بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Kitab:Khulashatul Kalam 'alaa Umdatul Ahkam
Karya: Syaikh Abdullah Alu Bassam Rahimahullah
Hari/Tanggal: Selasa, 23 Rabi’ul Awal 1447 / 16 September 2025
Bersama Ustadz Mohammad Alif, Lc 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱 - Staff Pengajar Ma'had Imam Bukhari Solo
Tempat: Masjid Al-Ikhlash Jl. Adi Sucipto - Kerten Solo
📗 Hadist:Kitab Taysiiril Alam 'alaa Umdatil Ahkam (Ringkasan berikut diambil dari كتاب تيسير العلام شرح عمدة الأحكام).
Daftar Isi:
عن عائشة رضي الله عنها قالت: «من كلِّ الليل أَوْتَرَ رسول الله صلى الله عليه وسلم : من أول الليل، وأوسطه، وآخره، وانتهى وِتْرُهُ إلى السَّحَرِ».
[صحيح] - [متفق عليه]
“Dari A'isyah Radhiyallahu’anha berkata: "Setiap malam Rasulullah ﷺ shalat witir kadang di awal malam, ditengahnya dan di akhirnya. Witir Beliau berakhir sampai waktu sahur". - [Hadis sahih] - [Muttafaq 'alaih]
Waktu shalat witir adalah sesudah shalat laya dan asherakhir sampai terbitnya fajar. Karena itu Nabi ﷺ (kadang) shalat witir di awal malam, ditengah malam dan diakhirnya. Tetapi jika dilakukan pada akhir malam maka lebih utama. Pada waktu sahur Beliau tetap melakukan witir, untuk menutup shalat Malamnya.
Selengkapnya: Khulasatul Kalam: Shalat Witir dan Dzikir setelah Shalat
بسم الله الرحمن الرحيم
📚 Kajian Kitab Fiqh Manhaji Ala Imam Syafi'i - Download Jilid 1
🎙┃ Ustadz Muhammad Idrus, SE حفظه الله تعالى
🗓┃Ahad, 7 September 2025 / 14 Rabi'ul Awal 1447 H
🕰┃ Ba'da Shalat Subuh
🕌┃ Masjid Al-Ikhlash Safira Residence Kartasura
Telah berlalu pembahasan mengenai pembagian bejana-bejana
Bejana ialah tempat yang diletakkan di dalamnya cairan atau semisalnyanya. Terdapat beberapa pembahasan yang berkaitan dengannya:
3. Menggunakan bejana yang dibuat dari bahan mahal
Boleh menggunakan bejana-bejana yang dibuat daripada bahan- bahan yang bernilai seperti al-mas (sejenis batu bernilai, sangat keras dan berkilau), permata lu'lu', mutiara dan lainnya. Ini karena ketiadaan nash yang melarangnya dan hukumnya adalah boleh selagi tidak ada dalil yang menunjukkan pengharamannya.
اْلأَصْلُ فِي الأَشِّيَاء الْإِبَاحَةُ حَتَّى يَدَل الدَلِيْل عَلَى التَّحْرِيْم
❝Asalnya segala sesuatunya boleh (mubah), sampai ada dalil yang melarangnya.❞
بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم
📚┃ Materi : Kitab Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil Aziiz, Penulis Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi
🎙┃ Pemateri : Ustadz Hamzah Al-Fajri, S.Pd Hafizhahullah (Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhori)
🗓┃ Hari, Tanggal : Ahad , 24 Agustus 2025 M / 1 Rabi’ul Awal 1447 H
🕌┃ Tempat : Masjid Al-Ikhlas - Adi Sucipto Jajar Solo.
📖┃Daftar Isi:
Kitab Al-Buyu' (Jual Beli)
Kata buyu' adalah bentuk jama' dari bai' artinya Jual-Beli. Sering dipakai dalam bentuk jama' karena jual-beli itu beraneka ragam bentuknya.
Bai' (البيع) secara istilah ialah pemindahan hak milik kepada orang lain dengan imbalan harga. Sedangkan syira' (الشراء) “pembelian” ialah penerimaan barang yang dijual (dengan menyerahkan harganya kepada si penjual). Dan seringkali masing-masing dari kedua kata tersebut diartikan jual-beli.
Allah ﷻ berfirman :
وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلْبَيْعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰا۟ ۚ
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al-Baqarah ayat 275).
Firman-Nya lagi:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَأْكُلُوٓا۟ أَمْوَٰلَكُم بَيْنَكُم بِٱلْبَٰطِلِ إِلَّآ أَن تَكُونَ تِجَٰرَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
Dari sahabat Hakim bin Hizam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا – أَوْ قَالَ حَتَّى يَتَفَرَّقَا.
“Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah". - (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 2079 dan Muslim no. 1532).
Kaum Muslimin sepakat atas bolehnya melakukan perniagaan, dan kebijakan memang mengharuskan adanya aktifitas jual beli ini, karena kebutuhan manusia sehari-hari pada umumnya bergantung pada apa yang ada di tangan kawannya, sedangkan kawan tersebut terkadang tidak memberikannya dengan cuma-cuma kepada rekannya. Maka di dalam pensyariatan jual beli terdapat sarana yang sah untuk menggapai tujuan dengan cara yang sah tanpa, menzhalimi orang lain. (Lihat Fathul Bari IV: 287)
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Kitab:Khulashatul Kalam 'alaa Umdatul Ahkam
Karya: Syaikh Abdullah Alu Bassam Rahimahullah
Hari/Tanggal: Selasa, 25 Safar 1446 / 19 Agustus 2025
Bersama Ustadz Mohammad Alif, Lc 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱 - Staff Pengajar Ma'had Imam Bukhari Solo
Tempat: Masjid Al-Ikhlash Jl. Adi Sucipto - Kerten Solo
📗 Hadist:Kitab Taysiiril Alam 'alaa Umdatil Ahkam (Ringkasan berikut diambil dari كتاب تيسير العلام شرح عمدة الأحكام).
Daftar Isi:
عَنْ أبي هُريرة رضيَ الله عَنْهُ قال: كانَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم يَدْعُو: " اللَّهُمَّ إِنِّي أعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّار وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمسِيحِ الدَّجَّالِ".
وفي لفظ لمسلم "إذَا تَشَهَّدَ أحَدُكمْ فَلْيَسْتَعِذْ بالله مِنْ أرْبَع، يقول: اللهُمَّ إِني أعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ثم ذكر نحوه.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, dia berkata: "Rasulullah ﷺ, selalu berdoa (pada tasyahud akhir -pent): "Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa api neraka, dari fitnah kehidupan, finah kematian dan dari fitnahnya Al Masih Ad Dajjal (penipu)".
Sementara dalam lafadz Muslim: "Apabila salah seorang dari. kalian duduk Tasyahud, hendaklah berlindung kepada Allah dari empat perkara, yaitu berdoa: "Ya Allah! Aku berlindung pada-Mu dari siksa Neraka Jahanam, dan seterusnya seperti di atas". (HR. Bukhari)
Doa ini sangatlah penting, karena memohon kepada Allah ﷻ agar dihindarkan dari kejahatan yang paling berbahaya dan sebab sebabnya. Nabi ﷺ secara khusus sangat mementingkannya.
Rasulullah ﷺ selalu berdoa dan memerintahkan umatnya untuk berdoa dengannya. Beliau ﷺ menjadikan tempat doa ini di akhir shalat-shalat. (yang ada) karena merupakan tempat dikabulkannya do'a.
بسم الله الرحمن الرحيم
📚┃Materi : Dosa Meninggalkan Shalat
🎙┃Pemateri : Ustadz Deka Mujahidin, S.Pdi حفظه الله تعالى
▪Alumnus STAI Ali Bin Abi Thalib Surabaya
▪Dosen aktif di MABAIS Surakarta
▪Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Khulafaurrosyidin Cemani
🗓┃Hari : Jum'at, 14 Shafar 1447 / 8 Agustus 2025
🕰┃Waktu : Ba'da Maghrib - Isya'
🕌┃Tempat : Masjid Al-Qomar Purwosari
Dosa Meninggalkan Shalat
(Penjelasan dari Kitab Al-Kabair - Imam Adz-Dzahabi Rahimahullah)
Banyak ayat yang membicarakan hal ini dalam Al Qur’an, namun yang kami bawakan adalah dua ayat saja.
Allah Ta’ala berfirman,
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا إِلَّا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui al ghoyya, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” (QS. Maryam : 59-60)
Ibnu Abbas berkata. "Makna menyia-nyiakan shalat bukanlah meninggalkannya sama sekali. Terapi mengakhirkannya dari waktu yang seharusnya."
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir (16/75). dan As-Suyuthi dalam Ad-Durr Al-Mantsur (4/498) menambahkan penisbatan perkataan ini kepada Abd Bin Humaid.
Ibnu Abbas dikenal dengan gelar Turjuman Al-Qur'an (penafsir Al-Qur'an), maka beliau paling disegani dalam menafsirkan Al-Qur’an.
Imam para tabi’in, Sa’id bin Musayyib berkata, “Maksudnya adalah orang itu tidak mengerjakan shalat Zhuhur sehingga datang waktu Ashar. Tidak mengerjakan shalat Ashar sehingga datang Maghrib. Tidak shalat Maghrib sampai datang ‘Isya’. Tidak shalat ‘Isya’ sampai fajar menjelang. Tidak shalat Shubuh sampai matahari terbit. Barangsiapa mati dalam keadaan terus-menerus melakukan hal ini dan tidak bertaubat, Allah menjanjikan baginya ‘Ghayy’, yaitu lembah di neraka Jahannam yang sangat dalam dasarnya lagi sangat tidak enak rasanya.”