بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم
📚┃ Materi : Syarah Kitab Riyadush Shalihin.
🎙┃ Pemateri : Ustadz Abu Nafi’ Sukadi, hafizhahullahu Ta’ala.
🗓┃ Hari, Tanggal : Jumat , 4 Juli 2025 M / 8 Muharram 1447
🕌┃ Tempat : MASJID AL-QOMAR PURWASARI | Jl. Slamet Riyadi no. 414 A, Purwosari Solo
Kitab Fadhilah / Keutamaan Amal (كتَاب الفَضَائِل)
Bab 212: Keutamaan Qiyamul Lail
📖 Hadits-1170: Teladan Rasulullah ﷺ dalam Puasa dan Shalat Malam
١١/١١٧٠- وعنْ أَنَسٍ رضِي اللَّه عَنْهُ، قالَ: كَانَ رسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يُفطِرُ منَ الشَّهْرِ حتَّى نَظُنَّ أَنْ لاَ يَصُومَ مِنهُ، ويصَومُ حتَّى نَظُن أَن لاَ يُفْطِرَ مِنْهُ شَيْئاً، وَكانَ لاَ تَشَاءُ أَنْ تَراهُ مِنَ اللَّيْلِ مُصَلِّياً إِلا رَأَيْتَهُ، وَلا نَائماً إِلا رَأَيْتَهُ. رواهُ البخاريُّ.
11/1170. Anas -raḍiyallāhu ‘anhu- berkata, “Rasulullah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- biasa berbuka (tidak berpuasa sunah) dalam satu bulan hingga kami mengira bahwa beliau tidak berpuasa sedikit pun selama bulan itu. Dan beliau juga biasa berpuasa (sunah) hingga kami mengira bahwa beliau tidak pernah berbuka sama sekali dalam bulan itu. Tidaklah engkau ingin melihat beliau pada malam hari dalam keadaan shalat, melainkan engkau akan melihatnya. Sebaliknya, tidaklah engkau ingin melihat beliau dalam keadaan tidur, melainkan engkau melihatnya juga.”
📗 Pengesahan Hadits
Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari (III/22—Fathul Bari) sampai selesainya hadits.
Saya (penulis) berkata: “Muslim mengeluarkan baris pertama dari hadits ini (1158)”.
Selengkapnya: Riyadush Shalihin Bab 212/1170-1175: Keutamaan Qiyamul Lail
ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
Hadits ke-251: Keutamaan Menunggu Shalat setelah Shalat.
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
«لَا يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاةٍ مَا دَامَتِ الصَّلَاةُ تَحْبِسُهُ، لَا يَمْنَعُهُ أَنْ يَنْقَلِبَ إِلَى أَهْلِهِ إِلَّا الصَّلَاةُ»
“Salah seorang dari kamu senantiasa berada dalam shalat selagi shalat itu yang menahannya. Tidak ada yang mencegahnya kembali pulang kepada keluarganya, kecuali hanya shalat.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menjelaskan tentang menunggu shalat setelah shalat.
Seorang hamba akan senantiasa dalam keadaan shalat selagi shalat itu yang menahannya, dan dia seperti orang yang berdiri untuk shalat. Iapun ditulis termasuk orang-orang yang sedang shalat, dari saat keluar dari rumahnya hingga kembali lagi kerumahnya.
Selengkapnya: Hadits ke 251-257: 600 Hadits untuk Dihafal Anak-anak
بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم
📚┃ Materi : Syarah Kitab Riyadush Shalihin.
🎙┃ Pemateri : Ustadz Abu Nafi' Sukadi, hafizhahullahu Ta'ala. [Pengajar Ilmu Syar'i Ponpes Al-Madinah].
🗓┃ Hari, Tanggal : Jumat , 27 Juni 2025 M / 1 Muharram 1447
🕌┃ Tempat : MASJID AL-QOMAR PURWASARI | Jl. Slamet Riyadi no. 414 A, Purwosari Solo
🎞 ┃ Facebook Live: Kajian Rembulan
Kitab Fadhilah / Keutamaan Amal (كتَاب الفَضَائِل)
Hadits ke-1163: Nasihat untuk Tidak Meninggalkan Shalat Malam
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرو بْنِ الْعَاصِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَا عَبْدَ اللهِ! لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ، كَانَ يَقُومُ مِنَ اللَّيْلِ، فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ». مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Wahai ‘Abdullah, janganlah seperti si fulan. Dahulu ia rajin mengerjakan shalat malam, tetapi sekarang ia meninggalkannya.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 1152 dan Muslim, no. 1159, 185]
Penjelasannya telah diberikan di Bab 15 Hadits no. 154.
بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم
📚┃Materi : Kitab Adabul Mufrad
🎙┃ Pemateri : Ustadz Yunan Hilmi, Lc Hafizhahullah (Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhori)
🗓┃ Hari, Tanggal : Ahad , 23 Juni 2025 M / 27 Dzulhijjah 1446
🕌┃Tempat : Masjid Al-Ikhlas - Adi Sucipto Jajar Solo.
Bab 226: Kafarah Orang Sakit
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ الْعَلَاءِ قَالَ: حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَالِمٍ، عَنْ مُحَمَّدٍ الزُّبَيْدِيِّ قَالَ: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ عَامِرٍ، أَنَّ غُطَيْفَ بْنَ الْحَارِثِ أَخْبَرَهُ، أَنَّ رَجُلًا أَتَى أَبَا عُبَيْدَةَ بْنَ الْجَرَّاحِ، وَهُوَ وَجِعٌ، فَقَالَ: كَيْفَ أَمْسَى أَجْرُ الْأَمِيرِ؟ فَقَالَ: هَلْ تَدْرُونَ فِيمَا تُؤْجَرُونَ بِهِ؟ فَقَالَ: بِمَا يُصِيبُنَا فِيمَا نَكْرَهُ، فَقَالَ: إِنَّمَا تُؤْجَرُونَ بِمَا أَنْفَقْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَاسْتُنْفِقَ لَكُمْ، ثُمَّ عَدَّ أَدَاةَ الرَّحْلِ كُلَّهَا حَتَّى بَلَغَ عِذَارَ الْبِرْذَوْنِ، وَلَكِنَّ هَذَا الْوَصَبَ الَّذِي يُصِيبُكُمْ فِي أَجْسَادِكُمْ يُكَفِّرُ اللَّهُ بِهِ مِنْ خَطَايَاكُمْ . ضعيف
491. Ishaq bin al-'Ala mengabarkan kepada kami, ia berkata,' Amr bin al-Harits mengabarkan kepada kami, ia berkata, Abdullah bin Salim mengabarkan kepada kami dari Muhammad az-Zubaidi, ia berkata: Sulaiman bin “Amir mengabarkan kepada kami bahwa Ghuthaif bin al-Harits mengabarkan, seseorang menemui Abu “Ubaidah bin al-Jarrah ketika ia sakit. Ia berkata, “Bagaimana pahala pemimpin negara?” Ia berkata, “Apakah kalian tidak tahu atas perbuatan apa kalian diberi pahala?” Ia lalu berkata, “Atas sesuatu yang tidak kita sukai yang menimpa kita.” Lalu ia berkata, “Kalian diberi pahala atas apa yang kalian infakkan di jalan Allah. yang dibelanjakan untuk diri kalian di jalan Allah, kemudian ia menghitung perangkat pelana, tak terkecuali tali kendali pedati. Akan tetapi, dengan derita dan sakit ini yang menimpa tubuh kalian, Allah mengampuni dosa-dosa kalian.”
📃 Kadungan Hadits: