Niatilah untuk Menuntut Ilmu Syar'i

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.”
(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 2436)
Kajian Aqidah

بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم

📚┃Materi : Syarah Kitab Riyadush Shalihin. Hadits: https://shamela.ws/
🎙┃ Pemateri : Ustadz Abu Nafi' Sukadi, hafizhahullahu Ta'ala.
🗓┃ Hari, Tanggal : Jumat [Sebelum Maghrib], 7 November 2025 M / 16Jumadil Awal 1447
🕌┃Tempat : Masjid AL-Qomar - Jl. Slamet Riyadi no. 414 A, Purwosari Solo


  Daftar Isi:



[كتاب الجهاد]  ٢٣٤- باب فضل الجهاد

Bab-234 : Keutamaan Jihad

 📖 Hadits 1295: Kesucian Minyak Kesturi

١١/١٢٩٥- وَعنْهُ قَالَ: قَالَ رسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: "مَا مِنْ مَكلوم يُكْلَمُ في سَبيِلِ اللَّه إلاَّ جاءَ يَوْمَ القِيامةِ، وكَلْمُهُ يَدْمى: اللوْنُ لونُ دمٍ والريحُ رِيحُ مِسْكٍ". متفقٌ عليهِ.

11/1295. Dari Abu Hurairah Radhiyallohu'anhu, dia bertutur: "Rasulullahﷺ bersabda: 'Tidaklah seseorang yang terluka di dalam peperangan di jalan Allah, melainkan dia akan datang pada hari Kiamat kelak dalam keadaan luka yang terus mengeluarkan darah, warnanya merah darah, dan harumnya aroma kesturi." (Muttafaq 'alaih)

📃 Pengesahan Hadits:

Hadits ini adalah bagian dari hadits sebelumnya, sebagaimana oleh penyusunnya disebutkan. Al-Bukhari meriwayatkan sebagiannya.

💡 Kandungan Hadits:

Sebagai tambahan dari sebelumnya, yaitu menunjukkan kesucian minyak kesturi. Minyak ini boleh dioleskan kepada pakaian dan badan, serta boleh juga diperdagangkan.

*****

📖 Hadits No. 1296: Ciri Syuhada dan Kehormatannya Hanya Milik Islam

١٢/١٢٩٦- وعَنْ مُعاذٍ رضي اللَّه عَنْهُ، عن النَّبيّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم، قَالَ: "منْ قَاتَلَ في سَبيلِ اللَّهِ مِنْ رَجل مُسلِمٍ فُواقَ نَاقةٍ وجبتْ لَهُ الجَنَّةُ، ومَنْ جُرِحَ جُرْحاً في سبيلِ اللَّه أوْ نكِب نَكبَةً، فَإنَّهَا تجيءُ يَوْمَ القِيامة كأغزَرِ مَا كَانَتْ: لَوْنُهَا الزَّعْفَرانُ، ورِيحُها كالمِسكِ". رواهُ أَبُو داودَ، والترمذيُّ وقال: حديثٌ حسَنٌ صحيحٌ.

12/1296. Dari Mu'adz , dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: "Barang siapa di antara seorang Muslim berperang di jalan Allah dalam waktu sebentar saja, maka wajib baginya Surga. Barang siapa yang terluka di jalan Allah atau terkena suatu musibah, maka lukanya di hari Kiamat kelak akan datang dengan darah yang lebih deras daripada semula, warnanya warna za'faran, sedangkan harum aromanya kesturi." (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi. At-Tirmidzi berkata: "Hadits hasan shahih.")

📃 Pengesahan Hadits:

Shahih. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud (2541), at-Tirmidzi (1657), an-Nasa-i (VI/25-26), Ibnu Majah (2792), Ahmad (V/230-231, 235, 244), dan lainnya melalui jalur dari Malik bin Yukhamir, bahwa Mu'adz bin Jabal ... (selanjutnya dia menyebutkan hadits ini). Saya (penulis) katakan: "Sanad ini shahih."

📗 Kosa Kata Hadits:

  • Makna فُواقَ نَاقةٍ : Sebentar saja.
  • Makna  نَكبَةً : Musibah yang menimpa manusia.

💡 Kandungan Hadits:

  1. Jihad dan pahalanya khusus untuk umat Islam, tidak untuk yang lainnya.
  2. Ciri syuhada dan kehormatannya tidak dimiliki oleh umat lain, selain putra-putra umat ini dari kalangan ahli tauhid.
  3. Mujahid fi sabilillah pahalanya adalah Surga, selama amalnya tidak terkontaminasi oleh keinginan-keinginan duniawi.
  4. Apa pun bentuk kejadian dan ujian yang dialami para syuhada, semuanya akan mendapat imbalan pahala, tidak ada yang sia-sia.

*****

📖 Hadits No. 1297: Jihad Lebih Utama dari pada Shalat Sunnah 70 Tahun

١٣/١٢٩٧- وعنْ أَبي هُريرةَ، رضِي اللَّه عَنْهُ، قَالَ: مَرَّ رَجُلٌ مِنْ أصْحَاب رسُولِ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم، بشِعْب فيهِ عُيَيْنَةٌ مِن ماءٍ عَذْبةٍ، فأَعجبتهُ، فَقَالَ: لَو اعتزَلتُ النَّاسَ فَأَقَمْتُ في هَذَا الشِّعْبِ، ولَنْ أفعلِ حَتى أسْتأْذنَ رسُولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم، فذكَرَ ذلكَ لرسُولِ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم، فَقَالَ: "لاَ تفعلْ، فإنَّ مُقامَ أحدِكُمْ في سبيلِ اللَّهِ أفضَلُ مِنْ صلاتِهِ في بيتِهِ سبْعِينَ عَاماً، أَلاَ تُحبُّونَ أنْ يَغْفِر اللَّه لَكُمْ ويُدْخِلكَمُ الجنَّةَ؟ اغزُوا في سبيلِ اللَّهِ، منْ قَاتَلَ في سَبيلِ اللَّهِ فُوَاقَ نَاقَة وَجَبتْ لَهُ الجَنَّةُ". رواهُ الترمذيُّ وَقالَ: حديثٌ حَسَنٌ.

13/1297. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu, dia berkata: "Pernah seorang Sahabat Rasulullah melewati sebuah lereng gunung. Di sana ada sebuah mata air kecil yang tawar rasanya yang mengagumkannya. Maka orang itu berkata: 'Sebaiknya aku ber-'uzlah (tinggal menyendiri dari keramaian orang) di lereng ini. Akan tetapi, tidak akan kulakukan hingga aku memohon izin lebih dahulu kepada Rasulullah ﷺ. Setelah dia melaporkan maksudnya itu kepada Rasulullah,' maka beliau bersabda: 'Jangan lakukan, sesungguhnya berdirinya seseorang di antara kamu di jalan Allah lebih utama daripada shalat di rumahnya selama tujuh puluh tahun. Tidak senangkah kamu jika Allah mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke Surga? Maka dari itu, berperanglah di jalan Allah ﷻ. Barang siapa yang berperang di jalan Allah, walau dalam waktu yang sebentar, maka wajiblah baginya Surga.'" (HR. At-Tirmidzi.Dia mengatakan: "Ini hadits hasan.")

Al-fuwaq adalah jarak antara dua perahan susu (maksudnya waktu yang sebentar).

📃 Pengesahan Hadits:

Hasan. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi (1650) dengan sanad hasan.

💡 Kandungan Hadits:

  1. Ilmu harus dimiliki sebelum beramal. Karena itu, Sahabat bertanya kepada Rasulullah sebelum melakukan keinginannya (beramal).
  2. Keinginan seorang Mukmin harus mengikuti kebutuhan syariat.
  3. Penjelasan etika para Sahabat bersama Rasulullah ﷺ. Ketika hendak melaksanakan sesuatu, walaupun untuk keperluannya sendiri, mereka pasti menghadapkan masalahnya kepada Rasulullah.
  4. Besarnya usaha serta perhatian Rasulullah agar umat beliau memperoleh kebaikan dan mendapatkan pahala di sisi Allah .
  5. Oleh karena itu, beliau memberikan petunjuk kepada para Sahabat berupa suatu perbuatan yang dapat menghasilkan pahala besar dan kebaikan yang merata serta derajat yang tinggi.
  6. Berjihad di jalan Allah & lebih utama beberapa derajat daripada shalat sunnah.
  7. Jaminan Allah adalah Surga bagi orang yang gugur di dalam jihad fi sabilillah, yang tujuannya hanya mengharapkan ridha Allah, berperang hanya untuk membela Kalimat Allah yang tinggi.

*****

📖 Hadits ke-1298: Keagungan Jihad

١٤/١٢٩٨- وعَنْهْ قَالَ قِيلَ: يَا رسُولَ اللَّهِ، مَا يَعْدِلُ الجِهَادَ في سَبيلِ اللَّهِ؟ قَالَ: "لاَ تَسْتَطيعُونَه،"فَأعَادُوا عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثاً كُلُّ ذلك يقول:"لا تستطيعون،". ثُمَّ قَالَ:"مثَل المُجَاهِدِ فِي سَبيلِ اللَّهِ كمثَل الصَّائمِ القَائمِ القَانِتِ بآياتِ اللَّهِ لا يَفْتُرُ: مِنْ صيامٍ، وَلاَ صلاةٍ، حَتَّى يَرجِعَ المجاهدُ في سَبِيلِ اللَّهِ "متفقٌ عليهِ. وهذا لفظُ مسلِمٍ.

وفي روايةِ البخاري، أنَّ رَجُلاً قَال: يَا رسُولَ اللَّهِ دُلَّني عَلى عملٍ يَعْدِلُ الجهَادَ؟ قَالَ:"لاَ أجدهُ"ثُمَّ قَالَ:"هَلْ تَستَطِيعُ إِذَا خَرَجَ المُجاهِدُ أنْ تدخُلَ مَسجِدَك فتَقُومَ وَلاَ تَفتُرَ، وتَصُومَ وَلاَ تُفطِرَ؟ "فَقالَ: ومَنْ يستطِيعُ ذَلك؟

14/1298. Dari Abu Hurairah , dia berkata: "Rasulullah pernah ditanya: 'Wahai, Rasulullah! Apakah yang mengimbangi jihad fi sabilillah?' Beliau menjawab: 'Kamu tidak akan mampu melakukannya!' Mereka pun lalu mengulang pertanyaan dua atau tiga kali. Sementara jawaban beliau untuk semua pertanyaan itu sama: 'Kamu tidak akan mampu melakukannya.'

Setelah itu, beliau bersabda: 'Perumpamaan mujahid fi sabilillah, seperti orang yang berpuasa, yang rajin beribadah, serta taat mengamalkan ayat-ayat Allah, tidak lengah dan loyo dari menjalankan puasanya dan tidak shalat sampai mujahid fi sabilillah itu pulang dari medan perang.""
(Muttafaq 'alaih. Ini lafazh Muslim)

Dalam riwayat al-Bukhari disebutkan, bahwa seorang laki-laki berkata: "Wahai, Rasulullah, tunjukilah aku kepada suatu amal yang dapat mengimbangi jihad!" Beliau bersabda: "Tidak ada." Selanjutnya, beliau bersabda: "Mampukah kamu, apabila mujahid telah pergi berperang, memasuki masjidmu lalu beribadah di dalamnya tanpa terputus-putus, juga berpuasa tanpa henti?" Orang itu berkata: "Siapakah gerangan yang mampu melakukan hal itu ?! "

📃 Pengesahan Hadits:

Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari (VI/4-Fathul Bâri) dan Muslim (1878).

📗 Kosa Kata Hadits:

  • Makna القَائمِ : Orang yang rajin beribadah.
  • Makna  الْقَانِتُ : Orang yang taat.
  • Makna لَا يَفْتُرُ : Tidak lengah dan tidak loyo.

💡 Kandungan Hadits:

  1. Menjelaskan keagungan jihad. Sebab, jihad mengimbangi keutamaan semua amal yang disebutkan di dalam hadits di atas.
  2. Keutamaan amal kebaikan tidak dapat diketahui dengan qiyas atau analogi. Sebab, keutamaan merupakan kebaikan dan anugerah dari Allah ta'ala bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya.

*****

📖 Hadits ke-1299: Keagungan Jihad dan Penjelasan 'Uzlah

١٥/١٢٩٩- وعنْهُ أنَّ رسُول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَال: "مِنْ خَيرِ معاشِ الناس لَهُم رجُلٌ مُمسِكٌ بعنَانِ فرسِهِ في سَبيلِ اللَّهِ، يطِيرُ عَلَى متنِهِ كُلَّما سمِع هَيعةً، أوْ فَزَعَة طَار عَلَيْهِ، يَبْتَغِي القَتْلَ أَوْ المَوتَ مظَانَّهُ، أَوْ رَجُلٌ فِي غُنَيْمةٍ في رَأسِ شَعفَةٍ مِن هذِهِ الشّعفِ أَوْ بطنِ وادٍ مِنْ هذِهِ الأودِيةِ يُقيمُ الصَّلاةَ، ويُؤْتي الزَّكاةَ، ويعْبُدُ ربَّهُ حتَّى يَأْتِيَه اليَقِينُ لَيْسَ مِنَ النَّاسِ إلاَّ فِي خَيْرٍ "رواهُ مسلمٌ.

15/1299. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah pernah bersabda: "Termasuk sebaik-baik (usaha) penghidupan manusia adalah seseorang yang memegang tali kendali kudanya untuk berjuang di jalan Allah . Ia segera naik ke atas kudanya setiap kali mendengar seruan berperang atau yang semisalnya. Ia pun langsung melompat ke punggung kudanya menuju medan pertempuran mengharapkan kematian (sebagai syahid) dari tempat-tempatnya. Termasuk pula orang yang hidup dengan hewan ternak gembalaannya di atas bukit atau di dasar lembah dengan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, tetap beribadah kepada Allah hingga ajal menjemputnya, serta tiada bergaul dengan manusia kecuali dalam kebaikan semata."

(HR. Muslim no. 1889).

📗 Kosa Kata Hadits:

  • Makna عنَانِ : Tali kekang binatang yang menjadi pegangan.
  • Makna يَبْتَغِي الْقَتْلَ : Mencari objek pembunuhan dari orang-orang kafir di medan jihad.
  • Makna الْتَقِيْنُ: Kematian. 
  • Makna لَيْسَ مِنَ النَّاسِ إِلَّا فِيْ خَيْرِ•: Dia tidak bergaul (berinteraksi) dengan orang banyak kecuali dalam hal kebaikan.

Pengesahan hadits dan penjelasannya telah diberikan pada bahasan hadits nomor (601) di dalam bab (69): "Disunnahkan Ber-'uzlah Ketika terjadi Kerusakan pada Umat Manusia dan Zaman."

Kandungan Hadits nomor (601)

  1. Keutamaan berjihad dan mempersiapkan diri untuk berjihad, yakni meniatkan diri dengannya dalam rangka mendapatkan mati syahid di jalan Allah.
  2. Keutamaan menggembala kambing, karena di situ bisa mencukupi kebutuhan dan mendapatkan penghasilan yang halal saat menyendiri (ber-'uzlah) dari umat manusia tatkala terjadi fitnah dan kerusakan di tengah-tengah umat manusia.
  3. Barang siapa mempergauli orang-orang, maka dia harus memberikan jaminan keselamatan bagi kaum Muslimin dari kejahatan tangan dan keburukan lidahnya.
  4. 'Uzlah yang disebabkan karena adanya berbagai macam fitnah tidak boleh menghalangi hamba untuk tetap menunaikan hukum-hukum syariat sesuai dengan ajaran-Nya yang benar; baik berkenaan dengan shalat, puasa, zakat, maupun haji.

*****

📖 Hadits ke-1300: Surga ada 100 Tingkatan untuk Para Mujahid

١٦/١٣٠٠- وعَنْهُ، أنَّ رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم، قالَ: "إنَّ في الجنَّةِ مائَةَ درجةٍ أعدَّهَا اللَّه للمُجَاهِدينَ في سبيلِ اللَّه مَا بيْن الدَّرجَتَينِ كَمَا بيْنَ السَّمَاءِ والأَرْضِ". رواهُ البخاريُّ.

