Menu Al-Qur'an

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya". (Al-Hijr: 9).
Baca Al-Qur'an Digital Mushaf Kuno Tafsir Al-Qur'an Tajwid Murotal Juz 30 Download

بسم الله الرحمن الرحيم

📚 ┃Al-Mukhtaṣar fī Tafsīr Al-Qur`ān Al-Karīm
🎙┃ Ustadz Abdul Fattach, S.Pd.i حفظه الله تعالى - Staff Pengajar Ponpes Al-Madinah Surakarta
🗓┃Pertemuan 4 dan 5
🕰┃ Ba'da Maghrib - Isya
🕌┃ Masjid Ponpes Joglo Qur'an - Boyolali



Tadabbur Surat Al-Qalam - 4

Pada pertemuan sebelumnya telah dibahas tafsir surat Al-Qalam ayat 1-33.

Ustadz mengawali kajian dengan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah Ta’ala berikan hingga masih dipertemukan dalam majelis, yang dengannya akan menghapus dosa-dosa kita.

عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه : "إن الرجل ليخرج من منزله وعليه من الذنوب مثل جبال تهامة فإذا سمِعَّ العِلم خاف ورجع وتاب فانصرف إلى منزله وليس عليه ذنب فلا تفارقوا مجالس العلماء .. مفتاح دار السعادة (٧٧/١)

Umar bin Khattab berkata: "Ada seseorang yg keluar dari rumahnya membawa dosa sebesar gunung Tihamah. Di jalan ia mendengar ilmu, ia pun takut, kembali & bertaubat. Ia pulang ke rumah dalam keadaan bersih dari dosa. Maka jangan jauhi majelisnya ulama!" - (Miftah Darissa'adah 1/77)

Tafsir Surat Al-Qalam ayat 34-42

📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ

Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya. - (QS. Al-Qalam : 34)

💡 Tafsir:

Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, di sisi Tuhan mereka terdapat surga-surga yang penuh kenikmatan, mereka bersenang-senang di dalamnya, kenikmatannya tak pernah berhenti.

  • Definisi Takwa: Melaksanakan perintah Allah ﷻ dan meninggalkan larangan.

وقال طلق بن حبيب رحمه الله : التقوى أن تعمل بطاعة الله على نور من الله ترجو ثواب الله وأن تترك معصية الله على نور من الله تخاف عقاب الله.

Thalq bin Habiib (seorang Tabi’in, salah satu murid Sahabat Nabi Ibnu Abbas) menjelaskan definisi taqwa:

“Amalan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah dengan mengharap pahala Allah dan menjauhi kemaksiatan-kemaksiatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah dengan perasaan takut dari adzab Allah”.

Maka komponen-komponen takwa:

  1. Melaksanakan perintah
  2. Meninggalkan larangan
  3. Berilmu baik dalam hal perintah maupun larangan
  4. Ikhlas baik dalam hal perintah maupun larangan
  • Janji bagi orang-orang yang bertakwa: Surga dengan kenikmatannya.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Az-Zumar Ayat 61:

وَيُنَجِّي اللَّهُ الَّذِينَ اتَّقَوْا بِمَفَازَتِهِمْ لَا يَمَسُّهُمُ السُّوءُ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangan mereka, mereka tiada disentuh oleh azab (neraka dan tidak pula) mereka berduka cita.

Dalam Surat Ali ‘Imran Ayat 133:

۞ وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

أَفَنَجْعَلُ ٱلْمُسْلِمِينَ كَٱلْمُجْرِمِينَ

Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)? (QS. Al-Qalam : 35)

💡 Tafsir:

Maka apakah Kami menyamakan orang-orang Islam seperti orang-orang kafir dalam hal pemberian balasan sebagaimana yang dikira oleh orang-orang musyrik dari penduduk Makkah?

  • Sifat-sifat Orang-orang kafir yang mujrim (orang-orang yang jahat) yaitu:
    1. Suka Berbuat dosa-dosa (Ayat 35).
    2. Menetapkan hukum dengan curang (tidak adil). {Ayat 36).
    3. Memilih sesuatu yang sesuai dengan nafsunya. (Ayat 38).
    4. Menutupi kebohongan dengan sumpah-sumpah. (Ayat 39).
    5. Mereka tidak bertanggung jawab dengan hukum yang mereka tetapkan (ayat 40).
    6. Menyekutukan Allah ﷻ (Ayat 41).

📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ

Atau adakah kamu (berbuat demikian): bagaimanakah kamu mengambil keputusan? (QS. Al-Qalam : 36)

💡 Tafsir:

Bagaimana kalian -wahai orang-orang musyrik- menerapkan hukum dengan hukum yang curang dan bengkok ini?

📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

أَمْ لَكُمْ كِتَٰبٌ فِيهِ تَدْرُسُونَ

Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya?, (QS. Al-Qalam : 37)

💡 Tafsir:

Ataukah kalian mempunyai sebuah kitab yang di dalamnya kalian membaca tentang persamaan antara orang yang taat dan orang yang bermaksiat?

📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

إِنَّ لَكُمْ فِيهِ لَمَا تَخَيَّرُونَ

Bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai untukmu. (QS. Al-Qalam : 38)

💡 Tafsir:

Di dalam kitab itu kalian mendapatkan apa yang kalian pilih untuk kalian di akhirat?!

📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

أَمْ لَكُمْ أَيْمَٰنٌ عَلَيْنَا بَٰلِغَةٌ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ ۙ إِنَّ لَكُمْ لَمَا تَحْكُمُونَ

Atau apakah kamu memperoleh janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari kiamat; sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan (sekehendakmu)? (QS. Al-Qalam : 39)

💡 Tafsir:

Ataukah kalian mempunyai perjanjian dengan Kami yang diperkuat dengan sumpah yang isinya adalah kalian mendapatkan apa yang kalian putuskan untuk diri kalian sendiri?

📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

سَلْهُمْ أَيُّهُم بِذَٰلِكَ زَعِيمٌ

Tanyakanlah kepada mereka: "Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil itu?" (QS. Al-Qalam : 40)

💡 Tafsir:

Tanyakan -wahai Rasul- kepada orang-orang yang mengatakan hal itu, siapakah di antara mereka yang menjadi penjamin?

📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

أَمْ لَهُمْ شُرَكَآءُ فَلْيَأْتُوا۟ بِشُرَكَآئِهِمْ إِن كَانُوا۟ صَٰدِقِينَ

Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Maka hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka adalah orang-orang yang benar. (QS. Al-Qalam : 41)

💡 Tafsir:

Ataukah mereka mempunyai sekutu-sekutu selain Allah yang menyamakan mereka dalam hal pemberian balasan dengan orang-orang yang beriman?! Maka, hendaknya mereka mendatangkan sekutu-sekutu mereka itu jika mereka adalah orang-orang yang jujur dalam pengakuan mereka bahwa sekutu-sekutu itu menyamakan mereka dengan orang-orang yang beriman dalam hal pemberian balasan.

📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

يَوْمَ يُكْشَفُ عَن سَاقٍ وَيُدْعَوْنَ إِلَى ٱلسُّجُودِ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ

Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa, (QS. Al-Qalam : 42)

💡 Tafsir:

Pada Hari Kiamat ketika muncul huru-haranya dan manusia diseru untuk bersujud, lalu bersujudlah orang-orang yang beriman, dan tinggallah orang-orang kafir dan orang-orang munafik tidak mampu bersujud.

  • Ayat ini menyangkut Tauhid Asma' dan Shifat Allah ﷻ: Allah ﷻ menyingkapkan betisnya, berarti Allah ﷻ memiliki kaki, kita yakin tidak perlu menyerupakan dengan makhluk, meskipun namanya sama. Sama halnya Allah ﷻ Maha Mendengar, melihat dan lainnya. Tetapi bagaimananya? Hanya Allah ﷻ yang mengetahuinya.

Untuk mengimani Asma dan Sifat Allah, seorang Muslim perlu mempelajari dan menetapkan Nama dan Sifat Allah yang telah ditetapkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah, dengan tidak mengubah maknanya (tahrif), menyangkalnya (ta'thil), atau membentuknya (takyif), serta menafikan segala sifat ketidaksempurnaan dari-Nya.

Setelah memahaminya, kita perlu merenungkan kebesaran Allah, mengaplikasikan sifat-sifat-Nya dalam kehidupan sehari-hari untuk meneladani-Nya, dan meningkatkan keimanan melalui ibadah dan doa.

Contoh ayat-ayat Asma dan Shifat Allah ﷻ

1. Bertanya: Allâh Azza wa Jalla berfirman :

يَوْمَ نَقُوْلُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَـْٔتِ وَتَقُوْلُ هَلْ مِنْ مَّزِيْدٍ

Ingatlah akan hari yang pada hari itu Kami bertanya kepada jahannam, “Apakah kamu sudah penuh?” Dia menjawab, “Masih adakah tambahan?” [Qâf /50:30]

2. Kursi Allah ﷻ : Firman Allah Azza wa Jalla: (وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ) diriwayatkan oleh Al-Hakim di dalam kitab Al-Mustadrok dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu bahwa dia berkata, “Al-Kursi adalah tempat kedua kaki, sementara Al-Arsy tidak seorangpun yang mampu mensifatinya”. [Al-Hakim di dalam kitab Al-mustadrok 2/310 no: 3116 ]

Hal ini menunjukkan kesempurnaan kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala dan keluasan kerajaan -Nya. Kalau keadaan kursi seperti ini, di mana luasnya melebihi luas seluruh langit dan bumi yang begitu luas dan begitu besar, dan besarnya semua makhluk yang ada padanya, maka alangkah agungnya Arsy tersebut, yang ukurannya lebih besar dari kursi.

  • Keutamaan Sujud

Memperbanyak sujud dalam shalat atau maksudnya adalah memperbanyak shalat itu sendiri (yaitu khususnya shalat sunnah), memiliki banyak keutamaan. Di antaranya dapat meninggikan derajat seseorang dan juga menghapuskan dosa-dosanya.

Ma’dan bin Abi Tholhah Al Ya’mariy, ia berkata, “Aku pernah bertemu Tsauban –bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam-, lalu aku berkata padanya, ‘Beritahukanlah padaku suatu amalan yang karenanya Allah memasukkanku ke dalam surga’.” Atau Ma’dan berkata, “Aku berkata pada Tsauban, ‘Beritahukan padaku suatu amalan yang dicintai Allah’.” Ketika ditanya, Tsauban malah diam.

Kemudian ditanya kedua kalinya, ia pun masih diam. Sampai ketiga kalinya, Tsauban berkata, ‘Aku pernah menanyakan hal yang ditanyakan tadi pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,

عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً

‘Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu’.” Lalu Ma’dan berkata, “Aku pun pernah bertemu Abu Darda’ dan bertanya hal yang sama. Lalu sahabat Abu Darda’ menjawab sebagaimana yang dijawab oleh Tsauban padaku.” (HR. Muslim no. 488)

  • Faedah fiqh:

- Tujuh anggota sujud:

Kata Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah dalam Manhajus Salikin,

ثُمَّ يَسْجُدُعَلَى أَعْضَائِهِ السَّبْعَةِ كَمَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ:عَلَى الجَبْهَةِ—وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى أَنْفِهِ—وَالكَفَّيْنِ وَالرُّكْبَتَيْنِ وَأَطْرَافِ القَدَمَيْنِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

“Kemudian turun sujud, lalu sujud pada tujuh anggota tubuh, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Aku diperintahkan untuk sujud pada tujuh anggota tubuh yaitu: dahi—beliau berisyarat dengan tangannya pada hidungnya–, kedua telapak tangan, kedua lutut, kedua ujung kaki.’” (Muttafaqun ‘alaih)

  • Empat macam sujud:
  1. Sujud dalam Shalat.
  2. Sujud Syahwi:
    - Jika menmbah : sujud syahwi setelah salam.
    - Jika mengurangi : sujud syahwi sebelum salam.
    - Jika ragu-ragu: ingat yang diyakini (dilakukan setelah salam) dan jika masih ragu-ragu (dilakukan sebelum salam)
  3. Sujud tilawah: jika menjumpai ayat-ayat sajadah baik didalam shalat maupun di luar shalat.
  4. Sujud syukur : Jika mendapat nikmat besar yang tidak biasa, seperti tercapai cita-cita dan terhindar dari musibah.

🏷 Faedah Ayat-ayat:

• منع حق الفقير سبب في هلاك المال.

  • Mencegah hak orang fakir merupakan sebab kehancuran harta.

• تعجيل العقوبة في الدنيا من إرادة الخير بالعبد ليتوب ويرجع.

  • Mendahulukan siksa di dunia adalah bentuk keinginan baik terhadap seorang hamba agar ia segera bertaubat dan kembali ke jalan yang benar.

• لا يستوي المؤمن والكافر في الجزاء، كما لا تستوي صفاتهما.

  • Orang yang beriman tidak sama dengan orang yang kafir dalam hal pembalasan, sebagaimana sifat-sifat dari keduanya juga tidak sama.

    📖 Al-Mukhtaṣar fī Tafsīr Al-Qur`ān Al-Karīm hal. 565

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

Tafsir Surat Al-Qalam ayat 43-52

 📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

خَٰشِعَةً أَبْصَٰرُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ۖ وَقَدْ كَانُوا۟ يُدْعَوْنَ إِلَى ٱلسُّجُودِ وَهُمْ سَٰلِمُونَ

(dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera. - (QS. Al-Qalam : 43)

💡 Tafsir:

Pandangan mereka dalam keadaan terhina, diliputi oleh kehinaan dan penyesalan Dulu ketika di dunia mereka pernah diminta untuk bersujud kepada Allah, dan mereka terbebas dari apa yang menimpa mereka pada hari ini.

 📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

 فَذَرۡنِي وَمَن يُكَذِّبُ بِهَٰذَا ٱلۡحَدِيثِۖ سَنَسۡتَدۡرِجُهُم مِّنۡ حَيۡثُ لَا يَعۡلَمُونَ

Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui, - (QS. Al-Qalam : 44)

💡 Tafsir:

 Sebab itu, biarkanlah Aku -wahai Rasul- bersama orang-orang yang mendustakan Al-Qur`ān yang diturunkan kepadamu. Kami akan menggiring mereka menuju siksa sedikit demi sedikit tanpa mereka sadari bahwa itu adalah tipu daya terhadap mereka dan tahapan-tahapan menuju siksa bagi mereka.

 📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَأُمۡلِي لَهُمۡۚ إِنَّ كَيۡدِي مَتِينٌ

Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat tangguh. - (QS. Al-Qalam : 45)

💡 Tafsir:

 Aku menangguhkan mereka beberapa saat agar mereka tenggelam dalam dosa mereka. Sesungguhnya rencanaku terhadap orang-orang kafir dan yang mendustakanmu sangatlah kuat, mereka tidak bisa lepas dari-Ku dan tidak akan selamat dari siksa-Ku. 

 📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

 أَمۡ تَسۡـَٔلُهُمۡ أَجۡرٗا فَهُم مِّن مَّغۡرَمٖ مُّثۡقَلُونَ

Apakah kamu meminta upah kepada mereka, lalu mereka diberati dengan hutang? - (QS. Al-Qalam : 46)

💡 Tafsir:

 Apakah kamu -wahai Rasul- meminta upah dari mereka atas apa yang kamu serukan kepada mereka, apakah karena itu mereka merasakan beban yang berat, dan inilah penyebab berpalingnya mereka darimu? Kenyataannya tidak demikian, kamu tidak meminta upah, lalu apa yang menghalangi mereka untuk mengikutimu?

 📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

أَمۡ عِندَهُمُ ٱلۡغَيۡبُ فَهُمۡ يَكۡتُبُونَ

 Ataukah ada pada mereka ilmu tentang yang ghaib lalu mereka menulis (padanya apa yang mereka tetapkan)? - (QS. Al-Qalam : 47)

💡 Tafsir:

 Ataukah di sisi mereka ada ilmu gaib lalu mereka menulis hujjah-hujjah yang nampak bagi mereka, yang dengannya mereka membantahmu?

 📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

 فَٱصۡبِرۡ لِحُكۡمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُن كَصَاحِبِ ٱلۡحُوتِ إِذۡ نَادَىٰ وَهُوَ مَكۡظُومٞ

Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya). - (QS. Al-Qalam : 48)

💡 Tafsir:

 Maka, bersabarlah -wahai Rasul- terhadap apa yang telah ditetapkan oleh Tuhanmu berupa istidraj bagi mereka dengan memberi penangguhan dari azab dan janganlah seperti orang yang berada di dalam perut ikan, Yunus -'alaihissalām-, dalam hal kemarahannya kepada kaumnya, yaitu tatkala ia menyeru Tuhannya sedangkan dia dalam keadaan sedih di dalam kegelapan laut dan kegelapan perut ikan.

 📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

 لَّوْلَآ أَن تَدَٰرَكَهُۥ نِعْمَةٌ مِّن رَّبِّهِۦ لَنُبِذَ بِٱلْعَرَآءِ وَهُوَ مَذْمُومٌ

Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. - (QS. Al-Qalam : 49)

💡 Tafsir:

 Kalaulah bukan karena rahmat Allah yang diterimanya, niscaya ikan itu mencampakkannya ke tanah yang tandus dalam keadaan tercela. Akan tetapi rahmat Allah mendapatinya, maka dia tidak dicampakkan oleh ikan dalam keadaan tercela.

 📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

فَٱجْتَبَٰهُ رَبُّهُۥ فَجَعَلَهُۥ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh. - (QS. Al-Qalam : 50)

💡 Tafsir:

 Lalu Allah memilihnya dan menjadikannya termasuk hamba-hamba-Nya yang saleh.

 📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

 وَإِن يَكَادُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَٰرِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا۟ ٱلذِّكْرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُۥ لَمَجْنُونٌ

Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata: "Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila". - (QS. Al-Qalam : 51)

💡 Tafsir:

 Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan mendustakan Rasul-Nya hampir saja mengalahkan kamu dengan mata mereka karena tajamnya pandangan mereka kepadamu tatkala mereka mendengar Al-Qur`ān yang diturunkan kepadamu, lalu mereka berkata karena mengikuti hawa nafsu dan berpaling dari kebenaran, “Sesungguhnya Rasul yang membawanya adalah orang gila.”

 📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَمَا هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعَٰلَمِينَ

Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat. - (QS. Al-Qalam : 52)

💡 Tafsir:

 Sungguh, tidaklah Al-Qur`ān yang diturunkan kepadamu melainkan hanyalah nasihat dan peringatan untuk manusia dan jin.

Beberapa Faedah Ayat-ayat  Ini:

• الصبر خلق محمود لازم للدعاة وغيرهم.

  • Sabar adalah akhlak terpuji yang wajib dimiliki oleh para da’i dan selainnya. 

• التوبة تَجُبُّ ما قبلها وهي من أسباب اصطفاء الله للعبد وجعله من عباده الصالحين.

 
  • Tobat itu menghapus dosa-dosa yang telah berlalu sekaligus sebagai penyebab Allah memilih hamba-Nya serta menjadikannya sebagai bagian dari hamba-hamba-Nya yang saleh. 

 

• تنوّع ما يرسله الله على الكفار والعصاة من عذاب دلالة على كمال قدرته وكمال عدله.

  • Bermacam-macam jenis siksa yang dikirimkan oleh Allah kepada orang-orang kafir dan pelaku kemaksiatan adalah bukti atas kesempurnaan kuasaNya dan keadilanNya . 

📖 Al-Mukhtaṣar fī Tafsīr Al-Qur`ān Al-Karīm hal. 566

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم