بسم الله الرحمن الرحيم
🎙Bersama: Al Ustadz Fuad Efendi Lc.,M.H حفظه الله تعالى
📘 Materi : Termasuk Iman Kepada Allah; Sabar Dengan Takdir-Nya
🗓 Hari : Selasa, 11 Safar 1447 / 5 Agustus 2025
🕰 Waktu: Ba'da Maghrib - Isya'
🕌 Tempat: Masjid Jajar Surakarta
Bab 35: Termasuk Iman Kepada Allah; Sabar dengan Takdir-Nya
Telah berlalu pembahasan mengenai bab ini:
- Sabar kepada Takdir Allah ﷻ adalah bagian dari iman kepada Allah ﷻ dan merupakan cabang dari iman Kepada Allah ﷻ.
- Sabar adalah kesempurnaan tauhid.
- Tidak sabar kepada takdir Allah ﷻ adalah haram, dan akan mengurangi kesempurnaan tauhid.
- Dalil ke-1: Surat At-Taghabun ayat 11 tentang musibah dan keimanan.
- Dalil ke-2: HR.Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu tentang larangan mencela keturunan dan meratapi mayit.
- Iman adalah pekerjaan hati, ucapan dan amal perbuatan. Sabar adalah amalan, yaitu meninggalkan sesuatu (meratapi) dengan sengaja karena Allah ﷻ.
- Dalil ke-3: Apabila Allah ﷻ menghendaki kebaikan pada seorang hamba-Nya, maka ia percepat hukuman baginya di dunia. Yaitu bersabar atas datangnya musibah. (HR Tirmidzi dan Hakim).
- Dalil ke-4: Sesungguhnya besarnya balasan itu sesuai dengan besarnya ujian. (HR Tirmidzi).
Sebab-sebab Penggugur Dosa
Tiga hal yang berkaitan dengan sebab-sebab penggugur dosa:
- Dari sebab hamba itu sendiri.
- Dari sebab hamba yang lainnya.
- Dari Allah ﷻ.
1. Sebab Penggugur Dosa: dari diri Seorang Muslim.
Taubat adaalah perkara yang disepakati oleh kaum muslimin dapat mengugurkan dosa. Dan Allah Subhanahu wa ta’ala telah berfirman,
قُلْ يَاعِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah, ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang’.” (QS. Az-Zumar : 53)
Dan terlalu banyak dalil yang menunjukkan bahwa Allah Subahanhu wa ta’ala adalah Maha Penerima Taubat. Di antaranya firman Allah Subahanhu wa ta’ala,
أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (104)
“Tidakkah mereka mengetahui, bahwa Allah menerima tobat hamba-hamba-Nya dan menerima zakat(nya), dan bahwa Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang?” (QS. At-Taubah : 104)
وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ (25)
“Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Asy-Syura : 25)
Syarat-syarat taubat:
1. Meninggalkan maksiat.
2. Menyesal.
3. Bertekad untuk tidak mengulanginya.
4. Jika dosa tersebut berkaitan dengan hak anak Adam, maka harus meminta kehalalannya (mengembalikan haknya).
Dalam istighfar ada dua makna:
1. Penutup: Meminta maghfirah kepada Allah yaitu meminta untuk ditutupnya aib-aib di dunia.
2. Perlindungan: meminta kepada Allah agar dosa yang ia lakukan tidak memberikan dampak buruk kepada pelakunya.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا} سنن ابن ماجه (2/ 1254)
“Beruntunglah bagi orang yang mendapatkan didalam catatan amalnya istighfar yang banyak.” (HR. Ibnu Majah 2/1254 no. 3818)
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Nuh:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ﴿١٠﴾ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا ﴿١١﴾ وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Rabbmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. [Nûh/ 71: 10-12]
Kebaikan dan amal salih adalah di antara hal-hal yang dapat menggugurkan dosa-dosa. Di antara dalil yang menyebutkan hal ini adalah firman Allah Subahanahu wa ta’ala,
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ (114)
“Dan laksanakanlah shalat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).”
(QS. Hud : 114).
Kemudian beberapa amalan shalih sesuai hadits berikut:
وَعَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ ، وَالجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، مُكَفِّراتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الكَبَائِرُ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa yang di antara semua itu, jika dosa-dosa besar dijauhi.” [HR. Muslim, no. 233]
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ} صحيح البخاري (1/ 16)
“Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari 1/16 no. 38)
العُمْرَةُ إِلَى العُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالحَجُّ المَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الجَنَّةُ} صحيح البخاري (3/ 2)
“Umrah demi ‘umrah berikutnya menjadi penghapus dosa antara keduanya dan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” (HR. Bukhari 3/2 no. 1773)
مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ، وَلَمْ يَفْسُقْ، رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ} صحيح البخاري (2/ 133)
“Barangsiapa melaksanakan haji karena Allah lalu dia tidak berkata-kata kotor dan tidak berbuat fasik maka dia kembali seperti hari saat dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari 2/133 no. 1521)
Maka tatkala seseorang melakukan dosa, hendaknya dia segera melakukan kebaikan. Kata Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ} سنن الترمذي (4/ 355)
“Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta pergauilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi 4/355 no. 1987)
2. Sebab Penggugur Dosa: dari orang muslim terhadap muslim lainnya.
1. Doa Kaum Mukminin Kepadanya
مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ، فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلًا، لَا يُشْرِكُونَ بِاللهِ شَيْئًا، إِلَّا شَفَّعَهُمُ اللهُ فِيهِ} صحيح مسلم (2/ 655)
“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, dan dishalatkan oleh lebih dari empat puluh orang, yang mana mereka tidak menyekutukan Allah, niscaya Allah akan mengabulkan do’a mereka untuknya.” (HR. Muslim 2/655 no. 948)
Ini menunjukkan pentingnya berteman dengan orang muslim yang bertauhid:
- Do'a kepada penghuni kubur:
Diriwayatkan dari Sulaiman bin Buraidah, dari ayahnya, beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada mereka apa yang hendaknya mereka kerjakan apabila mereka pergi ziarah kubur,
السَّلَامُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ، مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا، إِنْ شَاءَ اللهُ لَلَاحِقُونَ، أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
“AS-SALAAMU ‘ALA AHLID DIYAAR MINAL MUKMINIIN WAL MUSLIMIIN WA INNAA INSYAA`ALLAHU BIKUM LALAAHIQUUN. ASALULLAHA LANAA WALAKUMUL ‘AAFIYAH”
“Semoga keselamatan tercurah bagi penghuni (kubur) dari kalangan orang-orang mukmin dan muslim dan kami insya Allah akan menyusul kalian semua. Saya memohon kepada Allah bagi kami dan bagi kalian al-‘afiyah (keselamatan).” (HR. Muslim no. 975)
- Do'a sesama mukmin dan muslim
Do'a yang ditujukan kepada semua saudara muslim dan mukmin secara umum:
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات وأتوب إليه
Ya Allah ampunilah seluruh kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, yg masih hidup maupun yang sudah wafat. Ya Allah hamba bertaubat kepada-Mu.
- Do'a anak-anak yang Shalih:
Dan salah satu di antara ciri-ciri anak yang salih adalah yang senantiasa mendoakan kedua orang tuanya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ} صحيح مسلم (3/ 1255)
“Apabila salah seorang manusia telah meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat baginya, dan anak salih yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim 3/1255 no. 1631)
2. Do'a Malaikat bagi Orang-orang yang Beriman
Firman Allah ﷻ dalam Surat Al-Mu’min Ayat 7:
ٱلَّذِينَ يَحْمِلُونَ ٱلْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُۥ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِۦ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَىْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْمًا فَٱغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا۟ وَٱتَّبَعُوا۟ سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ ٱلْجَحِيمِ
