Dunia memang bukan surga. Maka hal wajar jika kadang kehidupan suami istri dilanda kejenuhan dan kebosanan. Namun bagaimana mengatasi kejenuhan ini? Bagaimana caranya mengembalikan gairah kehidupan rumah tangga?
Wahai saudaraku, para suami yang mulia, apabila perjalanan kehidupan suami istri mengalami kebuntuan dan kehilangan daya tariknya, maka kalian berdua harus berhenti sejenak dan saling bertanya: Mengapa terjadi kelesuan dalam kehidupan rumah tangga kita? Mengapa sampai menjadi kaku, kehilangan gairah dan kasih sayang? Bagaimana kita mengatasi kondisi yang buruk ini? Yang bisa memadamkan lentera cinta dan perasaan yang meluap-luap?
Kadang-kadang kehidupan kehilangan kemilaunya disebabkan adanya musuh yang senantisa menghembuskan kejahatan dan mengambil keuntungan di dalamnya. Dan bisa jadi disebabkan adanya problematika kehidupan, dan bisa jadi disebabkan kesibukan mencari sesuap nasi atau ketidak-tahuan kita terhadap perkara yang urgen, yaitu penyegaran yang bisa mengatasi musuh yang tersembunyi ini, musuh yang selalu membidik sasarannya.
Kehidupan rumah tangga butuh penyegaran dan peremajaan. Butuh perawatan. Mengapa tidak!? Mesin yang bekerja siang malam saja butuh waktu perawatan dan start up kembali, agar kinerjanya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Sesungguhnya seorang insan yang biasa menyantap makanan yang lezat setiap hari, walaupun makanan itu tergolong mewah, maka suatu hari kelak ia akan merasa bosan terhadap makanan tersebut dan menghendaki perubahan.
Peremajaan dalam kehidupan rumah tangga adalah perkara yang sangat penting sekali. Di sini kita bertanya, bagaimana caranya meremajakan kembali kehidupan rumah tangga kita?
Ada penyegaran ruangan dan tata letak perabotan rumah. Penyegaran suasana romantis yang lebih baru yang tak biasa menyegarkan perasaan. Penyegaran ini juga dapat dilakukan dengan memilih ungkapan-ungkapan baru yang lembut dan sentuhan cinta yang tak bisa dirasakan oleh istrimu.
✅ Kejutkanlah ia dengan hadiah, hadiah akan menyemikan cinta. Rasulullah ﷺ telah bersabda:
تَهَادَوْا تَحَابُّوا
“Salinglah memberi hadiah niscaya kalian akan saling mencintai" (HR Bukhari).
✅ Buanglah rasa bosan dalam kehidupan rumah tanggamu dengan memperbaharui tujuan kalian berdua dan perealisasiannya. Dan buatlah bacaan-bacaan dari Kitabullah setiap harinya untuk kalian baca berdua, karena itu akan menghilangkan kegundahan dan kesedihan.
✅ Buatlah perjalanan-perjalanan walaupun tak jauh ke salah satu taman. Karena perjalanan seperti ini akan membuka kesempatan untuk menyegarkan jiwa dan merubah suasana. Siapa yang tidak bisa istirahat dengan baik niscaya ia tidak akan bisa bekerja dengan baik.
✅ Buatlah jadwal khusus untuk berdialog guna mempererat hubungan antara kalian berdua. Hendaklah dialog ini dilakukan secara langsung dan terbuka dengan menyingkirkan sejenak segala perkara yang dapat menyibukkan perhatian masing-masing, misalnya televisi atau koran atau telepon.
Hendaklah kedua belah pihak menyimak dengan serius apa yang diucapkan oleh pasangannya, mendengarnya dengan penuh perhatian.
Bertukar pikiranlah tentang fase-fase kehidupan yang telah kalian lalui, serta hal-hal baru apakah yang sedang kalian hadapi. Ungkapan-ungkapan, kisah-kisah, tawa canda dan gurauan silih berganti dari kedua belah pihak yang akan memberikan nafas bagi kehidupan rumah tangga sehingga umurnya menjadi lebih panjang dan menjadi lebih dekat satu sama lainnya.
✅ Perbanyaklah menggunakan kata-kata mesra dan lembut, kata-kata romantis dan perbanyaklah sikap-sikap yang menunjukkan kasih sayang dan cinta. Sederhana saja, umpamanya salah satu dari keduanya membentangkan selimut untuk pasangannya bila ia melihatnya sedang tidur tanpa selimut atau menyuapkan makanan ke mulutnya ketika ia sedang makan, atau memeluk bahunya ketika melihatnya melakukan pekerjaan yang baik dan lain sebagainya.
✅ Senantiasa ulangi ungkapan, “Semoga Allah menyatukan kita di dunia dan di akhirat” atau “Kalaulah masa lalu bisa kembali niscaya aku tidak akan menerima siapapun selain dirimu.” Ungkapan-ungkapan seperti ini akan merehabilitasi hubungan antara suami istri dan menguatkan rasa cinta antara kalian berdua.
KETIKA PRAHARA MENGHANTAM BAHTERA RUMAH TANGGA
Saudaraku, para suami yang mulia...
Kalaulah ada di dunia ini rumah tangga yang tak pernah mengalami masalah tentu yang paling patut untuk itu adalah rumah tangga Nabi ﷺ. Sebab beliau adalah manusia yang paling sempurna, paling bertaqwa dan paling elok akhlaknya. Namun kita tahu rumah tangga beliau juga tidak bersih dari pemasalahan.
Bahtera rumah tangga adalah ibarat sebuah perahu yang berlayar mengarungi lautan. Kadang perahu itu berjalan pelan dan tenang, angin bertiup sepoi-sepoi, cuaca yang cerahpun menambah indahnya panorama alam. Maka ketika itu para penumpang perahu benar-benar merasakan kenikmatan dan kenyamanan. Namun, bisa jadi tiba-tiba datang ombak menghadang, badai dan topan menghantam, ditambah lagi hujan turun diserta kilat dan guntur. Maka kapal yang Semula tenang menjadi bergoncang sedemikian hebat. Bahkan hampir saja kapal itu berobah haluannya.
Namun karena kemahiran sang nakoda dan kerja keras segenap penumpang bahtera, akhirnya laju kapal itu bisa dikendalikan dan dikembalikan ke arah yang semula sehingga perjalanan dapat dilanjutkan, selamat sampai ke tujuan.
Demikianlah keadaan bahtera rumah tangga kita. Dalam mengarungi samudera kehidupan rumah tangga, kadang kita merasakan kenikmatan, kedamaian dan kebahagiaan. Tetapi bisa saja tiba-tiba kita dipaksa menghadapi berbagai macam problematika yang mengacaukan kehidupan rumah tangga kita dan menghancurkan kebahagiaan yang selama ini kita rasakan. Menghadapi semua seperti ini sangat diperlukan seorang nahkoda yang bijaksana dan kerjasama segenap penumpang bahtera agar dapat mengendalikan masalah dan menyelesaikannya dengan sebaik-baiknya.
Bahkan karena kemahirannya ia mampu merubah permasalahan itu menjadi pilar-pilar yang mendatangkan kebahagiaannya. Engkau dan suamimulah penumpang bahtera itu.
Perselisihan antara suami istri adalah perkara yang biasa dan tidak mungkin dapat dihindari. Sebab dari sekian banyak manusia yang ada di atas muka bumi ini, tentu tidak ada seorang manusia yang cocok seratus persen dengan orang lain. Walau bagaimanapun kemiripan dan kedekatan serta kesepahaman tetap saja ada perbedaan antara keduanya.
Maka kedua belah pihak hendaklah menyadari bahwa seiring dengan perjalanan waktu akan bertambah kesepahaman antara keduanya. Mereka semakin mengenali tabiat dan kebiasaan pasangannya masing-masing. Semoga sejalan dengan itu semakin banyak masalah yang dapat diselesaikan.
Ibarat masakan, itulah bumbu-bumbu yang akan nenyedapkan dan menambah lezat makanan itu.
Dan apabila terjadi perselisihan di antara kalian berdua, maka jangan biarkan perselisihan itu berlarut-larut sampai esok hari. Karena itu akan membuka kesempatan bagi setan untuk menghembuskan kebencian dan permusuhan dalam hati kalian berdua dan permasalahanpun menjadi semakin besar.
Ketahuilah bahwa mendiamkan perselisihan secara mutlak bukanlah sikap yang tepat. Apalagi jika keduanya mengambil langkah membisu dan enggan berbicara. Sebab sikap membisu ini merupakan salah satu kesalahan dan kekeliruan fatal yang menghalangi kebahagiaan rumah tangga. la dapat mengacaukan perjalanan kita sampai ke tujuan dan membuyarkan kemesraan hubungan antara sepasang suami istri. Dan menghalanginya dari kenikmatan hidup yang sejahtera bahkan dapat berujung kepada perpisahan.
Karena itu, dalam menghadapi perselisihan dan problematika dalam rumah tangga, seorang suami dituntut cerdas dan luwes dalam menyikapinya. Boleh diam sejenak Untuk mencari solusi penyelesaian. Bisa jadi dengan kepiawaianmu sebagai suami, semua masalah dapat engkau selesaikan, bahkan karena kecerdikanmu, engkau mampu mengolahnya hingga berbalik menjadi pilar-pilar yang mendatangkan kebahagian.
Dan hendaklah engkau menyadari bahwa sebagian masalah itu timbul akibat perbedaan watak dan tabiat pada masing-masing pihak. Dan untuk menyelesaikan pertikaian semacam ini hendaknya engkau memiliki kesabaran, kelembutan dan kesantunan. Karena watak dan tabiat tidak mungkin dapat berobah dalam hitungan hari atapun bulan.
Allah ﷻ berfirman:
وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۚ فَاِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا
Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya. (QS. An-Nisaa': 19)
Dan Rasulullah ﷺ bersabda:
لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً، إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَر. أَوْ قَالَ: غَيْرَهُ
“Janganlah seorang mu'min membenci seorang mu' minah. Bila ia benci satu bagian, (pasti) ada bagian lain yang menyenangkannya". (HR Muslim).
Buku: Surat Terbuka untuk Para Suami
Penulis: Abu Ihsan al-Atsari & Ummu Ihsan Choiriyah Hafidzahumallah
Pustaka Darul Ilmi
Cetakan Kedua 2010
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم