Niatilah untuk Menuntut Ilmu Syar'i

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.”
(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 2436)
Kajian Aqidah

ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ

Kajian Kitab: 600 حديث للحفظ للأطفال - Dr. Hani Al-Syaikh Jooma Hafidzahullah
Tanggal:  3 Jumadil Awwal 1447 / 25 Oktober 2025
Tempat: Masjid Al-Qomar Purwosari, Surakarta
Bersama: Ustadz Abu Adib Hafidzahullah

Daftar Isi:



Hadits ke-298: Tentang Kebaikan dan Dosa

٢٩٨. عَنِ النَّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ الْأَنْصَارِيِّ، قَالَ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، عَنِ الْبِرِّ وَالْإِثْمِ فَقَالَ: «الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ، وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ، وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ

298. Dari an-Nawwâs bin Sam’ân Radhiyallahu anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa salam tentang kebaikan dan dosa (keburukan)? Lalu beliau bersabda: Kebaikan adalah bagusnya perangai; sedangkan dosa (keburukan) adalah apa yang mengganjal di dadamu dan engkau pun tidak suka diketahui oleh orang lain. [HR. Muslim]

۞ Penjelasan:

Banyak pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para Shahabat Nabi ﷺ dan hal itu bertujuan pada dua hal: untuk mengetahui ilmu atau menjauhi keburukan, bukan untuk membuat bimbang manusia. Karena pembuat bimbang, was-was dan bid'ah hanyalah pekerjaan orang munafik.

Maka, tatkala zaman Umar bin Khathab Radhiyallahu’anhu, beliau sangat tegas terhadap penebar syubhat

Ketegasan Umar bin Khattab terhadap penebar syubhat tercermin dalam sikapnya yang berani menegakkan kebenaran dan keadilan, serta julukannya sebagai Al Faruq yang berarti "sang pembeda antara benar dan salah". Meskipun tegas, beliau tetap bersikap bijaksana dan adil dalam berbagai keputusan, termasuk saat menghadapi perselisihan, dan selalu mengutamakan pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.

(Husnul khuluq) yaitu akhlaq yang baik

Kebajikan adalah akhlak yang baik, juga masuk ke dalam akidah. Hadits berikut menjadi bukti bahwa iman dikaitkan dengan akhlak yang baik:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 6018, 6019, 6136, 6475 dan Muslim, no. 47]

Muslim yang baik akan menjaga muruah yaitu menjaga kehormatan diri dengan menjauhi hal-hal yang menjatuhkannya dan melakukan perkara-perkara yang memuliakannya.

Imam Syafi'i pernah berkata bahwa rukun muruah ada empat:

  • Bagusnya akhlak. Hal ini akan menjatuhkan harga diri. Siapapun dia.
  • Dermawan. Lawannya adalah kebahilan yang akan dijauhkan dari jalan kebaikan.
  • Tawadhu yang merupakan lawan dari kesombongan.
  • An-Nusuk (berkorban atau Ibadah dengan banyak ketaatan). (Manaqib Al-Baihaqi 2/188).

Para ulama menjelaskan bahwa akhlak yang baik terhadap makhluk terdiri dari unsur berikut:

1. Menahan dari gangguan (Kafful Adzzaa)

Maknanya adalah bahwa seseorang menahan dirinya dari mengganggu orang lain, baik itu gangguan yang berhubungan dengan harta, jiwa, maupun kehormatan. Orang yang tidak bisa menahan dirinya dari mengganggu orang lain, maka ia tidak mempunyai akhlaq yang baik, dan ia berakhlaq jelek.

2. Suka Membantu/Dermawan (Badzlun Nada)

Makna “Badzlun Nada” adalah bersikap dermawan dan suka membantu. Kedermawanan di sini tidaklah seperti yang dipahami oleh sebagian orang bahwa terbatas pada harta saja. Tapi yang dimaksud kedermawanan di sini adalah mendermakan jiwa, kedudukan, dan harta. Jika kita melihat seseorang memenuhi kebutuhan manusia, membantu mereka, menyebarkan ilmu di antara manusia, mendermakan hartanya kepada manusia, maka kita pun akan mensifati orang tersebut sebagai orang yang berakhlaq baik, karena ia adalah seorang yang dermawan dan suka menolong.

3. Sabar terhadap yang menzalimi (Sabr alal adza)

Seseorang yang membalas kejahatan orang lain dengan memaafkan dan bahkan berbuat baik kepadanya merupakan tingkatan derajat yang utama. Dan pada sikap yang seperti ini terdapat balasan yang besar dari Allah ﷻ dan pahala yang banyak. Hal ini tidak dapat dilakukan kecuali oleh orang yang mempunyai tekad yang kuat, ilmu yang luas, dan kesabaran yang banyak.

4. Wajah yang Berseri (Thalaqatul Wajh)

Yaitu seseorang selalu berwajah ceria, tidak bermuka masam. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لا تَحْقِرنَّ مِنَ المَعرُوفِ شَيئاً وَلَوْ أنْ تَلقَى أخَاكَ بِوَجْهٍ طَليقٍ

“Janganlah meremehkan sesuatu kebaikan sekecil apapun, walaupun engkau berjumpa dengan saudaramu dengan wajah berseri-seri.” (HR. Muslim)

(Al-itsm) yaitu dosa.

Itsm adalah berbagai maksiat dan dosa-dosa terkait dengan hak Allâh, ataupun hak sesama makhluk. Dan Dosa adalah apa yang membuat gelisah

Kebaikan selalu menentramkan jiwa dan kejelekan selalu menggelisahkan jiwa dan tidak suka diketahui manusia. Itulah realita yang ada pada umumnya manusia.

Dosa dan dampak buruknya:
1. Tidak membuat tenang, bisa sampai ke keruhnya hati dan matinya hati.
2. Mewariskan kehinaan.

Berkata Ibnu Mubarak (Abdullah ibnu Mubarak rahimahullah):  “Aku melihat dosa-dosa itu mematikan hati dan membiasakannya akan mewariskan kehinaan, meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa itu adalah kehidupan bagi hati. Dan itu lebih baik bagimu untuk menyelisihi dosa artinya tidak melakukan perbuatan dosa.”

Demikian dosa-dosa itu bisa menyebabkan penyakit yang bertambah dan terus sampai akhirnya hati itu mati, menyebabkan kematian bagi hati karena kemaksiatan itu melahirkan kemaksiatan yang lain.

*****

📖 Hadits ke-299: Keutamaan Orang yang Saling Mencintai karena Allah ﷻ

٢٩٩. عن أبي هريرة رَضَِ لَّهُ عَنةُ قال: قال رسول الله : : "إن الله تعالى يقول يوم القيامة: أين المتحابون بجلالي؟ اليوم أظلهم في ظلي يوم لا ظل إلا ظلي) رواه مسلم

299. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah bersabda: "Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman pada hari kiamat: 'Di manakah orang-orang yang saling mencintai karena-Ku? Hari ini akan Aku naungi mereka di bawah naungan-Ku, pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Ku.'" Diriwayatkan oleh Muslim.

۞ Penjelasan:

Orang yang mencintai karena Allah ﷻ akan mendapatkan kecintaan Allah ﷻ. Hadits nabi, Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda:

حَقَّتْ مَحَبَّتِيْ عَلَى الْمُتَحَآبِّيْنَ فِيَّ وَحَقَّتْ مَحَبَّتِيْ عَلَى الْمُتَنَاصِحِيْنَ فِيَّ وَحَقَّتْ مَحَبَّتِيْ عَلَى الْمُتَزَاوِرِيْنَ فِيَّ وَحَقَّتْ مَحَبَّتِيْ عَلَى الْمُتَبَاذِلِيْنَ فِيَّ وَهُمْ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُوْرٍ يُغْبِطُهُمُ النَّبِيُّوْنَ وَالصِّدِّيْقُوْنَ بِمَكَانِهِمْ

Berhak mendapatkan kecintaan-Ku, orang yang saling mencintai karena Aku. berhak mendapatkan kecintaan-Ku, orang yang saling menasehati karena Aku, berhak mendapatkan kecintaan-Ku, orang yang saling mengunjungi karena Aku, berhak mendapatkan kecintaan-Ku, orang yang saling memberi karena Aku. Mereka akan berada di mimbar-mimbar dari cahaya yang membuat iri para Nabi dan orang-orang shalih terhadap tempat mereka itu. (HR Ibnu Hibban)

Beruntunglah orang-orang yang saling mencintai sesama muslim, beruntunglah orang-orang yang suka menyambung tali silaturahim, beruntunglah orang-orang yang saling menasehati dalam kebaikan, dan beruntunglah orang-orang yang suka berbagi di antara sesama, karena orang-orang yang seperti ini akan selalu dalam pandangan dan kecintaan Allah ﷻ.

Maka, jangan rusak persaudaraan islam hanya karena masalah dunia yang sedikit.

Salah satu keutamaan berteman dengan Ahli tauhid adalah saat dishalatkan jenazah menjadikannya syafa'at. Diriwayatkan dari sahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلًا لَا يُشْرِكُونَ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا شَفَّعَهُمْ اللَّهُ فِيهِ

“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, dan disalatkan oleh lebih dari empat puluh orang, dalam kondisi mereka tidak menyekutukan Allah sedikitpun, niscaya Allah akan mengabulkan syafaat (doa) mereka untuknya.” (HR. Muslim no. 948)

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم