بسم الله الرحمن الرحيم
📚┃Materi:"Al Qaul Al Mubin fi Huquqi An Nabiyyil Amin"
✍🏼┃Karya: Ustadz Mohammad Alif, Lc Hafidzahullah
🎙┃Pemateri: Ustadz Mohammad Alif, Lc Hafidzahullah (Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhari)
🗓┃Hari & Tanggal: Hari Hari Jum'at, 26 September 2025/ 4 Rabi'ul Akhir 1447 H
🕰┃Waktu: Ba'da Maghrib - Isya'
🕌┃Tempat: Masjid Al-Qomar - Jl. Slamet Riyadi No. 414 Rel Bengkong Purwosari, Solo, Jawa Tengah 57142
Telah berlalu pembahasan mengenai hak-hak Nabi ﷺ, yaitu:
- Wajib mengenal Nabi ﷺ
- Mengimani nabi
- Mencintai Nabi ﷺ
- Mentaati Nabi ﷺ
- Meneladani Nabi ﷺ
- Memuliakan Nabi ﷺ
- Membela dan menolong Nabi ﷺ
- Meninggalkan bid’ah
- Mengagungkan sunnah-sunnah Nabi ﷺ
- Larangan menyelisihi sunnah-sunnah Nabi ﷺ
- Menghidupkan Sunnah-sunnah Nabi ﷺ
- Haramnya Mencela Para Sahabat Nabi ﷺ
- Kewajiban Mencintai Ahlul Bait Nabi ﷺ
- Membenarkan Apa yang telah Dikabarkan Nabi ﷺ
- Peringatan dari Sikap Ghuluw [Berlebih-lebihan] kepada Nabi ﷺ
- Menyampaikan Hadits Nabi ﷺ
باب فضل الصلاة على النبي ﷺ
Bab Tentang Keutamaan Shalawat Atas Nabi ﷺ
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. [Al-Ahzab: 56].
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim, no. 408)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata: Al-Bukhari berkata: Abu Al-Aliyah (Kibar Tabi'in) berkata: Shalawat Allah ﷻ maknanya pujian-Nya kepada Nabi ﷺ di hadapan para malaikat, dan shalawat para malaikat adalah permohonan do'a untuk Nabi ﷺ. Ibnu Abbas berkata: Mereka bershalawat maknanya mereka menyampaikan mendo'akan keberkahan. Demikianlah riwayat Al-Bukhari dari keduanya.
Abu Isa al-Tirmidzi berkata: Diriwayatkan dari Sufyan al-Tsauri dan lebih dari satu ulama bahwa mereka berkata: Shalawat Allah ﷻ adalah rahmat, dan shalawat para malaikat adalah memohon ampunan. Makna ayat ini adalah bahwa Allah, Subhanahu wa ta’ala, telah memberitahukan kepada hamba-hamba-Nya tentang kedudukan Nabi ﷺ di sisi-Nya di hadapan dalam majelis para malaikat, dengan memujinya di hadapan para malaikat yang mulia, dan bahwa para malaikat mendo'akannya. Kemudian Allah ﷻ memerintahkan penduduk bumi untuk menyampaikan shalawat dan salam kepadanya, agar pujian dari penduduk langit dan bumi dapat bergabung mendo'akan kepadanya. [Tafsir al-Qur'an al-'Azim (11/209-210)].
Shiddiq Hasan Khan (semoga Allah merahmatinya) berkata: (Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya menyampaikan shalawat kepada Nabi). Ayat ini menunjukkan bagaimana Allah memuliakan Rasul-Nya, tidak hanya semasa hidupnya, tetapi juga setelah wafatnya. Ayat ini menunjukkan kedudukannya di sisi Allah ﷻ. Kata ganti dalam "mereka menyampaikan shalawat" merujuk kepada Allah ﷻ dan para malaikat, dan sangat memuliakan para malaikat dengan menjadikan kata ganti "untuk mereka" dan "untuk Allah ﷻ" menjadi satu. [Fath al-Bayan fi Maqasid al-Qur'an karya ulama Abu Tayyib Siddiq bin Hasan Khan al-Qannauji (11/134)]
1. Mendorong untuk memperbanyak shalawat dan shalawat kepada Nabi ﷺ.
2. Bukti kecintaan kepada Nabi ﷺ adalah dengan shalawat dan salam yang sering disampaikan kepadanya.
3. Balasan sesuai dengan perbuatan, karenanya, satu pahala amal saleh diganjar sepuluh kali lipat.
4. Di antara hak-hak Nabi Muhammad atas kita adalah memperbanyak shalawat dan salam, sebagaimana Allah ﷻ telah mengirimkan shalawat dan salam kepadanya dan memerintahkan kita untuk melakukannya, dan para malaikat pun mengirimkan shalawat dan salam kepadanya.
Salah satu buku terbaik yang ditulis tentang topik ini adalah "Jala' al-Afham fi Fadl al-Salaat wa al-Salam 'ala Khair al-Anam" (Penjelasan Pemahaman tentang Keutamaan Shalawat dan Salam bagi Sebaik-baik Makhluk) karya Imam Ibnu Qayyim al-Jawziyyah.
Tambahan Hadits-hadits tentang Shalawat atas Nabi ﷺ:
1. Satu shalawat diganjar 10 kali dan dihapuskan dosa 10 kali
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ
“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)” [HR. Ahmad (3/102 dan 261)].
2. Cukup Bershalawat, jangan Eid di kuburan Nabi ﷺ
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا ، وَلَا تَجْعَلُوا قَبْرِي عِيدًا ، وَصَلُّوا عَلَيَّ ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ تَبْلُغُنِي حَيْثُ كُنْتُمْ
“Jangan jadikan rumah kalian sebagai kuburan, dan jangan jadikan kuburanku sebagai Id, bershalawatlah kepadaku karena shalawat kalian akan sampai kepadaku dimanapun engkau berada”
Hadits ini dikeluarkan oleh Abu Daud dalam Sunan-nya (2042), Imam Ahmad dalam Musnad-nya (8605), Ath Thabrani dalam Al Ausath (8/81), dan yang lainnya.
3. Orang yang paling dekat maka orang yang paling banyak bershalawat kepadaku :
أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً
Manusia yang paling berhak terhadapku pada hari kiamat adalah yang paling banyak bersholawat terhadapku. (H.R atTirmidzi, dinyatakan hasan li ghoirihi oleh Syaikh al-Albaniy dalam Shahih atTarghib)
4. Perbanyak Shalawat di Hari Jum’at
Hadits dari sahabat Aus bin Aus radhiallallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إن من أفضل أيامكم يوم الجمعة فأكثروا علي من الصلاة فيه فإن صلاتكم معروضة علي
“Sesungguhnya hari yang paling utama adalah hari Jumat, karena itu perbanyaklah membaca shalawat untukku. Sesuhngguhnya shalawat kalian ditampakkan kepadaku.”
Sahabat bertanya,
يا رسول الله وكيف تعرض صلاتنا عليك وقد أرمت
Bagaimana shalawat kami bisa ditampakkan kepada Anda, sementara Anda sudah menjadi tanah (di kubur)?
Beliau menjawab,
إن الله تبارك وتعالى حرم على الأرض أَنْ تَأْكُلَ أجساد الأنبياء صلى الله عليهم
“Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan bumi untuk memakan jasad para nabi shallallahu ‘alaihim wa sallam.”(HR. Abu Daud, Nasa’i, Ibn Majah, dan dinyatakan shahih Syaikh Al-Albani)
5. Sesungguhnya ada malaikat yang keliling membawa salam kepadaku:
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «إنَّ لله ملائكةً سَيَّاحين في الأرضِ يُبَلِّغوني مِن أُمَّتِي السَّلامَ».
[صحيح] - [رواه النسائي وأحمد والدارمي]
Dari Abdullah bin Mas'ud -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Sesungguhnya Allah memiliki para malaikat yang berkelana di bumi untuk menyampaikan kepadaku ucapan salam dari umatku." [Hadis sahih] - [Diriwayatkan oleh Nasā`i - Diriwayatkan oleh Ahmad - Diriwayatkan oleh Dārimi]
6. Orang yang pelit adalah Jika disebut nama ku tidak bershalawat.
Dari ‘Ali bin Abi Tholib, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْبَخِيلُ الَّذِى مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَىَّ
“Orang yang disebut pelit adalah orang yang ketika disebut namaku di sisinya lalu ia tidak bershalawat untukku.” (HR. Tirmidzi no. 3546. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
******
باب الإيمان بختم النبوة
Bab tentang Iman kepada Nabi Penutup
Allah ﷻ berfirman:
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّۦنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [Al-Ahzab: 40]
Dan diriwayatkan dari Tsauban Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِي بِالْمُشْرِكِينَ، وَحَتَّى يَعْبُدُوا اْلأَوْثَانَ، وَإِنَّهُ سَيَكُونُ فِي أُمَّتِيْ ثَلاَثُوْنَ كَذَّابُونَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ، وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّيْنَ، لاَ نَبِيَّ بَعْدِيْ.
‘Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga beberapa kelompok dari umatku mengikuti kaum musyrikin dan hingga mereka menyembah berhala, dan sesungguhnya akan ada pada umatku tiga puluh orang pendusta, semuanya mengaku bahwa ia adalah seorang Nabi, padahal aku adalah penutup para Nabi, tidak ada Nabi setelahku.’ [Diriwayatkan oleh al-Tirmidzi (2219)]
*****
Ibn Jarir al-Tabari rahimahullah berkata: Allah ﷻ berfirman: Wahai manusia, Muhammad bukanlah ayah dari Zaid bin Haritsah, dan dia juga bukan ayah dari salah seorang dari kalian yang bukan anak Muhammad. Oleh karena itu, diharamkan baginya untuk menikahi istrinya setelah bercerai. Akan tetapi, dia adalah Utusan Allah dan Penutup para Nabi, yang telah menutup kenabian dan menutupnya, sehingga tidak akan dibukakan bagi siapa pun setelahnya sampai Hari Kiamat akan tiba, dan Allah Maha Mengetahui segala yang kamu kerjakan, apa yang kamu ucapkan, dan segala sesuatu lainnya. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. [Jami’ al-Bayan fi Ta’wil Ayat al-Qur’an (19/121)].
Ibnu Katsir rahimahullah berkata: Dan firman-Nya, "Sesungguhnya Rasulullah adalah Penutup Nabi yang nyata, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu," seperti firman-Nya, "Allah lebih mengetahui kepada siapa risalah-Nya harus disampaikan" [Al-An`am: 124]. Maka ayat ini dengan jelas menyatakan bahwa tidak akan ada nabi setelahnya, dan jika tidak ada nabi setelahnya, maka tidak akan ada rasul [setelahnya] sama sekali. Yang pertama dan yang terakhir, karena status kerasulan lebih khusus daripada status kenabian, karena setiap rasul pasti nabi, dan tidak demikian sebaliknya.
Karena itulah hadits-hadits mutawatir diriwayatkan dari Rasulullah ﷺ dari sekelompok sahabat.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « إِنَّ مَثَلِى وَمَثَلَ الأَنْبِيَاءِ مِنْ قَبْلِى كَمَثَلِ رَجُلٍ بَنَى بَيْتًا فَأَحْسَنَهُ وَأَجْمَلَهُ ، إِلاَّ مَوْضِعَ لَبِنَةٍ مِنْ زَاوِيَةٍ ، فَجَعَلَ النَّاسُ يَطُوفُونَ بِهِ وَيَعْجَبُونَ لَهُ ، وَيَقُولُونَ هَلاَّ وُضِعَتْ هَذِهِ اللَّبِنَةُ قَالَ فَأَنَا اللَّبِنَةُ ، وَأَنَا خَاتِمُ النَّبِيِّينَ »
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Perumpamaan aku dengan Nabi sebelumku ialah seperti seorang lelaki yang membangun sebuah bangunan kemudian ia memperindah dan mempercantik bangunan tersebut kecuali satu tempat batu bata di salah satu sudutnya. Orang-orang ketika itu mengitarinya, mereka kagum dan berkata, “Amboi, jika batu bata ini diletakkan, akulah batu bata itu dan aku adalah penutup para nabi.” (HR. Bukhari, no. 3535 dan Muslim, no. 2286)
- Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim (11/175-176).
- Allah telah menutup para nabi dan rasul kepada Nabi Muhammad, dan wahyu berhenti setelah wafatnya. Dengan demikian, tidak akan ada nabi sejati yang kepadanya Allah akan menurunkan wahyu-wahyu-Nya setelah beliau.
- Berisi mukjizat Nabi yang nyata, bukan dengan memberitahukan apa yang akan terjadi setelah beliau, dan beliau melakukan hal-hal sebagaimana yang telah diramalkan.
- Berisi peringatan dari Nabi ﷺ terhadap orang-orang yang mengaku sebagai nabi setelah beliau dan terhadap hal yang akan datang.
- Barangsiapa yang mengaku sebagai nabi setelah Nabi kita Muhammad, maka ia telah kafir, dan barangsiapa yang beriman kepadanya, maka ia telah kafir sebagaimana dia.
- Di antara hak-hak Nabi adalah beriman kepadanya sebagai penutup para nabi dan mengingkari semua orang yang mengaku sebagai nabi setelah beliau.
Semoga Allah meridhoinya, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi ﷺ.
📖 Faedah 1-3 dari Ensiklopedia Hadits dari Al-Durar Al-Saniyyah.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم