Kategori Fiqh

Pemahaman muslimin mengenai praktik-praktik ibadah berdasarkan Syariat
Kajian Bertema Fiqh

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Kitab:Khulashatul Kalam 'alaa Umdatul Ahkam
Karya: Syaikh Abdullah Alu Bassam Rahimahullah
Hari/Tanggal: Selasa, 15 Rabi’ul Awal 1447 / 7 Oktober 2025
Bersama Ustadz Mohammad Alif, Lc 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱  - Staff Pengajar Ma'had Imam Bukhari Solo
Tempat: Masjid Al-Ikhlash Jl. Adi Sucipto - Kerten Solo
📗 Hadist: Kitab Taysiiril Alam 'alaa Umdatil Ahkamكتاب تيسير العلام شرح عمدة الأحكام).
Daftar Isi:

 



بَابُ الخشُوع في الصَّلاةِ
Bab: Khusyuk dalam Shalat 

📖 Hadits #127: Nabi ﷺ Terganggu dengan Pakaian Bermotif

١٢٧ - عَنْ عَائِشَةَ رضيَ الله عَنْهَا أنَ النَّبَّي صلى الله عليه وسلم صَلَّىِ في خَمِيصةٍ، لَهَا أعْلاَمٌ، فَنَظَرَ إِلى أعْلاَمِهَا نَظْرَةً، فَلَمَّا انْصَرَف قالَ: " اذهبوا بخَمِيصتي هذه إِلى أبي جَهْمٍ، وَأْتُوني بِأنْبِجَانيَّة ِ أبي جَهْمٍ، فإنهَا أَلْهَتْني آنِفاً عَن صَلاتي.

127. Dari Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā- bahwasanya Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- pernah shalat dengan mamakai pakaian Khamīṣah bermotif. Beliau sekilas melihat motifnya. Maka ketika telah selesai, beliau bersabda, "Bawalah Khamīṣahku (pakain dari wol bermotif) ini pada Abu Jahm dan bawakan untukku Anbijāniyah (pakaian tanpa motif) hadiah dari Abu Jahm, sesungguhnya kain itu tadi telah melalaikan aku dari shalatku."

  • Hadits Shahih - Muttafaq 'alaih

Khamisah yaitu pakaian dengan motif persegi dan berwarna warni sedangkan kain Anbijan yaitu pakaian wol polos tebal.

 💡 Faedah yang dapat diambil dari hadits:
  1. Wajibnya khusyuk dalam shalat dan berusaha untuk dapat melakukannya, serta menghindarkan diri dari hal-hal yang mengganggu Shalat. Sedikit lalainya hati tidak tercela dalam shalat.
  2. Makruh menghias, mengukir, dan menulis (kaligrafi) di dalam masjid karena akan mengganggu orang-orang yang shalat.
    • Ini termasuk perkara-perkara yang mengganggu dalam shalat di dalam masjid.
    • Termasuk pakaian yang ada tulisan.
  1. Bolehnya memakai pakaian bermotif (selain gambar-gambar manusia/ binatang) bagi pria.
  2. Dianjurkannya menerima hadiah untuk menyenangkan hati si pemberi dan menunjukkan rasa cinta padanya.
  3. Boleh mengembalikan hadiah karena sebab-sebab (yang syar'), dengan menerangkan sebab-sebabnya kepada si pemberi sehingga tidak menimbulkan sakit hati.

*****

Shalat yang di dalamnya tidak ada khusyuk dan tidak menghadirkan hati, walaupun sah, tetapi besarnya pahala dilihat dari makin khusyuknya kita di dalam shalat. Dari ‘Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إنَّ الرَّجلَ لينصَرِفُ وما كُتِبَ لَهُ إلَّا عُشرُ صلاتِهِ تُسعُها ثُمنُها سُبعُها سُدسُها خُمسُها رُبعُها ثُلثُها نِصفُها

“Ada yang selesai dari shalatnya, tetapi ia hanya mendapatkan sepersepuluh, sepersembilan, seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, dan separuhnya.”

(HR. Abu Daud, no. 796; An-Nasai dalam Al-Kubra, 1:316; Ahmad, 31:189; Ath-Thahawi dalam Syarh Musykil Al-Atsar, 3:136-137. Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’, 2:65, menyatakan bahwa hadits ini hasan).

*****

بَابُ الجَمْع بين الصلاتين في السفر
Bab: Menjamak Dua Shalat Saat Bepergian

📖 Hadits #128: Kebiasaan Rasulullah ﷺ Menjamak Shalat Disaat Bepergian

١٢٨ - عَنْ عَبْدِ الله بن عَبَّاس رَضِيَ الله عَنْهَما قال: كَان رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم يَجْمَعُ بَيْن صَلاَةِ الظُّْهرِ وَالعَصْرِ إذَا كان عَلى ظَهْر سَيْر، وَيَجْمَعُ بينَ الْمَغْرِب وَالعِشَاء

128. Dari Abdullah bin 'Abbās -raḍiyallāhu 'anhumā- ia berkata, “Dahulu Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- biasa menjamak antara salat Zuhur dan Asar jika sedang dalam perjalanan. Beliau juga menjamak antara Magrib dan Isya."

  • HR. Bukhari dan Muslim.

📃 Penjelasan:

Penulis menjelaskan bolehnya menjamak meskipun tidak safar (mukim) dengan beberapa sebab:

  1. Sakit.
  2. Seorang dokter yang sedang mengoperasi pasiennya.
  3. Orang yang merasa takut terhadap dirinya, hartanya atau keluarganya. Termasuk menjaga harta atau sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan. (Seperti security).
  4. Turunnya hujan (ini haknya imam). Maka, sebagian mensyaratkan harus di masjid.
 💡 Faedah yang dapat diambil dari hadits:
  1. Boleh menjama' shalat Zhuhur dengan Ashar dan shalat Maghrib dengan Isya ketika sedang Safar.
  2. Secara urmum pengertian hadits tersebut adalah membolehkan jama' taqdim dan ta'khir antara dua shalat, sebagaimana dalil-dalil tersebut di atas.
  3. Adapun dari teksnya (dzahir Hadits), hanya khusus bila dalam perjalanan safar. Tetapi dalam perjalanan biasa, maka shalatlah pada waktunya.
  • Jumhur ulama tidak membedakan selama dia musafir, maka boleh jamak dan qashar.
  • Sebagian ulama, jika masjid dekat maka lebih baik ikut Jama'ah di masjid. Meskipun boleh jamak dan qashar.

*****

بَابُ قصْر الصَّلاة في السفر
Bab: Mengqashar dalam Shalat

📖 Hadits #129: Hadits Abdullah Ibnu Umar tentang Qashar dalam Shalat

١٢٩ - عَنْ عَبْدِ الله بْن عُمَرَ رضىَ الله عَنْهُمَا قال: صَحِبْتُ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم فَكانَ لاَ يَزِيدُ في السَّفَرِ عَلىَ رَكْعَتَيْن، وَأبا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمانَ كَذٰلِكَ.

129. Dari Abdullah bin Umar -raḍiyallāhu 'anhumā- ia menuturkan, "Aku menyertai Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- , beliau dalam safar tidak mengerjakan lebih dari dua rakaat. Pun (aku menyertai) Abu Bakar, Umar dan Uṡmān, seperti itu juga."

📃 Penjelasan:

  • Awal bolehnya qashar shalat adalah tatkala sudah keluar dari kampung dia tinggal.
  • Jika seseorang hendak safar sampai di bandara, dia sudah jamak qashar, kemudian ketinggalan pesawat atau sebab lain, maka tatkala pulang ke rumah lagi, menurut Jumhur ulama dia tidak perlu mengulang shalatnya. Karena shalatnya sesuai dengan perintah Allah ﷻ. Pendapat ini dikuatkan oleh Syaikh Utsaimin.
  • Jarak Safar. Ada beberapa pendapat:
    • Jarak sejauh 80 km.
    • Berdasarkan kebiasaan ('urf).
    • Jika sudah membawa bekal. Ibnu Hazm mengatakan, jika safar itu ada batasan, pasti sudah dijelaskan oleh Nabi ﷺ akan batasannya.
  • Tidak ada batasan waktunya seandainya tidak berniat untuk mukim.
💡 Faedah yang dapat diambil dari hadits:
  1. Disyariatkannya mengqashar shalat yang empat rakaat menjadi dua rakaat ketika berpergian (safar).
  2. Shalat qashar ketika berpergian termasuk sunnah Nabi ﷺ dan sunnah Khulafaurrasidin.
  3. Qashar berlaku untuk berpergian secara umum, safar haji, safar jihad dan safar-safar lain dalam rangka taat pada Allah ﷻ. Para ulama juga memasukan ke-dalamnya safar yang mubah.
  4. Kasih sayang Allah ﷻ pada hamba-Nya, dan mudahnya syari'at Muhammad ﷺ sehingga ibadah dimudahkan bagi makhluknya. Karena diduga banyak kesulitan dalam safar, Allah ﷻ ringankan bagi mereka dengan (bolehnya) meringkas shalat. Demikian pula, ketika kesulitan itu bertambah berat seperti peperangan menghadapi musuh, diringankan bagi mereka beberapa shalat.
  5. Safar dalam hadits ini adalah mutlak, tidak-dibatasi dengan jarak (jauh atau dekat). Maka sebaiknya dibiarkan menurut kemutlakannya. Sehingga kapan saja disebut safar, boleh baginya mengqashar shalat. Adapun, membatasinya dengan lama waktu tertentu atau jarak tertentu maka tidak ada satupun hadits shahih (yang dapat dijadikan sandaran -pent).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah mengatakan bahwa Allah ﷻ dan Rasul-Nya tidak membatasi jauh dekat atau lama tidaknya safar. Dalam bahasa juga tidak ada batasan yang dapat dibuat pegangan/ rujukan. Maka hendaknya mengembalikan permasalahan ini pada apa yang diketahui dan menjadi kebiasaan orang tentang safar. Kapan saja menurut mereka safar, maka termasuk safar ketika itu.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

  • Media
    Sarana belajar Agama Islam melalui video dan audio kajian dari Asatidz Indonesia yang bermanhaj salaf...
    Ebook
    Bahan bacaan penambah wawasan berupa artikel online maupun e-book yang bisa diunduh. Ebook Islami sebagai bahan referensi dalam beberapa topik yang insyaAllah bermanfaat.
  • image
    Abu Hazim Salamah bin Dînâr Al-A’raj berkata, “Setiap nikmat yang tidak mendekatkan kepada Allah, maka hal tersebut adalah ujian/petaka.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abid Dunyâ dalam Asy-Syukr Lillâh]
    image
    ‘Ammâr bin Yâsir radhiyallâhu ‘anhumâ berkata,“Ada tiga perkara, siapa yang mengumpulkannya, sungguh dia telah mengumpulkan keimanan: inshaf dari jiwamu, menebarkan salam kepada alam, dan berinfak bersama kefakiran.” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry secara Mu’allaq dan Al-Baihaqy]

Share Some Ideas

Punya artikel menarik untuk dipublikasikan? atau ada ide yang perlu diungkapkan?
Kirim di Sini