Kategori Akhlak

Cara bergaul seorang hamba terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala dan para manusia lainnya.
Kajian Islam

ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ

Kajian Mukhtashar fii Khuluqil Muslim#12 | Oleh: Sulthan Bin Abdullah Al-‘Umary Hafidzahullah
Download Kitab: s-alamri.com

🎙| Bersama: Al Ustadz Abu Adib Hafidzahullah
🗓 | Hari/Tanggal: Rabu, 28 Jumadil Awwal 1447 / 19 November 2025
🕰 | Waktu: ba'da maghrib - isya
🕌 | Tempat: Jajar Islamic Center Surakarta


 


Akhlak Seorang Muslim terhadap Pemerintah

Daftar Isi:

خَلْقُ الْمُسْلِمِ مَعَ اَلنَّفْسِ

Akhlak Seorang Muslim terhadap Dirinya Sendiri

١. الحرصُ على سلامةِ دينِكَ من الشركِ والبِدَعِ والمَعَاصِي.

1. Menjaga iman dari kemusyrikan, bid'ah, dan dosa.

📃 Penjelasan:

Kesyirikan adalah kezaliman terbesar yang dilakukan manusia. Kesyirikan adalah kegelapan dan penyebab bencana bagi manusia. Dan diantara bencana yang diakibatkan oleh kesyirikan adalah terhapusnya pahala amalan shalih dan tidak diterimanya amalan-amalan pelaku kesyirikan. Sungguh ini bencana yang besar!

Allah Ta’ala berfirman dalam Al Qur’an yang mulia:

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: “Jika kamu berbuat syirik, niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi” (Qs. Az Zumar: 65).

Seseorang yang bertauhid dengan benar akan mendapatkan rasa aman dan petunjuk. Allah Ta’ala menegaskan dalam firman-Nya:

الَّذِينَ ءَامَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُوْلَئِكَ لَهُمُ اْلأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang berhak mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang berhak mendapatkan petunjuk.” (Al An’am: 82).

Tauhid adalah sumber rasa aman, sedangkan syirik adalah sumber ketakutan. Allah Ta’ala berfirman,

سَنُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَا أَشْرَكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنزلْ بِهِ سُلْطَانًا وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ وَبِئْسَ مَثْوَى الظَّالِمِينَ

“Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka melakukan perbuatan syirik yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim”. (Ali Imran: 151).

Bid'ah juga perkara yang mungkar dan mendatangkan laknat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718)

Orang yang mengada-adakan dalam agama, suatu bid’ah yang tidak sejalan dengan syariat, maka dosanya ditimpakan padanya, amalnya tertolak, dan ia mendapatkan ancaman, sebagaimana beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ أَحْدَثَ حَدَثًا أَوْ آوَى مُحْدِثًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللّهِ.

“Barangsiapa yang mengada-adakan suatu bid’ah atau melindungi pelaku bid’ah, maka ia mendapatkan laknat Allah.” [Muttafaq ‘alaih: al-Bukhari, no. 1870; dan Muslim, no. 1370]

Maka, indikator sehatnya jiwa kita adalah dari hati, jika hati sakit, maka amalan-amalan kita menjadi rusak dan jauh dari kebenaran. Berikut indikasi Tanda hati sudah rapuh:

  1. Jika Berbuat dosa tidak ada rasa takutnya.
  2. Berbuat kebaikan tidak masuk ke hatinya.

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ ، وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ

“Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosanya seakan-akan ia duduk di sebuah gunung dan khawatir gunung tersebut akan menimpanya. Sedangkan seorang yang fajir (yang gemar maksiat), ia akan melihat dosanya seperti seekor lalat yang lewat begitu saja di hadapan batang hidungnya.” [HR. Bukhari no. 6308]

Kita pun harus waspada dengan berbagai perkara yang bisa merusak hati. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah telah menyebutkan ada lima perkara yang bisa merusak hati, yaitu:

  1. Terlalu banyak bergaul.
  2. Terlalu banyak Berangan-angan dengan dunia
  3. Banyak makan
  4. Banyak tidur
  5. Menggantungkan hati pada selain Allah

Imam Asy-Syafi’i mengatakan, “Siapa saja yang ingin Allah bukakan hatinya dan Allah beri ilmu hendaknya suka menyendiri, sedikit makan, tidak bergaul dengan orang-orang yang kurang berakal dan tidak bergaul dengan sebagian orang yang berilmu yang tidak memiliki sikap objektif dan tidak memiliki adab.” (Bustanul Arifin karya Imam an-Nawawi hlm 159)

Penjelasan Poin#1 ini telah diterangkan pada pertemuan sebelumnya ...

٢. تنقيةُ القلبِ مِن الأمْرَاضِ كَالْحَسَدِ والحِقْدِ والبَغْضَاء.

2. Mensucikan hati dari penyakit rohani seperti dengki, kedengkian, dan kebencian.

📃 Penjelasan:

Mengapa kita harus memiliki perhatian yang besar terhadap hati? Yang pertama karena hati adalah sumber. Kalau dia baik, maka seluruh jasad kita akan baik. Dan kalau dia rusak, maka seluruh jasad kita akan rusak. Di dalam sebuah hadits, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:

أَلَا وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ القَلْبُ

“Ketahuilah bahwasanya di dalam jasad kita ini ada segumpal daging, kalau dia baik maka akan baik seluruh jasad, dan kalau dia rusak maka akan rusak seluruh jasad. Ketahuilah bahwasanya segumpal daging tersebut adalah jantung.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Penyakit hati adalah penyakit batin yang merusak keimanan, seperti iri dengki (hasad), sombong (takabur), dan pamer (riya').

Penyakit hati lebih berbahaya daripada penyakit jasmani, karena penyakit jasmani hanya membinasakan tubuh di dunia, sementara penyakit hati membinasakan jiwa di dunia dan akhirat.

Mengobati penyakit hati dalam Islam dapat dilakukan dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan, memperbanyak zikir dan istigfar, serta menjalankan ibadah dan amal saleh. Beberapa cara spesifik termasuk membaca Al-Qur'an dengan tadabbur, berpuasa, shalat malam, dan menjaga hubungan baik dengan sesama dengan cara berpikir positif dan ikhlas.

Di akhirat kelak Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan di dalam Al-Qur’an bahwa yang akan bermanfaat di akhirat kelak adalah qalbun salim (jantung/hati yang selamat). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ . إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

“Hari dimana tidak akan bermanfaat saat itu harta dan juga anak-anak, kecuali orang yang datang kepada Allah ‘Azza wa Jalla di hari kiamat dalam keadaan dia memiliki jantung yang selamat.” (QS. Asy-Syu’ara'[26]: 88)

٣. البُعْدُ عَنْ أَمَاكِنِ الفِتَنِ لِكَيْ تَنْجُو مِنْ خَطَرِها.

3. Menghindari godaan agar terhindar dari bahayanya.

📃 Penjelasan:

Iblis telah berjanji untuk menyesatkan anak-anak Adam. Dimana iblis bersumpah dengan berkata:

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿١٦﴾ ثُمَّ لَآتِيَنَّهُم مِّن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَن شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ ﴿١٧﴾

“Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS. Al-A’raf[7]: 17)

Maka iblis pun berusaha dengan seluruh kemampuannya, mengerahkan bala tentaranya untuk menggoda dan menyesatkan anak Adam agar menjadi teman-temannya di neraka.

Maka kewajiban kita adalah mempelajari langkah-langkah iblis. Al Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah dalam kitab Fathul Bari syarah shahih Bukhari menyebutkan bahwa jihad ada empat martabat, dua diantaranya :

  • Pertama, jihad melawan diri sendiri dengan cara menuntut ilmu dan mengamalkannya serta menyebarkannya.
  • Kedua, berjihad melawan setan. Yaitu dengan cara mempelajari langkah-langkah setan tersebut. Siapapun diantara kita yang ingin selamat dari pada godaan setan, hendaklah kita pelajari dan pahami dengan betul tentang was-was dan godaan-godaan iblis kepada manusia, agar terhindar dari Syirik, bid'ah, dosa-dosa besar, dosa-dosa kecil dan melalaikan waktu dari hal-hal yang mubah.


٤. محاسبةُ النَّفْس، لتكتَشِفَ عيُوبُها ثم تبدأً بإصْلَاحِها.

4. Introspeksi untuk mengidentifikasi kekurangan diri dan kemudian mulai memperbaikinya.

📃 Penjelasan:

Introspeksi dalam Islam dikenal sebagai muhasabah, yaitu proses mengevaluasi diri untuk mengidentifikasi kekurangan, kemudian memperbaikinya. Proses ini dilakukan dengan memeriksa niat, perbuatan, dan pikiran, lalu menindaklanjutinya dengan tindakan nyata seperti tobat, meminta maaf, bersedekah, dan berkonsultasi dengan orang saleh agar menjadi pribadi yang lebih baik di mata Allah ﷻ.

Allah ﷻ memerintahkan kita untuk selalu bermuhasabah, firman-Nya dalam Surat Az-Zumar Ayat 53:

۞ قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

٥. مُجَاهَدةُ النَفْسِ علَى الأعْمَالِ الصَّالِحَةِ، قَال تَعَالَى: ﴿وَالَِّينَ جَهَدُ واْفِينَا لَنَهَدِيَهُمْ سُبلَنَاً وَإِنَّ اللهَ لَمَعَ الْمُحْسِينَ﴾ (سورة المنكبوت:آية ٦٩].

5. Berusaha melawan hawa nafsu untuk beramal saleh.

Allah ﷻberfirman: Dan orang-orang yang berjihad di jalan Kami, pasti akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat baik. (Surat Al-ankabut: Ayat 69).

📃 Penjelasan:

Kita diharuskan bermujahadah, memperbaiki dan melanggengkan amal. Maka berusahalah mengerjakan amal dengan sungguh-sungguh dengan mengilmui dan mengamalkannya.

Allah ﷻ berfirman dalam Surat Al-‘Ankabut Ayat 69:

وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

Agar semangat dan bersungguh-sungguh:

  1. Menuntut ilmu syar’i agar tahu mana yang baik dan buruk. Ilmu adalah mashdar kebaikan. Maka kebaikan akan didapat dengan belajar.
  2. Menjauhi apa yang Allah ﷻ haramkan.

٦. الصبرُ على الطاعةِ، قالَ تَعالَى: ﴿ وَٱصْطَبِرْ لِعِبَٰدَتِهِ [سورة مريم:آیة ٦٥].

6. Sabar dalam ketaatan.

Allah ﷻ berfirman: Dan berikanlah kesabaran kepada hamba-hamba-Nya. (Surat Maryam: Ayat 65).

📃 Penjelasan:

Sabar itu ada tiga macam, yaitu sabar dalam ketaatan, sabar dalam menjauhi maksiat dan sabar dalam menghadapi takdir.

Dan sabar dalam ketaatan ada tiga:

  • Sabar sebelum beramal
  • Sabar ketika beramal
  • Sabar setelah beramal

Sabar dalam ketaatan kepada Allah yaitu seseorang bersabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah. Dan perlu diketahui bahwa ketaatan itu adalah berat dan menyulitkan bagi jiwa seseorang. Terkadang pula melakukan ketaatan itu berat bagi badan, merasa malas dan lelah (capek).

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imron [3] : 200).

٧. الصبرُ عن المعصِيَةِ، لأَنَّ الصَّبْرَ عنْها أيسرُ منَ الصَّبْرِ عَلَى عذابِ الله تَعَالی.

7. Sabar dalam menjauhi dosa, karena sabar dalam menjauhi dosa lebih mudah daripada sabar dalam menanggung azab Allah ﷻ.

📃 Penjelasan:

Penghuni neraka tidak akan sabar menghadapi siksaan, tetapi tidak ada pilihan lain dari Allah ﷻ.

Firman-Nya dalam Al-Quran Surat As-Sajdah Ayat 20:

وَاَمَّا الَّذِيْنَ فَسَقُوْا فَمَأْوٰىهُمُ النَّارُ كُلَّمَآ اَرَادُوْٓا اَنْ يَّخْرُجُوْا مِنْهَآ اُعِيْدُوْا فِيْهَا وَقِيْلَ لَهُمْ ذُوْقُوْا عَذَابَ النَّارِ الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَ ٢٠

Adapun orang-orang yang fasik (kafir), tempat kediaman mereka adalah neraka. Setiap kali mereka hendak keluar darinya, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah azab neraka yang dahulu selalu kamu dustakan.”

٨. القراءةُ في سِيَرِ الأنبياءِ والصالحين للاقتداءِ بهم.

8. Membaca kisah para nabi dan orang-orang saleh untuk meneladani mereka.

📃 Penjelasan:

Sifat jiwa cenderung mengikuti apa yang sering dibaca karena pikiran bawah sadar akan menyerap dan menginternalisasi informasi, ide, dan sudut pandang dari materi yang sering dikonsumsi. Kebiasaan membaca materi tertentu dapat membentuk pola pikir, keyakinan, dan bahkan memengaruhi perilaku seseorang.

Maka, memilih bacaan yang positif dan inspiratif dapat membantu membangun pola pikir yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup Anda secara keseluruhan.

Maka, jika kita selalu membaca kisah-kisah para nabi dan orang-orang shalih akan membentuk karakter sesuai dengan apa yang dicontohkan para generasi salaf.

٩. الدعاءُ بأن يصلحَ اللهُ نفسَك، قالَ تعَالَى: ﴿اَدْعُونيِ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ [سورة غافر: آية ٦٠].

9. Berdoa kepada Allah agar selalu memperbaiki jiwamu.

Allah ﷻ berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan do'amu" [Surat Ghafir: Ayat 60].

📃 Penjelasan:

Doa penting dalam Islam karena merupakan ibadah fundamental, sarana komunikasi langsung dengan Allah, dan "senjata" bagi seorang Muslim untuk meminta petunjuk, perlindungan, dan pertolongan. Melalui doa, seorang Muslim mengokohkan keimanan, memperlihatkan kerendahan hati, dan menumbuhkan rasa ketergantungan kepada Allah ﷻ.

Salah satu do'a yang bagus untuk dibaca:

اَللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو، فَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ

Allaahumma rohmataka arjuu, falaa takilnii ilaa nafsii thorfata 'ain, wa ashlih lii sya'nii kullah, laa ilaaha illaa anta.

Ya Allah, rahmatMu yang aku harapkan, maka jangan Engkau serahkan urusanku kepada diriku meskipun sekejap mata (tanpa pertolongan atau rahmat dariMu). Perbaikilah seluruh urusanku, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau.

Mudah-mudahan dengan do'a ini akan memperbaiki semua keadaan kita.

Do’a lainnya yang sudah sepatutnya kita hafal dan amalkan karena begitu ringkas namun kandungannya amat mendalam. Inilah do’a agar baik dalam amalan akhir.

اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

Allahumma ahsin ‘aqibatanaa fil umuuri kullihaa, wa ajirnaa min khizyid dunyaa wa ‘adzabil akhiroh.

Ya Allah, baguskanlah setiap akhir urusan kami, dan selamatkanlah dari kebinasaan di dunia dan dari siksa akhirat.

Demikian juga do'a-do'a dalam Al-Qur’an yang banyak disebutkan. Seperti:

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

Rabbanā lā tuzig qulụbanā ba'da iż hadaitanā wa hab lanā mil ladungka raḥmah, innaka antal-wahhāb

Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)".

Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu.

١٠ .اختيارُ الصَدِيقِ الذي يَخْشَى اللهَ، لأنَّ المَرءَ على دينِ خَلِيلِه.

10. Memilih teman yang bertakwa, karena seseorang dipengaruhi oleh agama teman dekatnya.

📃 Penjelasan:

Banyak orang yang terjerumus ke dalam lubang kemakisatan dan kesesatan karena pengaruh teman bergaul yang jelek. Namun juga tidak sedikit orang yang mendapatkan hidayah dan banyak kebaikan disebabkan bergaul dengan teman-teman yang shalih.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

“Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)

Jangan Sampai Menyesal di Akhirat

Memilih teman yang jelek akan menyebakan rusak agama seseorang. Jangan sampai kita menyesal pada hari kiamat nanti karena pengaruh teman yang jelek sehingga tergelincir dari jalan kebenaran dan terjerumus dalam kemaksiatan. Renungkanlah firman Allah berikut :

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلاً يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَاناً خَلِيلاً لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولاً

“ Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tanganya seraya berkata : “Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besar bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan sebagai teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur’an sesudah Al Qur’an itu datang kepadaku. Dan setan itu tidak mau menolong manusia” (Al Furqan:27-29)

Lihatlah bagiamana Allah menggambarkan seseorang yang teah menjadikan orang-orang yang jelek sebagai teman-temannya di dunia sehingga di akhirat menyebabkan penyesalan yang sudah tidak berguna lagi.

١١. عدمُ العُجْبِ بِعَمَلكَ الصَّالحِ، قالَ تعَالى: ﴿وَلَولَا فَضْلُ اللهِ عَلَيْكُمُ وَرَحْمَتُهُ, مَا زَكَنى مِنكُم مِنْ أَحَدٍ أَبدًا﴾ [سورة النور: آية ٢١].

11. Tidak sombong dengan amal salehnya.

Allah ﷻ berfirman: Dan seandainya bukan karena karunia dan rahmat Allah kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu suci selama-lamanya. [Al-Qur'an 24:21]

📃 Penjelasan:

Terkadang kita merasa telah banyak berbuat baik untuk Islam dan kaum muslimin, kita merasa telah melakukan sesuatu untuk membela Allah, Rasul-Nya, dan Al-Qur’an, lalu hati kita menganggap remeh orang yang tak seperti dirinya. Atau bahkan menganggap mereka lemah dan tak berguna. Tak sadar bahwa perasaan seperti ini bisa membatalkan amalnya.

Sabda Nabi ﷺ,

لَوْ لَمْ تَكُوْنُوا تُذْنِبُوْنَ خَشِيْتُ عَلَيْكُمْ مَا هُوَ أَكْبَرُ مِنْ ذَلِكَ الْعُجْبَ الْعُجْبَ

“Jika kalian tidak berdosa, maka aku takut kalian ditimpa dengan perkara yang lebih besar darinya (yaitu) ujub! ujub!” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman no. 6868, hadits ini dinyatakan oleh Al-Munaawi bahwasanya isnadnya jayyid (baik) dalam at-Taisiir, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ no. 5303)

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

من علامات السعادة والفلاح: أن العبد كلما زيد في علمه زيد في تواضعه ورحمته وخوفه وحذره، وكلما زيد في عمره نقص من حرصه، وكلما زيد في ماله زيد في سخائه وبذله، وكلما زيد في قدره وجاهه زيد في قربه من الناس وقضاء حوائجهم والتواضع لهم

“Di antara tanda kebahagiaan dan keberuntungan seorang hamba adalah setiap kali ditambah ilmunya (oleh Allah), maka akan bertambah pula ketawadhu’an, kasih sayang, ketakutannya (kepada Allah), dan juga sikap kehati-hatiannya. Dan setiap kali ditambah umurnya, maka semakin berkurang ketamakannya (terhadap dunia). Setiap kali ditambah hartanya, maka bertambah pula kedermawan dan kemuharan hatinya. Dan setiap kali ditambah kemampuan dan kedudukannya, maka bertambah pula kedekatannya dengan manusia, membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka, dan bersikap rendah hati terhadap mereka.” (Al-Fawaid halaman 155)

Contohlah Hasan Al-Bashri yang mengatakan, "Jika bertemu orang tua, ingatlah bahwa mereka telah banyak beribadah/beramal dan usianya lebih tua. Jika bertemu anak kecil, ingatlah mereka belum pernah bermaksiat kepada Allah, sementara diri kita telah banyak bermaksiat."

Nasihat ini menekankan sikap rendah hati dan muhasabah diri (introspeksi) dengan membandingkan diri pada orang yang lebih baik dari kita (orang tua) dan yang lebih suci dari kita (anak kecil).

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

  • Media
    Sarana belajar Agama Islam melalui video dan audio kajian dari Asatidz Indonesia yang bermanhaj salaf...
    Ebook
    Bahan bacaan penambah wawasan berupa artikel online maupun e-book yang bisa diunduh. Ebook Islami sebagai bahan referensi dalam beberapa topik yang insyaAllah bermanfaat.
  • image
    Abu Hazim Salamah bin Dînâr Al-A’raj berkata, “Setiap nikmat yang tidak mendekatkan kepada Allah, maka hal tersebut adalah ujian/petaka.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abid Dunyâ dalam Asy-Syukr Lillâh]
    image
    ‘Ammâr bin Yâsir radhiyallâhu ‘anhumâ berkata,“Ada tiga perkara, siapa yang mengumpulkannya, sungguh dia telah mengumpulkan keimanan: inshaf dari jiwamu, menebarkan salam kepada alam, dan berinfak bersama kefakiran.” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry secara Mu’allaq dan Al-Baihaqy]

Share Some Ideas

Punya artikel menarik untuk dipublikasikan? atau ada ide yang perlu diungkapkan?
Kirim di Sini