Niatilah untuk Menuntut Ilmu Syar'i

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.”
(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 2436)
Kajian Islam
Kewajiban Memberi Nafkah
Kewajiban Memberi Nafkah

Saudaraku...

Memberikan nafkah kepada istri adalah tanggung jawab utamamu sebagai seorang suami. Allah ﷻ berfirman:

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisaa' : 34)

عن حكيم بن معاوية القشيري، عن أبيه، قال: قلت: يا رسول الله، ما حَقُّ زوجة أحَدِنَا عليه؟، قال: «أن تُطْعِمَهَا إذا طَعِمْتَ، وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ -أو اكْتَسَبْتَ- ولا تضرب الوجه، ولا تُقَبِّحْ، ولا تَهْجُرْ إلا في البيت»[حسن] - [رواه أبو داود وابن ماجه وأحمد]

Dari Ḥakīm bin Mu'āwiyah Al-Qusyairi, dari ayahnya, ia berkata, Aku berkata, Wahai Rasulullah, apa hak istri terhadap suaminya? Beliau bersabda, "Hendaknya engkau memberinya makan ketika engkau makan, memberinya pakaian ketika engkau berpakaian -atau ketika engkau memperoleh rezeki-, tidak memukul wajahnya, tidak mencacinya, dan tidak pula mengucilkannya kecuali di dalam rumah."(Hadits riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud (1859).

Oleh karena itu...

Jadilah seorang suami yang memiliki hati yang lunak dan sifat pemurah. Penuhilah keinginan istri dan anak-anakmu selama masih dalam batas kewajaran. Sesungguhnya memberikan nafkah kepada keluarga memiliki keutamaan yang besar. Dan apabila engkau melakukannya ikhlas semata-mata mengharap keridhaan Allah maka tersedia pahala yang tak terkira. Rasulullah ﷺ bersabda:

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «دينار أنفقته في سبيل الله، ودينار أنفقته في رقبة، ودينار تصدقت به على مسكين، ودينار أنفقته على أهلك، أعظمها أجرًا الذي أنفقته على أهلك».

Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Satu dinar yang engkau nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu nafkahkan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang engkau berikan kepada orang-orang miskin, dan satu dinar yang engkau nafkahkan kepada keluargamu, maka yang paling besar pahalanya adalah satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu." (Hadits riwayat Muslim (2358).

Dalam hadits yang lain beliau bersabda:

Dari Sa’ad bin Abi Waqqosh, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِى بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلاَّ أُجِرْتَ عَلَيْهَا ، حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِى فِى امْرَأَتِكَ

Sungguh tidaklah engkau menginfakkan nafkah (harta) dengan tujuan mengharapkan (melihat) wajah Allah (pada hari kiamat nanti) kecuali kamu akan mendapatkan ganjaran pahala (yang besar), sampai pun makanan yang kamu berikan kepada istrimu.” (HR. Bukhari no. 56).

Jauhi Sifat Kikir Dan Pemborosan

Saudaraku, suami yang shalih...

Jauhkanlah dirimu dari sifat kikir. Karena sifat seperti itu dibenci manusia dan hina di hadapan Allah ﷻ. Terlebih lagi kikir dalam urusan nafkah kepada keluarga. Itu perbuatan dosa. Lalu bagaimana pula dengan suami yang sengaja melalaikan nafkah keluarganya dan menganggapnya tidak perlu. Ingatlah sabda Rasulullah ﷺ :

كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يَحْبِسَ عَمَّنْ يَمْلِكُ قُوتَهُ

“Cukuplah seseorang berdosa bila ia menahan hartanya dari orang yang menjadi tanggungannya". (Hadits riwayat Muslim (2359).

Inilah kezhaliman yang nyata!? Rasulullah juga bersabda:

اتقوا الظلم؛ فإن الظلم ظلمات يوم القيامة، واتقوا الشُّحَّ؛ فإن الشُّحَّ أَهْلَك من كان قبلكم

“Jauhilah kezhaliman, karena sesungguhnya kezhaliman adalah kegelapan pada hari kiamat. Jauhilah sifat kikir karena sifat kikir telah membinasakan umat sebelum kalian.” (Hadits riwayat Muslim (6741).

Sifat kikir ini akan membuat istrimu tertekan dan teraniaya. Dan bisa jadi akan mendorongnya melakukan hal yang tidak engkau inginkan, seperti mengambil hartamu secara diam-diam. Atau tindakan-tindakan yang dapat mengundang kemarahan dan mengganggu kehidupan rumah tangga kalian.

Dan sebaliknya jauhi pula sifat boros dan berlebihlebihan, sebab itu pasti mendatangkan kemudharatan. Sifat boros dibenci oleh Allah ﷻ dan disukai oleh syaithan. Allah ﷻ berfirman:

 وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗ

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudara syaithan dan syaithan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya.” (QS. Al-Israa' : 26-27)

Dan Allah ﷻ menyebutkan perangai hamba-hamba Ar-Rahman dalam firman-Nya:

وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS. Al-Furqaan: 67)

Gaya hidup boros juga termasuk membuang-buang harta yang dilarang. Nabi ﷺ bersabda:

وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ

“Aku melarang kalian dari qiila wal qaal (menebar gosip), banyak bertanya dan membuang-buang harta.”  (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jaami' (12) dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu).

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

Buku: Surat Terbuka untuk Para Suami
Penulis: Abu Ihsan al-Atsari & Ummu Ihsan Choiriyah Hafidzahumallah
Pustaka Darul Ilmi
Cetakan Kedua 2010

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم