ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
Daftar Isi:
عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعاً: «إذا وقع الذباب في شراب أحدكم فليغمسه، ثم لينزعه؛ فإن في أحد جناحيه داء، وفي الآخر شفاء». وفي رواية: «وإنه يتقي بجناحه الذي فيه الداء».
[صحيح، وزيادة أبي داود صحيحة] - [رواه البخاري، والرواية الأخرى لأبي داود وأحمد]
Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, "Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Jika seekor lalat jatuh di dalam minuman salah seorang di antara kalian, hendaknya ia menenggelamkannya lalu mengangkisnya, karena di salah satu sayapnya ada penyakit dan di sayap lainnya ada obat."
Dalam satu riwayat, "Sesungguhnya lalat berlindung dengan sayap yang di dalamnya ada penyakit." [Hadis sahih] - [Diriwayatkan oleh Bukhari - Diriwayatkan oleh Abu Daud - Diriwayatkan oleh Ahmad]
Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengabarkan tentang lalat jika terjatuh ke dalam minuman, maka lalat itu tidak akan mempengaruhi minuman itu. Hendaknya orang yang punya minuman itu mencelupkan lalat itu secara total karena di salah satu sayapnya ada penyakit -yaitu sayap yang dicelupkan ke dalam minuman- dan pada sayap yang lain terdapat obat penangkalnya. Ilmu kedokteran modern telah mengkonfirmasi validitas informasi ini, yang telah diketahui umat Islam selama berabad-abad. Segala puji bagi Allah atas nikmat Islam.
Selengkapnya: Hadits ke 282-286: 600 Hadits untuk Dihafal Anak-anak
بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم
📚┃Materi : Syarah Kitab Riyadush Shalihin. Hadits: https://shamela.ws/book/12014/526#p1
🎙┃ Pemateri : Ustadz Abu Nafi' Sukadi, hafizhahullahu Ta'ala.
🗓┃ Hari, Tanggal : Jumat [Sebelum Maghrib], 19 September 2025 M / 26 Rabi'ul Awal 1447
🕌┃Tempat : Masjid AL-Qomar - Jl. Slamet Riyadi no. 414 A, Purwosari Solo
٢٢٥- باب بيان فضل صوم المُحَرَّم وشعبان والأشهر الحُرمُ
٣/١٢٤٨- وعن مجِيبَةَ البَاهِلِيَّةِ عَنْ أَبِيهَا أَوْ عمِّها، أَنَّهُ أَتى رَسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم، ثُمَّ انطَلَقَ فَأَتَاهُ بعدَ سَنَة، وَقَد تَغَيَّرتْ حَالهُ وَهَيْئَتُه، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَمَا تعْرِفُنِي؟ قَالَ:"وَمَنْ أَنتَ؟ "قَالَ: أَنَا البَاهِلِيُّ الَّذِي جِئتك عامَ الأَوَّلِ. قَالَ:"فَمَا غَيَّرَكَ، وقَدْ كُنتَ حَسَنَ الهَيئةِ؟ "قَالَ: مَا أَكلتُ طَعَاماً مُنْذُ فَارقْتُكَ إِلاَّ بلَيْلٍ. فَقَال رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم:"عَذّبْتَ نَفسَكَ،"ثُمَّ قَالَ:"صُمْ شَهرَ الصَّبرِ، وَيَوماً مِنْ كلِّ شَهر"قَالَ: زِدْني، فإِنَّ بِي قوَّةً، قَالَ:"صُمْ يَوميْنِ"قَالَ: زِدْني، قَالَ:"صُمْ ثلاثَةَ أَيَّامٍ"قالَ: زِدْني. قَالَ: صُمْ مِنَ الحُرُمِ وَاتْرُكْ، صُمْ مِنَ الحرُم وَاترُكْ، صُمْ مِنَ الحرُمِ وَاتْرُكُ"وقالَ بِأَصَابِعِهِ الثَّلاثِ فَضَمَّهَا، ثُمَّ أَرْسَلَهَا. رواه أَبُو داود.
وَ"شهرُ الصَّبرِ": رَمضانُ.
1248. Dari Mujibah al-Bahiliyyah, dari ayahnya atau pamannya, bahwa dia pernah datang menghadap Rasulullah ﷺ. Setelah pulang, dia kembali menghadap pada tahun berikutnya, sedang keadaannya telah berubah. Di hadapan Rasulullah dia bertanya: "Wahai Rasulullah! Tidakkah engkau mengenalku? Beliau pun bertanya: "Siapa kamu?" Dia menjawab: "Saya al-Bahili yang datang kepada engkau tahun lalu." Beliau bertanya: "Apa yang membuatmu berubah, padahal dulu kamu tampan?" Jawabnya: "Sejak sepulang dari menemui engkau, aku hanya makan di malam hari." Maka Rasulullah bersabda: "Kamu telah menyiksa dirimu!"
Kemudian, beliau bersabda: "Berpuasalah pada bulan sabar (Ramadhan) dan sehari setiap bulan." Al-Bahili berkata: "Tambahkan untukku karena aku mempunyai kemampuan." Beliau bersabda: "Berpuasalah dua hari." Al-Bahili berkata: "Tambahkan lagi untukku." Beliau bersabda: "Berpuasalah tiga hari." Dia berkata lagi: "Tambahkan lagi." Beliau bersabda: "Berpuasalah di sebagian bulan-bulan Haram lalu tinggalkanlah; berpuasalah di sebagian bulan Haram lalu tinggalkanlah; berpuasalah di sebagian bulan-bulan Haram lalu tinggalkanlah." Beliau pun memberi isyarat dengan tiga jarinya lalu menggenggamnya. Setelah itu, beliau membukanya. (HR. Abu Dawud)
Yang dimaksud bulan kesabaran adalah bulan Ramadhan.
بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم
📚┃Materi : Kitab Adabul Mufrad
🎙┃ Pemateri : Ustadz Yunan Hilmi, Lc Hafizhahullah (Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhori)
🗓┃ Hari/ Tanggal : Senin, 15 September 2025 M / 22 Rabi’ul Awal 1447H
🕌┃Tempat : Masjid Al-Ikhlas - Adi Sucipto Jajar Solo.
📖┃Daftar Isi:
٢٤٨. باَبُ إِذَا أَحَبَّ الرَّجُلُ أَخَاهُ فَلْيُعْلِمْهُ
542. Musaddad mengabarkan kepada kami, ia berkata: Yahya bin Sa'id mengabarkan kepada kami dari Tsaur, ia berkata: Habib bin “Ubaid mengabarkan kepadaku:
٥٤٢ - عَنِ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِي كَرِبَ، وَكَانَ قَدْ أَدْرَكَهُ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا أَحَبَّ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُعْلِمْهُ أَنَّهُ أَحَبَّهُ» صحيح
Dari Al-Miqdam bin Ma'dikarib -ia menjumpainya-, ia berkata, “Nabi ﷺ bersabda, Jika salah seorang di antara kalian mencintai saudaranya hendaklah ia memberitahukan kepada saudaranya itu bahwa ia mencintainya.”
📖 Shahih. Diriwayatkan Ahmad (4/130), Abu Dawud: Kitab Al-Adab. Bab Ikhbaarur Rajuli ar-Rajula bi Mahabbatihii iyaahu (5124), dan At-Tirmidziy: Kitab Az-Zuhd. Bab Maa Jaa'a Fii taamil Hubb (2393). Lihat Ash-Shahihah (417, 797).
*****
ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
Daftar Isi:
Setelah memuji Allâh dan bershalawat atas Nabi-Nya, Ustadz mengawali kajian dengan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat kesempatan menuntut ilmu, karena tidak semua orang, mendapatkan nikmat bermajelis ilmu, terutama mengkaji hadits-hadits Nabi ﷺ sebagai pedoman dalam memahami agama.
Ittibâ adalah jalan keselamatan dan inilah jalannya para salafus Shalih.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى ؟ قَالَ : مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Semua umatku akan masuk surga kecuali yang enggan, para Sahabat bertanya, “Wahai Rasûlullâh! Siapakah yang enggan?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Barangsiapa yang mentaatiku niscaya ia akan masuk surga, dan siapa yang bermaksiat kepadaku maka dia enggan (untuk masuk surga).” - HR Ahmad no. 8728.
Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً
“Hendaklah Engkau memperbanyak sujud (perbanyak salat) kepada Allah. Karena tidaklah Engkau memperbanyak sujud karena Allah, melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu.” (HR. Muslim no. 488)
An-Nawawi rahimahullah berkata dalam kitab Syarah Shahih Muslim (hal. 204) tentang hadis ini bahwa maksud dari “memperbanyak sujud” dalam hadis tersebut adalah memperbanyak sujud dalam shalat.
Nabi ﷺ ditanya tentang amalan yang menjadi sebab masuk surga atau amalan yang paling dicintai oleh Allah. Beliau ﷺ berkata kepada penanya, "Engkau harus banyak bersujud dalam shalat; tidaklah engkau bersujud satu kali sujud kepada Allah kecuali dengannya Allah mengangkatmu satu derajat dan mengampuni darimu satu kesalahan."
Selengkapnya: Hadits ke 278-281: 600 Hadits untuk Dihafal Anak-anak