ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
Kajian : Tafsir Surat Luqman Ayat 16-17
Tanggal: 1 Safar 1447 / 26 Juli 2025
Tempat: Masjid Al-Qomar Purwosari, Surakarta
Bersama: Ustadz Rizqi Narendra, Lc Hafidzahullah (Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhori).
Malanjutkan pembahasan sebelumnya: Tafsir Surat Luqman ayat 12-15
Tafsir Surat Luqman Ayat 16-17
Nasehat Lukman Al-Hakim: Mengajarkan Anak Arti Tanggung Jawab
- Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Luqman Ayat 16:
يَٰبُنَىَّ إِنَّهَآ إِن تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُن فِى صَخْرَةٍ أَوْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ أَوْ فِى ٱلْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا ٱللَّهُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ
(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
📖 Tafsir ayat:
- Ayat: يٰبُنَىَّ إِنَّهَآ إِن تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ (“Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi): Yakni suatu perbuatan buruk meski seberat biji sawi sebagai biji yang paling kecil, yang tidak dapat diukur dengan timbangan.
Nanti pada hari kiamat, amalan-amalan memiliki berat, maka ada timbangan amal (mizan). Maka, ada hadits amalan kebaikan, akan berwujud manusia yang baik sebagai teman, demikian juga bacaan Al-Qur’an hingga shahibul Qur'an akan terbuka kuburannya dan disambut oleh Al-Qur’an.
- Ayat: فَتَكُن فِى صَخْرَةٍ (dan berada dalam batu): Dan berada di tempat yang paling tersembunyi
- Ayat: أَوْ فِى السَّمٰوٰتِ أَوْ فِى الْأَرْضِ (atau di langit atau di dalam bumi): Atau di suatu tempat di langit atau bumi
- Ayat: يَأْتِ بِهَا اللهُ ۚ( niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasnya)): Allah pasti akan mendatangkannya dan menghisab pelakunya.
- Ayat: إِنَّ اللهَ لَطِيفٌ(Sesungguhnya Allah Maha Halus): Ilmu-Nya sampai dengan mudah kepada hal yang tersembunyi.
- Ayat: خَبِيرٌ (lagi Maha Mengetahui): Maha Mengetahui segala sesuatu, tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya.
Ayat ini memberi pelajaran agar orang tua mengajarkan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan anak-anak, hingga akan tahu konsekuensi suatu perbuatan. Yaitu konsekuensi di dunia dan di akhirat.
Maka, akan timbul hikmah saat bersatu antara Ilmu dan perasaannya menjadi empati. Karakternya menjadi matang.
Kebalikannya, sifat manja bukanlah bentuk hasil kasih sayang, karena Rasulullah ﷺ juga menyayangi Hasan dan Husain, tetapi tidak menjadikannya manja, karena ada pelajaran tanggung jawab.
- Syaikh As-Sa'di rahimahullah dalam tafsirnya berkata:
“Hai anakku, sesungguhnya jika ada satu perbuatan seberat biji sawi” yang merupakan biji yang paling kecil dan paling hina, “dan berada dalam batu,” di tengah-tengahnya, “atau di langit atau di dalam bumi,” maksudnya di dalam salah satu penjurunya, “niscaya Allah akan membalasnya,” karena betapa sangat luasnya pengetahuan Allah, kesempurnaan ilmuNya dan kesempurnaan kekuasaanNya.
Maka dari itu Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui,” maksudnya, halus dalam ilmu dan pengetahuanNYa sehingga Dia mengetahui segala hal yang tersembunyi, rahasia daratan dan lautan. Maksudnya adalah: Himbauan untuk untuk bermuraqabah (mawas diri) kepada Allah dan beramal melakukan ketaatan kepadaNya semampu mungkin, sedikit atau banyak.
*****
Nasehat Lukman Al-Hakim: Mendirikan Shalat dan Amar Ma'ruf Nahi Munkar
- Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Luqman Ayat 17:
يَٰبُنَىَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأْمُرْ بِٱلْمَعْرُوفِ وَٱنْهَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ ٱلْأُمُورِ
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
📖 Tafsir Ayat:
- Ayat: يٰبُنَىَّ أَقِمِ الصَّلَوٰةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَ ۖ (Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu): Dia mengkhususkan penyebutan ibadah-ibadah ini karena ini merupakan ibadah yang paling utama dan asas kebaikan.
Dalam ayat ini, perintah shalat menggunakan kata mendirikan bukan mengerjakan. Kata "mendirikan" (أَقِمِ - aqim) dalam konteks shalat memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar melakukan gerakan shalat. Ia mencakup kesadaran akan kehadiran Allah, kekhusyuan dalam shalat, dan penerapan nilai-nilai shalat dalam kehidupan.
Dan amar ma'ruf nahi munkar perlu dilatih dari kecil agar terbiasa menjadi lebih kuat. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ghafir ayat 15:
فَادْعُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ ١٤
Maka, sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(-nya).
Dalam Surat Al-Ma’idah Ayat 54:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِۦ فَسَوْفَ يَأْتِى ٱللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ يُجَٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَآئِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ ٱللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.
- Ayat: إِنَّ ذٰلِكَ(Sesungguhnya yang demikian itu): Yakni ibadah-ibadah yang disebutkan tadi.
- Ayat: مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ (termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)): Yakni hal-hal yang Allah wajibkan kepada hamba-hamba-Nya. Dan kemungkinan maksud dari kalimat ini bahwa hal-hal ini merupakan bagian dari kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh orang yang memiliki akhlak yang mulia dan perbuatan yang pasti dilakukan oleh orang yang teguh dalam beragama.
- Syaikh As-Sa'di rahimahullah dalam tafsirnya berkata:
“Hai anakku, dirikanlah shalat,” Luqman mengajak anaknya shalat dan menganjurkannya, karena shalat merupakan ibadah badaniyah yang paling besar, “dan suruhlah mengerjakan yang baik dan cegahlah dari perbuatan yang mungkar,” hal ini mengharuskan adanya ilmu pengetahuan kepada yang baik untuk memerintahkan padanya, dan pengetahuan kepada yang baik untuk memerintahkan padanya, dan pengetahuan kepada yang mungkar agar ia bisa mengingkarinya, dan perintah melakukan hal-hal yang mana amar ma’ruf dan nahi mungkar tidak akan bisa dilakukan secara sempurna kecuali dengannya, seperti sikap lembut dan sabar.
Sesungguhnya sabar ini telah ditegaskan dalam FirmanNya, “Dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu,” dan dari keberadaannya sebagai orang yang mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya, menahan diri dari apa yang dilarang.
Maka hal ini mencakup penyempurnaan diri dengan cara mengerjakan kebaikan dan meninggalkan keburukan dan menyempurnakan orang lain dengannya melalui perintah dan larangannya.
Dan ketika sudah dimaklumi bahwa pasti akan mendapatkan cobaan apabila dia (seseorang) melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar, dan bahwa dalam melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar itu terdapat banyak rintangan bagi jiwa, maka Allah memerintahkan kepadanya unttuk bersabar dalam menghadapi semua itu, seraya berkata, “Dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu,” yang diajarkan dan dinasihatkan oleh Luqman kepada anaknya di atas “termasuk hal-hal yang diwajibkan” maksudnya, termasuk perkara yang ditekankan dan diperhatiakn, dan tidak ada yang dibimbing untuknya kecuali orang-orang yang mempunyai kemauan tinggi.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم