ila yaumiddin.
Seuntai kalimat yang sangat mulia, begitu mudah dilafalkan serta mendatangkan keberkahan. Dengan basmalah Allah Ta’ala membuka kitabnya yang mulia, dengan basmalah pula pembuka surat Nabi Sulaiman kepada Bilqis, dan dengan basmalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam membuka surat-suratnya kepada para raja untuk mengajak mereka melakukan penghambaan diri hanya kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Dengan membaca basmallah semoga Allah melimpahkan kepada kita keberkahnnya serta melindungi kita dari keburukan setan.
Membacanya dapat membuat setan menjadi kecil
Imam Ahmad bin Hanbal dalam musnadnya meriwayatkan dari seseorang yang dibonceng oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata,
“Tunggangan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam tergelincir, maka aku katakan: ‘Celaka setan.’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Janganlah engkau mengucapkan ‘celakalah setan.’ Karena jika engkau mengucapkannya, maka ia akan membesar dan berkata: ‘dengan kekuatanku, aku jatuhkan dia.’ Jika engkau mengucapkan bismillah, maka ia akan menjadi kecil hingga seperti seekor lalat.’”(HR. Ahmad, Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani)
Ini merupakan berkah dari ucapan “Bismillah “
Ada 20 keterangan tentang kapan kita disunnahkan membaca basmalah atau bismillah. Yaitu:
1| SAAT NAIK KENDARAAN
Allah Ta’ala berfirman:
وَقَالَ ارْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan Nuh berkata: “Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlaburnya.” Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha PEngampun lagi Maha Penyayang. | Qs. Hud (11): 41
2| SAAT MENULIS SURAT KEPADA ORANG KAFIR
Allah Ta’ala berfirman:
قَالَتْ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ إِنِّي أُلْقِيَ إِلَيَّ كِتَابٌ كَرِيمٌ – إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ – أَلَّا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ
Berkata ia (Balqis): “Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia | Sesungguhnay sura titu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. | Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” | Qs. Al-Naml (27): 31
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menulis surat:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، مِنْ مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى هِرَقْلَ عَظِيمِ الرُّومِ: سَلاَمٌ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ الهُدَى، أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أَدْعُوكَ بِدِعَايَةِ الإِسْلاَمِ، أَسْلِمْ تَسْلَمْ، يُؤْتِكَ اللَّهُ أَجْرَكَ مَرَّتَيْنِ، فَإِنْ تَوَلَّيْتَ فَإِنَّ عَلَيْكَ إِثْمَ الأَرِيسِيِّينَ ” وَ يَا أَهْلَ الكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَنْ لاَ نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلاَ نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلاَ يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Dari Muhammad, hamba Allah dan utusan-Nya, untuk Hiraclus, Raja Romawi. Salam untuk yang mengikuti petunjuk. Adapun setelah itu. Sesungguhnya saya mengajak Anda dengan ajakan Islam. Masuk Islam-lah tentu kamu akan selamat. Allah akan memberikan pahala kepada Anda dua kali. Jika Anda tidak mau, maka Anda menanggu dosa penduduk Aris. Dan (Wahai Ahli Kitab, kemarilah kepada suatu kalimat yang sama, antara kami dan kamu, yaitu kita tidak akan menyembah Tuhan selain Allah, dan kita tidak akan mempersekutukan-Dia dengan sesuatupun, dan sebagian kita tidak akan menjadikan sebagian lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling, maka ucapkanlah saksikanlah, sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang berserah diri.) | HR. Bukhori dari Abu Sufyan r.a.
3| SAAT MELEPAS ANJING PEMBURU
Allah Ta’ala berfirman:
يَسْأَلُونَكَ مَاذَا أُحِلَّ لَهُمْ قُلْ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ وَمَا عَلَّمْتُمْ مِنَ الْجَوَارِحِ مُكَلِّبِينَ تُعَلِّمُونَهُنَّ مِمَّا عَلَّمَكُمُ اللَّهُ فَكُلُوا مِمَّا أَمْسَكْنَ عَلَيْكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
Mereka menanyakan kepadamu: “Apakah yang dihalalkan bagi mereka?” Katakanlah: “Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatihnya untuk berburu; kamu mengajarnya menurut apa yang ditelah diajarkan Allah kepadamu. Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya uintukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepaskannya). Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya. | Qs. Al-Maidah (5): 4
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا أَرْسَلْتَ كِلاَبَكَ المُعَلَّمَةَ، وَذَكَرْتَ اسْمَ اللَّهِ، فَكُلْ مِمَّا أَمْسَكْنَ عَلَيْكُمْ وَإِنْ قَتَلْنَ، إِلَّا أَنْ يَأْكُلَ الكَلْبُ، فَإِنِّي أَخَافُ أَنْ يَكُونَ إِنَّمَا أَمْسَكَهُ عَلَى نَفْسِهِ، وَإِنْ خَالَطَهَا كِلاَبٌ مِنْ غَيْرِهَا فَلاَ تَأْكُلْ»
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Apabila kamu melepas anjingmu yang telah terlatih, dan kamu sebut nama Allah atasnya, maka makanlah dari apa yang ia tangkap untukmu walaupun sudah mati, kecuali bila ada bagian yang dimakan oleh anjingmu, karena saya khawatir dia menangkapnya untuk dirinya (bukan untuk kamu). Dan jika terdapat anjing yang lain, maka janganlah kamu makan. | HR. Bukhori No: 5483
4| SAAT MENYEMBELIH BINATANG
Allah Ta’ala berfirman:
فَكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ بِآيَاتِهِ مُؤْمِنِينَ
Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya. | Qs. Al-An’am (6): 118
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا لَكُمْ أَلَّا تَأْكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَقَدْ فَصَّلَ لَكُمْ مَا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ إِلَّا مَا اضْطُرِرْتُمْ إِلَيْهِ وَإِنَّ كَثِيرًا لَيُضِلُّونَ بِأَهْوَائِهِمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِالْمُعْتَدِينَ
Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang melamapui batas. | Qs. Al-An’am (6): 119
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَى أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ
Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik. | Qs. Al-An’am (6): 121
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَنْهِرِ الدَّمَ بِمَا شِئْتَ، وَاذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ»
Alirkanlah darah dengan (alat) apa yang kamu kehendaki (asal tajam), dan sebutlah nama Allah azza wa jalla. | HR. Nasai No: 4401 | Menurut Albani, hadis ini sahih.
5| SAAT MELEPAS TOMBAK
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
وَإِنْ رَمَيْتَ سَهْمَكَ، فَاذْكُرِ اسْمَ اللهِ، فَإِنْ غَابَ عَنْكَ يَوْمًا، فَلَمْ تَجِدْ فِيهِ إِلَّا أَثَرَ سَهْمِكَ، فَكُلْ إِنْ شِئْتَ، وَإِنْ وَجَدْتَهُ غَرِيقًا فِي الْمَاءِ، فَلَا تَأْكُلْ»
Dan jika kamu melempar tombakmu, maka sebutlah nama Allah atasnya. Bila kamu tidak mendapatinya selama satu hari, lalu ditemukan dan hanya bekas tombakmu yang ada, maka makanlah jika kamu mau. Dan jika kamu menemukannya tenggelam di air, maka janganlah kamu makan. | HR. Muslim No: 1929
Keteragan:
Tersebut dalam riwayat lain: “Karena kamu tidak tahu, apakah air itu yang telah membunuhnya atau tombakmu.”
6| SAAT HENDAK MAKAN
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
فَاجْتَمِعُوا عَلَى طَعَامِكُمْ، وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ يُبَارَكْ لَكُمْ فِيهِ
Maka berkumpullah di saat kalian makan, dan sebutlah nama Allah atasnya, tentu kalian akan mendapatkan berkah padanya. | HR. Abu Daud No: 3764 | Menurut Albani, hadis ini hasan. |
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ: بِسْمِ اللَّهِ، فَإِنْ نَسِيَ فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ: بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ “
Apabila seseorang dari kalian makan, hendalah dia ucapkan: “Bismillah”. Bila ia lupa mengucapkan di awal, hendaklah dia ucapkan: “Bismillah fii awwalihi wa aakhirihi.” | HR. Tirmidzi No: 1858 | Menurut Albani, hadis ini sahih.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ، فَذَكَرَ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ، وَلَا عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ، فَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ، وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
Apabila seseorang masuk ke dalam rumahnya, lalu dia menyebut nama Allah di saat masuk dan di saat hendak makan, maka setan berkata: “Tidak ada tempat bermalam dan tidak ada makan malam.” Dan apabila dia masuk, lalu tidak menyebut nama Allah di saat masuk, setan berkata; “Kalian sekarang punya tempat bermalam.” Dan apabila tidak menyebut nama Alalh di saat hendak makan, dia berkata: “Ada tempat bermalam untuk kalian dan ada makan malam.” | HR. Muslim No: 2018
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَسْتَحِلُّ الطَّعَامَ أَنْ لَا يُذْكَرَ اسْمُ اللهِ عَلَيْهِ
Sesungguhnya ikut menghalalkan makanan (untuk dirinya) bila tidak disebut nama Allah atasnya. | HR. Muslim No: 2017
7| SAAT MENUTUP WADAH MAKANAN DAN MINUMAN
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ، فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ اللَّيْلِ فَحُلُّوهُمْ، فَأَغْلِقُوا الأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا، وَأَوْكُوا قِرَبَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ، وَخَمِّرُوا آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ، وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوا عَلَيْهَا شَيْئًا، وَأَطْفِئُوا مَصَابِيحَكُمْ»
Apabila sayap malam telah tiba, maka tahanlah anak-anak kecil kalian, karena setan saat itu bertebaran. Bila telah lewat beberapa saat di waktu malam, maka biarkanlah mereka. Kuncilah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah atasnya, karena setan tidak dapat membuka pintu yang terkunci. Ikatlah tempat-tempat minum kalian dan sebutlah nama Allah atasnya. Tutuplah tempat-tempat makanan kalian dan sebutlah nama Allah atasnya, walaupun hanya sekedar melintangkan sesuatu di atasnya. Dan matikanlah obor-obor kalian. | HR. Bukhori No: 5623
8| SAAT MASUK RUMAH
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ، فَذَكَرَ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ، وَلَا عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ، فَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ، وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
Apabila seseorang masuk ke dalam rumahnya, lalu dia menyebut nama Allah di saat masuk dan di saat hendak makan, maka setan berkata: “Tidak ada tempat bermalam dan tidak ada makan malam.” Dan apabila dia masuk, lalu tidak menyebut nama Allah di saat masuk, setan berkata; “Kalian sekarang punya tempat bermalam.” Dan apabila tidak menyebut nama Allah di saat hendak makan, dia berkata: “Ada tempat bermalam untuk kalian dan ada makan malam.” | HR. Muslim No: 2018
HADIS DLA’IF
إِذَا وَلَجَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ، فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَوْلَجِ، وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ، بِسْمِ اللَّهِ وَلَجْنَا، وَبِسْمِ اللَّهِ خَرَجْنَا، وَعَلَى اللَّهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا، ثُمَّ لِيُسَلِّمْ عَلَى أَهْلِهِ “
Apabila seseorang masuk ke dalam rumahnya, hendaklah dia mengucapkan: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu tempat masuk yang baik dan tempat keluar yang baik, dengan nama Allah kami masuk dan dengan nama Allah kami keluar, kepada Allah Tuhan kami, kami bertawakkal.” Kemudian barulah ia mengucapkan salam kepada keluarganya. | HR. Abu Daud No: 5096 – Menurut Albani, hadis ini dla’if. Dalam sanadnya terdapat Musa bin Is’ma’il Al-Ansiy, dia perowi dla’if.
9| SAAT MENUTUP PINTU RUMAH
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ، فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ اللَّيْلِ فَحُلُّوهُمْ، فَأَغْلِقُوا الأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا، وَأَوْكُوا قِرَبَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ، وَخَمِّرُوا آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ، وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوا عَلَيْهَا شَيْئًا، وَأَطْفِئُوا مَصَابِيحَكُمْ»
Apabila sayap malam telah tiba, maka tahanlah anak-anak kecil kalian, karena setan saat itu bertebaran. Bila telah lewat beberapa saat di waktu malam, maka biarkanlah mereka. Kuncilah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah atasnya, karena setan tidak dapat membuka pintu yang terkunci. Ikatlah tempat-tempat minum kalian dan sebutlah nama Allah atasnya. Tutuplah tempat-tempat makanan kalian dan sebutlah nama Allah atasnya, walaupun hanya sekedar melintangkan sesuatu di atasnya. Dan matikanlah obor-obor kalian. | HR. Bukhori No: 5623
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا سَمِعْتُمْ نُبَاحَ الْكِلَابِ، وَنُهَاقَ الْحَمِيرِ مِنَ اللَّيْلِ، فَتَعَوَّذُوا بِاللهِ، فَإِنَّهَا تَرَى مَا لَا تَرَوْنَ، وَأَقِلُّوا الْخُرُوجَ إِذَا هَدَأَتِ الرِّجْلُ، فَإِنَّ اللهَ يَبُثُّ فِي لَيْلِهِ مِنْ خَلْقِهِ مَا شَاءَ، وَأَجِيفُوا الْأَبْوَابَ، وَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ عَلَيْهَا، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَفْتَحُ بَابًا أُجِيفَ، وَذُكِرَ اسْمُ اللهِ عَلَيْهِ، وَأَوْكُوا الْأَسْقِيَةَ، وَغَطُّوا الْجِرَارَ، وَأَكْفِئُوا الْآنِيَةَ
Apabila kalian mendengar lolongan anjing dan embikan keledai di waktu malam maka berlindunglah kepada Allah karena dia melihat apa yang tidak kalian lihat. Persedikitlah keluar apabila suara telapak kaki sudah tidak terdengar (tengah malam), karena Allah menyebarkan di malam-Nya siapa saja yang Dia kehendaki dari makhluk-Nya. Tutuplah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah atasnya, karena setan tidak bisa membuka pintu yang ditutup sambil menyebut nama Allah atasnya, ikatlah tempat-tempat minum, tutuplah tempat-tempat air dan tutuplah tempat-tempat makan. | HR. Ahmad No: 14283
10| SAAT KELUAR RUMAH
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، قَالَ: يُقَالُ حِينَئِذٍ: هُدِيتَ، وَكُفِيتَ، وَوُقِيتَ، فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ، فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ: كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِيَ وَكُفِيَ وَوُقِيَ
Apabila seseorang keluar dari rumahnya, lalu mengatakan: “بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ (Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan tidak ada kekuatan kecuali dari Allah).” Akan dikatakan pada saat itu: “Engkau akan ditunjuki, engkau akan dicukupi dan engkau akan dijaga.” Maka setan akan menggeser darinya, seraya salah satu setan berkata: “Bagaimana engkau dapat menyesatkan orang yang telah ditunjuki, dicukupi dan dijaga?” | HR. Abu Daud dari Anas bin Malik Radhiallahu 'anhu.
Ummu Salamah Radhiallahu 'anha berkata:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ قَالَ: «بِسْمِ اللَّهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ نَزِلَّ، أَوْ نَضِلَّ، أَوْ نَظْلِمَ، أَوْ نُظْلَمَ، أَوْ نَجْهَلَ، أَوْ يُجْهَلَ عَلَيْنَا
Sesungguhnya NAbi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila keluar dari rumahnya, beliau membaca: “بِسْمِ اللَّهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ نَزِلَّ، أَوْ نَضِلَّ، أَوْ نَظْلِمَ، أَوْ نُظْلَمَ، أَوْ نَجْهَلَ، أَوْ يُجْهَلَ عَلَيْنَا (dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, ya Allah, sesungguhnya Kami berlindung kepada-Mu dari menggelincirkan orang, menyesatkan orang, menzalimi orang atau dizalimi orang, membodohi orang atau dibodohi orang. | HR. Tirmidzi dari Ummu Salamah Radhiallahu 'anha.
11| SAAT MERUQYAH
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَنَّ جِبْرِيلَ، أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ اشْتَكَيْتَ؟ فَقَالَ: «نَعَمْ» قَالَ: «بِاسْمِ اللهِ أَرْقِيكَ، مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ، مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ، اللهُ يَشْفِيكَ بِاسْمِ اللهِ أَرْقِيكَ»
Sesungguhnya Jibril datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu mengatakan: “Wahai Muhammad, apakah kamu sakit?” Beliau menjawab: “Ya, benar.” Dia berdoa: “Dengan nama Allah aku meruqyah kamu, dari segala sesuatu yang menyakitimu, dari kejahatan setiap jiwa dan pandangan yang dengki. Allah menyembuhkan kamu, dengan nama Allah aku meruqyah kamu.” | HR. Muslim dari Ubadah bin Shamit r.a.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ضَعْ يَدَكَ عَلَى الَّذِي تَأَلَّمَ مِنْ جَسَدِكَ، وَقُلْ بِاسْمِ اللهِ ثَلَاثًا، وَقُلْ سَبْعَ مَرَّاتٍ أَعُوذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
Letakkanlah tanganmu di tempat yang kamu rasakan sakit di badanmu, dan ucapkanlah tiga kali bismillah, dan ucapkanlah tujuh kali: “Aku berlindung kepada Allah dan kuasa-Nya, dari keburukan apa yang aku rasakan dan aku khawatirkan.” HR. Muslim dari Usman bin Abil Ash Al,-Tsaqofi Radhiallahu 'anhu
12| SAAT MEMBACA SURAT AL-FATIHAH
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إذا قرأتم {الحمد لله} فاقرءوا {بِسْمِ الله الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ} إِنَّها أُمُّ القُرْآنِ وأم الكتاب والسبع المثاني و {بسم الله الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ} إحْدَى آياتِها
Apabila kalian membaca ALHAMDULILLAH, maka bacalah BISMILLAAHIR ROHMAANIR ROHIIM, karena dia adalah Ummul Qur’an, Ummul Kitab dan Tujuh yang diulang-ulang, sedsangkan BISMILLAAHIR ROHMAANIR ROHIIM, adalah salah satu ayatnya. | HR. Daruqutni dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu.
13| SAAT MENGUBURKAN JANAZAH
Ibnu Umar Radhiallahu 'anhu berkata:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم، َ كَانَ إِذَا وَضَعَ الْمَيِّتَ فِي الْقَبْرِ قَالَ: «بِسْمِ اللَّهِ وَعَلَى سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah apabila memasukkan mayyit ke dalam kubur, beliau mengatakan: “بِسْمِ اللَّهِ وَعَلَى سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (Dengan nama Allah dan sesuai dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ) | HR. Abu Daud dari Ibnu Umar Radhiallahu 'anhu.
14| SAAT MELEPASKAN PAKAIAN
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ستر ما بَيْنَ أَعْيُنِ الجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ إِذَا وَضَعَ أَحَدُهُمْ ثَوْبَهُ أَنْ يَقُولَ: بِسْمِ الله
Yang akan menghalangi antara pandangan jin terhadap aurat anak cucu Adam adalah apabila salah seorang dari mereka melepaskan pakaian hendaklah mengucapkan BISMILLAH. | HR. Tabrani dari Anas bin Malik Radhiallahu 'anhu
SAAT MELEPASKAN PAKAIAN DI WC
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ستر ما بَيْنَ أَعْيُنِ الجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمْ الخَلاَءَ أَنْ يَقُولَ: بِسْمِ الله
Yang akan menjadi penghalang antara pandangan manusia terhadap aurat anak cucu Adam apabila masuk WC ialah dengan mengucapkan: BISMILLAH. | HR. Ahmad dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu 'anhu
15| SAAT MASUK WC
Anas bin Malik Radhiallahu 'anhu berkata:
كَانَ إِذَا دَخَلَ الْكَنِيفَ قالَ: بِسْمِ الله اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الخُبْثِ وَالخَبَائِثِ
Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila masuk WC, beliau mengatakan: بِسْمِ الله اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الخُبْثِ وَالخَبَائِثِ (dengan nama Allah, ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan wanita. HR. Ibnu Abi Syaibah dari Anas bin Malik Radhiallahu 'anhu
16| SAAT HENDAK TIDUR
Abul Ashal Radhiallahu 'anhu berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ مِنَ اللَّيْلِ قَالَ: «بِسْمِ اللَّهِ وَضَعْتُ جَنْبِي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي، وَأَخْسِئْ شَيْطَانِي، وَفُكَّ رِهَانِي، وَاجْعَلْنِي فِي النَّدِيِّ الْأَعْلَى
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila hendak berbaring di pembaringannya di waktu malam, beliau membaca: بِسْمِ اللَّهِ وَضَعْتُ جَنْبِي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي، وَأَخْسِئْ شَيْطَانِي، وَفُكَّ رِهَانِي، وَاجْعَلْنِي فِي النَّدِيِّ الْأَعْلَى (Dengan nama Allah, aku rebahkan pinggangku. Ya Allah, ampunilah untukku dosaku, hinakanlah setanku, lepaskanlah tanggunganku, dan jadikanlah aku di dalam kelompok yang paling atas.). | HR. Abu Daud dari Abul Ashal Radhiallahu 'anhu
17| SAAT MASUK DAN KELUAR MASJID
Fatimah al-Zahra Radhiallahu 'anha berkata:
كَانَ رسول الله صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ المَسْجِدَ يَقُولُ: بِسْمِ الله وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ الله اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي َوافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَإِذَا خَرَجَ قالَ:بِسْمِ اللهِ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ فَضْلِكَ
Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila masuk masjid mengatakan : بِسْمِ الله وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ الله اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي َوافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ (dengan nama Allah, salam untuk Rasulullah. Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.” Dan apabila keluar masjid beliau mengatakan: بِسْمِ الله وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ الله اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ فَضْلِكَ (dengan nama Allah, dan salam untuk Rasulullah. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah untukku pintu-pintu karunia-Mu. | HR. Ahmad dari Fatimah al-Zahra Radhiallahu 'anha
18| SAAT MEMBACA AWAL SURAT
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أُنْزِلَتْ عَلَيَّ آنِفاً سُورَةُ {بِسمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ إنَّا أعْطيْناكَ الكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وانْحَرْ إنّ شانِئَكَ هُوَ الأُبْتَر} أتَدْرُونَ مَا الكَوْثَرُ؟ فإنّهُ نهرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي عَلَيْهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ هوَ حَوْضِي تَرِدُ عَلَيْهِ أُمَّتِي يَوْمَ القيَامَةِ آنِيَتُهُ كعَدَدِ النُّجُومِ فيخْتَلجُ العَبْدُ منهُمْ فأقولُ: رَبِّ إنّهُ مِنْ أُمَّتِي فيَقولُ: مَا تَدْرِي مَا أحْدَثَ بعدَكَ
Barusan telah diturunkan kepada saya surat {بِسمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ إنَّا أعْطيْناكَ الكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وانْحَرْ إنّ شانِئَكَ هُوَ الأُبْتَر} (Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu nikmat yang banyak, maka shalatlah untuk Tuhanmu dan berkurbanlah, sesungguhnya yang membencimu itulah orang yang terputus). Apakah kalian tahu apakah al-Kautsar itu? Dia adalah sebuah sungai yang telah dijanjikan Tuhan saya kepada saya, memiliki kebaikan yang sangat banyak. Dia adalah kolamku. Umatku di hari qiyamat akan berdatang kepadanya. Cawannya sebanyak bintang di langit. Tiba-tiba ada yang ditarik dari belakang. Aku katakan: “Tuhanku, dia adalah umatku.” Dia menjawab: “Kamu tidak tahu apa yang telah dia perbuat sepeninggal kamu.” | Hr. Muslim dari Anas bin Malik Radhiallahu 'anhu
Ibnu Abbas Radhiallahu 'anhu berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَعْرِفُ فَصْلَ السُّورَةِ حَتَّى تَنَزَّلَ عَلَيْهِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Adalah Nabi sshallallahu ‘alaihi wasallam tidak mengetahui pemisah surat, sehingga turun kepada beliau BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIMM. | HR. Abu Daud dari Ibnu Abbas Radhiallahu 'anhu.
19| SAAT HENDAK MELAKUKAN HUBUNGAN SUAMI ISTERI
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَمَا إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَتَى أَهْلَهُ، وَقَالَ: بِسْمِ اللَّهِ، اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا، فَرُزِقَا وَلَدًا لَمْ يَضُرَّهُ الشَّيْطَانُ
Adapun sesungguhnya seseorang dari kalian apabila hendak mendatangi isterinya, dan mengatakan: بِسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا (dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah setan dari kami dan jauhkanlah setan dari anak yang akan Engkau anugerahkan kepada kami). Lalu keduanya dikaruniai anak, maka anak itu tidak akan dicelakakan oleh setan. | HR. Bukhori dari Ibnu Abbas Radhiallahu 'anhu.
20| SAAT PAGI DAN SORE
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَالَ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ، فِي الْأَرْضِ، وَلَا فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ، حَتَّى يُصْبِحَ، وَمَنْ قَالَهَا حِينَ يُصْبِحُ ثَلَاثُ مَرَّاتٍ، لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ حَتَّى يُمْسِيَ
Barangsiapa yang mengatakan: بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ، فِي الْأَرْضِ، وَلَا فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (dengan nama Allah, Yang tidak akan celaka bersama nama-Nya, sesuatupun di bumi dan di langit, dan Dia Maha Mendengar Maha Mengetahui), sebanyak tiga kali, dia tidak akan ditimpa oleh musibah mendadak, sampai pagi hari. Dan barangsiapa mengatakannya di waktu pagi sebanyak tiga kali, maka dia tidak akan ditimpa dengan musibah mendadak sampai sore. | HR. Abu Daud dari Usman bin Affan Radhiallahu 'anhu.
Alhamdulillah Wallahu A’lam