Para suami yang mulia....
Sadarilah bahwa engkau adalah pemimpin rumah tangga. Pemimpin bagi istri dan anak-anakmu. Bersiaplah mengemban amanat sebagai pemimpin. Seorang suami harus menyiapkan dirinya sebagai pemimpin. Ia harus melatih dirinya menjadi pemimpin yang baik, memikul tanggung jawab dengan amanah dan menanamkan jiwa kepemimpinan dalam dirinya. Buanglah sifat kekanak-kanakan dan sikap tak mengerti tanggung jawab. Sadarilah engkau sekarang telah menjadi lokomotif yang di belakangmu telah menunggu gerbong-gerbong yang siap untuk dibawa. Ingatlah, rumah tangga adalah amanah dan tanggung jawab besar yang harus kita pikul sebaik-baiknya. Sebuah amanah yang tak boleh dilakukan serampangan dan sesuka hati. Kita harus selalu ingat bahwa tanggung jawab ini pasti akan ditanyakan oleh Allah kelak di akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda dalam sebuah hadits: Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu,
كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ، وَالعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ، أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Amir (kepala Negara), dia adalah pemimpin manusia secara umum, dan dia akan diminta pertanggungjawaban atas mereka. Seorang suami dalam keluarga adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka. Seorang istri adalah pemimpin di dalam rumah tangga suaminya dan terhadap anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka. Seorang hamba sahaya adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dia akan dimintai pertanggungjawaban atasnya. Ketahuilah, bahwa setiap kalian adalah pemimipin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas siapa yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari no. 2554 dan Muslim no. 1829)