(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,
3. Sebab Penggugur Dosa: dari Amal shalih yang dikerjakan orang lain untuk kita.
Seseorang yang jika telah meninggal dunia, dia bisa mengambil manfaat dari beberapa sisi. Antara lain:
Oleh karenanya Imam Syafi’i berkata,
يلحق الميت من فعل غيره وعمله ثلاث، حج يؤدى عنه ومال يتصدق به عنه أو يقضى ودعاء } الأم (4/ 120)
“Ada tiga perkara yang seorang mayyit diikutkan pahalanya dari perbuatan orang lain; haji yang ditunaikan untuk mayit (badal haji), harta yang disedekahkan atas namanya atau yang dibayarkan dan doa.” (Al-Umm 4/120)
Dari Anas bin Malik radiallahu anhu, beliau berkata: “Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berqurban dengan dua domba gemuk yang bertanduk salah satunya untuk diri beliau dan keluarganya dan yang lain untuk orang-orang yang tidak berqurban dari umatnya” (HR. Ibnu Majah no.3122, dihasankan oleh Al Albani dalam Irwaul Ghalil [4/353]).
4. Sebab Penggugur Dosa: Syafaat Nabi ﷺ:
Terlalu banyak dalil yang menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi syafa’at kepada umatnya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
شَفَاعَتِي لِأَهْلِ الكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِي} سنن الترمذي (4/ 625)
“Syafa’atku untuk ummatku yang berbuat dosa dosa besar.” (HR. Tirmidzi 4/625 no. 2436)
Dalam hadits lain Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ، فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِيٍّ دَعْوَتَهُ، وَإِنِّي اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِي شَفَاعَةً لِأُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَهِيَ نَائِلَةٌ إِنْ شَاءَ اللهُ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِي لَا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا} صحيح مسلم (1/ 189)
“Setiap Nabi memiliki doa yang mustajab, maka setiap nabi menyegerakan doanya, dan sesungguhnya aku menyembunyikan doaku sebagai syafa’at bagi umatku pada hari kiamat. Dan insya Allah syafa’atku akan mencakup orang yang mati dari kalangan umatku yang tidak mensyirikkan Allah dengan sesuatu apa pun.” (HR. Muslim no. 199)
Akan tetapi perlu diketahui bahwa ada syarat seseorang untuk bisa mendapatkan syafaat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu tidak boleh berbuat Syirik. Maka, wajib mempelajari dan menjalankan tauhid dan menjauhi kesyirikan.
3. Sebab Penggugur Dosa: yang Datang dari Allah ﷻ.
1. Sebab dunia: Berupa adanya musibah-musibah.
- Sebab sakit. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,
لَا تَسُبِّي الْحُمَّى، فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ، كَمَا يُذْهِبُ الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ
“Janganlah Engkau mencela demam. Karena demam itu bisa menghilangkan kesalahan-kesalahan (dosa) manusia, sebagaimana kiir (alat yang dipakai pandai besi) bisa menghilangkan karat besi.” (HR. Muslim no. 2575)
- Sebab musibah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من يرد الله به خيرا يصب منه
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” (HR. Al-Bukhari)
- 7 musibah yang menimpa seorang muslim, akan menggugurkan dosa-dosa:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاه
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang muslim itu ditimpa musibah baik berupa rasa lelah, rasa sakit, rasa khawatir, rasa sedih, gangguan atau rasa gelisah sampaipun duri yang melukainya melainkan dengannya Allah akan mengampuni dosa-dosanya” (HR. Al-Bukhari, no. 5641 dan Muslim, no. 2573)
2. Di alam barzah: Penghimpitan dalam kubur dapat menggugurkan dosa.
- Himpitan di alam kubur. Hadits dari Aisyah Radhiallahu ‘anha, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً وَلَوْ كَانَ أَحَدٌ نَاجِيًا مِنْهَا نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ
“Sesungguhnya di alam kubur akan terjadi penghimpitan. Andaikan ada orang yang selamat darinya, maka sungguh Sa’ad bin Mu’adz akan selamat darinya” (HR. Ahmad [6/55], disahihkan Al Albani dalam as-Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no. 1695).
Siksa kubur ada dua macam:
- Orang mukmin: mengurangi atau menghilangkan siksa di akhirat.
- Orang Kafir: Mukadimah dari siksa yang lebih berat.
Dalam Al-Qur’an Surat Al-Mu’min Ayat 46:
ٱلنَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ أَدْخِلُوٓا۟ ءَالَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ ٱلْعَذَابِ
Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras".
- Sakitnya sakaratul maut:
Menjelang wafat, di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ada sebuah bejana dari kulit (Rakwah) atau bejana dari kayu (‘Ulbah) berisi air. Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan mengusap wajah dengan air itu seraya bersabda:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ
“Laa ilaha illallah, sungguh kematian memiliki sakarat.”
3. Di akhirat: kesulitan-kesulitan yang terjadi di akhirat. Seperti:
- Tercabik-cabik di shirath
Seseorang akan mengalami hal-hal yang berat ketika hendak melewati sirath. Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda tentang sifat-sifatnya,
دَحْضٌ مَزِلَّةٌ فِيهِ خَطَاطِيفُ وَكَلَالِيبُ وَحَسَكٌ تَكُونُ بِنَجْدٍ فِيهَا شُوَيْكَةٌ يُقَالُ السَّعْدَانُ… أَنَّ الْجِسْرَ أَدَقُّ مِنْ الشَّعْرَةِ وَأَحَدُّ مِنْ السَّيْفِ.} صحيح مسلم (1/167{(
“Licin (lagi) mengelincirkan, di atasnya ada besi-besi pengait dan kawat berduri yang ujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Nejd, dikenal dengan pohon Sa’dan…Jembatannya lebih kecil dari rambut dan lebih tajam dari pedang.” (HR. Muslim 1/167 no. 183)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan bahwa seluruh kondisi-kondisi ini akan mengurangi dosa-dosa seorang hamba.
4. Sebab Penggugur Dosa: Rahmat dan ampunan Allah ﷻ tanpa sebab dari hamba.
Sangat mudah bagi Allah Subhanahu wa ta’ala untuk menggugurkan dosa seorang hamba secara tiba-tiba karena kasih sayang Allah kepada hambaNya. Oleh karenanya Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ (30)
“Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura : 30)
Rasulullah bersabda:
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ شَفَعَتْ الْمَلَائِكَةُ وَشَفَعَ النَّبِيُّونَ وَشَفَعَ الْمُؤْمِنُونَ وَلَمْ يَبْقَ إِلَّا أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ فَيَقْبِضُ قَبْضَةً مِنْ النَّارِ فَيُخْرِجُ مِنْهَا قَوْمًا لَمْ يَعْمَلُوا خَيْرًا قَطُّ قَدْ عَادُوا حُمَمًا
“Allah berfirman bahwa malaikat, nabi, orang-orang mukmin dapat memberi syafaat, dan tidak tersisa kecuali kasih sayang dari Yang Maha Mengasihi. Allah menggenggam satu genggaman dari neraka dan suatu kaum dikeluarkan yang tidak pernah melakukan kebaikan sama sekali.” [HR. Muslim no. 183 dari Sahabat Abu Sa'id Al-Khudri Radhiyallahu’anhu].
Ini menunjukkan bahwa tidak ada sebab khusus untuk Allah mengampuni kesalahan seorang hamba. Akan tetapi rahnat dan ampunan tersebut diberikan karena kasih sayang Allah kepada seoorang hamba.
Semoga kita dan keluarga kita serta kaum muslimin dihapuskan dosa-dosanya dan dimasukkan ke dalam SurgaNya. Aamiin.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم