Sebagai wujud kedekatan perasaan dan jiwa di antara sepasang suami istri, kadang suami menceritakan rahasia pribadinya kepada istri dan sebaliknya, istri menceritakan rahasia pribadinya kepada suami. Sebab menyimpan rahasia seorang diri adalah beban jiwa yang sangat berat. Maka merekapun saling membuka diri guna meringankan beban jiwa ini. Namun, masing-masing mereka tentu tidak suka bila rahasia pribadi itu diketahaui orang lain, selain mereka berdua.
Karena itu, demi menjaga keharmonisan dan keutuhan rumah tangga, kalian harus saling menjaga rahasia.
Kadang terjadi persoalan dalam kehidupan rumah tangga yang berakhir dengan munculnya celaan, umpatan, bahkan perilaku buruk lain, yang tak terkendali. Semua ini adalah rahasia rumah tangga yang seharusnya tidak sampai keluar dinding rumah. Sebaliknya, harus di lokalisir untuk diselesaikan berdua dengan pikiran yang jernih, hati yang dingin, dan sikap arif bijaksana.
Termasuk dalam hal ini menutup aib rapat-rapat. Sebab setiap manusia pasti punya aib dan kekurangan. Orang yang paling tahu aib dan kekurangan suami adalah istri. Sebaliknya yang yang paling tau aib dan kekurangan istri adalah suami. Tutupilah serapat mungkin aib pasangann karena pada hekekatnya, itu juga aibmu. Kehormatan kalian adalah satu. Harga diri kalian adalah satu.
Termasuk rahasia yang harus di jaga rapat adalah urusan jima'. Menceritakan rahasia semacam itu mencerminkan miskinnya kehormatan diri dan minimnya rasa malu selain memang tak ada faedahnya. Oleh karena itu, Islam melarangnya dengan keras. Rasulullah ﷺ bersabda, “ketahuilah, mungkin ada di antara kamu yang berhubungan intim dengan istrinya, ia telah menutup pintu, ia telah menurunkan tirai dan menunaikan hajat biologisnya bersama istrinya. Kemudian apabila ia keluar, ia menceritakan hal itu kepada teman-temannya. Ketahuilah, barangkali ada di antara kalian para istri, yang telah menutup pintu rumahnya, menurunkan tirainya dan sesudah ia menunaikan hajat biologisnya ia menceritakannya kepada teman-temannya.”
Salah seorang wanita yang montok pipinya berkata, “Demi Allah wahai Rasulullah, sesungguhnya para suami dan para istri pasti akan melakukannya.”
Rasulullah ﷺ berkata: “Jangan kalian lakukan, karena sesungguhnya perumpamaan mereka itu seperti setan laki-laki bertemu dengan setan perempuan di tengah jalan kemudian menunaikan hajat biologisnya di situ kemudian si setan laki-laki pergi meninggalkannya.” (Hadits Ini diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri dis . Syaikh A-Albani menyatakan dalam Shahih Targhib wat Tarhib (2023): Hasan Iighairihi)
Ya Allah tutupilah aurat kami di dunia dan di akhirat Saudaraku, para suami yang shalih...
Perilaku menyebarkan rahasia itu sangat buruk akibatnya. la dapat menghilangkan kepercayaan, menambah keruhnya hati, bahkan dapat membuka pintu pengkhianatan lebar-lebar.
Ingatlah sabda Rasulullah ﷺ :
وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
“Barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim (di dunia), maka Allah akan menutupi (dosanya) pada hari Kiamat." (Hadits riwayat Muslim).
Sungguh betapa besar dan agung keutamaan itsar (mementingkan orang lain) dan betapa agung makna penjagaan rahasia. Karena itulah yang akan menambah kepercayaan dan mengokohkan jalinan kasih sayang antara kalian berdua.
Buku: Surat Terbuka untuk Para Suami
Penulis: Abu Ihsan al-Atsari & Ummu Ihsan Choiriyah Hafidzahumallah
Pustaka Darul Ilmi
Cetakan Kedua 2010
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم