Kategori Fiqh

Pemahaman muslimin mengenai praktik-praktik ibadah berdasarkan Syariat
Kajian Bertema Fiqh

بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم

📚┃Materi : Istighfar Do'a Terbaik
🎙┃ Pemateri : Ustadz Yunan Hilmi, Lc Hafizhahullah [Staff Pengajar Ponpes Imam Bukhari]
🗓┃ Hari, Tanggal : Kamis , 10 Juli 2025 M / 14 Muharram 1447
🕌┃Tempat : Masjid Al-Ikhlas Adi Sucipto Jajar Solo



Perintah dzikir (mengingat Allah) terdapat dalam Al-Quran dan hadits, dengan tujuan agar umat Islam senantiasa mengingat Allah dalam segala aspek kehidupan. Dzikir bukan hanya sekadar ucapan lisan, tetapi juga melibatkan hati dan pikiran untuk menghadirkan Allah dalam setiap keadaan.

Diantara Dalil-dalil Perintah Dzikir:

  • QS. Al-Baqarah ayat 152: "Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."
  • QS. Al-Ahzab ayat 41-42: "Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang."

Dan diantara dzikir yang agung adalah memperbanyak istighfar. Maka, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

طُوْبَى ِلمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيْفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيْرًا.

“Sungguh beruntung seseorang yang mendapati pada catatan amalnya istighfar yang banyak” (HR Ibnu Maajah no 3818, dan dishahihkan oleh syaikh Al-Albani rahimahullah)

Istighfar Penting untuk Kita dan Saudara kita

Hal pertama yang akan kita lalui adalah alam kubur. Amalan-amalan shaleh, akidah yang lurus dan sunnah-sunnah Rasulullah ﷺ adalah amalan yang mampu mengantarkan kita untuk menjawab pertanyaan di alam kubur.

Dan kita diperintahkan Nabi ﷺ untuk mendo'akan saudara kita yang baru masuk alam kubur. Diriwayatkan dari sahabat ‘Utsman Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا فَرَغَ مِنْ دَفْنِ الْمَيِّتِ وَقَفَ عَلَيْهِ فَقَالَ اسْتَغْفِرُوا لِأَخِيكُمْ وَسَلُوا لَهُ بِالتَّثْبِيتِ فَإِنَّهُ الْآنَ يُسْأَلُ

“Apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam telah selesai dari menguburkan mayit, beliau berkata, ‘Mintakanlah ampunan untuk saudara kalian, dan mohonkanlah keteguhan untuknya, karena sesungguhnya sekarang ia sedang ditanya’” (HR. Abu Dawud no. 3221, Al-Hakim 1: 370).

Kenapa kita dianjurkan memperbanyak Istighfar?

1. Karena Manusia Tempatnya Dosa

Memperbanyak istighfar, yaitu memohon ampunan kepada Allah ﷻ, adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan memperbanyak istighfar, seorang Muslim berharap dosa-dosanya diampuni, hatinya dibersihkan, dan hidupnya diberkahi. Istighfar juga diyakini dapat membuka pintu rezeki, memudahkan segala urusan, dan memberikan ketenangan hati.

Rasulullah ﷺ bersabda :

إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِي، وَإِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللهَ، فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ»

Sungguh terjadi pada kalbuku futur dan aku sungguh beristighfar kepada Allâh dalam sehari seratus kali. [HR Muslim].

Dalam hadits ini ada anjuran memperbanyak istighfar, karena kesalahan dan dosa yang dilakukan oleh manusia banyak sekali. Setiap hari, manusia berbuat dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar, baik dosa kepada Khaliq (Allâh Maha Pencipta) maupun dosa kepada makhluk-Nya.

Dahulu orang mau berbuat maksiat harus keluar rumah, tetapi sekarang orang dengan mudah mampu berbuat dosa meskipun dari kamar di rumahnya, hanya dengan membuka gadget. Maka, penting untuk selalu beristighfar.

2. Kurangnya Kita Bersyukur atas NikmatNya.

Kita telah banyak mendapatkan nikmat dari Allah ﷻ Dzat yang memberi rezeki. Tetapi sejatinya manusia kurang bersyukur, cara terbaik adalah dengan menggunakan nikmat untuk beribadah kepada Dzat yang memberi rezeki.

Allah Ta’ala berfirman,

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl: 18).

Karena kurangnya bersyukur, maka kita dianjurkan untuk banyak beristighfar.

Diantara hikmah do'a keluar toilet

غُفْرَانَكَ

“Ya Allah, ampunilah aku.”

Jawaban yang pas adalah kita minta ampun kepada Allah karena kita belum maksimal dalam mensyukuri nikmatNya. Ini berkaitan dengan hubungan antara buang hajat dan mensyukuri nikmat Allah.

Buang hajat adalah salah satu nikmat Allah. Jika ada orang yang tidak bisa buang hajat, dia akan merasa sangat tersiksa. Tidak bisa buang air besar atau buang air kecil adalah siksaan yang sangat menyiksa. Maka saat kita bisa buang hajat, sejatinya kita sedang mendapatkan nikmat dari Allah.

3. Istighfar penutup semua Amal, karena Kita tidak mampu beribadah semestinya.

Ibadah kita masih sangat jauh dan kurang dibandingkan dengan para shalafush Shalih. Nabi Muhammad ﷺ merupakan manusia terbaik yang dijamin masuk surga oleh Allah ﷻ. Namun, jaminan tersebut justru tidak membuat Nabi ﷺ bersantai-santai ria dalam beribadah. Lebih dari itu, bahkan Nabi ﷺ melaksanakan shalat hingga kakinya bengkak.

Diceritakan oleh sahabat Mughirah bin Syu’bah Radhiyallahu’anhu sebagai berikut.

عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- صَلَّى حَتَّى انْتَفَخَتْ قَدَمَاهُ فَقِيلَ لَهُ أَتَكَلَّفُ هَذَا وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ « أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا ». رواه مسلم.

Dari Mughirah bin Syu’bah, bahwasannya Nabi ﷺ melaksanakan shalat hingga kedua mata kakinya bengkak. Lalu dikatakan kepadanya, “Mengapa engkau membebani dirimu, padahal Allah telah mengampuni dosamu yang lalu dan yang akan datang?” Beliau menjawab, “Bukankah seharusnya aku menjadi hamba yang banyak bersyukur?.” (HR. Muslim)

Maka selayaknya kita mencontoh apa yang dilakukan panutan kita. Karena itulah, terdapat banyak perintah baik dalam al-Quran maupun hadis, agar kita mengakhiri amal kita dengan istighfar. Diantarannya,

  • Pertama, seusai shalat tahajud, agar diakhiri dengan istighfar di waktu sahur.

Allah Surat Az-Zariyat Ayat 18:

وَبِٱلْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.

Kebiasaan orang shalih adalah memanfaatkan waktu sahur untuk istighfar. Kita sangat banyak melakukan dosa, baik itu dosa yang kita sadari atau tidak kita sadari. Misalnya melihat rambut wanita di zaman ini, itu adalah dosa, akan tetapi kita bisa jadi menganggapnya biasa saja. Masih banyak dosa lainnya yang kita perlu istighfar agar Allah mengampuni kita.

Allah Ta’ala berfirman mengenai orang-orang shalih.

وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ

“Dan orang-orang yang meminta ampun di waktu sahur.” (QS. Ali Imran: 17).

  • Kedua, setelah shalat kita dianjurkan untuk beristighfar.

Mungkin kita heran, padahal kita habis beribadah. Kita disuruh istighfar, mengapa? Karena kita sangat yakin, dalam ibadah shalat yang kita lakukan sangat rentan dengan kekurangan. Dan kita mohon ampun atas semua kekurangan yang kita lakukan ketika shalat. Hadirkan perasaan semacam ini ketika anda membaca istighfar setelah shalat. Agar ucapan istighfar kita lebih berarti.

  • Ketiga, seusai haji

Allah perintahkan agar di penghujung pelaksanaan haji, kaum muslimin banyak beristighfar,

Allah ﷻ memerintahkan untuk beristighfar setelah melaksanakan rangkaian ibadah haji, khususnya setelah bertolak dari Arafah.

ثُمَّ أَفِيضُوا۟ مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ ٱلنَّاسُ وَٱسْتَغْفِرُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak ('Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al-Baqarah ayat 199).

  • Keempat, selesai tugas kenabian

Sebagian ulama tafsir menyebutkan, surat terakhir yang Allah turunkan untuk Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah adalah surat an-Nashr. Di dalam surat ini, Allah perintahkan agar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk banyak bertasbih, memuji Allah, dan banyak beristighfar.

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابًۢا

maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.  [ QS. an-Nashr ayat 3]

Maka, sebagai pengamalan ayat ini, Rasulullah banyak sujud dengan membaca istighfar. Diriwayatkan dari 'Aisyah ia berkata : Rasulullah sering memperbanyak dalam rukuk dan sujudnya membaca ;

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى

ꜱᴜʙʜᴀɴᴀᴋᴀʟʟᴀʜᴜᴍᴍᴀ ʀᴀʙʙᴀɴᴀᴀ ᴡᴀ ʙɪʜᴀᴍᴅɪᴋᴀ, ᴀʟʟᴀʜᴜᴍᴍᴀɢʜꜰɪʀ-ʟɪɪ

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak membaca doa ini dalam rukuk dan sujudnya, setelah turun surat An-Nashr. Beliau lakukan demikian, dalam rangka mengamalkan perintah di akhir surat An-Nashr. (HR. Bukhari)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu pernah berkata bahwa ibadah shalat dari awal sampai akhir intinya adalah istighfar.

Manfaat istighfar

1. Duniawi: Sebagai upaya menolak musibah dan mendatangkan rezeki

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu berkata,

مَا أَلْهَمَ اللّٰهُ سُبْحَانَهُ عَبْدًا الْإِسْتِغْفَارَ وَهُوَ يُرِيْدُ أَنْ يُعَدِّبَهُ

“Allah tidak akan memberikan Ilham kepada seorang hamba untuk beristighfar Jika dia hendak mengadzabnya” (Tazkiyat An-Nafs: 52)

Allah ﷻ berfirman dalam Surat Al-Anfal Ayat 33:

وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.

Allâh Azza wa Jalla juga berfirman,

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ﴿١٠﴾ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا ﴿١١﴾ وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Rabbmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. [Nûh/ 71: 10-12]

2. Manfaat Ukhrawi: Meninggikan Derajat

Allah ﷻ akan meninggikan derajat setiap orang tua dengan amalan anak-anaknya. Keutamaan dan kemurahan yang di limpahkan Allah ﷻ kepada para orang tua melalui doa anak-anaknya tertuang pada hadis yang di riwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu dia berkata, ‘Rasulullah ﷺ bersabda,

إِنَّ اللهَ – عز وجل – لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ؟ , فَيَقُولُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ

“Sesungguhnya Allah ﷻ benar-benar akan mengangkat derajat seorang hamba shalih di surga. Lantas hamba itu berkata, ‘Wahai Rabb-ku, bagaimana aku mendapatkan derajat ini?’ Maka Allah subhaanahu wata’aalaa berfirman, ‘Dengan sebab istighfar (permohonan ampun) anakmu untukmu.’
(HR. Ahmad (10618), Ibnu majah (3660), Shahiih al-Jaami’ (1617), as-Shahiihah (1598))

Perbanyak Sayyidul Istighfar

Sayyidul Istigfar adalah istilah yang digunakan untuk menyebut doa yang disebut sebagai “penghulu” atau “sayyid” dari segala bentuk permohonan ampun (istigfar). Doa ini diriwayatkan dalam hadis sahih dan memiliki keutamaan yang luar biasa. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Penghulu istigfar adalah apabila engkau mengucapkan,

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

ᴀʟʟᴀʜᴜᴍᴍᴀ ᴀɴᴛᴀ ʀᴀʙʙɪ ʟᴀɪʟᴀʜᴀ ɪʟʟᴀ ᴀɴᴛᴀ, ᴋʜᴀʟᴀQᴛᴀɴɪ ᴡᴀ ᴀɴᴀ ‘ᴀʙᴅᴜᴋᴀ ᴡᴀ ᴀɴᴀ ‘ᴀʟᴀ ‘ᴀʜᴅɪᴋᴀ ᴡᴀ ᴡᴀ’ᴅɪᴋᴀ ᴍᴀꜱᴛᴀᴛʜᴀ’ᴛᴜ. ᴀ’ᴜᴅᴢᴜ ʙɪᴋᴀ ᴍɪɴ ꜱʏᴀʀʀɪ ᴍᴀ ꜱʜᴀɴᴀ’ᴛᴜ, ᴀʙᴜ’ᴜ ʟᴀᴋᴀ ʙɪɴɪ’ᴍᴀᴛɪᴋᴀ ‘ᴀʟᴀʏʏᴀ, ᴡᴀ ᴀʙᴜ’ᴜ ʙɪ ᴅᴢᴀɴʙɪ, ꜰᴀɢʜꜰɪʀʟɪʏ ꜰᴀɪɴɴᴀʜᴜ ʟᴀʏᴀɢʜꜰɪʀᴜᴅᴢ ᴅᴢᴜɴᴜʙᴀ ɪʟʟᴀ ᴀɴᴛᴀ

(Ya Allah, Engkau adalah Rabbku. Tidak ada Rabb yang berhak disembah, kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa, kecuali Engkau).”

(HR. Bukhari no. 6306, dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu)

Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita untuk istiqomah dalam bertaubat dan menyempurnakan amalan-amalan kita. Aamiin.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

  • Media
    Sarana belajar Agama Islam melalui video dan audio kajian dari Asatidz Indonesia yang bermanhaj salaf...
    Ebook
    Bahan bacaan penambah wawasan berupa artikel online maupun e-book yang bisa diunduh. Ebook Islami sebagai bahan referensi dalam beberapa topik yang insyaAllah bermanfaat.
  • image
    Abu Hazim Salamah bin Dînâr Al-A’raj berkata, “Setiap nikmat yang tidak mendekatkan kepada Allah, maka hal tersebut adalah ujian/petaka.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abid Dunyâ dalam Asy-Syukr Lillâh]
    image
    ‘Ammâr bin Yâsir radhiyallâhu ‘anhumâ berkata,“Ada tiga perkara, siapa yang mengumpulkannya, sungguh dia telah mengumpulkan keimanan: inshaf dari jiwamu, menebarkan salam kepada alam, dan berinfak bersama kefakiran.” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry secara Mu’allaq dan Al-Baihaqy]

Share Some Ideas

Punya artikel menarik untuk dipublikasikan? atau ada ide yang perlu diungkapkan?
Kirim di Sini