16/1300. Dari Abu Hurairah , bahwasanya Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya di Surga ada seratus derajat yang dipersiapkan Allah untuk para mujahid fi sabilillah. Jarak antara kedua derajat itu sejauh jarak antara langit dan bumi." (HR. Al-Bukhari)

📃 Pengesahan Hadits:

Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari (VI/16-Fathul Bâri).

💡 Kandungan Hadits:

  1. Menjelaskan keutamaan jihad fi sabilillah.
  2. Menjelaskan tentang besarnya Surga dan kenikmatan-kenikmatan di dalamnya yang telah Allah persiapkan untuk para mujahid.
  3. Suatu indikasi bahwa derajat ini juga dapat diperoleh oleh seseorang yang bukan mujahid. Hal itu dapat disebabkan oleh niat atau dengan amal-amal shalih. Sebab, Rasulullah memerintahkan kita semua untuk berdoa memohon agar dimasukkan ke Surga Firdaus al-A'la. Yang demikian itu setelah beliau memberi tahu para Sahabat bahwa derajat itu diperuntukkan bagi para mujahid. Keterangan ini diperoleh dari konteks hadits pada penjelasan bab ini, yaitu: " ... Apabila kamu memohon kepada Allah, mohonlah al-Firdaus. Sebab, al-Firdaus adalah Surga yang pertengahan dan paling tinggi. Di atasnya 'Arsy ar-Rahman. Dari situlah sungai-sungai Surga memancar."
  4. Menjelaskan tempat-tempat di Surga, yang bertingkat-tingkat. Setiap orang menempati tempatnya sendiri di dalam sesuai dengan ukuran amalnya.

*****

📖 Hadits ke-1301: Cintanya para Sahabat Rasululah ﷺ terhadap Kebaikan

١٧/١٣٠١- وعَن أَبي سعيدٍ الخُدْرِيِّ، رضي اللَّه عَنْهُ، أنَّ رسُولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَال: " مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبَّا، وبالإسْلامِ ديناً، وَبمُحَمَّدٍ رَسُولاً، وَجَبت لَهُ الجَنَّةُ"فَعَجب لهَا أَبُو سَعيدٍ، فَقَال أعِدْها عَلَيَّ يَا رَسولَ اللَّهِ فَأَعادَهَا عَلَيْهِ، ثُمَّ قَالَ:"وَأُخْرى يَرْفَعُ اللَّه بِها العَبْدَ مئَةَ درَجةٍ في الجَنَّةِ، مَا بيْن كُلِّ دَرَجَتَين كَما بَين السَّماءِ والأرْضِ"قَالَ: وَمَا هِي يَا رسول اللَّه؟ قَالَ:"الجِهادُ في سبِيل اللَّه، الجِهادُ في سَبيلِ اللَّهِ". رواهُ مُسلمٌ.

17/1301. Dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwasanya Rasulullah bersabda: "Barang siapa ridha kepada Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai Rasul-Nya, maka sudah wajib Surga baginya." Mendengar hal itu, kagumlah Abu Sa'id, lalu ia berkata: "Ulangi ucapan itu kepada saya, wahai, Rasulullah!" Maka beliau mengulanginya. Selanjutnya, beliau bersabda: "Ada perkara lain lagi yang dengan perkara itu Allah akan mengangkat derajat hamba itu hingga seratus derajat di Surga. Adapun jarak antara kedua derajat tersebut adalah sejauh Jarak antara langit dan bumi." Abu Sa'id: bertanya: "Perkara apakah itu, wahai, Rasulullah?" Beliau menjawab: "Jihad fi sabilillah. Jihad fi sabilillah." (HR. Muslim).

📃 Pengesahan Hadits:

  • Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim (1884).

💡 Kandungan Hadits:

  1. Cintanya para Sahabat Rasululah ﷺ terhadap kebaikan, pintu-pintu kebaikan, dan penyebab-penyebabnya.
  2. Diagungkannya perkara jihad fi sabilillah.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم